Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barokatuh…..
Saya bersyukur dan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas selesainya pembuatan modul
“Redhat”. Shalawat dan salam tak lupa kita berikan kepada Nabi kita, Nabi besaar
“Nabi Muhammad shalallahu Alaihi Wasallam” beserta keluarganya dan sahabat nya hingga
akhir zaman. Yang telah membawa islam dari zaman kegelapan menuju zaman terang
benderang ini..

Modul ini berisi tentang materi – materi tentang Redhat dan dilengkapi dengan berbagai lab
yang berisi beberapa percobaan dalam pembelajaran Redhat, sehingga memudahkan kepada
pembaca sekalian untuk lebih nudah mengerti dalam pembelajaran

Tak lupa ucapan terima kasih kepada guru – guru saya yang telah sabar, ikhlas dan sangat baik
dalam mengajarkan ilmu – ilmunya kepada saya juga membimbing dan membantu saya dalam
pembuatan mdoul Redhat ini. Tak lupa juga ucapan terima kasih sebesar besar nya kepada
orang tua saya yang telah berjuang, mendidik dan menyayangi saya dari saya kecil hingga
sampai sekarang ini.

Semoga dengan selesai nya saya membuat modul ini ilmu yang saya punya dan saya berikan
kepada para pembaca, dapat bermanfaat kepada para pembaca sekalian.
Wassalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.

1
DAFTAR ISI

kata pengantar 1
Daftar Isi 2

Lab.1 Instalasi Redhat Pada Vmware 3


Lab.2 Konfigurasi IP Address DHCP dan Static 7
Lab.3 Creating User 10
Lab.4 Attach New User To Group 13
Lab.5 Modifying User Settings 14
Lab.6 Deleting User’s 15
Lab.7 Creating Groups 16
Lab.8 Attaching User To Groups 18
Lab.9 Modifying Group Settings 19
Lab.10 Deleting Groups 20

Lab.11 Registering The System and Attaching Subscription 22


Lab.12 Managing Software Repositories 23
Lab.13 Removing Subscription 24
Lab.14 Searching Packages 25
Lab.15 Displaying Package Information 26
Lab.16 Installing Packages 28

Daftar Pusaka 30

2
Lab.1 Instalasi Redhat Pada Vmware

Oke, sebelum kita mulai lab nya, teman – teman harus mendownload terlebih dahulu file ISO
dari Redhat itu sendiri, untuk download nya teman – teman bisa langsung download di
website resmi nya redhat https://www.redhat.com/en atau bisa juga mencari di berbagai
sumber yang ada di google, seperti pada website berikut ini https://archive.org/details/rhel-
server-7.7-x86_64-dvd.

Jika sudah melakukan di download file ISO nya baru teman – teman bisa masukan file iso
tersebut kedalam Vmware Workstation nya, sebagai contoh disini saya menggunakan
Vmware Workstation 15 Pro sebagai media untuk ngelab Redhat.

Dan berikut cara instalasinya :

1. Langkah awal, teman- teman buka terlebih dahulu VMware nya, lalu selanjutnya ke
tab File >> New Virtual Machine.

3
2. Jika sudah, klik New Virtual Machine >> Typichal >> Next >> Masukan ISO dari
Redhat nya >> Next >> Isi sesuai yang di perintahkan >> Next >> Berikan nama pada
VM nya dan pilih tempat penyimpanan filenya >> Next >> Isi untuk Maximum Disk
Size nya 20gb(recomendded) dan Pilih Split Virtual disk into multiple files >> Next >>
Finish

4
5
3. Berikutnya tinggal kita tunggu saja sampai proses install selesai

4. Jika sudah selesai tinggal login menggunakan user dan password yang sudah dibuat
sebelumnya..

6
Lab.2 Konfigurasi IP Address DHCP dan Static

Dalam melakukan konfigurasi IP address dibedakan menjadi 2, yaitu konfigurasi IP Address


DHCP atau IP Address Static. Yang pertama kita labkan adalah konfigurasi IP Address
DHCP, Berikut caranya :

1. Langkah Pertama, kita cek dulu IP table nya dengan ketikan command di CLI, “ip
address”

[azkasyamil2109@localhost ~]$ ip address

1: lo: <LOOPBACK,UP,LOWER_UP> mtu 65536 qdisc noqueue state


UNKNOWN group default qlen 1000
link/loopback 00:00:00:00:00:00 brd 00:00:00:00:00:00
inet 127.0.0.1/8 scope host lo
valid_lft forever preferred_lft forever
inet6 ::1/128 scope host
valid_lft forever preferred_lft forever
2: ens33: <BROADCAST,MULTICAST,UP,LOWER_UP> mtu 1500 qdisc
pfifo_fast state UP group default qlen 1000
link/ether 00:0c:29:f9:39:02 brd ff:ff:ff:ff:ff:ff
inet 192.168.91.148/24 brd 192.168.91.255 scope global
noprefixroute dynamic ens33
valid_lft 1719sec preferred_lft 1719sec
inet6 fe80::9872:c94c:dfe2:9488/64 scope link
noprefixroute
valid_lft forever preferred_lft forever

2. Bisa teman - teman lihat konfigurasi interface ens33, ens33 adalah interface vm rhel
yang terhubung ke jaringan luar. Selanjutnya, ketik perintah vi /etc/sysconfig/network-
scripts/ lalu klik tab 2 kali.

[azkasyamil2109@localhost ~]$ sudo vi /etc/sysconfig/network-


scripts/

ifcfg-ens33 ifdown-ppp ifup-


eth ifup-sit
ifcfg-lo ifdown-routes ifup-
ippp ifup-Team
ifdown ifdown-sit ifup-
ipv6 ifup-TeamPort
ifdown-bnep ifdown-Team ifup-
isdn ifup-tunnel
ifdown-eth ifdown-TeamPort ifup-
plip ifup-wireless
ifdown-ippp ifdown-tunnel ifup-
plusb init.ipv6-global

7
ifdown-ipv6 ifup ifup-
post network-functions
ifdown-isdn ifup-aliases ifup-
ppp network-functions-ipv6
ifdown-post ifup-bnep ifup-routes

3. Berikutnya teman - teman tambahkan directory interfacenya pada perintah dibawah,


untuk menggunakan perintah tersebut harus menggunakan mode Super User. Jika
sudah masukan passwordnya, setelah itu akan muncul seperti ini.

[azkasyamil2109@localhost ~]$ sudo vi /etc/sysconfig/network-


scripts/ifcfg-ens33

TYPE="Ethernet"
PROXY_METHOD="none"
BROWSER_ONLY="no"
BOOTPROTO="dhcp"
DEFROUTE="yes"
IPV4_FAILURE_FATAL="no"
IPV6INIT="yes"
IPV6_AUTOCONF="yes"
IPV6_DEFROUTE="yes"
IPV6_FAILURE_FATAL="no"
IPV6_ADDR_GEN_MODE="stable-privacy"
NAME="ens33"
UUID="4ef55e01-be54-4a97-9a42-2e97dab98401"
DEVICE="ens33"
ONBOOT="yes"
~
"/etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-ens33" 15L, 310C

BOOTPROTO isi sebagai dhcp, lalu ONBOOT isi yes untuk mendapatkan IP DHCP. Untuk
mengedit tekan i lalu tekan ESC untuk keluar dari mode edit, dan tekan Shift + : lalu ketik wq
untuk menyimpan konfigurasi.

8
Konfigurasi IP Address Static

Sebelumnya kita telah melakukan konfigurasi IP Address DHCP, selanjutnya kita akan
mencoba bagaimana cara konfigurasi IP address static nya??, tanpa berlama – lama langsung
kita labkan saja..

1. Untuk menyeting IP Address secara static kita hanya perlu mengubahnya seperti ini.

TYPE="Ethernet"
PROXY_METHOD="none"
BROWSER_ONLY="no"
BOOTPROTO="none"
IPV4_FAILURE_FATAL="no"
IPV6INIT="yes"
IPV6_AUTOCONF="yes"
IPV6_DEFROUTE="yes"
IPV6_FAILURE_FATAL="no"
IPV6_ADDR_GEN_MODE="stable-privacy"
NAME="ens33"
UUID="4ef55e01-be54-4a97-9a42-2e97dab98401"
DEVICE="ens33"
ONBOOT="yes"
IPADDR=192.168.91.10
GATEWAY=192.168.91.1

2. Save konfigurasi lalu restart interfacenya dengan perintah.

[azkasyamil2109@localhost ~]$ sudo systemctl restart network

9
Lab.3 Creating User

Oke selanjutnya kita akan membahas dan melabkan cara membuat user. Setiap User dapat
menjalankan program pada sistem, Setiap file dapat dimiliki diakses oleh user dan dapat
dibatasi. Berikut untuk labnya :

1. Langkah awal ketik id, yang dimana digunakan untuk melihat informasi tentang user
yang sedang kita gunakan/login. Informasi User lain juga bisa didapatkan dengan id
[user].

[azkasyamil2109@localhost ~]$ id

uid=1000(azkasyamil2109) gid=1000(azkasyamil2109)
groups=1000(azkasyamil2109), 10(wheel)
context=unconfined_u:unconfined_r:unconfined_t:s0-s0:c0.c1023

[azkasyamil2109@localhost ~]$ id root

uid=0(root) gid=0(root) groups=0(root)

2. Untuk melihat apakah user terasosiasikan dengan file atau directory, gunakan perintah
ls -l.

[azkasyamil2109@localhost ~]$ ls -l /tmp

total 4

-rwx------. 1 root root 83 6 Okt 29 11:02 ks-script-d5t7qd

drwx------. 3 root root 17 Okt 11 11:04 systemd-private-


987fab23d94c4d1e992520a6f70721a8-chronyd.service-qO0SLf

drwx------. 2 root root 6 Okt 11 11:04 vmware-root_849-


4013723217

-rw-------. 1 root root 0 Okt 11 11:20 yum.log

3. Untuk melihat Process Information, gunakan perintah ps, secara default perintah tsb
akan melihatkan proses yang sedang berjalan pada shell. tambah opsi a untuk melihat
semua proses dengan terminal, untuk melihat user yang berhubungan dengan proses,
tambahkan opsi u.

10
[azkasyamil2109@localhost ~]$ ps au

USER PID %CPU %MEM VSZ RSS TTY STAT


START TIME COMMAND
azkasyamil2109 1743 0.0 0.1 115580 2292 tty1
Ss 20:54 0:00 -bash
root 2728 0.0 0.1 191936 2436 pts/1 S
12:20 0:00 su – azkasyamil2109
azkasyamil2109 2729 0.1 0.1 115448 1988 pts/1 S
12:20 0:00 -bash

Outputnya memperlihatkan user dengan nama, sedangkan redhat melihat user dengan UID
number, informasi informasi tentang user disimpan pada /etc/passwd
• UID : User ID
• GID : User Primary Group
• GECOS : Arbitrary Text, biasanya berisi real name dari user

4. Untuk menambahkan user yang dapat mengakses redhat, bisa menggunakan perintah.\

[azkasyamil2109@localhost ~]# useradd username

5. Untuk memberi password pada user tersebut gunakan perintah.

[azkasyamil2109@localhost ~]# passwd username

A. Add User With Default Setting

[azkasyamil2109@localhost ~]# useradd idntercinta


[azkasyamil2109@localhost ~]# passwd idntercinta

Changing password for user idntercinta.


New password: *password*
Retype new password: *password*
passwd: all authentication tokens updated successfully.

- Jika ingin mengubah default setting pada pembuatan user, bisa dengan menambahkan
option.

[azkasyamil2109@localhost ~]# useradd [option(s)] username

11
B. Add User With User’s Full Name

[azkasyamil2109@localhost ~]# useradd -c "naufal azka" naufal


[azkasyamil2109@localhost ~]# passwd naufal

Changing password for user naufal.


New password: *password*
Retype new password: *password*
passwd: all authentication tokens updated successfully.

12
Lab.4 Attach New User To Group

Fungsi dari perintah “useradd” adalah untuk membuat User Private Group (UPG, sebuah grup
yang ditetapkan secara eksklusif dimiliki user tersebut) setiap kali user baru diciptakan pada
system dan menggunakan nama user tersebut sebagai nama UPG. Sebagai contoh, akun naufal
telah dibuat, lalu sebuah UPG dengan nama naufal juga terbuat di waktu yang bersamaan, yang
hanya beranggotakan user john.

Jika kita tidak ingin membuat User Private Group (UPG) untuk sebuah user dengan alasan
apapun, kita dapat menggunakan option tambahan pada perintah useradd seperti berikut.

useradd -N username

Alih-alih membuat UPG atau tidak, kita juga dapat menentukan group user dengan option -g
dan -G. Untuk menentukan group primary dapat menggunakan -g, sedangkan -G mengacu
kepada grup tambahan. Nama grup harus sudah ada pada system.

A. Adding User to a Group

[azkasyamil2109@localhost ~]# useradd -g “friends” -G


“family,schoolmates” john

Perintah diatas akan membuat user john tapi grup primary john berada di friends sesuai dari
perintah option -g diatas. john juga anggota dari group tambahan dari family dan schoolmates.

Jika user yang telah ada pada system ingin kita tambahkan ke dalam group tambahan, gunakan
perintah usermod dengan option -G dan list group-nya dipisahkan oleh koma tanpa spasi.

Contoh :

[azkasyamil2109@localhost ~]# usermod -G


group_1,group_2,group_3

13
Lab.5 Modifying User Settings

Ketika user telah dibuat dan kita perlu mengubah terkait user tersebut, kita dapat menggunakan
perintah usermod. Logika menggunakan syntax usermod sama seperti menggunakan syntax
useradd :

usermod option(s) username

Untuk mengganti username dari sebuah user kita dapat menggunakan option -l diikuti dengan
username yang baru.

A. Change User Login

[azkasyamil2109@localhost ~]# usermod -l “opal-lapo” naufal

Option -l mengubah nama user dari naufal menjadi opal-lapo. Tidak ada lagi yang berubah.
Secara khusus, nama home direktori milik john (/home/john) tidak berubah kecuali jika diubah
secara manual untuk menunjukan user baru.

B. Change user’s UID and home directories

[azkasyamil2109@localhost ~]# usermod -a -u 699 -d


/home/dir_baru naufal

Perintah tersebut menggunakan option -a, -u dan -d untuk merubah beberapa settingan pada
user john. Sekarang, UID miliknya adalah 699, dan direktori homenya bukan lagi home/john
menjadi home/dir_baru. Untuk seluruh list option dari perintah usermod dapat dilihat dengan
mengetikan perintah usermod --help.

14
Lab.6 Deleting User’s

Jika kita ingin menghapus akun user dari system, kita dapat menggunakan perintah userdel dan
menjalankan perintahnya sebagai root.

userdel username

Menggabungkan userdel dengan option -r dapat menghapus file di direktori home dan direktori
tersebut. File yang berada di dalam file lain (selain direktori home) harus dicari dan dihapus
secara manual.

userdel -r username

15
Lab.7 Creating Groups

Groups adalah alat yang berguna untuk perizinan kerjasama antara user yang berbeda. Ada
beberapa perintah untuk mengatur group seperti, groupadd, groupmod, groupdel, atau
gpasswd. File yang terpengaruh akan menyimpan informasi akun grup /etc/group dan
/etc/shadow, yang menyimpan informasi akun grup dengan aman.

Untuk menambah group baru pada sistem dengan settingan default dapat menggunakan
perintah groupadd yang dijalankan sebagai root.

[azkasyamil2109@localhost ~]#groupadd group_name

A. Creating Groups with Default Settings

[azkasyamil2109@localhost ~]# groupadd idnku

Perintah groupadd telah membuat group baru dengan nama friends. Kita dapat membaca
informasi tentang group yang baru saja dibuat pada file /etc/group.

friends:x:30005

Secara automatis, group friends memiliki GID (Group ID) 30005 dan tidak memiliki user sama
sekali. Kita juga dapat memberikan password pada group dengan menggunakan perintah
gpasswd groupname.

Selain itu Kita juga dapat menggunakan option pada perintah-perintah tersebut.

groupadd option(s) groupname

Sebagai contoh, jika kita ingin Menspesifikan GID dari sebuah group saat membuat group baru,
jalankan perintah groupadd dengan option -g. Perlu diingat bahwa value dari GID harus unique
atau tidak boleh ada yang sama.

groupadd -g GID

16
B. Creating a Group with Specified GID
Perintah dibawah akan membuat group bernama schoolmates dengan GID 60002 :

[azkasyamil2109@localhost ~]# groupadd -g 60002 temankelas

Ketika menggunakan option -g dan GID yang digunakan telah digunakan, groupadd akan
menolak untuk membuat group yang memiliki GID sama. Sebagai solusi, dapat menggunakan
option -f agar groupadd membuat group dengan GID yang berbeda.

groupadd -f GID

Kita juga dapat membuat system group dengan menambahkan option -r pada perintah
groupadd. System group digunakan untuk keperluan sistem, secara praktis berarti GID
dialokasikan dari 1 hingga 499 dalam kisaran 999 yang dicadangkan.

groupadd -r groupname

17
Lab.8 Attaching User To Groups
Jika ingin memasukan user yang telah ada ke dalam sebuah group, dapat menggunakan
perintah gpasswd.

gpasswd -a username group_idn

Untuk menghapus user dari sebuah group.

gpasswd -d username group_idn

Untuk menambahkan lebih dari 1 user ke dalam sebuah group, dapat menggunakan option --
members diikuti dengan username dipisahkan oleh koma tanpa spasi.

gpasswd --members username_1,username_2 group_idn

18
Lab.9 Modifying Group Settings

Ketika group yang sudah ada dan kita perlu mengubah beberapa pada group tersebut, dapat
menggunakan perintah groupmod. Logika syntax groupmod sama seperti syntax milik
groupadd.

groupmod option(s) groupname

Untuk mengubah ID dapat menggunakan perintah groupmod seperti berikut :

groupmod -g GID_NEW group_idn

Untuk mengubah nama group, dapat menjalankan perintah berikut. Nama group akan
berubah dari groupname menjadi NEW_Group_Name.

groupmod -n NEW_GROUP_NAME groupname

A. Changing Group’s Name

Perintah di bawah akan mencontohkan perubahan nama group dari schoolmates menjadi crowd

[azkasyamil2109@localhost ~]# groupmod -n schoolmates crowd

19
Lab.10 Deleting Groups

Perintah groupdel menghapus seluruh entri yang berkaitan dengan group. Nama grup yang
akan dihapus harus ada pada sistem.

[azkasyamil2109@localhost ~]#groupdel groupname

20
YUM Package Manager

Lab berikutnya kita akan masuk ke lab Yum Package Manager. YUM yang merupakan
kependekan dari Yellowdog Updater, Modified adalah kakas (tool) baris perintah (command
line) untuk instlall, update, dan uninstall (remove) perangkat lunak di distro Linux berbasis
package manager RPM (RPM Package Manager). RedHat, CentOS, Fedora, Oracle Linux, dan
distro lain turunan RedHat menggunakan YUM sebagai package manager. YUM secara
otomatis akan mencari ketergantungan (dependency) suatu perangkat lunak ketika pengguna
hendak melakukan instalasi. YUM mempermudah urusan instalasi perangkat lunak yang
biasanya harus dilakukan satu per satu jika menggunakan RPM.

YUM dijalankan lewat terminal, namun ada beberapa distro seperti OpenSUSE yang
menyediakan GUI sebagai front end. Seperti kebanyakan perintah dasar Linux yang dijalankan
lewat terminal, YUM memiliki banyak argumen perintah. Di artikel ini, kita akan membahas
beberapa di antaranya.

Sistem Red Hat Subscription Service menyediakan mekanisme untuk menangani inventory
software milik Red Hat dan membuat kita dapat menginstal software tambahan atau
memperbarui (update) program yang telah diinstall ke versi yang lebih baru menggunakan
Yum Package Manager atau PackageKit.

21
Lab.11 Registering The System and Attaching Subscription

Langkah-langkah berikut adalah cara untuk mendaftarkan sistem kita dan melampirkan satu
atau lebih subscription menggunakan Red Hat Subscription Management. Perhatikan bahwa
semua perintah dijalankan sebagai root. Oke tanpa lama2 lagi langsung aja kita labkan :

1. Jalankan perintah berikut untuk mendaftarkan sistem kita. Kita akan dimintai untuk
memasukan username dan password kita. Username dan Password sama dengan milik
akun Red Hat Customer Portal.

subscription-manager register

2. Tentukan Pool ID dari Subscription yang kita perlukan. Untuk melakukannya, perintah
berikut dapat digunakan untuk menampilkan daftar semua langganan yang tersedia
untuk sistem kita.

subscription-manager list --available

3. Lampirkan langganan yang sesuai dengan sistem kita dengan memasukan perintah
berikut :

subscription-manager attach --pool=pool_id

Ganti pool_id dengan Pool ID yang kita tentukan pada langkah sebelumnya untuk
memverifikasi daftar langganan yang telah terikat pada sistem kita dapat menjalankan
perintah

subscription-manager list --consumed

22
Lab.12 Managing Software Repositories

Ketika system kita telah berlangganan pada Red Hat Content Delivery Network, file repository
dibuat pada direktori /etc/yum/repos.d/. Untuk memverifikasi hal tersebut, kita bisa
mengunakan yum untuk mencantumkan semua repository yang telah aktif :

yum repolist

Red Hat Subscription Management juga dapat memungkinkan kita untuk mengaktifkan atau
mematikan repository software yang disediakan oleh Red Hat secara manual. Dan untuk
mendaftar semua repository yang tersedia, dapat menggunakan perintah berikut :

subscription-manager repos --list

Selanjutnya cara untuk mengaktifkan repository, dapat menggunakan seperti perintah dibawah
:

subscription-manager repos --enable repository

Ubah repository menjadi nama repository yang ingin diaktifkan. Lalu jika teman – teman ingin
mematikan repository, dapat menggunakan perintah dibawah:

subscription-manager repos --disable repository

23
Lab.13 Removing Subscription

Di lab berikutnya kita akan mencoba ngelab untuk cara menghapus langganan tertentu, teman
– teman dapat mengikuti caranya sebagai berikut :

1. Tentukan nomor seri langganan yang ingin kita hapus dengan mencantumkan
informasi langganan yang telah terikat :

subscription-manager list --consumed

Nomor seri adalah nomor yang tertera sebagai Serial. Misalnya,


744929814251319254 seperti contoh dibawah.
SKU: ES0113909
Contract: 01234567
Account: 1234567
Serial: 744929814251319254
Pool ID: 9c23d3472fba18ac018bec0d204a5d10
Active: False
Quantity Used: 1
Service Level: SELF-SUPPORT
Service Type: L1-L3
Status Details:
Subscription Type: Standard
Starts: 02/27/2015
Ends: 02/27/2016
System Type: Virtual

2. Ketikan perintah berikut untuk menghapus langganan yang sudah kita pilih :
subscription-manager remove --serial=serial_number

Berikutnya teman – teman dapat merubah serial_number nya menjadi nomor seri
yang telah ditentukan pada step sebelumnya.

Dan jika teman – teman ingin menghapus semua langganan yang terikat pada sistem,
teman – teman dapat mengikuti perintah dibawah ini :

subscription-manager remove --all

24
Lab.14 Searching Packages

Di lab kali ini kita akan mencoba untuk ngelab cara mencari semua nama paket RPM,
Penasaran gimana caranya??, langsung aja kita coba labkan yaa, teman – teman bisa
mencobanya dengan menggunakan perintah berikut :

[azkasyamil2109@localhost ~]#yum search vim

Loaded plugins: langpacks, product-id, search-disabled-repos,


subscription-manager
============================= N/S matched: vim
==============================
vim-X11.x86_64 : The VIM version of the vi editor for the X
Window System
vim-common.x86_64 : The common files needed by any version of
the VIM editor
[output truncated]

vim adalah nama paket yang ingin kita cari, teman – teman tinggal mengganti vim menjadi
nama paket yang ingin dicari, contoh :

Perintah ini digunakan untuk menemukan paket apa pun yang berisi kata kunci yang ditentukan
dalam bidang deskripsi, ringkasan, pembuat paket, dan nama paket RPM di semua repositori.
Gunakan perintah yum search all untuk pencarian yang lebih lengkap tetapi lebih lambat.

25
Lab.15 Displaying Package Information

Lab selanjutnya kita akan mencoba ngelab cara untuk menampilkan informasi tentang satu
package atau lebih, teman – teman bisa mencoba nya dengan menggunakan perintah berikut :

[azkasyamil2109@localhost ~]#yum info package_name

Misalnya, untuk menampilkan informasi tentang package abrt, ketik :

[azkasyamil2109@localhost ~]# yum info abrt

Loaded plugins: product-id, refresh-packagekit, subscription-


manager
Updating Red Hat repositories.
INFO:rhsm-app.repolib:repos updated: 0
Installed Packages
Name : abrt
Arch : x86_64
Version : 1.0.7
Release : 5.el6
Size : 578 k
Repo : installed
From repo : rhel
Summary : Automatic bug detection and reporting tool
URL : https://fedorahosted.org/abrt/
License : GPLv2+
Description: abrt is a tool to help users to detect defects
in applications
: and to create a bug report with all informations
needed by
: maintainer to fix it. It uses plugin system to
extend its
: functionality.

Perintah yum info package_name mirip dengan perintah rpm -q --info package_name, tetapi
memberikan informasi tambahan ID dari repository Yum tempat package RPM ditemukan.

Selain itu kita juga bisa meminta database Yum untuk informasi alternatif dan berguna
tentang package, untuk mencoba nya teman – teman bisa menggunakan perintah berikut :

[azkasyamil2109@localhost ~]#yumdb info package_name

26
Perintah ini memberikan informasi tambahan tentang sebuah package, termasuk pemeriksaan
jumlah paket (dan algoritma yang digunakan untuk memproduksinya, seperti SHA-256),
perintah yang diberikan pada baris perintah yang dipanggil untuk menginstal paket (jika ada),
dan alasan bahwa paket tersebut diinstal pada sistem (dimana pengguna mengindikasikan
bahwa paket tersebut di instal oleh pengguna, dan artinya paket tersebut dibawa sebagai
dependensi). Misalnya, untuk menampilkan informasi tambahan tentang paket yum, ketik :

[azkasyamil2109@localhost ~]# yumdb info yum

Loaded plugins: product-id, refresh-packagekit, subscription-


manager
yum-3.2.27-4.el6.noarch
checksum_data =
23d337ed51a9757bbfbdceb82c4eaca9808ff1009b51e9626d540f44fe95f771
checksum_type = sha256
from_repo = rhel
from_repo_revision = 1298613159
from_repo_timestamp = 1298614288
installed_by = 4294967295
reason = user
releasever = 6.1

A. Listing Files Contained in a Package

repoquery adalah sebuah program untuk menanyakan informasi dari repository yum mirip
dengan query rpm. Kita dapat menanyakan grup paket dan paket individual. Untuk membuat
daftar semua file yang terdapat dalam paket tertentu, ketik :

[azkasyamil2109@localhost ~]#repoquery --list package_name

Teman – teman bisa mengubah package_name menjadi nama dari paket yang ingin kita
inspeksi.

27
Lab.16 Installing Packages

Yum memungkinkan kita untuk menginstal satu paket dan beberapa paket, serta grup paket
pilihan kita.

Jika teman – teman ingin mencoba untuk menginstal satu paket dan semua dependensi yang
tidak diinstal, teman – teman bisa masukkan perintah berikut:

[azkasyamil2109@localhost ~]#yum install package_name

Selain itu teman - teman juga bisa menginstal beberapa paket secara bersamaan lhoo, dengan
menambahkan namanya sebagai argumen…berikut perintahnya:

[azkasyamil2109@localhost ~]#yum install package_name


package_name

Ketika teman – teman menginstal paket pada sistem multilib, seperti mesin AMD64 atau
Intel64, teman - temab dapat menentukan arsitektur paket (asalkan tersedia di repositori yang
diaktifkan) dengan menambahkan .arch ke nama paket. Misalnya, untuk menginstal paket
foobar untuk i686, teman – teman bisa masukan perintah berikut:

[azkasyamil2109@localhost ~]# yum install sqlite.i686

Teman - teman juga dapat menggunakan ekspresi glob untuk menginstal beberapa paket
dengan nama yang sama dengan cepat:

[azkasyamil2109@localhost ~]# yum install perl-Crypt-\*

Selain nama paket dan ekspresi glob, teman - teman dapat memberikan nama file untuk yum
install. Jika teman - teman mengetahui nama biner yang ingin diinstal, tetapi bukan nama
paketnya, teman - teman dapat memberikan yum install nama path:

[azkasyamil2109@localhost ~]# yum install /usr/sbin/named

yum kemudian menelusuri daftar paketnya, menemukan paket yang menyediakan


/usr/sbin/named, jika ada, dan menanyakan apakah teman - teman ingin menginstalnya.

28
Catatan :

Jika teman - teman tahu teman - teman ingin menginstal paket yang berisi biner bernama, tetapi
teman - teman tidak tahu di direktori bin atau sbin mana file tersebut diinstal, gunakan perintah
yum menyediakan dengan ekspresi glob:

~]# yum provides /usr/sbin/named

Loaded plugins: product-id, refresh-packagekit, subscription-


manager

Updating Red Hat repositories.

INFO:rhsm-app.repolib:repos updated: 0

32:bind-9.7.0-4.P1.el6.x86_64 : The Berkeley Internet Name


Domain (BIND)

: DNS (Domain Name System)


server

Repo : rhel

Matched from:

Filename : /usr/sbin/named

yum menyediakan "*/file_name" adalah trik umum dan berguna untuk menemukan paket yang
berisi file_name.

29
Daftar Pusaka :
1. Modul Redhat IDN
https://docs.google.com/document/d/1hsfskzMJZESUbpSMhQr_CzL9zf0bDGIlhc9L
0NZsmIU/edit#
2. https://access.redhat.com/
3. https://www.redhat.com/en
4. https://www.google.com/

30

Anda mungkin juga menyukai