BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
kita sebagai manusia menginginkan kehidupan yang tenang, tentram dan bahagia. Dalam mencapai
keinginan tersebut kita pasti memerlukan tuntunan dalam menjalankan kehidupan yang tentram lagi
bahagia yaitu adalah agama yang lurus yang mengajarkan kebaikan serta yang menghargai,menghormati
dan menyayangi kepada sesamanya. Dengan agama yang lurus kita akan lebih terarah dan lebih
menjadi baik karna kita senantiasa di tuntut untuk menjadi suatu sebuah kepribadian yang lebih baik.
Dalam mempelajari agama yang lurus agar kita dapat memahaminya dengan baik serta dapat
melakuakannya dengan perbuatan di keseharian maka kita membutuhkan suatu keyakinankarna kita
meyakini sesuatu hal yang ghoib. Dalam hal tersebut mendorong kita untuk selalu berbuat baik kepada
setiap orang.
Dalam sebuah agama islam kita patut untuk mengenal konsep iman dan ihsan. Kedududkan ihsan dalam
menjalani kehidupan ini sangatlah penting. Karna kadang kala kita sebagai seorang mulim sudah di
berikan tuntunan masih saja melakukan hal hal yang kurang baik ( jelek ).ini karna tingkat ke imanan
seorang muslim masih kurang stabil walaupun sebenarnya kita sudah mengetahui dengan baik
bahwasannya ihsan merupakan realisasi dari iman .
Oleh karna itu kita sebagai umat islam kita harus mengtahui bagaimana kaitan antara iman, islam dan
ihsan. Karna dari ketiga konsep tersebutlah merupkan sebuah kunciuntuk mencapai suatu kehidupan
yang tenang, tentram serta bagia.
Ø Rumusan Masalah
Ø Tujuan
1. Untuk dapat menjelaskan pengertian Iman, islam dan Ihsan
BAB 2
LANDASAN TEORI
A. Pengertian iman.
Menusia yang hidup ini senantiasa ingin tahu, dan lagi harus tahu, bagaimana kepercayaan yang harus
diyakininya dan bagaimana pula kewajiban kewajiban yang harys di kerjakan. Untuk itu orang harud
mengetahui dan mempercayai pokok-pokok sebagai orang islam.
Kepercayaan itu harus kuat dan benar sehingga dapat mendiring jiwa raga kearah perbuatan perbuatan
yang diwajibkan dan dapat menjauhkan diri dari segala yang terlarang . kepercayaan yang teguh itu,
IMAN namanya. orang yang percaya di sebut MU’MIN; dan kalau banyak di sebut MU’MININ. Pokok-
pokok kepercayaan itu di sebut ‘rukun iman’ dan pokok kewajiban itu disebut‘ rukun Islam’.
Perkataan rukun itu berasal dari bahasa Arab, yang artinya: Tiang atau sendi.
Iman adalah keyakinan adapun iman kepada Allah adalah yang paling pokok dan mendasari seluruh
ajaran islam, dan ia harus di yakinkan dengan ilmu yang pasti seperti ilmu yang terdapat dalam kalimat
syahadat “laa ilaaha illallah” . ialah yang menjadi awal, inti dan akhir dari seluruh seruan islam
sebagaimana wasiat Rasulullah Saw kepada sahabat Mu’ad. Ketika beliau mengutus sahabat tersebut
ke negri Yaman: “Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab, maka hendaklah
engkau mengawali da’wahmukepada mereka “penyaksian bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah.”
Kemudian jika mereka telah taat k padamu, mak ajarkan lagi kepada mereka bahwa Allah mewajibkan
atasnya shalat lima waktu. Surat al ikhlas 1-2
Iman kepada malaikat adalah masalah aqidah yang kedua sesudah iman kepada allah SWT. Pengetahuan
kita tentang malaikat hanya semata mata berdasarkan quran dan keterangan ketarangan nabi. Para
malaikat termasuk persoalan alam ghaib tidak bersifat materill. Kita wajib beriman kepada para malaikat
oleh karena alquran dan nabi memerintahkannya sebagaimana wajibnya beriman kepada allah dan para
nabinya
Dalam analisa yang lalu telah di uraikan tentang iman kepada malaikat, mereka sebagai makhluk
tertinggi menjadi jalan raya turunnya wahyu yang agung kepada para rasul dimana para rasul itulah
sebagai duta duta allah untuk manusia. Para rasul berkewajiban menyampaikan risalah dan wahyu yang
diterimanya itu kepada manusia. Karena itulah iman kepada para rasul berarti mempercayai bahwa allah
telah memilih diantara manusia menjadi utusan utusannya dengan tugas risalah kepada manusia
sebagai hamba hamba allah dengan wahyu yang diterimanya dari allah. Untuk memmpin manusia
kejalan yang lurus dan untuk
Tuhan allah menurunkan wahyu berisi petunjuk-petunjuk suci kepada para utusannya. Petunjuk itu
kemudian dihimpun menjadi kitab suci yang di anmakan kitab kitab allah.
1. Kitab taurat : yang diturunkan kepada nabi musa as. Berisi hukum hukum syariah dan kepercayan
yang benar.
2. Kitab zabur : yang diturunkan kepaada nabi daud as. Berisi doa doa, dzikir, nasehat, dan hikmah
3. Kitab injil : yang diturunkan kepada nabi isa as. Berisi seruan kepada manusia agar bertauhid
kepada allah menghapus dari sebagian dari hukum hukum yang terdapat dalam kitb kitab taurat yang
sudah tidak sesuai dengan zamannya
4. Kitab al quran yang diturunkan kepada nabi muhammad saw berisi syariat yang menghapus
sebagian isi kitab kitab yang terdahulu yang sudah tidak sesuai dengan zamannya dan juga
melengkapinya dengan hal hal yang sesuai dengan zamannya.
Kita wajib percaya kepada datangnya hari kemudian. Sebagaimana yang difirmankan oleh allah di dalam
al quran. Diterangkan bahwa pada hari akhir zaman akan datang suatu hari yang semua makhluk yang
ada akan menjadi rusak binasa itu lah hari kiamat namanya.
Sesudah itu akan di bangkitkan semua manusia dari kuburnya dengan isyarat puput ( sangka kala ) yang
ditiup oleh malaikat. Kemudian di periksalah semua amal masing masing untuk dihitung atau ditimbang (
dihisab ) dan akhirnya diberi balasan bagi yang amal kebaikannya di dunia lebih banyak dari pada amal
kejahatannya dan di beri siksa yang amal jahatnya di dunia lebih banyak dari pada amal kebaikannya
balasan itu berupa surga dan neraka.
Qadha’ artinya keputusan perbuatan ( pelaksanaan ) sedangkan qadhar artinya hinggaan. Sebagian
ulama menamakan taqdir itu qadha’: dan qadha’ itu taqdir atau qadarjadi segala sesuatu terjadi dengan
qudrat dan iradatnya yang sesuai dengan qadha dan qadarnya. Maka dalam hakekatnya kata “
kebetulan” itu tidak ada.
Dari pada itu tuhan allah telah memberi petunjuk kepada manusia sebagai mana carana dan seharusnya
manusia berbuat sesuatu untuk mencapai kemajuan, kemulyaan dan kebahagiaan dunia dan akhirat
atau untuk menuju sesuatu cita cita yang baik. Qadha dan qadhar adalah hak tuhan allah sendiri sedang
kita tidak mengetahuinya. Berusaha, beriktiar, dan berdoa adalah kewajiban kita dengan keyakinan
bahwa tuhan tidak akan menyia-nyiakan atau menganiaya kita.
Untuk menentukan sesuatu itu benar boleh dipercaya,perlu ada bukti-bukti dan dalil-dalil yang sah,
yang dapat menegakkan keyakinan dan membarantas was-was atau keraguan. Menagingat akan
bertingkat tingkatnya jalan fikiran manusia dari segala lapisan, maka dalil-dalil itu dapat bersusun
bertingkat tingkat pula sesuai dengan kesediaan akal fikiran yag hendak menerimanya, maka dari pada
itu apa yang akan kita pakai sebagai dasar-dasar dalil tadi, dapalil itu ada dua macam :
Dalil yang diambil/ disalin dari tulisan yang telah ada terlebih dahulu
a. Dalil Naqly ialah tanda bukti yang telah tertera di dalam Al-Qur’an dan hadist yang mutawatir
b. Dalil Aqly ialah dalil dari pertimbangan fikiran yang sehat ( objektif ) yang tidak ada hubungannya
dan tidak dipengruhi oleh keinginan atau kebencian.
dalil yang pertama ( Naqly ) itu sebagai pelita,obor,pedoman dan dalil yang kedua ( ‘Aqly ) itu sebagai
mata kepala yang hendak menimbang jalan yang telah ditunjukan oleh pelita atau obor tadi. Apabila
akal kita tidak berjalan dengan tidak ada arah yag dituju dan tidak ada pedoman, tentu akan mudah
tersesat dan mungkin pula akan menjadi bingung dalam mencari jalan yang masih belum tentu dan tidak
mau bertanya tentang arah yang akan dituju.[1]
Oleh karna itu dalil naqly harus diletakkan di muka kemudian daliil ‘Aqly menimbang nimbang dengan
adil dan tenang, dimana akal kita dapat menerima dan sampai diamana pula akan menolak.
Kalau bertentangan
Apabila terasa oleh akal bahwa antara dua macam dalil itu itu belum atau kurang bertepatan,maka kita
harus meninjau kembali pada dua soal :
2. Sampai dimana pulakah kekuatan faham kita kepada dalil Naqly itu ? sudah tidak adakah
kesalahan dalam memahaminya ?
Setelah kita meninjau kembali akan hal-hal tersebut tentu kita akan akan yakin bahwa tidak akan ada
lagi pertentangan yang meragukanantara keduanya.[2]
Banyak diantara manusia yang telah tergila gila,ta’assub atau fanatik percaya, sebelum mempergunakan
akal atau fikiran dan ada juga yang tergila gila atau fanatik tidak percaya sebelum mengetahui dan
memikirkan alasan-alasan dan dalil-dalil atau bukti –buktinya. Kedua duanya itu khususnya dalam soal
kepercayaan. Karena yang demikian itu akan mematikan otak dan tidak akan memba manusia kearah
kemajuan dan kesempuranaan.
Orang yang gil tidak percaya meskipun ada bukti yang terang. Padahal kalau ia mau memikirkannya
mesti akan masuk di akalnya tetap juga ia tidak mau percaya. Bahkan bukti-buti itu masih diselidiki
lagi,dengan maksud mencari apa yang tersembunyi di balik bukti yang sudah terang itu.
Dalam al-quran surat ad dzariyat 20-21 di sebutka yang artinya : dan di bumi dan juga apa dirimu sendiri
itu terdapat tanda tanda kekuasaan nya bagi orang orang yang yakin. Maka apakah kamu tidak
memperhatikan ? ( adz dzariyat 20-21 )
Begitu juga di dalam surat haji 47 yang artinya : tidakkah mereka orang orang yang tidak mau percaya itu
berjalan jalan meluaskan pandangan di atas dunia ini sehingga mempunyai akal untuk memikir dan
telinga untuk mendengar ? sesungguhnya yang buta itu bukan mata kepalanya tetapi mata hatinya di
dalam dada.
Dan masih banyak lagi ayat ayat yang tegas yang menyuruh manusia mempergunakan akal fikirannya
khususnya dalam soal kepercayaan. Maka dari pada itu dalam soal ini kita harus mempergunakan akal
untuk menerima dalil dalil tadi seehingga dapat menjadiak kepercayaan yang kuat dan sehat.
B. Pengertian islam
Rukun artinya: Tiang atau bagian yang pokok.Sesuatu tidak akan menjadi atau berdiri tegak, bila bagian-
bagiannya yang pokok atau rukunnya tidak cukup.
2. SHALAT
4. Membayar ZAKAT.
5. Mengerjakan haji.
Tiap-tiap orang Islam harus mengerjakan rukun Islam yang lima itu dengan syarat dan rukunnya
yagbtelah di tentukan.
Tiap-tiap orang yang mengerjakan rukuun Islam itu disebut muslim, wanitanya muslimah. Dan kalu
banyak disebut muslimiin atau muslimuun. Wanitanya disebut muslimat.
Pertama : pengakuan bahwa tidak ada tuhan yang sebenarnya selain allah.
Kedua : pengakuan bahwa muahmmad itu adalah utusan dan (pesuruh allah)
Artinya :
Aku mengakui bahwa tidak ada tuhan Yang sebenarnya meliankan allah. Dan mengakui bahwa
muhammad itu utusan allah.
Pengakuan pertama disebut syahadat tauhid, pengakuan kedua disebut syahadat rasul. Orrang yang
baru masuk islam harus mengucapkan dua kalimah syahadat. Kewajiabn mengucapkan syahadat
cukuplah sekali dalam seumur hidup.
2. Sholat
Menurut bahasa sholat berati do’a, sedang menurut syara menghadapkan jiwa dan raga kedapa allah.
Karna taqwa hamba kepada tuhannya, mengangunggkan kebesarannya dengan khusyu dan ikhlass
dalam bentuk perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, menurut
cara cara dan syarat syarat yang telah ditentukan.Dalam al-quran disebutkan yang artinya
Bacalah kitab (Al Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan dirikanlah olehmu sholat
karna sholat mencegah kamu dari kejahatan dan dari munkar ( pekerjaanyang buruk dan keji ) ( al-
ankabut 45 )
Waktu waktu sholat lima waktu :
1. Waktu shubuh
2. waktu zhuhur
awal waktunya setelah cenderung matahari ke barat dari pertengahan langit dan akhir wktunya apabila
bayang bayang telah sama oanjang dengan sesuatu.
3. Waktu ashar
4. Waktu magrib
Waktunya mulai terbenam matahari sampai terbenam syafaq yang merah ( cahaya merah di kaki langit
sebalah barat )
Waktu isya
5. Waktu isya mulai hilangnya waktu syafaq merah sampai terbit fajar.
3. Zakat
Asal arti kata zakat : pembersihan dari membersihkan atau pertumbuhan dari tumbuh. Arti zakat dalam
syari’at islam : sebagian harta yang wajib diberikan kepada orang orang yang tertentu dengan syarat
syarat yang tertentu pula. Umpamanya : seorang islam yang memiliki padi dari hasil sawahnya sebanyak
sedikitnya 14 kwintal, wajiblah ia sepersepuluhnya kepada fakir miskin, musafir yang terlantar dan
sebagainya. Padi yang dikeluarkan itulah zakat namanya.Dalam al-quran disebutkan yaitu :
“ dan dirikanlah sholah, tunaikannlah zakat dan ruku’lah beserta orang orang yang ruku’ ( Al-Baqarah 43
)
b. Harta perniagaan.
c. Binatang ternak.
d. Hasil bumi makanan pokok dan buah-buahan.
a. Orang islam.
d. Sampai nisabnya.
e. Sampai setahun.
a. Fakir
b. Miskin
c. Amil
d. Mu’allaf
e. Hamba sahaya yang mempunyai perjanjian akan dimerdekakan oleh tuannya dengan jalan
menebus dirinya.
f. Gharim
h. Fi Sabilillah.
Selain daripada zakat dan zakat fitrah, masih banyak macam-macam pemberian atau dana, yang wajib
atau yang sunah. Diantaranya sebagai berikut :
a. Sedakah
b. Hadiah
c. Hibah
d. Walimah/Kenduri/Pesta
e. Aqiqah
f. Qurban
g. Selain dari pada itu semua masih ada beberapa pemberian atau sedekah yang wajib atau yang
sunnah seperti kifarat, fidiyah, maskawin dan nafkah, yang berhubungan dengan prkawinan dan
kekeluargaan.
4. Puasa
Asal arti kata itu ialah : menahan atau mencegah. Dlam baha arab di sebut “ “ صومatau “ “ صيامadapun
artinya dalam agama islam : menahan diri dari makan dan minum dan dari segala apa yang
membatlkannya, mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan syarat yang
tertentu.puasa itu ada yang wajib dan ada yang sunah. Puasa wajib ialah puasa pada bulan ramadhan
yang menjadi salah satu rukun islam yang lima. Dalam al-quran disebutkan yaitu :
َب َعلَى الَّ ِذينَ ِمن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون َ ِيَاأَيُّهَا الَّ ِذينَ َءا َمنُوا ُكت
َ ِب َعلَ ْي ُك ُم الصِّ يَا ُم َك َما ُكت
“ hai orang orang yang beriman, di wajibkan atas kamu berpuasa sebaimana yang di wajibakan atas
orang orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (yaitu) dalm beberap hari yang tertentu ( Al-Baqarah
183-184 )
a. Orang islam
d. Orang yang kuat berpuasa. Orang yang lemah karna sakit atau sangat tua. Boleh tidak berpuasa
tetapi wajib membayar fidiyah.
a. Islam
b. Tamyiz artinya dikerjakan oleh orang/anak yang telah dapat membedakan antara makan dan
bukan antara yang menyakitkan dan tidak sebagai mana manusia biasa
c. Suci. Ini khusus bagi wanita. Artinya suci dari nifas dan dari datang bulan
C. Rukun puasa
a. Berniat. Niat puasa wajib harus pada malamnya tidak pada paginya.
5. Haji
Haji menurut bahasa berartimenyengaja untuk mengunjungi. Menurut para ulama haji berarti
mengujungi ka’bah untuk beribadah kepada allah dengan rukun rukun tertentu dan beberapa syarat
tertentu serta beberapa kewajibannya dan mengerjakannya pada waktu tertentu. Jadi haji itu adalah
rukun islam yang kelima yang wjib dikerjakan oleh setiap muslim, baik laki laki maupun permpuan
apabila ia telah memenuhi syarat syaratnya dan kewajiban naik haji itu bagi setiap muslim hanya sekali
seumur hidup. Dalam al-quran disebutkan yang artinya:
“wajib karna allah atas semua manusia untuk menunaikan haji kerumah suci ( kakbah )yakni yang
mampu pergi kesana “( ali imran 97 )
Orang orang yang berkewajiban menjalankan haji itu hanyalah yang memenuhi syarat syarat yang
tersebut di bawah ini :
a. Islam
b. Berakal
c. Baligh
d. Merdeka
1) Mempunyai bekal yang cukup untuk pulang pergi dan cukup pula untuk nafkah yang ditinggalkan.
4) atau suaminya
e. Tahalul : membuka iharam dengan cara menggunting rambut sedikitnya tiga helai
f. Tertib : berururtan
C. PengertianIhsan
Kata ihsanberasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi’il) yaitu :
احسن – يحسن – احسا ناartinya : Perbuatan baik.( ) فعل الحسن.[15] Menurut pengertian istilah ada beberapa
definisi dan pengertian yang diberikan oleh ulama yaitu :
Muhammad Amin al-Kurdi, ihsan ialah selalu dalam keadaan diawasi oleh Allah dalam segala ibadah
yang terkandung di dalam iman dan islam sehingga seluruh ibadah seorang hamba benar-benar ikhlas
karena Allah.[16]
Menurut Imam Nawawi ihsan adalah ikhlas dalam beribadah dan seorang hamba merasa selalu diawasi
oleh Tuhan dengan penuh khusuk, khuduk dan sebagainya.[17]
Iman, Islam dan ihsan adalah unsur-unsur agama (ad-Din), hal ini berdasarkan Hadis Nabi SAW :
االيمان ان تؤمن باهللا ومالئكته و: ما االيمان؟ قال:حديث ابي هريرة قال كان النبي صلى هللا عليه و سلم بارزا يوما للنافاتاه رجل فقال
االسالم ان تعبد هللا وال تشرك به و تقيم الصالة وتؤدى الزكاة المفرضه وتصوم: قالR ماالسالم؟:بالقائه وبرسله وتؤمن بالبعث قال
ما المسئول عنها باعلم من السائل: متى الساعة؟ قال: قال. ان تعبد هللا كانك تراه فان لم تكن تراه فانه يراك: قالR مااالحسان؟: قال.رمضان
ان هللا عنده: فى خمس ال يعلمهن اال هللا ثم تال النبى.وساخبرك عم اشرا طها اذا ولدت االمة ربها واذا تطاول رعاة االبل البهم فى البنيان
]18[. هذا جبريل يعلم الناس دينهم: فقال. "ردوه" فلم يرواشيئا: ثم ادبر فقال.علم السعاة
Telah di jelaskan sebelumnya pengertian islam, iman, dan ihsan . Nah, dalam ketiga hal ini terdapat
hubungan antara ketiganya. Lebih jelasnya hubungan – hubungan atau keterkaitan antar ketiga hal
tersebut :
è Iman itu bisa dikatakan sebagai landasan awal. Seperti sebagai pondasi dalam keberadaan suatu
rumah. Sedangkan Islam merupakan entitas yang berdiri diatasnya. Maka, apabila iman seseorang
lemah, maka islamnya pun akan condong, lebih lebih akan rubuh. Dalam realitanya mungkin
pelaksanaan sholat akan tersendat-sendat, sehingga tidak dilakukan pada waktunya, atau malah
mungkin tidak terdirikan. Zakat tidak tersalurkan, puasa tak terlaksana, dan lain sebagainya. Sebaliknya,
iman akan kokoh bila islam seseorang ditegakkan. Karena iman terkadang bisa menjadi tebal, kadang
pula menjadi tipis, karena amal perbuatan yang akan mempengaruhi hati. Sedang hati sendiri
merupakan wadah bagi iman itu. Jadi, bila seseorang tekun beribadah, rajin taqorrub, maka akan
semakin tebal imannya, sebaliknya bila seseorang berlarut-larut dalam kemaksiatan, kebal akan dosa,
maka akan berdampak juga pada tipisnya iman.
Ihsan bisa diumpamakan sebagai hiasan rumah, bagaimana rumah tersebut bisa terlihat mewah, terlihat
indah, dan megah. Sehingga padat menarik perhatian dari banyak pihak. Sama halnya dalam ibadah,
bagaimana ibadah ini bisa mendapatkan perhatian dari sang kholiq, sehingga dapat diterima olehnya.
Tidak hanya asal menjalankan perintah dan menjauhi larangannya saja, melainkan berusaha bagaimana
amal perbuatan itu bisa bernilai plus dihadapan-Nya. Sebagaimana yang telah disebutkan diatas
kedudukan kita hanyalah sebagai hamba, budak dari tuhan, sebisa mungkin kita bekerja, menjalankan
perintah-Nya untuk mendapatkan perhatian dan ridhonya. Disinilah hakikat dari ihsan.
è Lalu Iman berkaitan dengan aqidah islam , islam berkaitan dengan syariah, ihsan berkaitan dengan
khuluqiya. Dari tiga hal tersebut dapat kita pahami dalam perkembangan ilmu keislaman , ilmu
terkelompokan menjadi aqidah, fiqih, akhlaq.
è Diantara pengelompokan kata dalam agama islam ialah iman, islam dan ihsan. Berdasarkan sebuah
hadist yang terkenal, ketiga istilah itu memberikan umat ide tentang rukun iman, rukun islam dan
penghayatan terhadap Tuhan yang maha Hadir dalam hidup. Setiap pemeluk islam mengetahui dengan
pasti bahwa islam tidak absah tanpa iman, dan iman tidak sempurna tanpa ihsan. Dari pengertian
tersebut memiliki arti masing-masing istilah terkait satu denga yang lain. Bahkan tumpang tindih
sehingga satu dari ketiga istilah tersebut mengandung makna dua istilah yang lainnya. Dari pengertian
inilah kita mengertibahwaislam, imandanihsanadalahTrilogiajaranIlahi.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Islam, iman, dan ihsan merupakan suatu aspek yang membentuk sebuah rangkaian
kesatuan yang saling mengait satu sama lain. Kita bisa menganalogikan islam, iman, dan ihsan sebagai
sebuah rumah. Dimana iman sebagai pondasi, islam sebagai dinding dan ihsan sebagai atapnya. Jika
diantara ketiganya ada yang hilang, maka maka rumah tersebut tidak akan sempurna. Dalam kehidupan,
jika diantara ketiga aspek tersebut ada yang hilang dalam diri seseorang, maka orang tersebut tidak akan
merasakan dalam hatinya, muslim yang menjaga rukun islam akan selalu dekat dengan Tuhannya dan
muslim yang selalu berihsan akan selalu baik dalam hubungan dengan lingkungannya. Ihsan merupakan
perbuatan atau wujud pengaplikasian dari iman dan islam itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Zarkasyi,imam.1990,Fiqih 1,Ponorogo:Trimurti
Zarkasyi,imam.1990,Fiqih 2,Ponorogo:Trimurti
Zarkasyi, iman.1937,Usuludin,Ponorogo:Trimurti