Anda di halaman 1dari 8

Jurnal KESMAS, Vol. 8 No.

4, Mei 2019 43

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN AKTIVITAS


MEROKOK PELAJAR SMA NEGERI 1 AIRMADIDI KABUPATEN MINAHASA
UTARA
Kurnia Herdalita Sonjaya *, Sulaemana Engkeng*, Herdy Munayang*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Berdasarkan data survei dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS) 2014 dari total remaja yang
disurvei ditemukan 19,4% remaja pengisap tembakau selama 30 hari terakhir. Pada remaja yang
disurvei tersebut didapatkan 35,3% remaja laki-laki dan 3,4% remaja perempuan. Sementara itu
dari total remaja yang disurvei didapatkan 18,3% remaja pengisap rokok selama 30 hari terakhir,
sebanyak 33,9% pada remaja laki-laki dan 2,5% pada remaja perempuan. Total remaja yang
disurvei sebanyak 32,1% pernah merokok walaupun hanya 1-2 isapan, dan pada remaja tersebut
ditemukan 54,1% remaja laki-laki dan 9,1% remaja perempuan. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap pelajar dengan aktivitas merokok pelajar
SMA Negeri 1 Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret
2019 di SMA Negeri I Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara. Kuesioner yang berisi pertanyaan
mengenai karakteristik responden, pengetahuan, sikap dan aktivitas merokok mrupakan
instrument yang dilakukan dalam penelitian ini. Uji chi-square digunakan untuk mengetahui
hubungan pengetahuan dan sikap dengan aktivitas merokok.. Hasil penelitian ini menunjukkan
ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan aktivitas merokok pelajar SMA Negeri
Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara.

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Aktivitas Merokok.

ABSTRACT
Based on survey data from the 2014 Global Youth Tobacco Survey (GYTS) of the total teens
surveyed it was found that 19.4% of teenagers smoked tobacco for the past 30 days. The teens
surveyed found 35.3% of adolescent boys and 3.4% of adolescent girls. Meanwhile, of the total
teens surveyed, 18.3% of teenagers smoked cigarettes for the past 30 days, 33.9% in adolescent
boys and 2.5% in adolescent girls. A total of 32.1% of teens surveyed had ever smoked even
though they were only 1-2 sucking, and in these adolescents found 54.1% of adolescents and 9.1%
of adolescents. This study was conducted to determine the relationship between students'
knowledge and attitudes to smoking activities of students of Airmadidi 1 Public High School in
North Minahasa Regency. This research is a quantitative study with a cross sectional approach.
The research was conducted in March 2019 at the Airmadidi State High School in North
Minahasa Regency. The questionnaire containing questions about respondents' characteristics,
knowledge, attitudes and smoking activities was the instrument carried out in this study. The chi-
square test was used to determine the relationship between knowledge and attitudes with smoking
activity. The results of this study indicate there is a relationship between knowledge and attitudes
with smoking activities of students of the Airmadidi High School in North Minahasa Regency

Keywords: Knowledge, Attitude, Smoking Activity.

PENDAHULUAN penyakit pembuluh darah selain


Kurang lebih 25 jenis penyakit yang penyakit paru obstruktif kronis dan
menyerang berbagai organ tubuh berbagai penyakit paru. Apalagi
manusia telah terbukti disebabkan oleh ditambah dengan kebiasaan minum
kebiasaan merokok. Juga ditemukan alkohol. Berbagai temuan ilmiah
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No.4, Mei 2019 44

menunjukkan bahwa untuk mencegah rokok di seluruh dunia dengan jumlah


terjadinya penyakit-penyakit yang perokok tertinggi (Anonim, 2015).
disebutkan tadi adalah dengan cara Data World Health Organization
menghentikan kebiasaan merokok. (WHO) didapatkan setiap 6 detik
(Nurrahmah, 2014). terdapat satu kematian disebabkan
Pengaruh negatif merokok baru tembakau di seluruh dunia. Pada tahun
dirasakan sekarang meski telah lama 2005, sebanyak 5,4 juta jiwa meninggal
manusia menggunakan tembakau. karena tembakau dan selama abad ke 20
Perokok yang telah mengalami kematian akibat tembakau sebanyak 100
kecanduan bahkan memandangnya juta. Jika hal ini dibiarkan maka pada
sebagai sesuatu yang dapat memberi tahun 2030 akan terjadi 8 juta kematian
ketenangan dan masyarakat telah dan diperkirakan selama abad ke 21
percaya bahwa tembakau tidak akan terjadi kematian sebanyak 1 milyar
merugikan kesehatan. Isu asap rokok jiwa akibat tembakau (Hutapea, dkk,
dan perokok telah menjadi permasalahan 2017).
nasional bahkan internasional, apalagi Merokok merupakan salah satu
didukung oleh industri rokok yang gaya hidup yang tidak sehat. Setiap kali
semakin giat menggalakkan kegiatan menghirup asap rokok, baik sengaja atau
ekonomi secara langsung maupun tidak tidak sengaja, berarti juga menghisap
langsung, mulai dari hulu (agrobisnis ribuan racun. Rokok dengan kadar
tembakau, cengkeh, dan sebagainya), ke nikotin yang rendah namun tidak benar
arah samping (industri kertas, bahwa rokok yang rendah nikotin akan
cetakan,kemasan, dan sebagainya), ke menghindarkan perokok dari bahaya
arah hilir (Nurrahmah, 2014). nikotin. Argumentasi bahwa rokok
Rokok menjadi salah satu masalah dengan kadar nikotin yang rendah tidak
kesehatan terbesar di dunia. World berbahaya hanyalah untuk pembenaran
Health Organization (WHO) tindakan semata. Berhenti dan jauhi
menyatakan bahwa rokok menyebabkan rokok merupakan suatu hal jika ingin
masalah kesehatan yang fatal yang hidup sehat dan tidak ingin mengalami
menjadi penyebab kematian kurang gangguan kesehatan (Lake, dkk, 2017).
lebih 6 juta orang pertahun. Risiko Kurang lebih 4000 zat kimia antara
kematian akibat rokok pada perokok lain nikotin yang bersifat karsinogenik
aktif lebih tinggi dibandingkan dengan yang terkandung di dalam rokok.
perokok pasif. Indonesia menduduki Pembentukan tindakan seseorang (overt
peringkat empat dalam jumlah konsumsi behaviour) berasal dari pengetahuan
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No.4, Mei 2019 45

atau kognitif. Perilaku yang didasarkan dari 111 orang pelajar, sebanyak 69
oleh pengetahuan akan lebih langgeng pelajar (62,2%) merokok dan 42 pelajar
dari pada perilaku yang tidak didasari (37,8%) tidak merokok. Penelitian yang
oleh pengetahuan. Pengukuran dilakukan oleh Septiana, dkk (2016)
pengetahuan dapat dilakukan dengan mendapatkan bahwa prevalensi merokok
menanyakan tentang isi materi yang pada pelajar SMP Negeri di Kabupaten
akan dan wawancara dari subjek Aceh Besar cukup tinggi yaitu 43,6%.
penelitian atau pelajar (Notoatmodjo, Sulawesi Utara memiliki proporsi
2007). perokok sebesar 24,6%. Orang
Data survei dari Global Youth Indonesia rata-rata menghisap 1
Tobacco Survey (GYTS) 2014 dari total bungkus rokok per hari atau setara 12,3
remaja yang disurvei ditemukan 19,4% batang dan jumlah perokok terbanyak di
remaja pengisap tembakau selama 30 Indonesia terdapat di Bangka Belitung
hari terakhir. Pada remaja yang disurvei dan Riau dengan 18 batang rokok.
tersebut didapatkan 35,3% remaja laki- Sulawesi Utara masih terbilang tinggi
laki dan 3,4% remaja perempuan. dimana jumlah perokok per orang per
Sementara itu dari total remaja yang hari berjumlah 13,2 batang atau di atas
disurvei didapatkan 18,3% remaja rerata konsumsi rokok nasional
pengisap rokok selama 30 hari terakhir, (Rawung, dkk, 2017)
sebanyak 33,9% pada remaja laki-laki Tujuan yang akan dicapai dalam
dan 2,5% pada remaja perempuan. penelitian ini ialah untuk mengetahui
Sedangkan dari total remaja yang hubungan antara pengetahuan dan sikap
disurvei ditemukan 2,1% remaja pelajar dengan aktivitas merokok pelajar
pengisap rokok elektrik selama 30 hari SMA Negeri 1 Airmadidi Kabupaten
terakhir, dan hal ini terjadi pada 3% Minahasa Utara.
remaja laki-laki dan 1,1% remaja
perempuan. Kemudian didapatkan total METODE
remaja yang disurvei sebanyak 32,1% Kuantitatif dengan pendekatan potong
pernah merokok walaupun hanya 1-2 lintang digunakan dalam penelitian ini.
isapan, dan pada remaja tersebut Penelitian telah dilaksanakan pada bulan
ditemukan 54,1% remaja laki-laki dan Maret 2019 di SMA Negeri I Airmadidi
9,1% remaja perempuan (Anonim, Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian
2015). ini menggunakan instrumen kuesioner
Hasil penelitian yang dilakukan yang berisi pertanyaan mengenai
oleh Rizaldy, dkk (2016) menunjukkan karakteristik responden, pengetahuan,
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No.4, Mei 2019 46

sikap dan aktivitas merokok. Uji Chi Dari Tabel 1 pelajar yang memiliki
square digunakan untuk mengetahui pengetahuan kurang baik akan merokok
hubungan hubungan antara pengetahuan sebanyak 11 pelajar (12,2%) dan tingkat
dan sikap pelajar dengan aktvitas pengetahuan kurang baik tidak merokok
merokok. sebanyak 6 pelajar (6,7%). Pelajar yang
memiliki pengetahuan yang baik tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN merokok sebanyak 54 pelajar (60%) dan
Hubungan antara Pengetahuan tingkat pengetahuan baik merokok
Pelajar dengan Aktivitas Merokok sebanyak 19 pelajar (21,1%). Nilai
Pelajar SMA Negeri 1 Airmadidi signifikansi sebesar 0,006 dengan
Kabupaten Minahasa Utara demikian probabilitas (signifikansi)
Hubungan antara pengetahuan pelajar lebih kecil dari 0,05 (0,006<0,05), maka
dengan aktivitas merokok pelajar SMA ada hubungan antara pengetahuan
Negeri 1 Airmadidi Kabupaten pelajar dengan aktivitas merokok yaitu
Minahasa Utara dapat dilihat pada Tabel pelajar yang memiliki pengetahuan yang
1 di bawah. baik tidak akan melakukan aktivitas
merokok.

Tabel 1. Hubungan antara Pengetahuan Pelajar dengan Aktivitas Merokok Pelajar SMA
Negeri 1 Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara
Aktivitas Merokok
Pengetahuan Merokok Tidak Merokok Jumlah % p value
n % N %
Kurang Baik 11 12,2 6 6,7 17 18,9
Baik 19 21,1 54 60,0 73 81,1 0,006
Total 30 33,3 60 66,7 90 100,0

Remaja ingin mencoba melakukan merokok akhirnya remaja pria mencoba


apa yang sering dilakukan oleh orang merokok secara sembunyi-sembunyi.
dewasa yang pada umumnya memiliki (Ali dan Asrori, 2010).
rasa ingin tahu yang tinggi, karena Pengetahuan terdiri dari enam
didorong rasa ingin tahu yang tinggi, tingkatan yaitu tahu, memahami,
remaja cenderung ingin bertualang aplikasi dan evaluasi. Mengacu pada
menjelajah segala sesuatu dan mencoba tingkat pengetahuan remaja putra di
segala sesuatu yang belum pernah SMA Negeri I Airmadidi disebutkan
dialaminya dan juga didorong oleh diatas bahwa dominan mempunyai
keinginan seperti orang dewasa. Akibat pengetahuan dengan kategori baik. Hal
seringnya remaja melihat orang dewasa ini terlihat bahwa pelajar yang
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No.4, Mei 2019 47

berpengetahuan tinggi cenderung tidak Hubungan antara Sikap Pelajar


melakukan perilaku merokok sedangkan dengan Aktivitas Merokok Pelajar
pelajar yang memiliki pengetahuan SMA Negeri 1 Airmadidi Kabupaten
kurang cenderung melakukan perilaku Minahasa Utara
merokok. Hal ini didukung oleh Hubungan antara sikap pelajar dengan
pernyataan bahwa pengetahuan aktivitas merokok pelajar SMA Negeri 1
merupakan hasil dari tahu dimana orang Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara
tersebut telah melakukan pengideraan dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah.
terhadap suatu hal (Notoatmodjo, 2014) Dari Tabel 2 di atas dapat diketahui
Pelajar telah memahami sesuatu bahwa pelajar merokok yang disebabkan
terhadap suatu situasi yang baru yang sikap kurang baik sebanyak 15 pelajar
berpegang pada kepercayaan yang benar (16,6%) dan tidak merokok dikarenakan
maka pelajar tersebut telah menciptakan sikap kurang baik sebanyak 14 pelajar
suatu pengetahuan.. Pengetahuan dapat (15,6%). Pelajar tidak merokok yang
diperoleh melalui pengalaman disebabkan memiliki sikap yang baik
pengalaman sendiri atau orang lain. sebanyak 46 pelajar (51,1%) dan sikap
Pengalaman yang sudah diperoleh dapat baik merokok sebanyak 15 pelajar
memperluas pengetahuan seseorang. (16,7%). Nilai signifikansi sebesar 0,021
Pendidikan dapat membawa wawasan dengan demikian probabilitas
atau pengetahuan seseorang secara (signifikansi) lebih kecil dari 0,05
umum, seseorang mempunyai (0,021<0,05), maka ada hubungan antara
pendidikan lebih tinggi akan mempunyai sikap pelajar dengan aktivitas merokok
pengetahuan yang lebih luas yaitu pelajar yang memiliki sikap yang
dibandingkan dengan seseorang yang baik tidak akan melakukan aktvitas
mempunyai pendidikan lebih rendah. merokok.

Tabel 2. Hubungan antara Sikap Pelajar dengan Aktivitas Merokok Pelajar SMA Negeri 1
Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara
Aktivitas Merokok
Sikap Merokok Tidak Merokok Jumlah % p value
n % N %
Kurang Baik 15 16,6 14 15,6 29 32,2
Baik 15 16,7 46 51,1 61 67,8 0,021
Total 30 33,3 60 66,7 90 100,0
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No.4, Mei 2019 48

Menurut Notoatmodjo (2010), terhadap aktivitas merokok saat mereka


sikap merupakan respon tertutup dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa
seseorang terhadap stimulus atau objek aktivitas merokok dan sikap pelajar
tertentu, yang sudah melibatkan faktor berkorelasi, sebagai contoh pelajar yang
pendapat dan emosi yang bersangkutan. setuju terhadap aktivitas merokok akan
Faktor yang memegang peranan penting menjadi perokok ketika dia berusia
dalam menentukan sikap seseorang dewasa. Pelajar yang merokok akan
adalah pengetahuan. Fungsi sikap belum mendukung rokok sehingga tidak peduli
merupakan tindakan atau aktifitas. Sikap terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh
adalah kecenderungan untuk bertindak rokok.
dan bukan merupakan pelaksanaan motif Perilaku merokok sangat berkaitan
tertentu. dengan sikap karena yang menentukan
Sikap terbentuk dari tiga komponen perilaku seseorang terhadap suatu objek
utama, yaitu komponen kognitif, baik disadari ataupun tidak adalah sikap.
komponen afektif, dan komponen Adapun sikap dapat juga dipengaruhi
perilaku. Hal ini menunjukkan bahwa oleh emosi, keyakinan dan pengetahuan
sikap bisa terbentuk dari fakta, (Aryani 2010).
pengetahuan, keyakinan tentang objek,
perasaan, emosi, penilaian, dan perilaku. KESIMPULAN
Hal ini masih menegaskan bahwa Berdasarkan hasil penelitian, maka
komponen sikap tidak lepas dari kesimpulan yang bisa diambil ialah:
pengetahuan. Keduanya akan saling 1. Ada hubungan antara
terkait. Dikatakan pula bahwa tingkatan pengetahuan pelajar dengan
sikap, yakni menerima, merespon, aktivitas merokok pelajar SMA
menghargai, bertanggung jawab. Hal ini Negeri 1 Airmadidi Kabupaten
yang penting untuk digaris bawahi Minahasa Utara. Dimana pelajar
mengenai sikap menghargai bahwa tidak akan merokok jika pelajar
sebaiknya kita terhadap masalah memiliki pengetahuan yang baik
hendaknya mengerjakan atau tentang rokok.
mendiskusikannya dengan orang lain 2. Ada hubungan antara sikap
(Notoadmodjo, 2010). pelajar dengan aktivitas merokok
Pelajar yang memiliki sikap yang pelajar SMA Negeri 1 Airmadidi
kurang setuju terhadap aktivitas Kabupaten Minahasa Utara.
merokok dan bukan perokok biasanya Dimana pelajar tidak akan
akan berdampak pada pengendalian
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No.4, Mei 2019 49

merokok jika pelajar memiliki DAFTAR PUSTAKA


sikap yang baik terhadap rokok. Ali, M dan Asrori M. 2010. Psikologi
Remaja Perkembangan Peserta
Didik. Bumi Aksara. Jakarta.
SARAN
Anonim. 2015. Infodatin-Hari Tanpa
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang Tembakau Sedunia. Hari Tanpa
bisa diberikan ialah: Tembakau Sedunia. Kementerian
Kesehatan Indonesia.
1. Dapat menambah pengetahuan
Aryani, R. 2010. Kesehatan Remaja:
bagi remaja mengenai dampak Problem dan Solusinya. Salemba
perilaku merokok bagi dirinya dan Medika. Jakarta.
lingkungan sekitar. Hutapea, C. E. Z., Rumayar A.A. dan
Maramis F.R.R.. 2017. Hubungan
2. Dapat memberikan masukan bagi
antara Pengetahuan dan Sikap
pihak sekolah untuk lebih dengan Tindakan Kebijakan
Kawasan tanpa Rokok pada Pelajar
mengontrol siswa agar tidak
di SMP Kristen Tateli. KESMAS 6
merokok dan mempertegas aturan (3): 1-13.
merokok bagi siswa Lake, W. R. R., Hadi S dan Sutriningsih
mengantisipasi stress yang A. 2017. Hubungan komponen
Perilaku (Pengetahuan, Sikap,
mungkin terjado pada siswa Tindakan) Merokok pada
dengan lebih mengaktifkan Mahasiswa. Nursing News 2 (3):
843-856.
bimbingan dan konseling.
Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku
3. Dapat menambah bacaan Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
perpustakaan di Fakultas Notoatmodjo, S. 2014. Promosi
Kesehatan masyarakat Universitas Kesehatan dan Perilaku Kesehatan
edisi Revisi. Jakarta Rineka Cipta.
Sam Ratulangi yang dapat
Nurrahmah. 2014. Pengaruh Rokok
dijadikan untuk pengembangan
terhadap Kesehatan dan Manusia
pengetahuan serta dapat dijadikan Pembentukan Karakter Manusia.
Prosiding Seminar Nasional
panduan bagi mahasiswa yang
Pendidikan Karakter 1 (1): 77-84.
akan melakukan penelitan
Rawung, A. A., Sekeon, S.A.S., dan
mengenai aktivitas merokok Joseph, W.B.S. 2017. Hubungan
pelajar. antara Status Merokok dan Paparan
Asap Rokok dengan Kualitas Hidup
pada Penduduk di Kelurahan
Kolongan Kecamatan Tomohon
Tengah Kota Tomohon. KESMAS 6
(3): 1-8.
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No.4, Mei 2019 50

Rizaldy, A. B., Afriwardi dan Sabri Y.S.


2016. Hubungan Aktivitas merokok
dengan Ketahanan Kardiorespirasi
(Ketahanan Jantung- Paru) Pelajar
SMKN 1 Padang. Jurnal Kesehatan
Andalas 5 (2): 325-329.

Anda mungkin juga menyukai