Anda di halaman 1dari 5

Jurnal KESMAS, Vol. 10, No.

3, Maret 2021 118

PENGARUH PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


TERHADAP PENGETAHUAN PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 TOMPASOBARU
MINAHASA SELATAN
Paulus Ezra Sanger*, Sulaemana Engkeng*, Herdy Munayang*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penyuluhan perilaku hidup bersih dan
sehat terhadap pengetahuan peserta didik SMP N 1 Tompasobaru. Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kuntitatif dan menggunakan metode True eksperimen dengan menggunakan pre-test dan post test
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yang menjadi kelas eksperimen yaitu kelas VIII C dan
dan kelas kontrol kelas VIII A. Kesimpulannya, berdasarkan hasil analisis uji paired sampel t-test sebelum
dan sesudah diberikan penyuluhan pada kelompok eksperimen didapatkan nilai P Value 0,000 maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan terhadap pengetahun kelompok eksperimen dan
pada kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan (penyuluhan) didapatkan nilai P Value 0,041 hasil
ini menunjukan bahwa meskipun sama-sama terjadi peningkatan, kelompok yang mendapat perlakuan lebih
besar pengaruhnya dari pada kelompok yang tidak mendapat perlakuan.

Kata Kunci : PHBS, Pengetahuan, Penyuluhan

ABSTRACK
This study aims to determine whether there is an effect of hygine and healty lifestyle counselling on the
knowledge of students off SMP Negeri 1 Tompasobaru. This type of research is a quantitative and uses the
true experimental method using pre-test and post-test in the experimental group and the control group,
which becomes the experimental class namely class VIII C and class VIII A. in conclusion, based on the
result of the paired t-test analysis before and after counseling was given to the experimental group, the P
Value 0,000, so it can so it can concluded that there was a significant increase in the knowledge of the
experimental group and in the untreated control group the P Value 0,041 shows that even though there is
an increase in both, the treated group has a greater influence than the untreated group.

Keywords: PHBS, knowledge, counselling

PENDAHULUAN kabupaten/kota di Sulawesi utara berjumlah


PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku 15% dan yang mengikuti kebijakan perilaku
yang dipraktikan oleh peserta didik, guru, dan hidup bersih dan sehat berjumlah 5% angka
masyarakat lingkungan sekolah atas dasar partisipasi sekolah yang ada di Sulawesi utara
kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran dari tahun ke tahun terdapat peningkatan, ini
sehingga secara mandiri mampu mencegah ditandai dari jumlah data dan informasi
penyakit, meningkatkan kesehatannya serta kesehatan yaitu angka partisipasi sekolah tahun
dapat berperan aktif dalam mewujudkan 2015 kategori umur 13-15 tahun berjumlah
lingkungan sehat. 94,59%, kategori umur 16-18 tahun berjumlah
Profil kesehatan Indonesia tahun 72,22%, tahun 2016 umur 13-
2017 mengenai kebijakan PHBS 15 meningkat dengan jumlah 94,89% dan
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 3, Maret 2021 119

kategori umur 16-18 tahun berjumlah 72,57%, penelitian ini ditemukan bahwa SD
pada tahun 2017 meningkat menjadi 94,91% Salemadeg Timur II kurang memperhatikan
pada kategori umur 13-15 tahun dan 73,04% PHBS disekolah karena ada beberapa indikator
pada kategori umur 16-18 tahun. penatalaksanaan PHBS yang tidak dilakukan
Pedoman Prilaku Hidup Bersih dan sehingga berpengaruh pada penerapan PHBS
Sehat ialah perilaku yang dipraktikan di sekolah.(Sulastri, 2014)
berdasarkan kesadaran sebagai hasil dari Observasi awal yang dilakukan di
pembelajaran yang menjadikan individu SMP N 1 Tompasobaru, jumlah peserta didik
kluarga, kelompok atau masyarakat mampu kelas VIII yaitu laki-laki berjumlah 71 dan
memperhatikan dirinya secara mandiri perempuan berjumlah 82. Sarana kebersihan
dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam yang ada di sekolah terdapat toilet Guru dan
mewujudkan kesehatan masyarakat. pelajar sebanyak 5. Ada beberapa masalah
PERMENKES RI (2011) terhadap penerapan indikator PHBS di
Untuk terwujudnya PHBS ditatanan sekolah yakni tidak ditemukan tempat
sekolah perlu untuk diupayakan terutama mencuci tangan (wastafel) untuk mencuci
untuk meningkatkan kesadaran diri yaitu tangan bagi peserta didik dan masih ada
peserta didik, dengan di dukung adanya sampah yang berserakan di lingkungan
sarana dan prasarana. Peserta didik dapat sekolah berupa kertas dan botol air dan masih
dikatakan sasaran yang paling tepat dalam terdapat pelajar yang jajan di luar sekolah.
konteks perubahan perilaku, pengetahuan dan Sekolah tersebut masih terdapat beberapa
kebiasaan berprilaku hidup sehat. Peserta masalah terhadap penerapan PHBS sehingga
didik merupakan usia yang rawan akan peneliti tertarik untuk melaksanakan
masalah kesehatan sehingga bisa berpengaruh penelitian
pada prosses, perkembangan serta prestasi
belajar peserta didik. METODE
PHBS pada peserta didik di sekolah Metode yang digunakan yaitu penelitian
dasar Selemadeg Timur II didapati bahwa kuantitatif dengan menggunakkan true
pelaksanaan PHBS sekolah yang masih eksperimen pre-test dan post-test Control
belum terlaksana dengan baik, dari hasil Grup Design.Penelitian dilakukan di SMP
penelitian menunjukan bahwa jumlah PHBS Negeri 1 Tompasobaru Minahasa Selatan,
yang di kategorikan baik yaitu (42,2%) dilaksanakan pada bulan Agustus- September
sedangkan jumlah PHBS dengan kategori 2020 dengan menggunakan jumlah sampel
yang buruk berjumlah (57,8%). Dari sebanyak 62 responden yang terdiri dari dua
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 3, Maret 2021 120

kelas dan diambil secara random dari 5 kelas Berdsasarkan table 2 karakteristik umur
yang ada. Kuesioner yang terdiri dari peserta didik diperoleh yaitu jumlah terbanyak
beberapa pertanyaan mengenai PHBS. ada pada kategori umur 14-15 tahun
Analisis penelitian ini menggunakan uji berjumlah 55 peserta didik (88,7%) dan pada
statistic yaitu Paired t-test.dan Independent t- kategori umur 12-13 tahun berjumlah 7
test peserta didik (11,3%)

HASIL DAN PEMBAHASAN Table 3. Distribusi Responden Berdasarkan


Analisis Univariat karakteristik Kelas
Distribusi responden berdasarkan
karakteristik umur, jenis kelamin kelas yaitu
sebagai berikut :
Tabel 1. Distribusi responden
berdasarkan karakteristik jenis kelamin

Berdasarkan table 3 karakteristik kelas peserta


didik diperoleh jumlah yaitu pada kelas VIII
A berjumlah 31 peserta didik (50,0%) dan
untuk kelas VIII C berjumllah 31 peserta didik
(50,0%)

Berdasarkan tabel 1 karakteristik jenis Analisis Bivariat


kelamin peserta didik diperoleh jumlah Distribusi pengetahuan PHBS pada kelas
terbanyak ada pada perempuan yang eksperimen sebelum dan sesudah di lakukan
berjumlah 35 peserta didik (56,5%) dan laki- penyuluhan Distribusi pengetahuan
laki berjumlah 27 peserta didik (43,5%) tentang PHBS sebagai berikut:

Table 2. Distribusi Karakteristik Responden Tabel 5. Distribusi pre-test dan post-test


Berdasarkan Umur Pengetahuan kelas kontrol tidak diberikan
perlakuan
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 3, Maret 2021 121

Berdasarkan hasil distribusi table 5, dapat sehat pada peserta didik kelas 4 dan 5 SDN
dilihat nilai pre-test kelompok kontrol yang Siluman IV Kota Tasikmalaya sebelum dan
didapatkan 11,52 dan nilai post-test 11,06 sesudah diberikan intervensi menunjukan
dengan nilai p value 0,041. adanya perbedaan yang bermakna terhadap
pengetahuan peserta didik. Hal ini terbukti
Distribusi Pengaruh penyuluhan perilaku dari variable pengetahuan didapatkan hasil
hidup bersih dan sehat terhadap nilai P Value=0,000. (kurnia, 2014)
pengetahuan peserta didik SMP Negeri 1 Hasil diatas sudah sejalan dengan
Tompaso baru Minahasa Selatan tujuan dari penyuluhan itu sendiri dimana
tujuannya ialah untuk suatu keadaan hidup
Tabel 6. Distribusi pengetahuan Post-test sehat baik individu, keluarga, kelompok atau
kelompok eksperimen dan kelompok masyarakat melalui penyebaran informasi
control atau pesan-pesan kesehatan. (Subejo, 2010).
Didukung oleh pendapat (Effendy, 2012)
Penyuluhan kesehatan adalah suatu kegiatan
pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan-pesan kesehatan,
menumbuhkan keyakinan, agar masyarakat
tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga
Berdasarkan tabel 6, dapat disimpulkan
mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
bahwa terdapat perbedaan antara nilai rata-
ada hubungannya dengan kesehatan
rata post-test pengetahuan pada kelompok
Promosi kesehatan di sekolah
eksperimen dan kelompok kontrol dengan
melalui penyuluhan merupakan langkah yang
nilai p value 0,000 maka dapat dikatakan
strategis dalam upaya peningkatan kesehatan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
masyarakat. Promosi kesehatan melalui
antara kelompok eksperimen yang
komunitas sekolah merupakan cara yang
mendapat perlakuan (penyuluhan) dan
paling efektif diantara upaya
kelompok kontrol yang tidak mendapat
kesehatan masyarakat yang lain,
perlakuan (penyuluhan).
khususnya dalam pengembangan perilaku
Hasil ini sependapat dengan
hidup bersih dan sehat, Perilaku hidup bersih
penelitian tentang pengaruh intervnsi
dan sehat adalah upaya untuk memberikan
promosi kesehatan terhadap pengetahuan,
pengalaman belajar atau menciptakan suatu
sikap, dan praktek perilaku hidup bersih dan
kondisi bagi perorangan, keluarga,
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 3, Maret 2021 122

kelompok dan masyarakat dengan membuka SARAN


jalur komunikasi, memberkan informasi Diharapkan peserta didik untuk lebih
melalui pendekatan pimpinan (advocacy), berkeinginan lagi dalam meningkatkaan
bina suasana (socisl support) dan pengetahuan berkaitan dengan perilaku hidup
pemberdayaan masyarakat (empowerment). bersih dan sehat untuk supaya dipraktikkan
Seseorang dapat mengenali dan mengatasi dalam kehidupan baik untuk diri sendiri,
masalahnya sendiri dan dapat menerapkan dilingkungan sekolah ataupun masyarakat
cara-cara hidup sehat dengan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya DAFTAR PUSTAKA
Effendy, 2012. Dasar-dasar Keperawatan
Kesehatan Masyarakat. Jakarta. EGC.
KESIMPULAN
Effendy, Onong Uchjana. 2008.
Hasil dan pembahasan yang telah Dinamika Komunikasi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
dilakuklan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut : Kurnia, A 2014. Pengaruh Intervensi
Preomosi Kesehatan Terhadap
1. Sebelum diberikan penyuluhan mengenai Pengetahuan, Sikap dan Praktek
perilaku hidup bersih dan sehat pada Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada
Siswa Kelas 4 dan 5 SDN Siluman IV
peserta didik SMP Negeri 1 Tompasobaru Kota Tasikmalaya. Jurnal kesehatan
hampir setengah responden memiliki Volume 12, nomor 1. 2014.

pengetahuan kurang baik Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia No. 2269
2. Setelah diberikan penyuluhan mengenai /Menkes/Per/X/2011, Pedoman
perilaku hidup bersih dan sehat pada pembinaan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS).
peserta didik SMP Negeri 1 Tompasobaru
Proverawati A, Rahmawati E. 2012. Perilaku
Tompasobaru Minahasa Selatan terdapat hidup bersih dan sehat (PHBS).
peningkatan pengetahuan yang signifikan Yogyakarta: Nuha Medika.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan Sulastri,K, I Nyoman.P, Inyoman.S. 2014.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan
anatara kelompok yang diberikan
Perilaku Anak Sekolah Tentang Hidup
penyuluhan dan kelompok yang tidak Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar
Negeri Wilayah Puskesmas Selemadeg
diberikan penyuluhan meskipun sama-
Timur II. Jurnal Kesehatan Lingkungan.
sama meningkat pengetahuannya, vol.4 no.1
diketahui kelompok yang mendapat
perlakuan (penyuluhan) lebih besar
pengaruhnya dari pada kelompok yang
tidak diberikan perlakuan (penyuluhan)

Anda mungkin juga menyukai