Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASYARAKAT DUSUN DESA DESA

KERTABUMI KECAMATAN CIJEUNGJING

Disusun oleh:
Dadan Sualisman, AM.K
NIP. 197907022006041020

UPTD Kesehatan Puskesmas Cijeungjing

Kecamatan Cijeungjing

Kabupaten Ciamis

2021
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DUSUN DESA DESA KERTABUMI KECAMATAN CIJEUNGJING

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Dusun Desa Desa


Kertabumi berusaha untuk menerapkan konsep-konsep keperawatan komunitas yang ada.

Kegiatan praktik keperawatan yang dilaksanakan dengan Pertemuan kader kesehatan,


tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna. Selain kegiatan komunitas, juga memberikan
Asuhan Keperawatan Keluarga dan Gerontik. Keluarga yang menjadi sasaran untuk dibina
khususnya adalah keluarga dengan risiko kesehatan.

Adaptasi kegiatan-kegiatan yang dilaporkan meliputi tahap-tahap persiapan dan


pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan kemasyarakatan dan persiapan tekhnis sedangkan
tahap pelaksanaan terdiri dari pengkajian, perencanaan, implementasi, evaluasi dan rencana
tindak lanjut.

1. Tahap Persiapan
Membaca materi-materi dan mengumpulkan teori-teori tentang Asuhan Keperawatan
Keluarga dan Gerontik
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini terdiri atas pengkajian, perencanaan, implementasi, evaluasi dan
tindak lanjut.

a. Pengkajian
1. Pengumpulan data
Untuk mendapatkan informasi tentang kondisi yang mempengaruhi kesehatan di
Dusun Desa Desa Kertabumi, maka diperlukan data yang didapatkan melalui
pengkajian, yang terdiri dari kegiatan :

a) Survey sekaligus observasi dimasing-masing rumah


b) Wawancara terstruktur dengan :
1) Kepala Puskesmas
2) Kepala Desa
3) Kepala Tokoh masyarakat atau agama
c) Pengumpulan data dimasing-masing rumah penduduk/Kepala Keluarga
melalui wawancara dan observasi langsung pada tanggal 04 Januari 2021 s/d
09 Januari 2021
d) Tabulasi data pada tanggal 11 Januari 2021 s/d 13 Januari 2021

2. Hasil Tabulasi Data dan Analisa Data


Setelah data terkumpul ,maka data tersebut ditabulasikasi dan diformat dalam
bentuk tabel untuk disajikan pada saat pertemuan ketiga.

Pengolahan data mencakup analisa-analisa masalah kesehatan yang ada di


msayarakat.

Adapun tabel-tabel tersebut terdiri dari :

1. Distribusi Jumlah penduduk berdasarkan umur


No Umur Jumlah %

1 0 – 5 Tahun 62 35,63
2 6 – 10 Tahun 19 10,92
3 11 – 15 Tahun 19 10,92
4 16 – 20 Tahun 10 5,75
5 21 – 30 Tahun 34 19,54
6 31 – 40 Tahun 25 14,37
7 41 – 50 Tahun 15 8,62
8 51 – 60 Tahun 17 9,77
9 >60 Tahun 9 5,17
Jumlah 174 100%

Dari data di atas terlihat bahwa kelompok umur yang terbanyak adalah umur
0 -5 Tahun yaitu sebanyak 62 jiwa (35,63%)

2. Distribusi jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah %


1 Laki – laki 81 46,65
2 Perempuan 93 53,45
Jumlah 174 100%
Interpretasi :
Dari data di atas terlihat bahwa penduduk terbanyak berjenis kelamin perempuan 93 Jiwa
(53,45%)
3. Distribusi Jumlah KK berdasarkan Agama
No Agama Jumlah %
1 Islam 30 62,5
2 Kr. Protestan 18 37,5
3 Kr. Katolik - -
4 Hindu - -
5 Budha - -
Jumlah 48 100%
Interpretasi :
Dari data di atas terlihat bahwa sebagian besar penduduk beragama Islam yaitu
sebanyak 48 KK (62,5%)
4. Pendidikan
No Pendidikan Jumlah %
1 Belum Sekolah 19 10,92
Interpretasi 2 TK 8 4,60
3 SD 62 35,63 Dari data di atas
4 SLTP 43 24,71 terlihat bahwa
5 SLTA 36 20,69
6 P.T 6 3,45 sebagian besar
7 Tidak Sekolah - - penduduk
Jumlah 174 100%
berpendidikan
Sekolah Dasar yaitu sebanyak 62 Jiwa (35,63%)
5. Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah %
1 PNS 4 2,30
2 Tani 16 9,20
3 Tukang 2 1,15
4 Swasta 24 13,79
5 Siswa 44 25,29
6 Lain-lain 73 41.95
Jumlah 174 100%

6. Penghasilan KK/Bulan
No Jumlah Penhasilan Jumlah %
1 ≥ 500.000 15 31,25
2 600.000-1.000.000 16 33,33
3 1.100.000-1.500.000 7 14,58
4 1.600.000-2.000.000 5 10,42
5 2.100.000-3.000.000 4 8,33
6 >3.000.000 1 2,08
Jumlah 48 100%
Interpretasi :
Dari data di atas terlihat bahwa sebagian besar Keluarga berpenghasilan
Rp. 600.000-1.000.000,- / bulan yaitu sebanyak 16 KK (33,33%).

7. Jenis Rumah
No Jenis Rumah Jumlah %
1 Permanen 26 72,22
2 Semi Permanen 7 19,44
3 Bambu 1 2,78
4 Papan 2 5,56
Jumlah 36 100%
Interpretasi :

Dari data jenis rumah terlihat bahwa sebagian besar jenis bangunan yang ada
adalah permanen yaitu sebanyak 26 rumah (72,22%)

8. Kepemilikan WC

No Kepemilikan WC Jumlah %
1 Ada 26 72,22
2 Tidak 10 27,78
Jumlah 36 100%
Interpretasi :

Dari data di atas terlihat bahwa paling banyak keluarga sudah memiliki WC dan
Kamar mandi yaitu sebanyak 26 Rumah (72,22%).

9. Cara Pembuangan akhir Sampah


No Pengelolaan Sampah Jumlah %
1 Dikumpul dan bakar 34 94,44
2 Dibuang sembarangan 2 5,56
3 Ditimbun - -
4 Dibuang di sungai - -
Jumlah 36 100%
Interpretasi :
Paling banyak rumah tidak memiliki tempat sampah, pengelolaan sampah
dikumpul di belakang rumah kemudian dibakar, hal ini bisa mengakibatkan tempat
bersarangnya nyamuk dan lalat yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit seperti
diare, malaria dll.

10. Sumber Air Minum


No Sumber air minum Jumlah %
1 Sumur gali - -
2 Sumur Bor - -
3 PAM - -
4 Mata air 36 100
5 Air hujan - -
Jumlah 36 100%
Interpretasi
Seluruh masyarakat mengambil air minum dari mata air desa sebanyak 36 rumah
(100% )

11. Kepemilikan Rumah

No Kepemilikan Jumlah %
1 Milik Sendiri 33 68,75
2 Kontrak 3 6,25
3 Menumpang 12 25,00
Jumlah 48 100%
Iterpretasi :

Sebagian besar masyarakat tinggal di rumah milik sendiri yaitu sebanyak 33 KK


(68,75%) tetapi masih banyak juga KK yang menumpang di rumah orang tua atau
saudara ini menunjukan bahwa dalam satu rumah di huni oleh 2-3 KK dengan
jumlah anggota keluarga yang besar , keadaan seperti ini tidak sesuai dengan syarat
suatu rumah yang sehat dan bisa menyebabkan timbulnya penyakit dalam keluarga.
12. Kepemilikan SPAL
No Kepemilikan SPAL Jumlah %
1 Ada 9 25
2 Tidak 27 75
36 100%
Interpretasi :

Sebagian besar masyarakat membuang air limbah disembarang tempat sebanyak 27


keluarga ( 65 % ), hal ini Dapat menjadi resiko timbulnya masalah kesehatan.

13. Keadaan ventilasi rumah


No Ventilasi Jumlah %
1 Ada 36 100
2 Tidak - -
Jumlah 36 100%
Interpretasi :
Seluruh rumah yang ada di jaga V , mempunyai ventilasi yang baik dan ini
merupakan syarat rumah sehat
14. Keadaan rumah dan lingkungan
No Keadaan rumah Jumlah %
1 Bersih 27 75
2 Kotor 9 25
Jumlah 36 100%

15. Status Imunisasi Pada Balita


No Imunisasi Jumlah %
1 Lengkap 11 42
2 Tidak Lengkap 8 30,77
3 Tidak imunisasi 7 26,92
Jumlah 26 100%
Interpretasi :
Sebagian besar balita tidak di imunisasi/ tidak lengkap imunisasi, yaitu sebanyak 8
orang (30,77%) yang tidak lengkap imunisasinya dan 7 orang (26,92%) yang tidak
di imunisasi. Hal ini menjadi resiko timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi.
16. Akseptor KB
No Akseptor Jumlah %
1 Ya 27 71,05
2 Tidak 11 28,95
Jumlah 38 100%
Interpretasi :
Sebagian besar pasangan usia subur mengikuti keluarga berencana yaitu sebanyak
27 pasang (71,05%).

17. Jenis Akseptor yang digunakan


No Jenis Kontrasepsi Jumlah %
1 Suntik 21 77,78
2 Pil 5 18,95
3 IUD - -
4 Implant - -
5 Steril 1 3,70
Jumlah 27 100%
Interpretasi :
Sebagian besar akseptor menggunakan kontrasepsi suntikan yaitu sebanyak
21 orang (77,78%).

18. Pemanfaatan fasilitas kesehatan


No Sarana Kesehatan Jumlah %
1 Rumah Sakit 5 10,42
2 Dokter praktek 7 14,58
3 Perawat/ bidan 10 20,83
4 Puskesmas 26 54,17
Jumlah 48 100%
Interpretasi :
Dari data di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar masyarakat menggunakan
Puskesmas sebagai sarana berobat yaitu sebanyak 26 KK (54,17%).

ANALISA DATA

Diagnosa Keperawatan
Data Masalah Kesehatan
Komunitas

 Belum pernah ada  Lingk  Risiko terjadinya penyakit (Diare,


penyuluhan kesehatan ungan masyarakat ISPA, DHF) diakibatkan oleh
 Membuang air limbah di yang kurang sehat lingkungan yang kurang bersih dan
sembarang tempat sebanyak berhubungan dengan :
27 rumah (75%)
a. Kurang pengetahuan
 Masih ada dua rumah
masyarakat tentang
yang membuang sampah pentingnya kesehatan
sembarangan tempat lingkungan.
(5,56%), sedangkan 34 b. Kurangnya kesadaran untuk
rumah mengolah sampah  Kuran hidup sehat
dengan dikumpul gnya pemahaman  Risiko terjadinya penyakit pada
dibelakang rumah dan bila masyarakat tentang bayi/balita diakibatkan oleh
sudah banyak di bakar. kesehatan bayi dan penurunan daya tahan tubuh
 Terdapat 7 balita. bayi/balita berhubungan dengan :
Bayi/Balita (26,92) yang
a. Kurangnya pengetahuan
tidak diimunisasi dan 8
ibu tentang pentingnya imunisasi
orang(30,77) yang tidak
pada bayi/balita
lengkap .
b. Kurangnya kesadaran
 Alasan
masyarakat tentang pentingnya
bayi/balita tidak
kesehatan pada bayi/balita
diimunisasi/ tidak lengkap
imunisasi adalah karena
orang tua tidak tahu manfaat
dari imunisasi selain itu
anaknya akan sakit setelah
di imunisasi.

Setelah teridentifikasi beberapa masalah keperawatan komunitas, selanjutnya


dilakukan pembobotan untuk menentukan prioritas masalah yang dilakukan oleh
mahasiswa, kader kesehatan dan tokoh-tokoh masyarakat. Hasil yang didapatkan
berdasarkan prioritas masalah kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat


2. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan bayi dan balita
c. Perencanaan
1. Diagnosa Keperawatan I :

Risiko terjadinya penyakit (Diare, ISPA, DHF) diakibatkan oleh lingkungan


yang kurang bersih dan pengolahan air minum yang tidak dimasak berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan
lingkungan dan kurangnya kesadaran untuk hidup sehat.

Intervensi :
1. Berikan penyuluhan kesehatan pada masyarakat termasuk keluarga binaan tentang
kesehatan diri dan lingkungan rumah.

2. Lakukan kerja bakti massal (Jumat bersih) bersama masyarakat

3 Pembuatan SPAL percontohan.

2. Diagnosa Keperawatan II :

Risiko terjadinya penyakit pada bayi/balita diakibatkan oleh penurunan daya tahan
tubuh ibu, bayi/balita berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang
pentingnya imunisasi pada bayi/balita dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang
pentingnya kesehatan pada bayi/balita

Intervensi :

1. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada masyarakat tentang kesehatan


bayi/balita serta imunisasi
2. Mengaktifkan kegiatan Posyandu

3. Memotivasii masyarakat untuk membawa bayi/balita diposyandu/bidan atau


puskesmas.

c. Implementasi

1. Diagnosa Keperawatan I : Risiko terjadinya penyakit (Diare, ISPA, DHF)


diakibatkan oleh lingkungan yang kurang bersih dan pengolahan air minum yang
tidak dimasak berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya kesehatan lingkungan dan kurangnya kesadaran untuk hidup
sehat.

Implementasi :

a. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pada masyarakat termasuk keluarga


binaan tentang kesehatan diri dan lingkungan.
b. Melaksanakan kerja bakti dan penyuluhan tentang pembuatan SPAL.
c. Melaksanakan penyuluhan tentang kebersihan diri dan lingkungan, peragaan
cara menggosok gigi yang benar.
2. Diagnosa Keperawatan II : Risiko terjadinya penyakit pada bayi/balita diakibatkan
oleh penurunan daya tahan tubuh bayi/balita berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi pada bayi/balita dan kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu, bayi/balita.

Implementasi :

a. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pada masyarakat termasuk keluarga


binaan tentang imunisasi.
b. Melaksanakan posyandu ( penimbangan, imunisasi, pemeriksaan ibu hamil
dan penyuluhan)
d. Evaluasi

Diagnosa Keperawatan I :

a. Evaluasi Struktur
Dari 36 rumah terdapat 10 rumah yang tidak ada Jamban dan mereka
memembuang tinja dengan menumpang pada keluarga lain dan ada sebagian
membuang tinja di sungai dan 24 rumah tidak mempunyai SPAL, mereka
membuang air limbah rumah tangga sembarangan. Kegiatan penyuluhan yang
dilakukan menggunakan alat bantu yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
tingkat pengetahuan warga. Pemberitahuan kegiatan penyuluhan, dan kerja
bakti. Untuk keperluan penyuluhan dan kerja bakti dilaksanakan pada kegiatan
posyandu yang disediakan oleh puskesmas. Selain itu mempersiapkan bahan
dan media yang akan digunakan untuk memberikan penyuluhan tentang
kesehatan lingkungan.

b. Evaluasi Proses
Penyuluhan dilakukan terhadap masyarakat dan dilaksanakan pada
pelaksanaan posyandu.

c. Evaluasi Hasil
Dari 10 keluarga yang tidak memiliki jamban setelah dilakukan
penyuluhan didapatkan hasil untuk psikomotor kesepuluh keluarga masih
belum membuat jamban hal ini disebabkan belum tersedianya dana untuk
pengadaan jamban. Untuk masalah SPAL, setelah dilakukan pembinaan
mengalami perubahan dari segi psikomotor yaitu penurunan dari 66,67 % yang
awalnya tidak memiliki SPAL menjadi 44,44 % yaitu sebanyak 16 rumah,
sedangkan dari segi kognitif pada umumnya telah memahami tentang SPAL
dan berjanji akan membuat setelah mempunyai dana yang cukup. Kerja bakti
yang dilaksanakan 1 kali dihadiri oleh sebagian besar masyarakat. Demikian
halnya dengan pelaksanaan penyuluhan kesehatan lingkungan.

Diagnosa Perawatan 2 :

a. Evaluasi Struktur

Dari hasil pendataan diadapatkan 36 bayi/balita yang tidak diimunisasi


yang disebabkan oleh beberapa hal. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan
kepada seluruh masyarakat menggunakan alat bantu sesuai dengan tingkat
kebutuhan dan tingkat pengetahuan masyarakat/keluarga.
a. Evaluasi Proses
Penyuluhan dilaksanakan pada masyarakat oleh masing-masing
penanggung jawab, pembinaan dilakukan sesuai kebutuhan /pengetahuan
masyarakat .Kegiatan lainnya berupa pelaksanaan penyuluhan tentang
Imunisasi dan kesehatan ibu hamil dan menyusui.Seluruh kegiatan berjalan
dengan lancar sesuai rencana berkat kerjasama semua unsur yang terkait dan
dukungan dari berbagai pihak terutama masyarakat.

b. Evaluasi Hasil
Penyuluhan diikuti oleh sebagian besar masyarakat, setelah diberikan
penyuluhan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan Ibu
hamil,bayi/balita,penyakit menular, makanan bergizi serta kesehatan
lingkungan bertambah hal ini dibuktikan dengan antusias masyarakat yang
sangat besar melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan kepada penyaji.
Dan telah dibuktikan melalui pelaksanaan Posyandu pada tanggal 08 Februari
2021. Setelah keseluruhan kegiatan dilaksanakan , sebagai tindak lanjut
menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah dan masyarakat untuk dapat
melanjutkan serta memanfaatkan sarana kesehatan yang ada.
BAB V

PENUTUP

B. Kesimpulan
Asuhan Keperawatan sebagai salah satu penerapan dari praktik keperawatan
dan praktik kesehatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat. Sifat asuhan yang diberikan adalah umum dan menyeluruh melalui
kerjasama dan peran serta masyarakat, sedangkan fokus keperawatan individu,
kelompok, keluarga menekanan pada pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan
dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif.
Praktik lapangan asuhan keperawatan menggunakan peran serta masyarakat
melalui strategi pembinaan wilayah .
Lingkungan masyarakat yang kurang sehat dan Kurangnya pemahaman
masyarakat tentang kesehatan bayi/ Anak.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat untuk mengatasi
masalah tersebut antara lain : melakukan Penyuluhan, kerja bakti, kegiatan posyandu,
dan penyuluhan pembuatan SPAL percontohan .
Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan tersebut diatas didapatkan hasil
antara lain, terlaksananya kegiatan penyuluhan (pada masyarakat umum, ibu-ibu, anak-
anak dan lansia), terlaksananya kegiatan kerja bakti, dan tatacara pembuatan SPAL
percontohan.
Keberhasilan yang dicapai merupakan tanda adanya peningkatan peran serta
masyarakat melalui tokoh agama, tokoh masyarakat, Puskesmas, dan pemerintah
setempat. Dan secara umum adalah karena adanya dukungan penuh dari masyarakat
Dusun Desa Desa Kertabumi

Ciamis, Februari 2021


Penyusun

Dadan Sualisman, AM.K


NIP.197907022006041020

Anda mungkin juga menyukai