Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya. Makalah ini
disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran geografi.Tak lupa pula kami mengucapkan
terimakasih kepada guru geografi kami yang telah membimbing.

Makalah ini berisi tentang “Usaha Pemerataan Pembangunan Didesa Dan Kota”

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan yang saya buat ini. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Lamandau,22 November 2021

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................1

KATA PENGANTAR .........................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................

1.3 Tujuan.......................................................................................................

1.4 Manfaat.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................5
2.1 Landasan Teori.........................................................................................

2.2 Konsep Pemerataan Pembangunan..........................................................

2.3 Usaha Pemerintah Upaya Pemerataan Dan Pembangunan Di Desa

Dan Kota....................................................................................................

2.4 Pembangunan Desa....................................................................................

2.5 Pembangunan Kota Dan Interaksi Desa Kota.............................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................................6

3.1 Kesimpulan.................................................................................................

3.2 Saran...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerataan pembangunan telah digariskan dalam Undang-UndangDasar 1945 alinea keempat, yang
menyatakan bahwa fungsi sekaligus tujuan Negara Indonesia yakni memajukan kesejahteraan umum.
Salah satu proses pencapaian tersebut adalah melalui pembangunan. Menurut Tjokroamidjojo(1988)
dalam Husna dkk (2011), pembangunan adalah “upaya suatu masyarakat bangsa yang merupakan suatu
perubahan sosial yang besar dalam berbagai bidangkehidupan ke arah masyarakat yang lebih maju dan
baik, sesuai dengan pandangan masyarakat itu”. Jadi, pembangunan dimaksudkan agar ada perubahan
positif yang terjadi dalam semua bidang, baik dari segi ekonomi, sosial, budaya,infrastruktur, dan bidang
lainnya. Tujuan akhir dari pembangunan itu sendiriyakni tercapainya kesejahteraan bagi masyarakat.

Perjalanan pembangunan di Indonesia sejak jaman kepemimpinanPresiden Sukarno hingga Presiden


Susilo Bambang Yudoyono saat ini, telah banyak menghasilkan perkembangan dan kemajuan bagi
keberlanjutan pembangunan di Indonesia. Walaupun demikian permasalahan pembangunan
diIndonesia masih cukup banyak, angka kemiskinan masih tinggi, kesenjangansosial, hutang negara,
distribusi pendapatan serta disparitas antar daerah akibatketidakmerataan pembangunan masih
menjadi tugas rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Berbagai upaya untuk mengatasi
permasalahan pembangunan di Indonesiatelah banyak dilakukan oleh pemerintah.
Pemerataan pembangunan sampai ke daerah-daerah adalah salah satu agenda penting pemerintah.
Karena pembangunan yang merata berdampak baik bagi kemajuanekonomi suatu bangsa. Tujuan
pemerataan pembangunan sampai ke daerah-daerah yangdilakukan pemerintah adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan karena pembangunan(baik itu infrastruktur maupun SDM) merupakan
komponen penting untukmeningkatkan pembangunan ekonomi. Sementara pembangunan ekonomi
sendirimendorong laju pertumbuhan ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa konsep pembangunan?


 Bagaimana usaha pemerintah dalam pemerataan pembangunan di desa dan kota?
 Bagaimana pembangunan desa dan kota serta interaksi desa kota?

1.3 Tujuan

 Untuk mengetahui konsep pembangunan.


 Untuk mengetahui usaha pemerintah dalam pemerataan pembangunan di desa dan kota.
 Untuk mengetahui bagaimana pembangunan desa dan kota serta interaksi desakota.

1.4 Manfaat

 Manfaat untuk penulisDapat memberikan pengalaman penulis dalam membuat karya tulis
ilmiah.
 Manfaat untuk pembaca Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang usaha
pemerintah dalam pemerataan pembangunan desa kota.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Pembangunan adalah sumua proses perubahan yang dilakukan melaluiupaya-upaya secara sadar
dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai
dampak dari adanya pembangunan(Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005). Portes
(1976)mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya.Pembangunan
adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Pemerataan Pembangunan adalah Sebagai suatu usaha, pembangunanmerupakan tindakan aktif


yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangkameningkatkan pendapatan perkapita. Dengan
demikian, sangat dibutuhkan peranserta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat
dalam suatu negarauntuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan
karenakenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.

Menurut Sutarjo Kartohadikusumo, Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bermukim sutau
masyarakat yang berkuasa dan masyarakat tersebut mengadakan pemerintah sendiri.Secara
GEOGRAFIS, KOTA adalah suatu bentang budaya yang ditimbulkanoleh unsur-unsur alami dan non-alami
dengan gajala pemusatan penduduk tinggi,corak kehidupan yang heterogen, sifat penduduknya
individualistis danmaterialistis.

2.2 Konsep Pemerataan Pembangunan

Konsep Pemerataan pembangunan daerah menurut Kartasasmita (2003:24)merupakan upaya yang


dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk mengembangkan berbagai sarana dan prasarana yang
dibutuhkan masyarakat, melakukan pemerataan fasilitas umum dan sosial serta Pengembangan
pembangunan perdesaan dalam upaya peningkatan derajat kehidupan masyarakat secaramenyeluruh.
Perkembangan pembangunan daerah tidak terlepas dari perkembangan daerah perkotaan dan
perdesaan. Bila diperhatikan proses perkembangan suatu desa menjadi kota, terlihat jelas bahwa kota
dan desa, atau kawasan perkotaan dan perdesaan, saling melengkapi dan membentuk satu sistem yang
saling terkait. Disatu pihak, keterkaitan antara perdesaan dan perkotaan terlihat dalam pe-menuhan
bahan pokok pangan, fasilitas dan pelayanan dasar, penyediaan bahan baku, bahansetengah jadi dan
sumber daya manusia untuk industri serta kegiatan ekonomilainnya. Pemenuhan berbagai kebutuhan
tersebut selama ini cenderung ber-langsung dari desa ke kota saja. Di pihak lain, daerah perdesaan
umumnyamemiliki kondisi yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan daerah perkotaan.
Keterbatasan inilah, yakni dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan,lahan usaha, serta sarana dan
prasarana pelayanan dasar di perdesaan, yang men-dorong terjadinya migrasi ke kota-kota.

Sudah saatnya persepsi mengenai penanganan permasalahan kota dan desa diubah. Desa tidak
dapat lagi dipandang hanya sebagai wilayah pendukungkehidupan daerah perkotaan, tetapi sebaliknya,
perkembangan suatu kota ataudaerah perkotaan harus pula mampu meningkatkan perkembangan
daerah perdesaan. Oleh karena itu, kota atau daerah perkotaan harus turut meningkatkankehidupan
sosial dan ekonomi di daerah perdesaan dalam rangka menjagamomentum pembangunan daerah
perkotaan itu sendiri. Hubungan timbal balikyang saling menguntungkan ini merupakan dasar bagi
pertumbuhan yang serasiantara desa dan kota.

Pembangunan perkotaan dan pembangunan perdesaan harus diusahakan sekuattenaga agar tidak
saling merugikan, melainkan justru harus saling mendukung dansaling memperkuat sehingga tercipta
pemerataan pembangunan daerah yang dapatdinikmati secara luas oleh masyarakat. Penduduk
perdesaan yang cukup besar jumlahnya adalah pasar yang potensial untuk produk yang dihasilkan
olehkawasan perkotaan. Sebaliknya, perdesaan juga menyediakan input bagi sektor produksi dan
konsumsi perkotaan. Daerah perkotaan merupakan sumber barangdan jasa untuk kepentingan produksi
di daerah perdesaan. Perkotaan merupakansumber inovasi dan teknologi yang dapat meningkatkan
produktivitas masyarakat perdesaan. Meningkatnya taraf hidup masyarakat perkotaan di atas
pengorbananmasyarakat desa harus dicegah. Berkembangnya kesejahteraan masyarakat perkotaan
harus turut mengangkat martabat dan kehidupan masyarakat di pedesaan.

2.3 Usaha Pemerintah dalam Pemerataan Pembangunan di Desa dan Kota

Seringkali pembangunan antara desa dan kota mengalami kesenjangan.Olehkarena itu, diperlukan
upaya pemerataan pembangunan di desa dan di kota.Upaya pemerataan pembangunan di desa dan
kota antara lain:

 Percepatan pembangunan secara optimal


 Pebangunan secara optimal yang dimaksud ialah mendorong percepatan pembangunan dan
pertumbuhan wilayah-wilayah strategis yang selama ini masih belum berkembang secara
optimal. Seperti daerah yang sebenarnya sangat berpotensi untuk dijadikan objek wisata.
Infrastruktur daerah itulah yang harusdipercepat pembangunanya.
 Fokus pengembangan wilayah tertinggal dan terpencil
 Bisa dilakukan meningkatkan keberpihakan pemerintah untukmengembangkan wilayah yang
tertinggal dan terpencil. Salah satunya dengankegiatan mengirim guru-guru muda (sarjana
pendidikan) untuk mengajari didaerah tertinggal dan terpencil.
 Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasanWilayah-wilayah perbatasan
 DiIndonesia memang kurang mendapatkan perhatian dibanding dengan wilayah lain. Untuk
mengembangkan wilayah perbatasan itu dapat dilakukan dengan mengubah arah kebijakan
pembangunanyang selama ini cenderung berorientasi melihat ke dalam menjadi melihat
keluar.Artinya, pemerintah harus bisa melakukan harmonisasi dengan negara tetanggayang ada
di perbatasan tersebut.
 Menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan
 Emang agak susah untuk menyeimbangkan pembangunan antarkotametropolitan, besar,
menengah dan kecil secara hierarki dalam suatu sistem pembangunan perkotaan nasional.
Namun, pemerintah tetap akan melakukanusaha terbaiknya untuk bisa menyeimbangkan hal
tersebut.
 Meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi Kegiatan
 Ekonomi di pedesaan dan diperkotaan harus ditingkatkan sekaligusterintegrasi. Karena untuk
memudahkan proses produksi, distribusi, hinggasampai ke tangan masyarakat. Semakin mudah
kegiatan ekonomi antara desa dankota, maka laju pertumbuhan ekonomi juga akan semakin
membaik.
 Mengoperasionalisasikan Rencana Tata Ruang
 Supaya pembangunan itu bisa merata harus melihat kembali ke hierarki perencanaan (RTRW-
Nasional, RTRW-Pulau, RTRW-Provinsi, RTRWKabupaten/Kota) sebagai acuan koordinasi dan
sinkronisasi pembangunanantarsektor dan antar wilayah.
 Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat
 Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
 Pemerataan kesempatan kerja
2.4 Pembangunan Desa

Untuk pembangunan di pedesaan telah diatur oleh undang-undang RI NO. 6Tahun 2014 yang di sahkan
DPR-RI pada 18 desember 2013 akan memberikandesa alokasi dana yang besar, dengan indikasi rata-
rata RP 1,4 Miliar per desa pertahun. Program tersebut disebut program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat(PNPM) mandiri.

Khusus dalam pelaksanaan tugas dalam menyelenggarakan pembangunan, pemerintah dituntut untuk
mengelolanya berdasarkan asas transparansi, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan
disiplin anggaran.

Namun, pada kenyataannya dari hasil penelitian dan telaah data sekunderdalam pelaksanaan
pembangunan di suatu daerah tidak dilaksanakan berdasarkanasas transparansi, akuntabel, partisipatif
serta dilakukan dengan tertib dan disiplinanggaran. Pembangunan pedesaan yang seharusnya
dilaksanakan oleh LembagaPemberdayaan Masyarakat (LPM) desa dengan melibatkan peran serta
masyarakatternyata tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kepala desa sendirilah yangmelaksanakan
pembangunan. keberadaan LPM ternyata hanya sebagai tukang tandatangan dan stempel saja berkas
pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan.

Dominannya peran pemerintah desa, dalam hal ini kepala desa dalam pelaksanaan pembangunan
pedesaan tentu tidak hanya melanggar esensi dari tujuandilaksanakannya pembangunan pedesaan,
yaitu mensejahteraankan masyarakatdesa tetapi juga telah mengabaikan azas pelaksanaan
pembangunan yaitutransparansi, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan
disiplinanggaran yang telah digariskan dalam peraturan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan desa.

Partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam pembangunan desa. karena proses pembangunan desa
bukan hanya sebatas membangun prasarana fisik, tetapi proses pembangunan desa merupakan bagian
dari pemberdayaan dan peningkatankapasitas masyarakat pedesaan.Untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan maka dapatdigunakan kerangka konsep sebagai berikut:

 Partisipasi perlu dikembangkan dengan pola prosedural yaitu masyarakat ataukelompok


sasaran diharapkan berperan serta aktif pada berbagai tahap dalam proses aktifitas
pembangunan ekonomi.
 Upaya meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan golongan miskinuntuk
berpartisipasi. Hal ini dimaksudkan agar mereka berpartisipasi dan biasmenolong
perekonomian diri sendiri.
 Program-program pembangunan sosial ekonomi yang hendak dikembangkan perlu
diperhatikan.
 Keterlibatan agen pembaharu dari luar komunitas hanya sejauh memberikandorongan dan
membantu memudahkan atau partisipasi warga masyarakat dan bukan berperan sebagai
pelaku utama.
 Partisipasi perlu dilaksanakan melalui lembaga-lembaga yang sudah dikenalatau kelompok yang
dibentuk dari prakarsa warga masyarakat.

Apabila kerangka konsep partisipasi msayarakat dalam pembangunan desaseperti diatas dapat
diterapkan maka diharapkan dapat mewujudkan tujuan dari pembangunan desa, dengan terwujudnya
tujuan pembangunan desa selanjutnyadiharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2.5 Pembangunan kota dan Interaksi Desa Kota

Pembangunan perkotaan adalah semua pembangunan yang dilakukan pemerintah,masyarakat dan


swasta di wilayah kota dan perkotaan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta
meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah.Oleh karena itu hakekat pembangunan perkotaan
adalah upaya meningkatankesejahteraan masyarakat dalam mewujudkan cita-cita warga kota.Interaksi
antara desa dan kota terjadi karena berbagai faktor atau unsur yang ada.Kemajuan masyarakat desa,
perluasan jaringan jalan desa-kota, integrasi atau pengaruhkota terhadap desa, kebutuhan timbal balik
desa-kota telah memacu interaksi desa-kota.

Dengan adanya kemajuan di bidang perhubungan dan lalu lintas antar-daerah,maka sifat isolasi desa
berangsur-angsur berkurang. Desa-desa yang dekat dengan kotatelah banyak mendapat pengaruh kota
sehingga persentase penduduk desa yang bertani berkurang dan beralih dengan pekerjaan nonagraris.
Daerah-daerah pedesaan di perbatasan kota yang dipengaruhi oleh tata kehidupan kota disebut “rur-
ban areas”singkatan dari “rural-urban areas”

Dengan perkembangan di bidang prasarana dan sarana transportasi adakemungkinan gejala urbanisasi.
Dalam hal ini, perpindahan penduduk desa ke kotadapat berkurang dan mereka cukup dapat melakukan
tugasnya di kota denganmemanfaatkan angkutan umum dan selanjutnya menjadi penglaju.
Perkembangan ini juga mempengaruhi bidang-bidang lain, seperti pendidikan dan perdagangan.Gedung-
gedung sekolah dapat didirikan juga di desa-desa yang letaknya jauh darikota dan para pengajarnya
dapat datang bertugas dari kota kecamatan dan kotakabupaten.Perdagangan antardesa-kota yang
berupa barang-barang hasil kerajinan tangandan terutama hasil pertanian dapat terlaksana dengan
lancar sehingga para konsumen dikota masih bisa membeli sayur-mayur dan buah-buahan yang masih
segar.

Pasar-pasarkecil juga bermunculan di tempat-tempat tertentu di tepian kota.Daerah-daerah urban ini


makin lama berkembang sebagai desa dagang. Hasil-hasil bumi dari desa dan hasil industri dari kota
diperdagangkan di daerah rurban ini.Bertambahnya penduduk dan jaringan lalu lintas di daerah ini akan
mempercepatterjadinya suatu kota kecil yang baru.Wujud interaksi desa-kota:Adapun wujud interaksi
antar desa-kota sebagai berikut.

 Pegerakan barang dari desa ke kota atau sebaliknya seperti pemindahan hasi pertanian, produk
industri dan barang tambang.
 Pergerakan gagasan dan informasi terutama dari kota ke desa.
 Pergerakan manusia dalam bentuk rekreasi, urbanisasi, mobilitas penduduk baikyang sifatnya
sirkulasi maupun komutasi.Interaksi antara desa-kota melahirkan suatu perkembangan baru
bagi desa maupun bagi kota. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan potensi yang dimiliki
desa maupunkota, dan adanya persamaan kepentingan.

Gambar tentang interaksi antara desa dan kota

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Pemerataan Pembangunan adalah Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakantindakan aktif yang
harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan
demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat
dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan.Perkembangan pembangunan
daerah tidak terlepas dari perkembangan daerah perkotaan dan perdesaan. Bila diperhatikan proses
perkembangan suatu desa menjadikota, terlihat jelas bahwa kota dan desa, atau kawasan perkotaan
dan perdesaan, salingmelengkapi dan membentuk satu sistem yang saling terkait.Pembangunan
perkotaan dan pembangunan perdesaan harus diusahakan sekuattenaga agar tidak saling merugikan,
melainkan justru harus saling mendukung dansaling memperkuat sehingga tercipta pemerataan
pembangunan daerah yang dapatdinikmati secara luas oleh masyarakat.

3.2 Saran

 Sebaiknya pemerintah dalam melaksanakan pemerataan pembangunandilaksanakan


berdasarkan asas transparansi, akuntabel, partisipatif sertadilakukan dengan tertib dan disiplin
anggaran.
 Pemerintah diharapkan mengusahakan pembangunan secara maksimaldengan membuat
kebijakan-kebijakan yang dapat menunjang kearah pembangunan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/30991115/STUDI_ANALISIS_PARTISIPASI_MASYARAKAT_DALAM_PROGRA
M_NASIONAL_PEMBERDAYAAN_MASYARAKAT_P
NPM_https://cookpierun.wordpress.com/2015/11/16/pembangunan-yang-tidak-merata-di-
indonesia/https://pemdesbaok.wordpress.com/2014/06/01/dengan-disahkannya-undang-undang-
republik-indonesia-nomor-6-tahun-2014-tentang-desa-kepala-desa-harus-belajar-
pembukuanaccounting/https://prezi.com/oy_oduizoo7k/interaksi-desa-kota-dalam-pembangunan-
daerah/https://slideplayer.info/slide/3030816/http://untungsupraptogeografi14.blogspot.com/2016/06
/makalah-geografi- perkotaan_1.htmlhttps://yohanli.com/upaya-pemerataan-pembangunan/

Anda mungkin juga menyukai