TEORI
Committee di Inggris tahun 1922 yang menggunakan istilah dimaksud dalam laporannya
Governance pada dasarnya merupakan suatu sistem (input, Proses, output) dan seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan (stakeholders)
terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan
diantaranya:
FCGI tidak membuat definisi sendiri, namun mengadopsi definisi Cadbury Committee of
United Kingdom dan menerjemahkan “Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antar
para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak
dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan”.
Tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu sistem yang mengatur hubungan peran dewan
komisaris, para direksi, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Tata kelola
perusahaan yang baik juga disebut sebagai suatu proses yang transparan atas penentuan
dkk, 2004)
The structure through which shareholders, directors, managers, set of the board objectives
of the company, the means of attaining those objectives and monitoring performance. [Suatu
struktur yang terdiri atas para pemegang saham, direktur, manager, seperangkat tujuan yang
ingin dicapai perusahaan, dan alat-alat yang akan digunakan dalam mencapai tujuan dan
memantau kinerja.]
aturan (prosedur) dan sistem insentif sebagai kerangka kerja (framework) yang diperlukan
untuk mencapai tujuan perusahaan dan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut, serta
penyelenggaraan pemerintahaan yang bersih dan efektif, sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku. Pemerintahan mencakup ruang lingkup yang luas, termasuk bidang
politik, ekonomi dan sosial mulai dari proses perumusan kebijakan dan pengmbilan
II. A. Kronologi Kasus Laporan Keuangan Garuda Indonesia hingga Kena Sanksi
1 April 2019
(Persero) yang berhasil membukukan laba bersih US$809 ribu pada 2018, berbanding
terbalik dari 2017 yang merugi US$216,58 juta. Kinerja ini terbilang cukup
mengejutkan lantaran pada kuartal III 2018 perusahaan masih merugi sebesar
US$114,08 juta.
24 April 2019
Salah satu mata agenda rapat adalah menyetujui laporan keuangan tahun buku 2018.
Dalam rapat itu, dua komisaris Garuda Indonesia, Chairul Tanjung dan Dony Oskaria
surat keberatan dalam RUPST. Chairal sempat meminta agar keberatan itu dibacakan
dalam RUPST, tapi atas keputusan pimpinan rapat permintaan itu tak dikabulkan.
Hasil rapat pemegang saham pun akhirnya menyetujui laporan keuangan Garuda
Indonesia tahun 2018. Trans Airways berpendapat angka transaksi dengan Mahata
Garuda Indonesia. Jika nominal dari kerja sama tersebut tidak dicantumkan sebagai
tersebut membuat beban yang ditanggung Garuda Indonesia menjadi lebih besar
untuk membayar Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Padahal, beban itu seharusnya belum menjadi kewajiban karena pembayaran dari
25 April 2019
Pasar merespons kisruh laporan keuangan Garuda Indonesia. Sehari usai kabar
penolakan laporan keuangan oleh dua komisaris beredar, saham perusahaan dengan
kode GIAA itu merosot tajam 4,4 persen pada penutupan perdagangan sesi pertama,
Kamis (25/4). Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan akan memanggil manajemen
Garuda Indonesia terkait timbulnya perbedaan opini antara pihak komisaris dengan
perseroan, otoritas bursa juga akan memanggil kantor akuntan publik (KAP)
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan Rekan selaku auditor laporan keuangan
26 April 2019
kasus tersebut dalam rapat internal. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah
akan dibahas dalam rapat internal usai reses. Dalam rapat itu akan dipastikan terkait
maskapai pelat merah tersebut. Jika sesuai jadwal, DPR kembali bekerja pada 6 Mei
2019. Selain itu pada hari yang sama, beredar surat dari Sekretariat Bersama Serikat
Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) perihal rencana aksi mogok karyawan Garuda
Indonesia. Aksi ini berkaitan dengan penolakan laporan keuangan tahun 2018 oleh
dua komisaris Dalam surat tersebut disebutkan pernyataan pemegang saham telah
merusak kepercayaan publik terhadap harga saham Garuda Indonesia dan pelanggan
setia maskapai tersebut. Namun, Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Sekarang justru
membantah akan melakukan aksi mogok kerja. Presiden APG Bintang Hardiono
menegaskan karyawan belum mengambil sikap atas perseteruan salah satu pemegang
30 April 2019
BEI telah bertemu dengan manajemen Garuda Indonesia dan kantor akuntan publik
(KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan Rekan selaku auditor laporan
semua pihak untuk mengacu pada tanggapan perseroan yang disampaikan melalui
IDXnet dan penjelasan dapat dibaca di website bursa," kata Direktur Penilaian
Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna. Sementara Menteri Keuangan mengaku telah
2 Mei 2019
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Minta BEI Lakukan Verifikasi Laporan Keuangan
Garuda. OJK meminta kepada BEI untuk melakukan verifikasi terhadap kebenaran
Garida 2018. Selain OJK, masalah terkait laporan keuangan maskapai Garuda ini juga
3 Mei 2019
Teknologi. Pasalnya, Mahata sebuah perusahaan yang baru didirikan pada tanggal 3
November 2017 dengan modal tidak lebig dari Rp 10 miliar dinilai berani
sebesar USD 239 juta kepada Garuda, dan oleh Garida dicatatkan dalam
21 Mei 2019
Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Jajaran Direksi ini dimintai keterangan oleh
sangat menarik adalah soal kerjasama dengan PT Mahata Aero Teknologi, terkait
Kerja sama yang diteken pada 31 Oktober 2018 ini mencatatkan pendapatan yang
masih berbentuk piutang sebesar USD239.940.000 dari Mahata. Dari jumlah itu,
USD28 juta di antaranya merupakan bagi hasil yang seharusnya dibayarkan Mahata.
14 Juni 2019
Kemenkeu Temukan Dugaan Laporan Keuangan Garuda Tak Sesuai Standar. Kemenkeu
telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap KAP Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan
(Member of BDO Internasional) terkait laporan keuangan tahun 2018 milik Garuda. KAP ini
merupakan auditor untuk laporan keuangan emiten berkode saham GIIA yang menuai polemik.
pihak KAP disimpulkan adanya dugaan audit yang tidak sesuai dengan standar akuntansi.
Kementerian Keuangan juga masih menunggu koordinasi dengan OJK terkait penetapan sanksi
yang bakal dijatuhkan pada KAP Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (Member of
BDO Internasional), yang menjadi auditor pada laporan keuangan Garuda Indonesia tahun
2018.
18 Juni 2019
BEI Tunggu Keputusan OJK. BEI selaku otoritas pasar modal kala itu masih menunggu
keputusan final dari OJK terkait sanksi yang akan diberikan kepada Garuda.
Manajemen bursa saat itu telah berkoordinasi intens dengan OJK. Namun BEI belum
28 Juni 2019
Akhirnya Garuda Indonesia Kena Sanksi dari OJK, Kemenkeu dan BEI. Setelah perjalanan
panjang, akhirnya Garuda Indonesia dikenakan sanksi dari berbagai pihak. Selain
Garuda, sanksi juga diterima oleh auditor laporan keuangan Garuda Indonesia, yakni
Akuntan Publik (AP) Kasner Sirumapea dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata,
Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan, auditor laporan keuangan PT Garuda Indonesia
Untuk Auditor, Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sanski pembekuan izin
selama 12 bulan. Selain itu, OJK juga akan mengenakan sanksi kepada jajaran Direksi
dan Komisaris dari Garuda Indonesia. Mereka diharuskan patungan untuk membayar
membayar Rp100 Juta. Selain itu, masing-masing Direksi juga diharuskan membayar
Rp100 juta.
Selain sanksi dari Kementerian Keuangan dan juga Otoritas Jasa Keuangan, Garuda
Indonesia juga kembali diberikan sanksi oleh Bursa Efek Indonesia. Adapun sanki tersebut
salah satunya memberikan sanksi sebesar Rp250 juta kepada maskapai berlambang burung
Garuda itu.
(Persero) Tbk melakukan kesalahan terkait kasus penyajian Laporan Keuangan Tahunan per
31 Desember 2018.Pihak OJK yang diwakili oleh Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat
dan Manajemen Strategis, Anto Prabowo, mengungkapkan bahwa Garuda Indonesia telah
terbukti melanggar
1. Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM) “(1)
prinsip akuntansi yang berlaku umum. (2) Tanpa mengurangi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), Bapepam dapat menentukan ketentuan akuntansi di bidang
Pasar Modal.”
2. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II, Fakhri Hilmi, mengatakan setelah
Keuangan, PT Bursa Efek Indonesia, dan pihak terkait lainnya, OJK memutuskan
memperbaiki dan menyajikan kembali LKT PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk per
31 Desember 2018 serta melakukan paparan publik (public expose) atas perbaikan
dan penyajian kembali LKT per 31 Desember 2018 dimaksud paling lambat 14 hari
8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM) ,Peraturan Bapepam dan LK Nomor
2. Selain itu juga Perintah Tertulis kepada KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang &
100 juta kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atas pelanggaran Peraturan OJK
Tbk sebesar Rp 100 juta atas pelanggaran Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11
5. Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menjatuhkan sanksi kepada PT Garuda Indonesia
Tbk (GIAA) atas kasus klaim laporan keuangan perseroan yang menuai polemik.
Beberapa sanksi yang dijatuhkan antara lain denda senilai Rp 250 juta dan restatement
atau perbaikan laporan keuangan perusahaan dengan paling lambat 26 Juli 2019 ini
menuturkan, manajemen BEI hingga kini belum sampai pada keputusan untuk membekukan
(suspensi) saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) meski laporan keuangan perusahaan
menuai polemik.
"Kami dari Bursa berpendapat belum perlu melakukan suspensi perdagangan saham
Nyoman pun melanjutkan, BEI ke depannya akan terus melihat pergerakan saham
senantiasa memantau pergerakan harga saham dan keterbukaan informasi Perseroan serta
Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, secara teori,
permasalahan keuangan yang dihadapi Garuda bisa ditangani melalui dua cara, yaitu :
Hanya saja, cara yang kedua, menurut Alfred, menjadi cara yang lebih realistis untuk
ditempuh, sebab opsi untuk menaikkan pendapatan dalam jangka pendek relatif lebih sulit
19.
“Kalau menaikkan pendapatan sudah pasti ada risiko regulasi atau dampak regulasi,
dan memang kita tahu regulasi (pembatasan) memang punya latar belakang yang kuat, jadi
pemerintah ketika melakukan pembatasan itu memang ada pertimbangan yang di luar bicara
Untuk itu, Alfred menyarankan agar pemerintah menempuh opsi restrukturisasi utang
dengan cara meminta perpanjangan tenor pembayaran pokok bunga serta penurunan bunga.
Hal ini menurutnya bisa ditempuh terutama untuk pinjaman yang berasal dari
Pertama, Pemerintah harus mencairkan dana pinjaman kepada PT. Garuda Indonesia, dan
mengelar rapat pada pemilik saham untuk mencari solusi agar maskapai penerbangan tidak
bangkrut
Kedua, meningkatkan strategi marketing atau promosi, melakukan analisis brand positioning
yang diikuti oleh proses review terhadap rute penerbangan dan penetapan harga tiket,
melakukan analisis market outlook dan mengambil langkah-langkah strategis yang inovatif,