Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.

S
DI DESA KARANGKAMULYAN RT 03 RW 05

Disusun Oleh :
Dadan Sualisman, AM.K
NIP.197907022006041020

UPTD Kesehatan Puskesmas Cijeungjing


Kecamatan Cijeungjing
Kabupaten Ciamis
2021
A. PENGKAJIAN
a. Data Umum Tanggal Pengkajian: 03 Maret 2021
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S
2. Usia : 80 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Buruh Tani
5. Alamat : Desa Karangkamulyan RT 03 RW 05
6. Komposisi anggota keluarganya

L/
No Nama Umur Agama Hub dengan KK Pendidikan Pekerjaan
P
1 Ny. S 78 Thn P Islam Istri SD Buruh Tani
2 Tn.R 31 Thn L Islam Anak SLTA Karyawanswasta
Genogram :

Keterangan :

= Perempuan

= Laki-laki = Klien

= Meninggal = Tingal serumah

= Hub. pernikahan = Hubungan keluarga

7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.S termasuk Nuclear Family (keluarga inti) yang terdiri
dari ayah, ibu, dan anak.
8. Suku Bangsa
Keluarga Tn.S berasal dari suku sunda dan tinggal dilingkungan orang-
orang sunda. Tn.S berkomunikasi dengan bahasa sunda baik antara
anggota keluarga maupun lingkungan sekitar.
9. Agama
Keluarga Tn.S beragama Islam dan menjalankan ibadah sesuai keyakinan
di rumah maupun di mesjid. Dalam menjalankan perintah agama keluarga
cukup taat dan rajin mengikuti kegiatan keagamaan seperti shalat
berjamaah di mesjid, sholat Jumat, acara tahlilan/yasiinan (bapak-bapak
dan ibu-ibu), pengajian dan kegiatan keagamaan lainnya.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Saat ini Tn.S sudah tidak bekerja, sedangkan Ny.S bekerja sebagai buruh
tani tetapi hanya saat pada musim panen saja sehingga penghasilan
perbulannya tidak menentu, dan untuk memenuhi kebutuhan makan dan
sehari-hari saat ini keluarga dibantu dari anaknya yang tinggal serumah
dengan Tn.S. Pemberian tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan
seharihari. Ketika keluarga Tn.S berobat ke Puskesmas, keluarga Tn.S
menggunakan jaminan kesehatan yaitu KIS.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn.S mengatakan jarang berpergian ke tempat rekreasi. Keluarga
Tn.S mengatakan biasa mengisi waktu luang dengan berbincang-bincang
dan berkumpul dengan tetangga dan saudara dekat. Serta menonton TV
pada malam hari.

b. Riwayat dan Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn.S saat ini berada pada tahap perkembangan dengan anak usia
dewasa. Tn.S mempunyai 7 orang anak, yaitu anak ke 3 dan ke 4 sudah
meninggal, sedangkan anak ke 1, 2, dan 5 sudah menikah, hidup mandiri,
dan tinggal terpisah dengan Tn.S, anak ke 6 sudah menikah namun masih
tinggal bersama Tn.S, dan anak ke 7 yaitu Tn.R sudah menikah tetapi
bercerai, saat ini Tn.R masih tinggal dengan Tn.S, namun sekarang ia
sedang bekerja di luar daerah (Jawa Barat). Tugas perkembangan yang
sudah dijalankan oleh Tn.S saat ini yaitu melepas anak-anaknya untuk
berkeluarga, mempertahankan hubungan yang intim dengan anggota
keluarga, dan memberikan contoh pada anak-anaknya dalam berkeluarga.
2. Tahap Perkembangan Yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga Tn.S
yaitu meningkatkan dan memelihara kesehatan keluarga.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn.S mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan dan penyakit
menular, sedangkan Ny.S mengatakan menderita hipertensi sejak ±10
tahun terakhir ini dan mengatakan sering merasa nyeri pada tengkuk dan
terasa berat, nyeri terasa menetap diarea tengkuk, kadang terasa pusing dan
mata terkadang berkunang-kunang, dan pada saat diperiksa TD 170/100
mmHg.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn.S merupakan anak tunggal. Tn.S mengatakan dalam keluarganya tidak
mempunyai riwayat penyakit menular seperti TBC, hepatitis, dan penyakit
keturunan seperti hipertensi, diabetes mellitus. Sedangkan Ny.S anak ke 1
dari 8 bersaudara, Ny.S mengatakan dalam keluarganya tidak mempunyai
riwayat penyakit menular seperti TBC, hepatitis, dan penyakit keturunan
seperti hipertensi, jantung, diabetes mellitus.

c. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah Tn.S merupakan rumah milik sendiri dengan ukuran 9x7 m 2, jenis
rumah permanen, lantai rumah menggunakan tehel, atap rumah
menggunakan genteng. Untuk ventilasi terdapat jendela dimasing-masing
ruangan, terdapat 2 kamar tidur, dapur dan kamar mandi agak pengap dan
gelap, sarana penerangan menggunakan listrik, sumber air yang digunakan
berasal dari sumur dengan kondisi air agak keruh dan kadangkadang bau.
Jarak septic tank dengan sumur yaitu ± 6 meter.
Pembuang sampah yang berasal dari sampah Rumah Tangga dilakukan
dengan cara mengumpulkannya terlebih dahulu kemudian diangkut oleh
dinas kebersihan.
Denah Rumah

ST

±6 m KM

Dapur

U
KT 3
KT 1
Ruang Tamu
KT 2

Keterangan:
KT 1 : Kamar tidur pertama
KT 2 : Kamar tidur kedua
KT 3 : Kamar tidur ketiga
RT : Ruang Tamu
DP : Dapur
KM : Kamar Mandi
: Jendela
: Sumur

: Septic tank
: Jalan
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Jarak rumah keluarga Tn.S berdekatan dengan tetangga. Sebagian besar
tetangga Tn.S bekerja sebagai buruh, petani, dan pedagang. Hubungan
dengan tetangga terjalin dengan baik. Bila ada masalah antara warga
diselesaikan dengan cara musyawarah. Keadaan jalan tempat tinggal Tn.S
memudahkan dalam transportasi. Jarak fasilitas kesehatan seperti
puskesmas cukup dekat dari rumah sekitar ±3 km. Sedangkan jarak mesjid
dengan rumah sekitar 50 meter.
3. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Tn.S mengatakan sudah lama tinggal di Desa Karangkamulyan
RT03 RW05. Tn.S tinggal di desa itu dari awal menikah sampai sekarang
±54 tahun dan tidak pernah berpindah rumah.
4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan Masyarakat.
Tn.S mengatakan biasa berkumpul dengan keluarga serumahnya sahabis
shalat magrib sambil menonton TV. Sedangkan waktu berkumpul bersama
semua anggota keluarga biasanya dilakukan pada hari raya idhul fitri.
Saudara-saudara Tn.S yang berada di sekitar rumah sering datang
berkunjung kerumah ketika mempunyai waktu luang. Tn.S dan
keluarganya rutin mengikuti kegiatan keagamaan yang ada dimasyarakat,
seperti pengajian.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Anaknya yang tinggal satu rumah suka membantu pekerjaan rumah seperti
menyapu, mencuci, memasak, dan menyetrika. Anaknya yang tinggal
berdekatan sering berkunjung untuk mengetahui keadaan Tn.S dan Ny.S.
Jika ada anggota keluarganya yang sakit biasanya akan di bawa ke klinik
atau puskesmas yang jaraknya ±3 km dari rumah.

d. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn.S berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda. Komunikasi
yang terjalin lancar dan terbuka sehingga tidak ada konflik dalam
keluarga. Dalam keluarga mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap
malam ketika menonton TV ataupun ketika ada waktu luang, keluarga
biasanya bertukar pendapat dan menceritakan hal-hal yang terjadi.
2. Pola Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga, Tn.S adalah penentu keputusan terhadap suatu masalah
karena Tn.S dianggap sebagai orang yang paling tua dan sebagai kepala
keluarga. Untuk anak-anak yang telah berkeluarga keputusan diserahkan
kepada keluarga masing-masing, tetapi anak-anaknya juga sering meminta
pendapat Tn.S. dalam keluarga kebersamaan sangat penting dan apabila
ada masalah biasanya akan dimusyawarahkan dan kadang langsung
diambil keputusan oleh kepala keluarga.
3. Pola Peran Keluarga
Tn.S berperan sebagai kepala keluarga yaitu sebagai pembuat keputusan
dan pelindung keluarga dan Ny.S berperan sebagai seorang istri yaitu
merawat keluarga dan melakukan pekerjaan rumah.
4. Nilai Dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang dianut dan berlaku di keluarga Tn.S menyesuaikan
dengan nilai dan norma agama islam serta nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat. Tn.S selalu mengingatkan semua anggota keluarganya untuk
selalu saling menyayangi, menghormati, menghargai dan memperhatikan
sesama anggota keluarga, terutama kondisi Ny.S yang menderita hipertensi
selama ±10 tahun.

e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn.S mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar
anggota keluarga, saling menyayangi, menghormati, menghargai dan
memperhatikan sesama anggota keluarga. Keluarga Tn.S cukup harmonis
dan rukun. Apabila ada anggota keluarga yang membutuhkan pertolongan
atau sakit maka keluarga yang lain akan berusaha membantu. Tn.S dan
anaknya telah mengetahui keadaan penyakit Ny.S sehingga keluarga selalu
mendukung dan memberikan semangat untuk tetap kuat dan sabar dalam
menghadapi penyakitnya yang cukup lama serta selalu mengingatkan Ny.S
agar tidak terlalu lelah dalam melakukan aktifitas.
2. Fungsi Sosialisasi
Tn.S mengatakan interaksi antar anggota keluarga dapat berjalan dengan
baik. Keluarga Tn.S berusaha untuk tetap memenuhi aturan yang ada pada
keluarga, misalnya saling menghormati dan menghargai. Keluarga juga
mengatakan mengikuti norma yang ada di masyarakat sekitar, sehingga
dapat menyesuiakan dan berhubungan baik dengan para tetangga atau
masyarakat yang ada disekitar.
3. Fungsi Reproduksi
Tn.S saat ini berusia 80 tahun dan Ny.S berusia 78 tahun, mereka
mempunyai 7 orang anak. Saat ini Ny.S sudah tidak menggunakan alat
kontrasepsi (KB) Karena sudah menopause.
4. Fungsi Ekonomi
Saat ini Tn.S sudah tidak bekerja, sedangkan Ny.S bekerja sebagai buruh
tani tetapi hanya saat pada musim panen saja sehingga penghasilan
perbulannya tidak menentu, dan untuk memenuhi kebutuhan makan dan
sehari-hari saat ini keluarga dibantu dari anaknya yang tinggal serumah
dengan Tn.S. Pemberian tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan
seharihari. Ketika keluarga Tn.S berobat ke Puskesmas, keluarga Tn.S
menggunakan jaminan kesehatan yaitu KIS
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Pengetahuan tantang penyakit dan penanganannya
1) Kemampuan Mengenal Masalah Kesehatan
Keluarga dan Ny.S mengatakan bahwa Ny.S menderita hipertensi sejak
±10 tahun terakhir ini dan Ny.S mengatakan nyeri pada tengkuk dan
terasa berat, nyeri terasa menetap di area tengkuk, kadang terasa pusing
dan mata terkadang berkunang-kunang, dan pada saat diperiksa TD
170/100 mmHg. Keluarga Tn.S mengatakan kurang mengetahui
penyakit yang diderita Ny.S yaitu hipertensi dan cara perawatannya.
2) Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan
Kesehatan
Keluarga Tn.S mengatakan dalam mengambil keputusan disesuaikan
dengan keadaan masalah yang dihadapi. Jika tidak terlalu parah maka
hanya ditangani di rumah dengan cara beristirahat seperti tidur, Ny.S
tidak pernah meminum obat dari warung. Keluarga Tn.S terus
mengingatkan kepada Ny.S untuk tidak banyak melakukan aktivitas dan
beristirahat saja. Jika penyakitnya tidak membaik biasanya akan dibawa
ke pelayanan kesehatan seperti puskesmas atau dokter.
3) Kemampuan Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
Keluarga belum maksimal merawat Ny. S karena Tekanan darah Ny. S
sering tidak terkontrol, sehingga Ny.S sering merasa nyeri pada tengkuk
dan terasa berat, kadang terasa pusing dan mata terkadang berkunang-
kunang, dan pada saat diperiksa TD 170/100 mmHg. Selain itu,
keluarga dan Ny.S mengatakan kurang mengetahui makanan yang harus
dibatasi dan makanan yang baik untuk dikonsumsi bagi penderita
hipertensi.
4) Menciptakan Lingkungan yang Dapat Meningkatkan Kesehatan
Anaknya yang tinggal satu rumah dengan Ny.S suka membantu
pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci, memasak, dan menyetrika.
Sistem pembuangan limbah dialirkan ke selokan, sedangkan
pembuangan sampah yang berasal dari sampah Rumah Tangga
dilakukan dengan cara mengumpulkannya terlebih dahulu kemudian
diangkut oleh dinas kebersihan.
5) Kemampuan Keluarga dalam Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan
Keluarga Tn.S mengatakan jika ada keluarganya yang sakit akan
dibawa ke dokter atau puskesmas terdekat. Tn.S dan Ny.S mempunyai
jaminan kesehatan dari pemerintahan yaitu KIS.

f. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang
1) Stresor jangka pendek
Ny.S dan keluarga mengatakan saat ini menderita penyakit hipertensi
yang cukup lama yaitu sejak ±10 tahun terakhir ini. Ny.S mengatakan
sering merasa nyeri pada tengkuk dan terasa berat, nyeri menetap di
area tengkuk, kadang terasa pusing, sehingga ketika penyakitnya
kambuh Ny.S tidak bisa melakukan aktifitas dengan baik. Keluarga dan
Ny.S berharap ingin segera sembuh sehingga dapat melakukan aktivitas
seperti biasa.
2) Stresor jangka panjang
Keluarga Tn.S mengatakan selain masalah kesehatan, yang menjadi
pikiran, adalah kebutuhan sehari-hari karena penghasilan keluarga yang
tidak menentu karena penghasilan keluarga didapat dari hasil panen saja
dan didapat dari pemberian anaknya.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stressor
Tn.S mengatakan apabila ada masalah dalam keluarga biasanya akan
diselesaikan dengan cara musyawarah antar anggota keluarga sehingga
tidak menjadi beban pikiran dan konflik. Dalam menentukan pengobatan
yang harus dijalani salah satu anggota keluarga yang sedang mengalami
sakit, Tn.S pengambil keputusan karena Tn.S sebagai kepala keluarga.
Namun terkadang Ny.S juga akan mengambil keputusan. Keluarga Tn.S
selalu berpikir positif terhadap segala permasalahan yang ada dan keluarga
merasa masalah ini perlu segera ditangani agar tidak terjadi komplikasi
penyakit yang lebih parah.
3. Strategi Koping Yang Digunakan
Apabila ada permasalahan dalam keluarga biasanya akan dibicarakan dan
diselesaikan secara musyawarah.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam menghadapi suatu permasalahan dalam keluarga biasanya akan
diselesaikan dengan cara musyawarah antara anggota keluarga sehingga
tidak menjadi beban pikiran dan konflik. Dalam mengatasi masalah
penyakitnya, Ny.S tidak pernah melakukan suatu kegiatan yang negatif.
Tetapi bila penyakitnya kambuh Ny.S akan beristirahat, tetapi apabila
penyakitnya tidak kunjung sembuh maka akan dibawa ke dokter atau
pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas.
g. Pemeriksaan Fisik Keluarga
No Komponen Tn.S Ny.S

1 Keadaan Baik Baik

2 Kesadaran Compos mentis Compos mentis

3 Tanda tanda vital TD : 140/90 mmHg TD :170/100 mmHg


N : 90x/menit N : 85x/mnt
S : 36,60C S : 36,60C
RR : 23x/menit RR : 20x/mnt
6 Kepala Bentuk simetris, Bentuk simetris,
Rambut pendek Rambut panjang
beruban, kulit kepala beruban, kulit kepala
bersih berminyak, bersih berminyak,
distribusi rambut distribusi rambut
merata, tidak ada merata, tidak ada
benjolan,dan tidak ada benjolan dan tidak ada
lesi lesi

7 Mata Bentuk simetris, sklera Bentuk simetris,


tidak ikterik, sklera tidak ikterik,
konjungtiva merah konjungtiva merah
muda, tidak ada muda, tidak ada nyeri
radang,tidak ada nyeri tekan, tidak ada
tekan, tidak ada lesi, radang tidak ada lesi,
penurunan fungsi penurunan fungsi
penglihatan penglihatan

8 Telinga Bentuk simetris, bersih, Bentuk simetris,


tidak ada benjolan, ada bersih, tidak ada
serumen, tidak ada lesi, benjolan, ada
tidak ada tanda-tanda serumen, tidak ada
peradangan, fungsi lesi, tidak ada tanda-
pendengaran baik, tidak tanda peradangan,
ada nyeri tekan. fungsi pendengaran
baik, tidak ada nyeri
tekan.

9 Hidung Bentuk simetris, Bersih, Bentuk simetris,


tidak ada sekret, tidak bersih, tidak ada
ada tanda-tanda sekret, tidak ada
peradangan, tidak tanda-tanda
terdapat lesi, tidak ada peradangan, tidak
pernafasan cuping terdapat lesi, tidak ada
hidung, penciuman baik pernafasan cuping
hidung, penciuman
baik

10 Mulut Bentuk simetris, bibir Bentuk simetris, bibir


kemerahan, gigi tidak kemerahan, gigi tidak
lengkap kekuningan, lengkap kekuningan,
keadaan mukosa keadaan mukosa
lembab, penurunan lembab, penurunan
fungsi pengecapan fungsi pengecapan

7. Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran


kelenjar tiroid, tidak kelenjar tiroid, tidak
ada lesi, tidak ada nyeri ada lesi, tidak ada
tekan nyeri tekan

8. Dada Pergerakan dinding Pergerakan dinding


dada simetris, kadang dada simetris, RR: 20
terasa nyeri dada, RR: x/menit, tidak ada
23x/m, tidak ada keluhan sesak nafas
keluhan sesak nafas

10. Abdmen Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
pada abdomen, tidak pada abdomen, tidak
ada kembung, bising ada kembung, bising
usus 7x/menit usus 6x/menit

10. Ekstremitas Pergerakan tidak ada Pergerakan tidak ada


gangguan, tidak ada gangguan, telapak
bekas luka, telapak kaki kaki mengeras dan
mengeras dan tebal tebal
Kekuatan otot: Kekuatan otot:
5 5 5 5
4 4 5 5
11. Kulit Bersih, sawo matang, Bersih, sawo matang,
tidak ada bekas luka, tidak ada bekas luka,
tampak kering turgor tampak kering, turgor
kuit > 3 detik kulit > 3detik

h. Harapan Keluarga
Keluarga sangat berharap agar masalah kesehatan yang terjadi di dalam
keluarga dapat teratasi serta keluarga bisa mendapatkan informasi kesehatan
mengenai penyakit yang diderita oleh Ny.S dan bagaimana cara perawatannya.

B. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


a. Analisa Data
No Data Masalah Keperawatan Penyebab
1 Wawancara (DS): Nyeri Akut Ketidaktahuan
 Ny.S mengatakan nyeri keluarga merawat
pada tengkuk dan terasa anggota yang sakit
berat, serta kadang terasa (hipertensi)
pusing dan kadang mata
bekunang-kunang
 Ny.S mengatakan nyeri
terasa menetap diarea
tengkuk
 Keluarga dan Ny.S
mengatakan bahwa Ny.S
menderita hipertensi
sejak ±10 tahun terakhir
ini
 Ny.S mengatakan ketika
penyakitnya kambuh
Ny.S tidak bisa
melakukan aktifitas
dengan baik
Pengamatan/observasi
(DO):
 TD : 170/100 mmHg
N : 85x/mnt
S : 36,60C
RR : 20x/mnt
 Klien terlihat
memegangi area tengkuk
 Skala nyeri 3
2 Wawancara (DS): Kurangnya Ketidaktahuan
 Keluarga Tn.S pengetahuan tentang keluarga mengenal
mengatakan kurang penyakit masalah kesehatan
mengetahui penyakit
hipertensi yang diderita
Ny.S dan cara
parawatannya
 Keluarga dan Ny.S
mengatakan kurang
mengetahui makanan
yang harus dibatasi dan
makanan yang baik
untuk dikonsumsi bagi
penderita hipertensi.
Pengamatan/observasi
(DO):
 Keluarga belum
maksimal merawat Ny. S
karena Tekanan darah
Ny. S sering tidak
terkontrol
 Keluarga dan Ny.S
banyak bertanya tentang
penyakit yang
dideritanya, serta
makanan apa saja harus
dihindari agar
penyakitnya tidak cepat
kambuh

b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga merawat anggota
yang sakit (hipertensi) ditandai dengan:
Wawancara (DS):
 Ny.S mengatakan nyeri pada tengkuk dan terasa berat, serta kadang
terasa pusing dan terkadang mata berkunang-kunang
 Ny.S mengatakan nyeri terasa menetap diarea tengkuk
 Keluarga dan Ny.S mengatakan bahwa Ny.S menderita hipertensi sejak
±10 tahun terakhir ini
 Ny.S mengatakan ketika penyakitnya kambuh Ny.S tidak bisa
melakukan aktifitas dengan baik

Pengamatan/observasi (DO):
 TD : 170/100 mmHg
N : 85x/mnt
S : 36,60C
RR : 20x/mnt
 Klien terlihat memegangi area tengkuk
 Skala nyeri 3
2. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan
Ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan ditandai dengan:
Wawancara (DS):
 Keluarga Tn.S mengatakan kurang mengetahui penyakit hipertensi
yang diderita Ny.S dan cara perawatannya
 Keluarga dan Ny.S mengatakan kurang mengetahui makanan yang
harus dibatasi dan makanan yang baik untuk dikonsumsi bagi penderita
hipertensi.
Pengamatan/observasi (DO):
 Keluarga belum maksimal merawat Ny. S karena Tekanan darah Ny. S
sering tidak terkontrol
 Keluarga dan Ny.S banyak bertanya tentang penyakit yang dideritanya,
serta makanan apa saja harus dihindari agar penyakitnya tidak cepat
kambuh

c. Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga


1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga merawat anggota
yang sakit (hipertensi)
Kriteria Skore Pembenaran
Sifat masalah 3/4 x 1 = 0,75 Ny.S mengalami nyeri akut
Skala : yang ditandai dengan nyeri
Wellness : 4 pada tengkuk, nyeri menetap
Aktual :3 pada daerah tengkuk, kadang
Resiko :2 terasa pusing, dan saat
Sejahrera : 1 diperiksa TD:170/100
Bobot :1 mmHg.
Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 Ny.S mempunyai keinginan
dapat diubah untuk sembuh sehingga
Skala : ketika penyakitnya kambuh
Mudah :2 Ny.S tidak memaksakan
Sebagian :1 dalam melakukan aktifitas.
Tidak dapat :0
Bobot :2

Potensial masalah untuk 2/3 x 1 = 0,6 Masalah telah terjadi, tetapi


dicegah masih bisa dicegah untuk
Skala : anggota keluarga yang lain
Tinggi :3 yang belum terkena penyakit
Cukup :2 hipertensi.
Rendah :1
Bobot :1
Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Keluarga merasa masalah ini
Skala: perlu segera ditangani agar
 Masalah berat, harus tidak terjadi komplikasi
segera ditangani : 2 penyakit yang lebih parah.
 Ada masalah, tapi tidak
perlu segera ditangani :
1
 Masalah tidak dirasakan
:0
Bobot : 1
Total 3,35

2. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan


Ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Kriteria Skore Pembenaran
Sifat masalah 2/4 x 1 = 0,5 Ketidaktahuan keluarga
Skala : tentang penyakit dan cara
Wellness : 4 perawatan penyakit
Aktual :3 hipertensi.
Resiko :2
Sejahrera : 1
Bobot :1
Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1  Keluarga belum maksimal
dapat diubah merawat Ny.S karena
Skala : Tekanan darah Ny. S sering
Mudah :2 tidak terkontrol.
Sebagian :1  Keluarga dan Ny.S
Tidak dapat :0 mengatakan kurang
Bobot :2 mengetahui makanan yang
harus dibatasi dan makanan
yang baik untuk dikonsumsi
bagi penderita hipertensi.

Potensial masalah untuk 3/3 x 1 = 1 Masalah lebih lanjut belum


dicegah terjadi dan dapat dicegah
Skala : dengan dukungan keluarga
Tinggi :3
Cukup :2
Rendah :1
Bobot :1
Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Keluarga merasa masalah ini
Skala: perlu segera ditangani agar
 Masalah berat, harus tidak terjadi komplikasi
segera ditangani : 2 penyakit yang lebih parah.
 Ada masalah, tapi tidak
perlu segera ditangani :
1
 Masalah tidak dirasakan
:0
Bobot : 1
Total 3,5

Maka prioritas masalahnya sebagai berikut :


No Diagnosa Keperawatan Skor
1. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit berhubungan 3,5
dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan.

2. Nyeri akut berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga 3,35


merawat anggota yang sakit (hipertensi).
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa
NOC NIC
No Data keperawatan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data pendukung masalah kesehatan individu : hipertensi
1 Wawancara (DS): 10021 Kurangnya Keluarga mampu Setelah dilakukan intervensi
 Keluarga Tn.S mengatakan mengenal masalah: keperawatan, keluarga
994 pengetahuan
kurang mengetahui cara 1602 Pengetahuan: penyakit mampu mengenal masalah :
perawatan penyakit yang tentang hipertensi 5510 Pendidikan kesehatan mengenai
diderita Ny.S penyakit 1802 Pengetahuan: diit penyakit hipertensi
 Keluarga dan Ny.S mengatakan makanan penderita 5602 Pendidikan kesehatan tentang
kurang mengetahui cara hipertensi diet yang tepat pada penderita
merawat penderita hipertensi 1803 Pengetahuan tentang hipertensi
seperti makanan yang harus proses penyakit 1622 Perilaku kepatuhan: anjuran diit
dibatasi dan makanan yang baik Keluarga mampu bagi penderitahi hipertensi
untuk dikonsumsi bagi penderita memutuskan : Keluarga mampu
hipertensi. 1606 Berpartisipasi dalam memutuskan:
Pengamatan/observasi (DO): memutuskan perawatan 0180 Pengelolaan latihan fisik
 Keluarga belum maksimal kesehatan 7040 Dukungan dalam membuat
merawat Ny. S karena Tekanan Keluarga mampu keputusan
darah Ny. S sering tidak memodifikasi Keluarga mampu
terkontrol lingkungan: memodifikasi lingkungan:
 Keluarga dan Ny.S banyak 1902 Kontrol resiko 6610 Identifikasi faktor risiko
bertanya tentang penyakit yang 7040 Dukungan terhadap pemberian
dideritanya, serta makanan apa perawatan
saja harus dihindari agar
penyakitnya tidak cepat kambuh
2 Wawancara (DS): 00132 Nyeri akut 0414 Status kardiopulmonari 0402 Tandatanda vital
 Ny.S mengatakan nyeri pada 0401 Status sirkulasi 1380 Kompres hangat
tengkuk dan terasa berat, serta 0406 Perfusi jaringan: 1400 Manajemen nyeri
kadang terasa pusing serebral 2550 Meningkatkan perfusi serebral
 Ny.S mengatakan nyeri terasa 0802 Tandatanda vital 2620 Monitoring neurologi
menetap diarea tengkuk 1601 Perilaku kepatuhan 0844 Posisi: neurologi
 Keluarga dan Ny.S mengatakan 1602 Perilaku meningkatkan 5602 Pendidikan kesehatan: penyakit
bahwa Ny.S menderita kesehatan hipertensi
hipertensi sejak ±10 tahun 1603 Perilaku mencari 6482 Manajemen lingkungan:
terakhir ini pelayanan kesehatan kenyamanan
 Ny.S mengatakan ketika 1605 Kontrol nyeri 6040 Terapi relaksasi
penyakitnya kambuh Ny.S tidak 3102 Manajemen penyakit
bisa melakukan aktifitas dengan kronik
baik 3107 Manajemen penyakit
Pengamatan/observasi (DO): hipertensi
 TD : 170/100 mmHg RR : 20 1830 Pengetahuan
x/mnt manajemen penyakit
N : 85x/mnt kardiovaskuler
S : 36,60C 1847 Pengetahuan
 Klien terlihat memegangi area manajemen penyakit
tengkuk kronik
 Skala nyeri 3 1803 Pengetahuan: proses
penyakit
1805 Pengetahuan: perilaku
sehat
1823 Pengetahuan promosi
kesehatan
1806 Pengetahuan sumber
kesehatan
1837 Manajemen hipertensi
1922 Kontrol risiko:
hipertensi
2112 Keparahan hipertensi
2102 Level nyeri
3016 Kepuasan manajemen
nyeri
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUSI KEPERAWATAN
a. Implementasi dan Evaluasi
TTD &
Tanggal/Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Nama
Perawat
03 Maret 2021 Kurangnya pengetahuan 1) Memberikan pendidikan S: Klien mengatakan belum
14.30 tentang penyakit kesehatan tentang hipertensi memahami tentang penyakit
berhubungan dengan Hasil: hipertensi dan cara
Ketidaktahuan keluarga Keluarga Tn.S diberikan perawatannya
mengenal masalah pendidikan kesehatan mengenai O: Pada saat diminta mengulangi
kesehatan hipertensi dan keluarga Tn.S materi yang sudah dijelaskan,
memperhatikan apa yang telah Ny.S dan keluarga masih
dijelaskan belum bisa menjelaskan
2) Memberikan pendidikan kembali materi yang sudah
kesehatan tentang diet hipertensi disampaikan
Hasil: A: Masalah belum teratasi
Keluarga Tn.S diberikan P: Lanjutkan intervensi
pendidikan kesehatan mengenai 1) Berikan pendidikan
diit hipertensi dan memperhatikan kesehatan tentang hipertensi
apa yang telah dijelaskan. 2) Berikan pendidikan
3) Menganjurkan keluarga kesehatan tentang diit
melakukan pegelolaan latihan fisik hipertensi
Hasil:
Keluarga mengatakan pada pagi
hari apabila tidak ada halangan
Ny. S berjalan kaki sebagai latihan
fisik yang dapat dilakukannya
4) Menganjurkan Ny.S untuk rutin
mengontrol tekanan darah setiap
satu bulan sekali
Hasil :
Ny.S mengatakan akan
mengontrol tekanan darah secara
ruin.
03 Maret 2021 Nyeri akut berhubungan 1) Mengkaji tandatanda vital S: Klien mengatakan sudah
14.30 dengan ketidaktahuan Hasil: mengerti bagaimana cara
keluarga merawat anggota TD :170/100 mmHg mengatasi rasa nyeri.
yang sakit (hipertensi). N : 85x/mnt O: Klien terlihat memperhatikan
S : 36,60C apa yang telah dijelaskan dan
RR : 20x/mnt klien memperaktekan teknik
2) Mengajarkan klien dan keluarga relaksasi
untuk melakukan manajemen A: Masalah teratasi
nyeri yaitu teknik relaksasi nafas P: Hentikan intervensi
dalam ketika rasa nyeri timbul
Hasil:
Klien mengikuti teknik relaksasi
nafas dalam yang diajarkan
3) Menganjurkan klien dan keluarga
teknik distraksi untuk mengurangi
rasa nyeri
Hasil:
Klien dan keluarga
memperhatikan apa yang telah
disampaikan
4) Menganjurkan klien untuk
membatasi aktivitas ketika rasa
nyeri timbul
Hasil:
Klien mengatakan akan
membatasi aktifitas ketika rasa
nyer itimbul
b. Hasil Pembinaan Berdasarkan Tingkat kemandirian Keluarga
 Kunjungan Pertama (K-1) : Keluarga berada pada tingkat 1 yaitu keluarga
menerima perawat dan menerima pelayanan
kesehatan sesuai rencana keperawatan
keluarga
 Kunjungan Kedua (K-2) : Keluarga berada pada tingkat 2 yaitu
Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan
masalah kesehatan secara benar
 Kunjungan Ketiga (K-3) : Keluarga berada pada tingkat 2 yaitu
keluarga tahu dan dapat mengungkapkan
masalah kesehatan secara benar
 Kunjungan Keempat (K-4) : Keluarga berada pada tingkat 3 yaitu keluarga
melakukan tindakan keperawatan sederhana
sesuai anjuran dan melakukan tindakan
pencegahan secara aktif

Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria


Kemandiran 1 2 3 4 5 6 7
Tingkat 1  
Tingkat 2     
Tingkat 3      
Tingkat 4       

Keterangan :
Kriteria 1: Keluarga menerima perawat
Kriteria 2 : Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana
keperawatan keluarga
Kriteria 3 : Keluarga tahu & dapat mengungkapkan masalah kesehatan
secara benar
Kriteria 4 : Keluarga memanfaatkan faskes pelayanan kesehatan sesuai
anjuran
Kriteria 5 : Keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai
anjuran
Kriteria 6 : Keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif
Kriteria 7 : Keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif
Ciamis, 03 maret 2021
Penyusun

Dadan Sualisman, AM.K


NIP.197907022006041020

Anda mungkin juga menyukai