Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia


Kode Mata Kuliah : ESPA4314
Jumlah sks : 3 SKS
Nama Pengembang : Ifah Masrifah, SE.MM
Nama Penelaah : -

Tarik Investor ke Sumatera Utara, PLN Gelontorkan Rp 82,4 Miliar


Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) merespon rencana pemerintah untuk menarik
investasi ke Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dengan menggelontorkan Rp 82,4 miliar guna
mengoperasikan Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) Negeri Dolok Bay Trafo TD 1 sebesar 30 Mega
Volt Ampere (MVA).
Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) 3 Alfredo Pakpahan
menyampaikan, PLN berkomitmen mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan investasi di
Simalungun.
"Dengan capaian ini, tentu kita berharap nantinya bakal menarik investor untuk berinvestasi
membangun industri menengah dan besar, sehingga peluang kerja bisa semakin terbuka lebar di
kawasan yang akan mendapat pasokan listrik dari Gardu Induk ini," kata Alfredo, Rabu (10/11/2021).
Alfredo percaya, dengan beroperasinya GI 150 kV Negeri Dolok Bay Trafo TD 1 sebesar 30
MVA di Pardomuan Tongah, Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, sistem dan
keandalan suplai listrik di kawasan Simalungun dan sekitarnya akan semakin terjamin.
"Sehingga mampu memenuhi kebutuhan pelanggan baru dalam skala besar seperti industri," imbuhnya.
Proses energize atau pemberian tegangan GI 150 kV Negeri Dolok yang terhubung dengan GI 150 kV
Galang telah dilakukan pada Jumat, 5 November 2021.
"Telah dilakukan energize dengan lancar GI 150 kV Negeri Dolok Bay Trafo TD 1 (30 MVA).
Dan saat ini tegangan sudah sampai di Busbar 20 kV kubikel Bay Trafo TD 1," terang Alfredo.
(Sumber : liputan.com , Tanggal 10/11/2021, 10:30 WIB)

Pertanyaan :
Bedasarkan kasus diatas untuk menarik investasi ke daerah Pemda Kabupaten Simalungun :
1. Analisislah indikator apa saja yang dilihat oleh Seorang Investor untuk memperoleh
keuntungan dari usahanya dalam bidang ekstraktif didaerah Pemda Kabupaten
Simalungun.
2. Analisislah indikator apa saja yang dilihat oleh Pengusaha di Sektor Hilir pada potensi
ekonomi didaerah Pemda Kabupaten Simalungun.
3. Sebutkanlah variable yang mempengaruhi investasi sebagai tolok ukur daya Tarik
investasi regional oleh KPPOD tahun 2002 (Komite Pertimbangan Pelaksanaan Otonomi
Daerah) didaerah Pemda Kabupaten Simalungun.
4. Jelaskanlah strategi-strategi investasi yang dilakukan oleh pemerintah yang
menguntungkan ekonomi rakyat didaerah Pemda Kabupaten Simalungun.
-----------SELAMAT MENGERJAKAN – SEMOGA SUSKES-----------
Jawab

1. Indikator yang dilihat seorang investor untuk memeroleh keuntungan dalam bidang
ekstraktif didaerah Pemda Kabupaten Simalungun:

1) Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia tidak perlu diragukan lagi, baik dalam
sektor pertambangan seperti batu bara, minyak bumi, dan juga gas alam yang
berlimpah
2) Demografis. Variabel demografi terbagi menjadi lima, yakni gender, usia,
pendidikan, dan pengalaman. lima faktor tersebut memiliki arah dan pengaruh yang
berbeda-beda pada pengambilan keputusan investasi.
3) Infrastruktur, meliputi ketersediaan infrastruktur darat, laut dan udara serta kualitas
infrastruktur.
4) Stabilitas Politik dan Sosial, meliputi keamanan, konflik social dan politik.
5) Lingkungan Hukum, kepastian hukum dan kriminalitas
6) Kondisi Ekonomi Makro
7) Kelembagaan, seperti biaya birokrasi, konsistensi peraturan pemerintah, lamanya
mengurus birokrasi, hubungan DPRD dan Pemda, dan kepastian UU dan
kebijaksanaan.

2. Beberapa indikator yang menjadi pertimbangan Pengusaha di Sektor Hilir pada potensi
ekonomi didaerah Pemda Kabupaten Simalungun :
a. Faktor internal
1) Besaran permintaan lahan (land demand)
Besaran lahan maksimum untuk pengembangan kawasan industri yang cukup
ideal dalam arti cukup layak bagi suatu pengelolaan kawasan industri pada daerah
yang mempunyai pertumbuhan industri tidak cukup tinggi adalah sebesar 100 Ha.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan upaya-upaya spekulasi tanah.
Sementara suatu kawasan industri baru dianggap layak memiliki sistem Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terpadu, apabila luasnya >50 Ha.
2) Kecenderungan jenis industri yang tumbuh
Pada umumnya jenis industri yang tumbuh dalam kawasan industri tidak dapat
diprediksikan. Tetapi dalam suatu kawasan terdapat kecenderungan tumbuhnya
industri dalam satu keterkaitan input-output, dimana terdapat satu atau dua
industri utama dan kemudian didukung oleh industri-industri lainnya sebagai
vendor.
3) Ketersediaan prasarana pendukung lainnya
Untuk itu, bilamana suatu daerah direncanakan untuk mengembangkan kawasan
industri, pihak pemerintah daerah perlu mengkaji secara seksama tentang
dukungan prasarana yang dibutuhkan apakah mampu disediakan di daerahnya.
4) Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Terdapatnya sumber daya manusia dengan kualifikasi SLTP ke atas dalam jumlah
yang memadai.

b. Faktor Eksternal
1) Kondisi Hinterland
Potensi hinterland yang perlu menjadi pertimbangan dalam penilaian kelayakan
pengembangan kawasan industri adalah sejauhmana potensi SDA yang ada di
daerah hinterland sudah diolah oleh industri hulu/dasar yang bersifat ―raw
material oriented dapat dimanfaatkan oleh industri pengolahan/manufaktur yang
akan berkembang di kawasan industri yang biasanya bersifat ―footloose industry
dan memanfaatkan keuntungan lokasi (locational advantage) dari daerah depan
(frontier region) terutama yang terdapat lokasi outlet (pelabuhan).
2) Persaingan Dengan Daerah Lainnya
Pertimbangan dari variabel ini adalah untuk mencermati apakah pada daerah
sekitarnya sudah ada atau tidak kawasan industri, terutama yang berada pada satu
sistem jaringan transportasi dengan satu outlet dimana persaingan usaha kawasan
industri akan terjadi dalam radius 100 Km.
3) Lokasi Strategis terhadap Sistem Ekonomi Makro
Dalam pertimbangan ini indikator yang dapat dipakai untuk menilai kelayakan
pengembangan kawasan industri adalah bilamana daerah bersangkutan
mempunyai keuntungan lokasi (locational advantage) terhadap sistem
perekonomian makro/regional yang ada terutama melalui jalur-jalur pelayaran
maupun jalur transportasi darat.
4) Stabilitas Keamanan
Stabilitas keamanan merupakan satu jaminan keberlangsungan kegiatan industri

3. terdapat dari 5 (lima) variabel utama pembentuk daya tarik investasi daerah oleh KPPOD
tahun 2002 (Komite Pertimbangan Pelaksanaan Otonomi Daerah) yaitu:
1) Kelembagaan,
2) Sosial politik,
3) Ekonomi daerah,
4) Tenaga kerja dan produktifitas serta
5) Infrastruktur fisik.

4. Strategi yang dilakukan pemerintah untuk menguntungkan rakyat di daerah Pemda


Kabupaten Simalungun:
1) Strategi pengembangan fisik
Melalui pembangunan program perbaikan kondisi fisik/lokalitas daerah yang
ditunjukkan untuk kepentingan pembangunan industri dan perdagangan, pemerintah
daerah akan berpengaruh positif bagi pembangunan dunia usaha daerah, secara
khusus tujuan strategi pembangunan fisik ini adalah untuk menciptakan identitas
masyarakat, dan memperbaiki daya tarik pusat kota dalam upaya memperbaiki dunia
usaha daerah.
2) Strategi Pengembangan Dunia Usaha
Pengembangan dunia usaha merupakan komponen penting dalam pembangunan
ekonomi daerah, karena daya tarik, kreativitas atau daya tahan kegiatan ekonomi
dunia usaha adalah merupakan cara terbaik untuk menciptakan perekonomian daerah
yang sehat.
3) Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Strategi pengembangan sumber daya manusia merupakan aspek yang paling penting
dalam proses pembangunan ekonomi, oleh karena itu pembangunan ekonomi tanpa
dibarengi dengan peningkatan kualitas dan keterampilan sumber daya manusia adalah
suatu keniscayaan.
4) Strategi Pengembangan Masyarakat
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan manfaat sosial seperti halnya dengan
menciptakan proyek-proyek padat karya untuk memenuhi kebutuhan hidup atau
untuk memperoleh keuntungan dari usahanya

Anda mungkin juga menyukai