DOSEN:
Dr. Supriyantoro , MARS
OLEH :
HENRI AZIS (2006506716)
Manajemen rumah sakit adalah serangkaian kegiatan manajemen mulai dari tahap
perencanaan sampai tahap evaluasi yang berorientasi pada aspek input (pelanggan,
dokter, sarana, prasarana dan peralatan), proses (pelayanan medik) dan output (kepuasan
pasien).24 Sistem informasi rumah sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan
dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan
penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan
rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit ini meliputi : sistem informasi klinik, sistem
informasi administrasi dan sistem informasi manajemen. Peran SIRS yang utama adalah
dalam mendukung pengendalian mutu pelayanan medis, penilaian produktivitas, analisis
pemanfaatan dan perkiraan kebutuhan, perencanaan dan evaluasi program,
menyederhanakan pelayanan, penilaian klinis dan serta pendidikan.25
Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) merupakan himpunan atau kegiatan
dan prosedur yang terorganisisasikan dan saling berkaitan serta saling ketergantungan
dan dirancang sesuai dengan rencana dalam usaha menyajikan info yang akurat dan tepat
waktu di rumah sakit. Selain itu, sistem ini berguna untuk menunjang proses fungsi-
fungsi manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan
di rumah sakit. Sistem tersebut, saat ini ditujukan untuk menunjang fungsi perencanaan
dan evaluasi dari penampilan kerja rumah sakit antara lain adalah jaminan mutu
pelayanan rumah sakit yang bersangkutan, pengendalian keuangan dan perbaikan hasil
kerja rumah sakit tersebut, kajian dalam penggunaan dan penaksiran permintaan
pelayanan kesehatan rumah sakit oleh masyarakat, perencanaan dan evaluasi program
rumah sakit, penyempurnaan laporan rumah sakit serta untuk kepentingan pendidikan
dan pelatihan.2
B. TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Pengembangan sistem informasi dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah
ada. Terdapat tiga hal yang mendorong dimulainya pengembangan suatu sistem
informasi, yaitu
1. Permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.
Permasalahan yang timbul dapat berupa :
Ketidakberesan pada sistem yang lama sehingga menyebabkan sistem tidak dapat
beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
2. Pertumbuhan organisasi, yang menyebabkan harus disusunnya sistem baru,
misalnya kebutuhan organisasi terhadap informasi yang semakin luas, dan volume
pengolahan data semakin meningkat.
3. Kesempatan-kesempatan (opportunities).
Semakin berkembangnya Teknologi Informasi (IT), organisasi mulai merasakan bahwa
IT perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi guna mendukung proses
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
Instruksi-instruksi (directives).
Pengembangan sistem yang baru dapat terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari
pimpinan ataupun dari luar organisasi , seperti adanya keluhan-keluhan dari pelanggan,
laporan yang tidak tepat waktu, isi laporan yang sering salah, waktu kerja yang
berlebihan, dan lain-lain.
1. Dalam pengembangan sistem selalu dimulai dari ketiga faktor pendorong tersebut
dan perlu menggunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai pedoman
bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem. Salah satu
metodologi pengembangan sistem adalah FAST (Framework for the Application of
System Thingking) atau Kerangka untuk Penerapan Pemikiran Sistem. FAST adalah
kerangka cerdas yang menyediakan beberapa tahapan/fase-fase untuk berbagai tipe
proyek dan strategi pengembangan sistem informasi. Fase- fase dalam metodologi
FAST sebagai berikut Studi Pendahuluan (preliminary investigation) Pada tahap ini
bertujuan untuk :
a. Mendefinisikan masalah, peluang, kesempatan dan tujuan
pengembangan sistem informasi.
b. Mengidentifikasi batasan-batasan yang mungkin akan berdampak pada
pengembangan sistem informasi (ruang lingkupnnya), misalnya batas anggaran,
waktu, sumber daya manusia, standar teknologi dan lain-lain.
c. Mengetahui kelayakan perencanaan proyek.
8. Evaluasi Siste
Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut Unit SIMRS harus
memiliki sumber daya yang berkualitas, baik dibidang teknis maupun administrasi dengan
demikian diharapkan pelayanan kesehatan dirumah sakit dapat terjamin
mutu/kualitasnya.
Untuk menjaga dan meningkatkan mutu tentunya rumah sakit harus melakukan pengukuran
dan mempunyai suatu ukuran dengan memperhatikan atau memantau dan menilai
indikator, kriteria, dan standar yang diasumsikan relevan dan berlaku sesuai dengan
aspek-aspek struktur, proses, dan outcome dari Unit Pemeliharaan SIMRS.
Rangkaian kegiatan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit laksana
rantai tindakan yang kompleks dan terintegrasi yang diawali dari pengalaman masyarakat
sebagai pengguna layanan, proses pelayanan klinis dalam tingkatan mikro, konteks
organisasi sebagai fasilitator pelayanan klinis serta lingkungan eksternal yang dapat
mempengaruhinya. Pelaksanaan fungsi dan kewajiban rumah sakit untuk menyediakan
sarana dan prasarana yang dikelola dengan baik melalui fungsi manajemen tersebut
difokuskan pada upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Peningkatan mutu Unit SIMRS merupakan bagian dari peningkatan
mutu di RS Fatima Makale dan merupakan upaya untuk meningkatkan mutu secara
keseluruhan dengan terus menerus mengurangi risiko di rumah sakit.
Berdasarkan hal diatas, agar upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit
dapat terintegrasi dengan baik dan berjalan selaras, maka dirasa perlu disusun program
peningkatan mutu di Unit SIMRS RS Fatima Makale, agar terselenggara dan meningkatnya
mutu yang terus menerus.
I. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Adapun tujuan umum dari Program Kerja Rumah Sakit Fatima Makale Tahun
2021 adalah terselenggaranya pelayanan rumah sakit secara optimal sesuai visi
dan misi Rumah Sakit Fatima Makale.
B. TUJUAN KHUSUS
Tujuan khusus disusunnya program kerja Rumah Sakit Fatima Makale Tahun
2021 adalah:
1. Terwujudnya SDM Yang berkualitas dan andal berlandaskan budaya rumah
sakit
2. Terwujudnya pelayanan yang aman, bermutu, handal,efisien, dan efektif
berbasis teknologi informasi
3. Terwujudnya Kepuasan dan kepercayaan yang tinggi dari pelanggan eksternal
maupun internal
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Dalam meningkat kualitas yang terbaik bagi pelanggan dan SDM, teknologi
merupakan faktor penting dalam sebuah perusahaan. Dengan teknologi yang mutakhir
maka operasional rumah sakit dapat dipenuhi dan menjadi tolak ukur suatu kebijakan,
yaitu dengan membangun Sistem Manajemen Rumah Sakit yang terintegrasi
keseluruh aktivitas rumah sakit.
Unit SIM RS mendukung penuh realisasi menyeluruh seluruh aktivitas rumah sakit
menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang terintegrasi dengan
cara:
1. Terintegrasinya semua Sistem Informasi Manajemen dengan unit yang ada di
rumah sakit.
2. Berkoordinasi dengan Unit terkait dalam melakukan aktivitas Plan-Do-Study-
Action dalam hal terkait dengan SIM RS.
3. Berkoordinasi dengan Pihak Developer dalam menanggulangi kesalahan
dalam menggunakan SIM RS.
Adapun kegiatan program SIM RS Fatima Makale, sebagai berikut :
No Program SIM Rumah Sakit Rincian Kegiatan
1 Program Pengembangan Memonitoring dan evaluasi
Lanjutan SIM RS kelancaran penggunaan SIM
RS
2 Program Pengembangan Memonitoring dan evaluasi
Lanjutan EMR penggunaan EMR
3 Program Integrasi SIM RS Penggabungan SIM RS
dengan EMR
I. SARAN
Sasaran keberhasilan Implementasi program SIM RS, yaitu semakin kecilnya
hambatan ketidaklancaran penggunaan SIM baik SIM RS dan EMR dan sudah
terintegrasinya SIM RS keseluruh aktivitas rumah sakit pada tahun 2021.