Anda di halaman 1dari 26

SKENARIO ROLE PLAY MPKP

Untuk memenuhi tugas matakuliah

Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan

Yang dibina oleh

Oleh :

Kelompok 9 dan 10

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JULI 2020
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 9 DAN 10 :

1. Rifandi Handriyanto (P17211171003)


2. Aida Ramadhina Putri
3. Putria Martha Al Ahda
4. Amalia Khoirun Nisa’
5. Deni Dwi Kurniawan
6. Hidiatul Istiqamah (P17212195020)
7. Dimas Bagus Kurniawan (P17212195024)
8. Zainal Fanani Arfan Nanda (P17212195050)
9. Putri Asni Nilam (P17212195062)
VISI DAN MISI RUANG DAHLIA RS. SEHAT

VISI

Terwujudnya pelayanan keperawatan yang paripurna dan sepenuh hati, bermutu, dan


terjangkau dengan melaksanakan riset keperawatan yang berkelanjutan, seimbang dan
komprehensif.

MISI

1. Memberikan pelayanan keperawatan secara utuh, aman,bermutu tinggi daninovatif


yang berfokus pada pasien melalui praktek berbasis bukti yang sesuai standar dengan
komitmen peningkatan kompetensi individu secara berkesinambungan
2. Menyelenggarakan pelayanan keperawatan berdasarkan proses
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual
pasien.
3. Melaksanakan pengembangan SDM dan riset Keperawatan.
4. Merencanakan dan menyediakan fasilitas keperawatan.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan.

MOTTO
“C A R E”

C : COSTUMER SATISFACTION = MENGUTAMAKAN KEPUASAN PELANGGAN

A : ATTENTION = PENUH PERHATIAN

R : RESPONSIF = TANGGAP TERHADAP SETIAP MASALAH PASIEN

E : EMPATY = TURUT MERASAKAN APA YANG DIRASAKAN PASIEN
STRUKTUR ORGANISASI

RUANG DAHLIA RS. SEHAT

KEPALA RUANGAN

Putria Martha Al Ahda


S.Kep., Ns

KETUA TIM A KETUA TIM B

Dimas Bagus Kurniawan Aida Ramadhina Putri


S.Tr.Kep S.Tr.Kep

PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
Deni Dwi Kurniawan,
Putri Asni Nilam, S.Tr.Kep S.Tr.Kep
Hidiatul Istiqamah, Rifandi Handriyanto,
S.Tr.Kep S.Tr.Kep
Zainal Fanani Arfan Nanda, Amallia Khoirun Nisa’,
S.Tr.Kep S.Tr.Kep
DENAH TEMPAT TIDUR

RUANG DAHLIA RS. SEHAT

BED 1-6

Kepala Ruangan

Putria Martha Al Ahda


S.Kep., Ns

Ketua TIM A

Dimas Bagus
Kurniawan, S.Tr.Kep

Dinas Malam
Dinas Pagi Dinas Pagi

Putri Asni
Nilam Hidiatul Zainal Fanani
Istiqamah Arfan Nanda
BED 7-12

Kepala Ruangan

Putria Martha Al Ahda,


S.Kep., Ns

Ketua TIM B

Aida Ramadhina Putri,


S.Tr.Kep

Dinas Malam Dinas Pagi


Dinas Pagi

Deni Dwi Rifandi


Amalia Khoirun
Kurniawan Handriyanto
Nisa’
SKENARIO OPERAN SHIFT MALAM KE SHIFT PAGI

Perawat shift malam menyiapkan buku laporan shift dan siap untuk memulai operan
ke perawat yang shift pagi.

Ka. Ru (Martha) : “Assalamualaikum wr wb. Selamat pagi semuanya.


Semua : “Waalaikum salam, selamat pagi”
Ka. Ru (Martha) : “ Baiklah karena perawat shif pagi sudah datang dan waktu
menunjukkan pukul 07.00, mari langsung saja kita mulai operan pada pagi hari ini oleh
perawat shif malam kepada perawat shif pagi. Baiklah langsung saja kepada perawat
yang shift malam, waktu dan tempat dipersilahkan untuk menyampaikan operan kepada
perawat yang shift pagi pada hari ini.”

Perawat Putri : “Baik, terimakasih atas waktu yang diberikan. Operan saya mulai dan
akan kami sampaikan berurutan dari bed 1 sampai bed 12 sesuai pembagian tugas yang
telah disepakati di awal. Jadi yang akan saya sampaikan dari bed 1 sampai bed 6,
kemudian akan dilanjutkan oleh perawat malam II (Perawat Deni) dari bed 7 sampai bed
12.”

Ka. Ru (Martha) : “Baik kalau begitu kita lanjutkan operan dengan bed side hand
over, dengan berinteraksi secara langsung dengan pasien dan keluarganya.”

Selanjutnya, karu, perawat shift malam, dan perawat shift pagi melakukan operan
dengan cara bed side hand over.

Perawat Putri : “Untuk bed 1, a/n Ny. R 45 tahun, pasien dr. Budi, dari Dsn.
Kembang, Kab. Malang, nomor registrasi 19080 dengan diagnosa medis Ca. Colon dan
diagnosa keperawatan nyeri b.d. agens cidera biologis (neoplasma). Tingkat
ketergantungan parsial. KU: lemah. Untuk tindakan keperawatan yang sudah
dilakukan adalah pemberian infuse NS 20 tpm, drip Ciprofloxacin 400 mg 1 botol, drip
NE dalam NS 8cc/jam, observasi TTV, mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi,
blanko DL, dan mengkaji skala nyeri ini ditemukan di skala 5. Untuk tindakan yang
belum dilakukan, cek DL, kemo seri ke-6 masih nanti pukul 13.00, observasi TTV
sebelum kemo, premedikasi juga belum. Jadi ini masalah nyeri belum teratasi karena
masih di skala 5 dan KU pasien masih lemah, dan tidak ada masalah baru yang muncul.
Untuk rencana tindak lanjut ini meneruskan terapi distraksi dan nafas dalam, serta
mengkaji ulang skala nyeri. Untuk rencana terapi medis tetap NS 20 tpm, NE drip NS
8cc/jam, dan drip ciprofloxacin 400mg 1 botol. Ini nanti dokter Budi visite kira-kira
pukul 10.00.

Bagaimana teman-teman dari shift pagi apakah ada yang ingin diklarifikasi?”

Perawat zaitun : “Apakah tidak diresepkan analgesik oleh dr. Budi? Mengingat skala
nyerinya di angka 5”

Perawat Putri : “Nah untuk analgesik memang belum diresepkan. Dokter


menganjurkan untuk diberikan terapi keperawatan saja. Tapi nanti bisa klarifikasi ulang
ketika beliau visite.”

Perawat zaitun : “Baik, terimakasih.”

Perawat Putri : “Saya lanjut ya. Bed 2 kosong, lalu ada Bed 3 a/n Ny. J. 87 tahun,
pasien dr. Theo, dari Sawojajar, Kota Malang, nomor registrasi 11437 dengan diagnosa
medis Prolaps Rectii dan diagnosa keperawatan Nyeri akut bd agen cedera fisik,
Gangguan nutrisi ; kurang dari keb. Tubuh bd intake yang tidak adekuat dan Hambatan
mobilitas bd kelemahan. Tingkat ketergantungan parsial. KU: lemah. Tindakan
keperawatan yang sudah dilakukan adalah memberikan infuse Futrolite 20 tpm,
injeksi santagesik 1gr 1 amp/IV, injeksi ranitidine 50gr 1 amp/IV, metoclopramide 1gr 1
amp/IV, observasi TTV, mengajarkan teknik distraksi, blanko DL, mengkaji skala nyeri
dan didapatkan skala 5, dan membantu pasien dalam melakukan ADL. Untuk tindakan
yang belum dilakukan adalah memberikan obat PO ramipril 1x5gr, cek DL, daftar
rencana operasi dan konsul anestesi juga belum, sekalian menunggu dokter Theo visite,
kemudian juga belum dilakukan perekaman EKG. Untuk rencana tindak lanjut
meneruskan terapi keperawatan teknik distraksi dan nafas dalam, mengkaji skala nyeri,
melakukan perekaman EKG, konsul ke dr. Theo mengenai rencana operasi dan anestesi,
dan meneruskan terapi medis infuse Futrolite 20 tpm, injeksi santagesik 3x1 gr, injeksi
ranitidine 2x50 gr, metoclopramide 3x1 gr, dan pemberian ramipril 5 gr 1 tab/PO pukul
11.00. Bagaimana, apakah sampai disini ada yang kurang jelas atau perlu di klarifikasi?”

Perawat zainal : “Tidak ada, sudah jelas.”

Perawat Putri : “Baik. Untuk bed 4, 5, dan 6 kosong. Selanjutnya untuk rekan saya
perawat Deni bisa menyampaikan dari bed 7 sampai 12.
Perawat Deni : “Terimakasih. Saya lanjutkan, untuk bed 7 a/n Sdr. B. 19 tahun,
pasien dr. Budi, dari Klojen, Kota Malang, nomor registrasi 201119 dengan diagnosa
medis Close Fractur Phalangs Digiti V Manu Sinistra dan diagnosa keperawatan nyeri
akut b.d agens cidera fisik. Tingkat ketergantungan mandiri. KU: baik. Tindakan
keperawatan yang sudah dilakukan adalah injeksi ranitidine 1gr 1 amp/IV, citicoline
500 mg 1 amp/IV, ceftriaxon 1 gr 1amp/IV, ketorolac 1gr 1amp/IV, infuse NS 20 tpm,
observasi TTV, dan mengajarkan pasien teknik relaksasi distraksi. Untuk tindakan yang
belum dilakukan adalah konsul mengenai rencana operasi dan anestesi ke dr. Budi.
Untuk rencana tindak lanjut ini meneruskan terapi distraksi dan nafas dalam, serta
mengkaji ulang skala nyeri. Untuk rencana terapi medis tetap NS 20 tpm, Ranitidine 1 x
1 gr, Citicoline 2 x 500 mg, Ceftriaxon 2 x 1 gr, dan Ketorolac 3 x 1 gr. Untuk konsul
dengan dr. Budi nanti jam 11.00 bisa sekalian dengan konsul bed 1. Sampai disini
apakah ada yang perlu di klarifikasi?”

Perawat rifandi : “Tidak ada, sudah jelas.”

Perawat Deni : “Baik, kalau begitu saya lanjutkan. Untuk bed 8 kosong. Bed 9 a/n
Ny. A 49 tahun, pasien dr. Shahdevi, dari Bululawang, Kab. Malang, nomor registrasi
170399 dengan diagnosa medis CVA ICH dan diagnosa keperawatan Penurunan perfusi
jaringan serebral b.d perdarahan intrakranial. Tingkat ketergantungan total. KU:
lemah. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan adalah infuse NS 20 tpm,
injeksi amlodipin 10 mg 1 apm/IV, santagesik 50 mg 1 amp/IV, ranitidine 50 mg
amp/IV, manitol 100 cc, kalnex 500 mg 1 amp/IV, sudah pasang nasal kanul dengan
oksigen 5 lpm, cek GDA hasil 89 mg/dL, dan memberikan nutrisi via NGT. Untuk
tindakan yang belum dilakukan cek DL dan GDA siang. Rencana tindak lanjutnya
nanti GDA siang jam 14.00. dr. Shahdevi visite sekitar pukul 09.00. Bed 10, 11 , dan 12
kosong. Apakah ada yang perlu di klarifikasi?”

Perawat amel : “Tidak ada, sudah jelas.”

Perawat Deni : “Baik kalau begitu, ini catatan perawatan saya serahkan kepada
perawat shift pagi.”

Karu (Martha) : “Terimakasih saya sampaikan kepada perawat shift malam.


Sebelum penutupan, mari kita kembali dulu ke Nurse Station.”
Karu (Martha) : “Baiklah marilah kita berdoa sesui agama dan kepercayaan
masing masing, berdoa dipersilahkan…………… Berdoa selesai. Terimakasih kepada
shif malam untuk operanya selamat beristirahan dan hati hati dijalan, dan untuk shif pagi
selamat beraktivitas dan setelah ini kita lakukan pre conferen yaaa, Wassalamualaikum.”

SKENARIO PRE CONFERENCE


Seletah melakukan operan dari perawat malam ke perawat pagi, dilakukan pre
conference untuk membahas kegiatan yang akan dilakukan dan membahas kasus yang
dianggap istemewa.
Ka. Ru (Martha) : “Assalamualaikum Wr Wb. Selamat pagi semuanya, bagaimana
kabarnya hari ini ?”
Perawat (All) : “Waaalaikumsalam, Selamat Pagi. Alhamdulillah Baik, Bu”
Ka. Ru (Martha) : “Alhamdulillah, Baik kalau begitu. Disini kita akan melakukan pre
conference ya, tujuannya adalah untuk membahas kasus pasien dan juga rencana tindakan
yang akan kita lakukan hari ini”
Perawat (All) : “Baik, Bu”
Ka. Ru (Martha) : “Jadi untuk pagi ini ada dua tim yang akan bertugas dan ada empat
bed yang terisi, untuk pembagian bed nanti akan langsung saya serahkan kepada katim untuk
membagi. Langsung saja untuk mempersingkat waktu, saya beri kesempatan kepada katim A
untuk menjelaskan pasien kelolaan dan membagi tugas kepada anggota tim”.
Ka. Tim A (dimas) : “Baik, Terimakasih atas waktu yang diberikan. Jadi di tim A akan
mengelola dua pasien yaitu di bed 1 dan bed 3. Untuk bed 1 akan dikelola langsung oleh
perawat zaitun dan bed 3 akan dikelola oleh perawat zainal. Kemudian langsung saya
serahkan kepada anggota tim saya untuk mempresentasikan pasien yang menjadi prioritas di
tim A”.
Perawat zainal : “Jadi di tim A ini ada pasien kelolaan saya atas nama Ny. J, bed 3,
No. RM 11437 , pasien dr.Theo, dengan diagnose medis prolaps recti dan dignosa
keperawatan nyeri akut b.d agen cedera fisik, gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d intake yang tidak adekuat, dan hambatan mobilitas fisik b.d kelemahan. Tingkat
ketergantungan parsial. Tindakan yang sudah dilakukan injeksi obat dg terapi lanjut
seperti kemarin, TTV, mengajarkan teknik distraksi relaksasi, menyiapkan blangko DL,
kaji skala nyeri, dan membantu ADL. Rencana tindakan yang akan dilakukan pada
hari ini cek DL, konsul anestesi, daftar operasi, rekam EKG, monitor TTV, mengajarkan
teknik distraksi relaksasi, dan mengkaji ulang skala nyeri, untuk terapi yang diberikan masih
sama dengan yang kemarin yaitu pasien terpasang infuse futrolit 20tpm, untuk obat per oral
pasien dapat ramipril 1x5 gr, injeksi ada santagesik 3x1 gr, ranitidine 2x50 gr dan
metoclopramide 3x1 gr. Itu tadi laporan dari saya, selanjutnya saya serahkan ke katim”.
Ka. Tim A (dimas) : “Baik, terimakasih perawat zainal. Mungkin dari tim lain ada yang
ingin didiskusikan atau di klarifikasi?”
Tim B (rifandi, amel) : “Sudah, cukup”
Katim A (dimas) : “Baik, itu tadi dari tim A, selanjutnya saya serahkan ke karu”.
Ka. Ru (Martha) : “Terimakasih tim A. selanjutnya saya beri kesempatan kepada tim B
untuk menyampaikan tentang pasien kelolaannya dan rencana tindakan hari ini”
Ka. Tim B (aida) : “Baik, Terimakasih atas waktu yang diberikan. Jadi di tim B akan
mengelola dua pasien yaitu di bed 7 dan bed 9. Untuk bed 7 akan dikelola langsung oleh
perawat rifandi dan bed 9 akan dikelola oleh perawat amel. Kemudian langsung saya
serahkan kepada anggota tim saya untuk mempresentasikan pasien yang menjadi prioritas di
tim B”.
Perawat amel : “Terimakasih katim. Jadi di tim B ada pasien kelolaan kami yang menjadi
prioritas yaitu di bed 9 atas nama N y. A, no. RM 170399, umur 49 tahun, pasien dr.
Shahdevi, dengan diagnose medis CVA-ICH dan dignosa keperawatan Penurunan perfusi
jaringan serebral b.d perdarahan intrakranial. Tingkat ketergantungan total. Tindakan
yang sudah dilakukan injeksi obat dg terapi lanjut seperti kemarin, TTV, pasien terpasang
oksigen nasal kanul 5 lpm, GDA pagi 89, dan pagi ini nutrisi sudah masuk via sonde.
Rencana tindakan yang akan dilakukan pada hari ini Cek ulang DL, GDA siang,untuk
terapi yang diberikan masih sama dengan yang kemarin yaitu pasien terpasang infuse NS
20tpm, untuk obat injeksi ada Amlodiphin 2x10 mg, santagesik 3x50, ranitidine 3x50,
manitol 3x100, kalnex 3x500. Itu tadi laporan dari saya, untuk selanjutnya saya serahkan ke
katim”.
Ka. Tim B (aida) : “Baik, terimakasih laporannya perawat amel, apakah dari tim lain ada
yang ingin didiskusikan atau ada yang mau menanggapi?”
Perawat zaitun : “Untuk keluarganya ini apakah sudah di KIE pemberian nutrisi
melalui sonde?”
Perawat amel : “Belum, hari ini mungkin bisa langsung di KIE untuk keluarganya”
Perawat zaitun : “Baik, terimakasih”
Ka. Tim B (aida) : “Apakah ada yang ingin diklarifikasi lagi?”
Tim (All) : “Sudah, cukup jelas”
Ka. Tim B (aida) : “Sekian yang dapat kami sampaikan dari tim B, selanjutnya saya
serahkan ke kepala ruangan”.
Ka. Ru (Martha) : “Terimakasih tim B atas laporannya. Jadi untuk tindakan-tindakan
yang akan dilakukan pada pagi hari ini mohon dipersiapkan. Dan saya tekankan kembali
untuk semuanya yang akan berdinas pada pagi hari ini mohon untuk memakai APD lengkap
ya, dan tindakan-tindakan yang dilakukan mohon disesuaikan dengan SOP yang ada. Dan
tetap semangat untuk hari ini”.
Ka. Ru (Martha) : “Semuanya sudah siap ya untuk melakukan pelayanan keperawatan
pada pagi hari ini?”
Tim (All) : “Siap”
Ka. Ru (Martha) : “Baik, lalu untuk kontrak waktu middle conference kira-kira nanti
sepakat jam berapa?”
Tim (All) : “Jam 11.00”
Ka. Ru (Martha) : “Sepakat jam 11.00 ya?”
Tim (All) : “Iya”
Ka. Ru (Martha) : “Baik, terimakasih atas waktunya pagi ini, selamat bekerja dan
Wassalamualaikum wr wb”.

*Kemudian para Perawat kembali menjalankan tugasnya masing-masing sesuai rencana


yang telah disampaikan tadi*

Tindakan untuk pasien Bed 1 (perawat zaitun): * Perawat mengambil darah untuk Cek
DL, injeksi premedikasi yaitu ondan 8 mg dan dexametason 1 ampul, perawat melakukan
pengukuran TTV, perawat mengajarkan teknik distraksi relaksasi untuk mengurangi nyeri
dan perawat mengkaji ulang skala nyeri *

Tindakan untuk pasien Bed 3 (perawat zainal) : * Perawat mengambil darah untuk Cek
DL, perawat mendaftarkan operasi, perawat berkonsultasi kepada anastesi, perawat
melakukan pengukuran TTV, terapi infus futrolit 20tpm, injeksi sesuai terapi*

Tindakan untuk pasien Bed 7 (perawat rifandi): * Perawat mengambil darah untuk Cek
DL, perawat mendaftarkan operasi, perawat berkonsultasi kepada anastesi, perawat
melakukan pengukuran TTV, infus sesuai terapi, injeksi sesuai terapi, perawat mengajarkan
teknik distraksi relaksasi untuk mengurangi nyeri dan perawat mengkaji ulang skala nyeri *
Tindakan untuk pasien Bed 9 (perawat amel): * Perawat mengambil darah untuk Cek
DL , melakukan pengukuran GDA, melakukan pengukuran , memberikan diet cair lewat NGT
, injeksi sesuai terapi*

SKENARIO MIDDLE CONFERENCE

Sesuai kesepakatan bersama saat pre-conference pagi tadi, pada pukul 11.00 WIB
diadakan middle conference untuk membahas pasien yang sekiranya terdapat hal penting
yang perlu didiskusikan bersama dari masing-masing tim dan melaporkan tindakan yang
telah dilakukan pada pagi hari tadi.

Ka. Ru (Martha) : “Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh”

Semua : “Wa’alaikumsalam Warahmatullah Wabarakatuh”

Ka. Ru (Martha) : “Alhamdulillah rekan semua, kita bisa berkumpul kembali siang hari ini
sesuai kesepakatan tadi pagi untuk melaksanakan middle conference. Baik, langsung saja dari
tim A, setelah melakukan tindakan pagi hari ini apakah ada masalah?”

Ka. Tim A (dimas) : “Dari Tim A saya rasa untuk tindakan pagi ini tidak ada kendala yang
besar. Namun untuk lebih jelasnya saya persilahkan kepada Perawat zaitun untuk
menyampaikan rincian tindakannya pada pasien Ny. R selaku perawat
penanggungjawabnya.”

Perawat zaitun : “Baik, terima kasih atas kesempatannya. Saya akan melaporkan pasien
kelolaan saya, atas nama Ny. R, Bed 1, No. RM : 19080, Umur 45 tahun, alamat Dsn.
Kembang, Kab. Malang, Dokternya adalah dr. Budi, dengan Dx. Medis Ca Colon, tingkat
Ketergantungannya parsial, Dx. Keperawatan pasien saat ini Nyeri b.d agen cedera
biologis (neoplasma). Untuk cek DL tadi sudah diambil sampelnya, tapi hasilnya belum ada.
Nah untuk obatnya tadi sudah masuk ondan 8 mg dan dexametason 1 ampul jam 10.30.
Tekanan darahnya 120/ 80 mmHg. Waktu dikaji ternyata skala nyerinya masih 4. Oleh
karena itu tadi juga sudah dilatih teknik distraksi berupa relaksasi dan napas dalam untuk
mengurangi nyerinya. Ini kan pasiennya ada obat kemoterapi yang harus dimasukkan, tapi
karena harus menunggu dr. Budi visite dulu, jadi obat kemonya belum masuk. Itu saja dari
saya mengenai Ny. R.”

Ka. Tim A (dimas) : “Baik, terima kasih banyak Perawat zaitun. Berarti untuk obat kemonya
kita tunggu dr. Budi visite dulu, ya. Selanjutnya saya persilahkan pada Perawat zainal untuk
menyampaikan rincian tindakannya pada pasien Ny. J selaku perawat penanggungjawabnya.”

Perawat zainal : “Baik, terima kasih atas kesempatannya. Saya akan melaporkan pasien
kelolaan saya, atas nama Ny. J, Bed 3, No. RM : 11437, Umurnya 87 tahun, alamatnya
Sawojajar, Kota Malang, Dokter penanggungjawabnya adalah dr. Theo dengan Dx. Medis
Prolaps Rectii dan tingkat Ketergantungannya Parsial, Dx. Keperawatan yang dialami
saat ini ialah Nyeri akut b.d agen cedera fisik, karena pasiennya ini tidak mau makan sudah
sekitar 2 minggu. Lalu juga ada Gangguan nutrisi ; kurang dari kebutuhan Tubuh b.d intake
nutrisi yang tidak adekuat, serta Hambatan mobilitas b.d kelemahan. Tindakan yang sudah
dilakukan tadi sudah kita ambil sampel darah untuk cek DL, tapi hasilnya belum keluar.
Tadi setelah kita konfirmasi ulang, sudah dijadwalkan untuk operasi Rectopexy besok pagi
jam 08.00 WIB dan sudah konsul anastesi juga. Nah ini kan dr. Theo minta dilakukan
pemeriksaan EKG dulu ya sebelum operasi mengingat pasiennya sudah sepuh. Tapi tadi
waktu di KIE, pasien menolak untuk diperiksa. Akhirnya kami memutuskan untuk ditunda
sementara. Jadi nanti akan kami coba lakukan KIE ulang agar hasil pemeriksaan EKG bisa
didapatkan. Untuk infusnya tetap jalan Futrolit 20 tpm, injeksi yang sudah masuk tadi
Santagesik 3 x 1 gr, Ranitidin 2 x 50 gr, dan Metoclopramide 3 x 1 gr. Mengenai obat
oralnya, yakni Ramipril 1 x 5gr dijadwalkan untuk diberikan jam 13.00 WIB nanti. Untuk
TTVnya yakni TD 150/ 100 mmHg, HR 101 x/ menit, RR 22 x/ menit, dan Suhu 36, 9⁰ C. Itu
saja dari saya mengenai Ny. J.”

Ka. Tim A (dimas) : “Terima kasih kepada Perawat zainal. Nanti tolong tetap terapkan
komunikasi terapeutik dan BHSP saat melakukan KIE ulang mengenai pemeriksaan
EKGnya, ya.”

Perawat zainal : “Baik.”

Ka. Tim A (dimas) : “Baiklah, saya rasa cukup laporan dari tim A untuk middle conference
pada siang hari ini. Saya kembalikan kepada Perawat Nandhea selaku Kepala Ruang.”
Ka. Ru (Martha) : “Terima kasih banyak untuk tim A yang sudah menyampaikan
laporannya mengenai pasien-pasien kelolaannya. Selanjutnya langsung saja kepada Ka. Tim
B saya persilahkan untuk melaporkan setelah melakukan tindakan pagi hari ini apakah ada
masalah?”

Ka. Tim B (aida) : “Dari Tim B saya rasa untuk tindakan pagi ini juga tidak ada kendala
yang berarti. Namun untuk lebih jelasnya saya persilahkan kepada Perawat rifandi untuk
menyampaikan rincian tindakan pada pasien Sdr. B selaku perawat penanggungjawabnya.”

Perawat rifandi : “Baik, terima kasih atas kesempatannya. Saya akan melaporkan mengenai
pasien Bed 7 atas nama Sdr. B dengan no. RM : 201119, Umur 19 tahun, berasal dari Klojen,
Kota Malang, pasien dr. Budi dengan Dx. Medis Close Fractur Phalangs Digiti V Manu
Sinistra. Ini tingkat Ketergantungan pasiennya sudah Mandiri dan Dx. Keperawatan yang
dialami saat ini ialah Nyeri akut b.d agen cedera fisik di kelingking kirinya itu tadi. Mengenai
tindakannya yakni pengambilan sampel darah untuk cek DL sudah, tapi hasilnya belum
keluar. Mengenai operasi besok sudah terjadwal jam 07.00 WIB di O.K lantai 5. Oleh karena
itu pasien dipuasakan mulai nanti pukul 12 malam. Karena pasien masih mengeluh nyeri dan
skalanya 5, maka tadi juga sudah dilatih teknik distraksi berupa relaksasi dan napas dalam
dan sentuhan lembut di area nyeri untuk mengurangi rasa nyerinya. Untuk terapi masih
lanjut, yakni infus NS 0,9 % 20tpm, injeksi yang sudah masuk tadi pagi ialah Ranitidine 1 x 1
gr, Ceftriaxon 2 x 1 gr, dan Ketorolac 3 x 1 gr. TTV normal dengan hasil TD 110/70 mmHg,
Suhu 36,9 oC, Nadi 82 x/ menit, dan RR 18 x /menit. Cukup dari saya mengenai pasien Sdr. B
untuk middle conference ini.”

Ka. Tim B (aida) : “Terima kasih kepada Perawat rifandi. Jadi yang kurang dari Sdr. B hanya
hasil DL nya saja, ya. Nanti tolong dikonfirmasi lagi ke pihak Laboratorium mengenai
hasilnya karena itu akan dijadikan bahan evaluasi untuk operasinya besok pagi.”

Perawat rifandi : “Siap.”

Ka. Tim B (aida) : “Selanjutnya saya persilahkan pada Perawat amel untuk menyampaikan
rincian tindakannya pada pasien Ny. A selaku perawat penanggungjawabnya.”

Perawat amel : “Baik, terima kasih atas kesempatannya. Saya akan melaporkan mengenai
pasien Bed 9 atas nama Ny. A dengan No. RM : 170399, Umur : 49 tahun, beralamat di
Bululawang, Kab. Malang, pasien dr. Shahdevi dengan Dx. Medis CVA-ICH. Ibu ini tingkat
ketergantungannya total dengan Dx. Keperawatan saat ini adalah penurunan perfusi
jaringan serebral b.d perdarahan intrakranial. Tadi sudah kita ambil sampel darahnya untuk
cek DL, tapi hasilnya belum keluar. Lalu cek GDA terakhir jam 11.00 WIB hasilnya 93
mg/dL. Jam 08.00 tadi diet cairnya sudah masuk 200 cc ya, untuk terapinya baik injeksi
maupun oral sudah masuk semua. Tadi direncanakan untuk diajarkan bagaimana cara yang
tepat untuk memberikan diet cair melalui sondenya tersebut, mungkin nanti sore akan
diajarkan. Karena kateter sudah terpasang 3 hari, maka nanti akan dilakukan penggantian
selang kateter ya. Lalu tadi ada pesan dari dokter untuk secara berkala selalu mengevaluasi
kekuatan otot pasien. Cukup dari saya mengenai pasien Ny. A untuk middle conference ini.”

Ka. Tim B (aida) : “Terima kasih kepada Perawat amel. Nanti tolong jangan lupa untuk
melakukan tindakan penggantian selang kateternya ya, agar tidak terjadi infeksi pada pasien
yang dapat memperburuk kondisinya. Serta tolong diperhatikan juga mengenai evaluasi
kekuatan ototnya selalu laporkan hasil yang akurat pada dokter penanggungjawabnya.”

Perawat amel : “Baik, akan saya perhatikan semuanya.”

Ka. Tim B (aida) : “Baiklah, saya rasa cukup laporan dari tim B untuk middle conference
pada siang hari ini. Saya kembalikan kepada ibu martha selaku Kepala Ruang.”

Ka. Ru (martha) : “Terima kasih banyak kepada masing-masing tim yang sudah melaporkan
mengenai tindakan dan perkembangan pasien kelolaan kalian. Tolong diperhatikan untuk
setiap tim tindakan apa saja yang sudah dan belum diberikan pada pasien. Untuk post
conferencenya kalau kita adakan jam 13.00 WIB, bagaimana? Setuju?”

Semua : “Setuju.”

Ka. Ru (Martha) : “Baiklah kalau begitu, nanti jam 13.00 WIB kita berkumpul kembali
untuk melakukan post conference. Jangan lupa untuk selalu memakai APD saat melakukan
tindakan pada pasien dan selalu mengacu pada SOP. Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien juga tidak boleh terlewat. Saya rasa cukup untuk middle conference
pada siang hari ini. Terima kasih dan selamat bekerja kembali.”

*Kemudian para Perawat kembali menjalankan tugasnya masing-masing sesuai rencana


yang telah disampaikan tadi*

Tindakan untuk pasien Bed 1 (zaitun) : *Perawat menghubungi DPJP untuk menanyakan
dan mengonfimasi ulang mengenai obat kemoterapi yang harus segera dimasukkan namun
masih menunggu visite DPJP terlebih dahulu. Setelah dokter visite, obat kemoterapi
diberikan pada pasien pada pukul 13.00 WIB*

Tindakan untuk pasien Bed 3 (zainal) : *Perawat melakukan KIE ulang pada keluarga dan
pasien mengenai pentingnya pemeriksaan EKG pada pasien sebelum dilakukan operasi dan
dampaknya apabila aktivitas jantung tidak terekam. Akhirnya pasien menyetujui dan
didaptkan hasil pemeriksaan EKG ialah Takikardi. Perawat menghubungi pihak
Laboratorium untuk mengonfirmasi ulang mengenai hasil cek DL Ny. J*

Tindakan untuk pasien Bed 7 (rifandi) : *Sample darah untuk cek DL sudah didapatkan,
maka yang perlu dilakukan perawat ialah menghubungi pihak Laboratorium untuk
mengonfirmasi ulang mengenai hasil cek DL Sdr. B*

Tindakan untuk pasien Bed 9 (amel) : *Perawat melakukan perawatan selang kateter
yakni menggantinya dengan selang baru karena kateter sudah terpasang selama 3 hari dan
mencapai batas maksimal penggunaan. Oleh karena itu, selang kateter harus segera diganti
untuk menghindarkan pasien dari infeksi dan mencegah perburukan kondisi pasien. Perawat
secara berkala memonitor kekuatan otot pasien untuk mengetahui perkembangan mengenai
CVAnya. Karena sample darah untuk cek DL sudah didapatkan, maka hal lainnya yang
perlu dilakukan perawat ialah menghubungi pihak Laboratorium untuk mengonfirmasi ulang
mengenai hasil cek DL Ny. A.”
SKENARIO POST CONFERENCE

Setelah dilakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah disusun,
maka dilakukan kegiatan Post Conference. Post Conferene dilakukan sebelum operan ke
dinas sore dengan tujuan untuk mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan pada dinas pagi.

Ka. Ru (Martha) : “Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat siang semuanya. Baiklah,


karena waktu sudah menunjukkan jam 13.00 maka kita melakukan Post Conference terlebih
dahulu sebelum kita operan dengan perawat yang dinas sore. Baiklah langsung saja, saya
persilahkan kepada masing-masing Tim untuk melaporkan hasil dari tindakan keperawatan
pada pasien kelolaannya. Saya persilahkan kepada Tim A terlebih dahulu.”

Ka. Tim A (dimas) : “ Baik, terimakasih atas kesempatan yang diberikan. Dari Tim A ada
2 pasien, yakni di Bed 1 dan 3. Untuk selanjutnya akan dijelaskan oleh perawat Tim A
dimulai dari perawat zaitun yang bertanggung jawab atas pasien Bed 1.

Perawat zaitun : “ Baik, langsung saja Untuk Bed 1 pasien dengan nama Ny. R umur
45 tahun, beralamat di Dsn Kembang, Kab. Malang, No. RM 19080 pasien dr. Budi dengan
diagnose medis Ca Colon. Tingkat ketergantungan pasien Parsial, KU: lemah. Diagnosa
Keperawatannya Nyeri b.d agen cedera biologis (neoplasma). Tindakan yang sudah
dilakukan yakni Cek DL, hasilnya sudah, diberikan Premedikasi injeksi ondan 8 mg dan
dexametason 1 ampul jam 10.30. TD 120/80 mmHg, mengajarkan teknik distraksi relaksasi,
skala nyeri: 4, saat ini kemoterapi sudah masuk mulai pukul 13.00. Untuk terapinya lanjut Ns
20 tpm, NE drip Ns 8 cc/ jam, Ciprofolaxacin 2 x 400 mg, dr. Budi sudah visite. Untuk
kendala yang dihadapi yakni pasien masih mengeluh nyeri sehingga saat dilakukan
tindakan injeksi pasien masih kesakitan. Rencana tindakan selanjutnya adalah monitor ttv,
injeksi sesuai terapi, mengajarkan teknik distraksi relaksasi.

Ka. Tim A (dimas) : “ Bagaimana teman-teman apa ada yang perlu di klarifikasi?”

Ka. Tim B (aida) : “ Bagaimana respon pasien dan keluarga saat diajarkan teknik
relaksasi?”

Perawat zaitun : “ Pasien dan keluarga belum paham mengenai teknik relaksasi dan
ditraksi untuk mengurangi nyeri.”
Ka. Tim A (dimas) : “ Ada yang ingin diklarifikasi lebih lanjut?” “Baiklah kalau
begitu, lanjut pasien Bed 3 yang akan dijelaskan oleh perawat zainal.”

Perawat zainal : “ Terimakasih. Langsung saja untuk Bed 3 pasien atas nama Ny. J
umur 87 tahun, beralamat di Sawojajar Kota Malang, No. RM 11437 dengan diagnose medis
Prolaps Rectii pasien dari dr. Theo. Diagnose keperawatannya yaitu Nyeri Akut b.d agen
cedera fisik, gangguan nutria kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat,
Hambatan mobilitas fisik b.d kelemahan. Tindakan yang sudah dilakukan yakni Cek DL,
Hasil sudah tapi belum konfirmasi dr. Theo, Cek EKG sudah hasilnya pasien mengalami
Tachicardia. Besok pasien direncanakan operasi jam 08.00 WIB, konsul anastesi sudah.
Nanti mulai puasa jam 12 malam. TD 150/100 mmHg, N 101x/menit, RR 22x/menit, suhu
36,9 ⁰C. Untuk premednya sudah masuk infus Futrolit 20 tpm. Untuk terapinya tetap Infus
Futrolit 20 tpm, Inj. Santagesik 3 x 1 gr, Inj. Ranitidin 2 x 50 gr, Inj. Metoclopramide 3 x 1
gr, P.O Ramipril 1 x 5 gr. Kendala yang dihadapi tidak ada, pasien sudah didaftarkan untuk
operasi, sudah siap besok jam 08.00 WIB.”

Ka. Tim A dimas) : “ Bagaimana teman-teman apa ada yang ingin diklarifikasi lagi?”
“Baiklah kalau tidak ada, dari Tim A hanya 2 pasien, Bed 1 dan 3. Untuk Bed 2, 4, 5, 6
kosong. Sekian dari Tim A, saya kembalikan kepada Kepala Ruangan.”

Ka. Ru (Martha) : “ Baik itu tadi hasil dari tindakan keperawatan dan kendala yang
dihadapi dari Tim A, untuk selanjutnya langsung saja silahkan Tim B melaporkan hasil
tindakannya pada pasien kelolaan.”

Ka. Tim B (aida) : “ Terima kasih atas kesempatannya. Dari Tim B total ada 2 pasien di
Bed 7 dan 9, untuk Bed 8, 10,11,12 kosong. Silahkan pada perawat rifandi untuk melaporkan
pasien kelolaanya di Bed 7 terlebih dahulu.”

Perawat rifandi : “ Baik, Bed 7 pasien atas nama Sdr. B usia 19 tahun beralamat di
Klojen, Malang dengan No. RM 201119 pasien dari dr. Budi dengan diaognosa medis Close
Fractur Phalangs Digiti V Manu Sinistra, Pasien mandiri. Diagnosa keperawatannya yaitu
Nyeri Akut bd agen cedera fisik. Tindakan yang sudah dilakukan yaitu Cek DL sudah
selesai, hasilya juga sudah, TD 110/70 mHg, Suhu 36,9 oC, Nadi 82x/menit, RR 18x/menit,
skala nyeri 5. Untuk terapinya tetap Infus NS 0,9% 20 tpm, Inj Ceftriaxon, ketorolac,
ranitidine. Konsul aastesisudah, nanti malam jam 12 sudah mulai puasa. Hari ini dokter Budi
belum visite. Untuk rencana selanjutnya, besok pagi jam 7 pasien rencana operasi, dan oleh
KRS seteleh operasi tetapi tunggu dokter visite dahulu. Sekian.

Ka. Tim B (aida) : “ Baiklah, apa ada yang ingin ditanyakan dari laporan yang sudah
dijelaskan perawat rifandi?”

Perawat amel : “ Untuk Rencana operasinya besok sudah didaftarkan ya?”

Perawat rifandi: “ Sudah, besok tinggal diantar.”

Ka. Tim B (aida) : “ Baiklah kalau tidak ada yang diklarifikasi lagi, lanjut ke Bed 9
silahkan perawat amel untuk menyampaikan laporannya.”

Perawat amel : “ Untuk Bed 9 pasien atas nama Ny. A usia 49 tahun beralamat di
Bululawang, Kab. Malang pasien dari dr. Shahdevi dengan diagnose medis CVA-ICH,
tingkat ketergantungan total, pasien terpasang kateter dan NGT. Diagnosa
Keperawatannya Penurunan Perfusi Jaringan Serebral b.d perdarahan intracranial.
Tindakan yang sudah dilakukan yaitu Cek DL, Hasil DL sudah, GDA jam 11.00 93 mg/dl,
TD 180/109 mmHg, nadi 75x/menit, RR 18x/menit, Suhu 36,9⁰C , Diet Cair via Sonde sudah
masuk 200 cc, terapi injeksi dan oral sudah, hari ini sudah dilakukan perawatan kateter.
Untuk kekuatan ototnya 2211, keluarga sudah diajari cara memberikan diet via sonde. Untuk
hari ini dr. Shahdevi sudah visite. Untuk terapinya lanjut Amlodhipin 2x10 gr, Santagesik
3x50 gr, Ranitidine 3x50 gr, Kalnex 3x500 mg, infus NS 20 tpm, untuk manitolnya
diturunkan dosisnya menjadi 2x100 cc. Kendala yang dihadapi tidak ada.

Ka. Tim B (aida) : “ Baiklah, silahkan jika ada yang ingin di tanyakan..”

Perawat rifandi : “ untuk terapi manitol diturunkan 2x100 cc mulai hari ini atau besok?”

Perawat amel : “ mulai besok ya, untuk hari ini sudah masuk.”

Ka. Tim B (aida) : “ Jika tidak ada yang diklarifikasi lagi, sekian dari Tim B. Saya
kembalikan pada Kepala ruangan.”

Ka. Ru (Martha) : “ Baiklah. Alhamdulillah hari ini tindakan keperawatan yang


diberikan pada pasien dapat berjalan dengan lancar, walaupun ada kendala sedikit tetap bisa
diselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada semua tim yang bertugas pada hari ini.
Sambil menunggu operan dengan dinas sore, silahkan lanjutkan tindakan yang sudah
direncanakan, tetap semangat dan jangan lupa selalu menggunakan APD saat bekerja.
Baiklah untuk mengakhiri Post Conference ini marilah kita berdoa terlebih dahulu… Berdoa
selesai. Sekian Wassaalamualaikum Wr. Wb.”
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
IDENTITAS OPERAN PRE CONFERENCE MIDDLE POST CONFERENCE
BED 1 Tindakan yang sudah Rencana : Tindakan yang sudah Tindakan yang sudah
No. RM : 19080 dilakukan: 1. Cek DL dilakukan: dilakukan:
Nama : Ny. R 1. Injeksi obat 2. Kemoterapi seri 6 jam 1. Cek DL (+) 1. Cek DL (+), Hasil (+)
Umur : 45 tahun 2. TTV 13.00 2. Premediksi: injeksi 2. Premediksi: injeksi
3. Mengajarkan teknik 3. Monitor TTV sebelum ondan 8 mg dan
Alamat : Dsn. ondan 8 mg dan
distraksi relaksasi kemo dexametason 1
Kembang, Kab. 4. Blanko DL 4. Premedikasi (-) dexametason 1 ampul
ampul jam 10.30
Malang 5. Mengkaji skala 5. Ajarkan teknik non- jam 10.30
3. TTV:
Dokter : dr. Budi nyeri : skala 5 farmakologi (distraksi TD 120/ 80 mmHg 3. TTV:
Dx. Medis : Ca dengan mengobrol 4. Mengajarkan TD 120/ 80 mmHg
Colon Tindakan yang belum dengan orang lain dan teknik distraksi 4. Mengajarkan teknik
Tk. Ketergantungan : dilakukan : relaksasi nafas dalam) relaksasi distraksi relaksasi
1. Cek DL 6. Kaji ulang skala nyeri 5. Mengkaji skala
Parsial 5. Kemoterapi sedang
2. Kemoterapi seri 6 nyeri : skala 4
Dx. Kpr : Nyeri b.d Terapi : berlangsung dari jam
jam 13.00
agen cedera Ns 20 tpm 13.00
3. Monitor TTV Tindakan yang belum
biologis(neoplasma) NE drip Ns 8 cc/ jam 6. Mengkaji skala nyeri :
sebelum kemo dilakukan :
Ciprofolaxacin 2 x 400 mg 1. Hasil DL skala 4
4. Premedikasi (-)
2. Kemoterapi 7. Dokter sudah visite
5. Lakukan ulang
3. Visit dokter (-) 8. Terapi lanjut
teknik non-
farmakologi
Tindakan yang belum
(distraksi dengan dilakukan: (-)
mengobrol dengan
orang lain dan Rencana:
relaksasi nafas 1. Monitor TTV
dalam) 2. Injeksi sesuai terapi
6. Kaji ulang skala 3. Ajarkan teknik
nyeri distraksi relaksasi

Terapi :
Ns 20 tpm
NE drip Ns 8 cc/ jam
Ciprofolaxacin 2 x 400 mg

BED 2
BED 3 Tindakan yang sudah Rencana : Tindakan yang sudah Tindakan yang sudah
No. RM : 11437 dilakukan: 1. Cek DL dilakukan: dilakukan:
Nama : Ny. J 1. Injeksi obat 2. Rencana operasi 1. Cek DL (+) 1. Cek DL (+), hasil (+),
Umur : 87 tahun 2. TTV rectopexy besok 2. Px sudah konfirmasi dr. Theo (-)
Alamat : Sawojajar, 3. Mengajarkan teknik 3. Cek EKG dijadwalkan untuk 2. Cek EKG (+)  Hasil
Kota Malang distraksi relaksasi 4. Monitor TTV operasi besok jam Takikardi
Dokter : dr. Theo 4. Blanko DL 5. Evaluasi DL sebelum 08.00 WIB. 3. Px sudah dijadwalkan
Dx. Medis : Prolaps operasi 3. Konsul anastesi (+)
5. Mengkaji skala untuk operasi besok
Rectii 6. Monitor status 4. TD 150/ 100
Tk. Ketergantungan : nyeri : skala 5 eliminasi mmHg jam 08.00 WIB.
Parsial 6. Membantu dalam 5. HR 101 x/ menit 4. Konsul anastesi (+)
Dx. Kpr : ADL Terapi : 6. RR 22 x/ menit Puasa Pre-op 8 jam
- Nyeri akut bd Infus Futrolit 20 tpm 7. Suhu 36, 9⁰ C mulai nanti malam jam
agen cedera Tindakan yang belum Inj. Santagesik 3 x 1 gr 8. Premed infus 12 malam.
fisik dilakukan : Inj. Ranitidin 2 x 50 gr futrolit 20tpm 5. TD 150/ 100 mmHg
- Gangguan 1. Cek DL Inj. Metoclopramide 3 x 1 gr 9. Injeksi sesuai 6. HR 101 x/ menit
nutrisi ; 2. Konsul Anastesi P.O Ramipril 1 x 5 gr dengan terapi 7. RR 22 x/ menit
kurang dari 3. Daftar Rencana op. 10. BAB : 1 kali 8. Suhu 36, 9⁰ C
keb. Tubuh 4. Perekaman EKG 11. Skala nyeri 4 9. Premed infus futrolit
bd intake 5. Monitor TTV 20tpm
yang tidak 6. Lakukan ulang Tindakan yang belum 10. Terapi Tetap:
adekuat teknik non- dilakukan : - Infus Futrolit 20 tpm
farmakologi
- Hambatan (distraksi dengan 1. Hasil DL (-) - Inj. Santagesik 3 x 1 gr
mobilitas bd mengobrol dengan 2. Pemberian terapi - Inj. Ranitidin 2 x 50 gr
kelemahan orang lain dan oral (-) - Inj. Metoclopramide 3
relaksasi nafas 3. Cek EKG (-) x 1 gr
dalam) P.O Ramipril 1 x 5 gr
7. Kaji ulang skala 11. BAB : 1 kali
nyeri 12. Skala nyeri 4

Terapi :
Infus Futrolit 20 tpm
Inj. Santagesik 3 x 1 gr
Inj. Ranitidin 2 x 50 gr
Inj. Metoclopramide 3 x 1
gr
P.O Ramipril 1 x 5 gr

BED 4
BED 5
BED 6
BED 7 Tindakan yang sudah Rencana : Tindakan yang sudah Tindakan yang sudah
No. RM : 201119 dilakukan: 1. Operasi hari jumat dilakukan: dilakukan:
Nama : Sdr. B 1. Injeksi obat pemasangan gips. 1. Cek DL (+) 1. Cek DL (+)
Umur : 19 tahun 2. TTV 2. Cek DL 2. Konsul 2. Konsul
Alamat : Klojen, 3. Mengajarkan teknik 3. Konsul Anastesi Anastesi(+)Puas Anastesi(+)Puasa 8
Kota Malang distraksi relaksasi 4. Monitor TTV a 8 jam mulai jam jam mulai jam 12
Dokter : dr. Budi Tindakan yang belum 5. Kaji ulang nyeri 12 malam. malam.
Dx. Medis : Close dilakukan : 6. Ajarkan distraksi 3. Operasi besok jam 3. Terapi:
Fractur Phalangs 1. Konsul Anastesi relaksasi 7 pagi. - Infus NS 0.9% 20 tpm
Digiti V Manu 2. Daftar Rencana op. 4. Terapi: lanjut
Sinistra 3. Monitor TTV Terapi : - Infus NS 0.9% 20 - Inj. ceftriaxon,
Tk. Ketergantungan : 4. Lakukan ulang Infus NS 0,9% 20 tpm tpm lanjut ketorolac, ranitidin
Mandiri teknik non- Inj. Ranitidine 1 x 1 gr - Inj. ceftriaxon, sudah diberikan
Dx. Kpr : farmakologi Inj. Citicoline 2 x 500 mg ketorolac, ranitidin 4. TD 110/70 mmHg
- Nyeri akut (distraksi dengan Inj. Ceftriaxon 2 x 1 gr sudah diberikan 5. Suhu 36,9 oC
b.d agen mengobrol dengan Inj. Ketorolac 3 x 1 gr 5. TD 110/70 mmHg 6. Nadi 82 x/ menit
cedera fisik orang lain dan 6. Suhu 36,9 oC 7. RR 18 x /menit
relaksasi nafas 7. Nadi 82 x/ menit 8. Skala nyeri 5
dalam) 8. RR 18 x /menit 9. Mengajarkan teknik
8. Kaji ulang skala 9. Skala nyeri 5 distraksi relaksasi
nyeri 10. Mengajarkan 10. Hasil DL (+)
teknik distraksi 11. Visit dokter (+)
relaksasi
Terapi : Rencana:
Infus NS 0,9% 20 tpm Tindakan yang belum 1. Operasi besok pagi jam
Inj. Ranitidine 1 x 1 gr dilakukan : 7 pagi
Inj. Citicoline 2 x 500 mg 1. Hasil DL (-) 2. Setelah operasi boleh
Inj. Ceftriaxon 2 x 1 gr KRS, tunggu visite
Inj. Ketorolac 3 x 1 gr dokter

BED 8
BED 9 Tindakan yang sudah Rencana : Tindakan yang sudah Tindakan yang sudah
No. RM : 170399 dilakukan: 1. Monitor TTV/ 30 dilakukan: dilakukan:
Nama : Ny. A 1. Injeksi obat menit 1. DL (+) 1. Hasil DL (+)
Umur : 49 tahun 2. TTV 2. Cek DL 2. GDA jam 11.00  2. dr. Shahdevi sudah visite
Alamat : 3. Oksigen nasal 3. Perawatan kateter 93 mg/dL 3. GDA jam 11.00  93
Bululawang, Kab. kanul 5 lpm 4. Cek GDA 3. TD 180/109 mmHg mg/dL
Malang 4. GDA pagi: 89 5. Memberi nutrisi via 4. Nadi 75x/ menit 4. TD 180/109 mmHg
Dokter : dr. sonde 5. RR 18x/menit,
mg/dl 5. Nadi 75x/ menit
Shahdevi 6. Ajarkan keluarga 6. Suhu 36,9 ⁰ C
Dx. Medis : CVA- 5. Memberi makanan untuk memberikan 7. Diet cair lewat 6. RR 18x/menit,
ICH via sonde nutrisi via sonde NGT sudah masuk 7. Suhu 36,9 ⁰ C
Tk. Ketergantungan : 7. Kaji ulang kekuatan 200 cc 8. Diet cair lewat NGT
Total otot 8. Tx oral sudah sudah masuk 200 cc
Dx. Kpr : Penurunan Tindakan yang belum masuk 9. Tx oral sudah masuk
perfusi jaringan dilakukan : Terapi : 9. Injeksi sudah 10. Injeksi sudah masuk
serebral b.d 1. Cek DL Amlodhipin 2 x 10 mg masuk 11. Hasil DL (+)
perdarahan 2. GDA siang Santagesik 3 x 50 mg 12. Perawatan kateter
intrakranial Ranitidin 3 x 50 mg Tindakan yang belum 13. Kekuatan otot 2211
Terapi : Manitol 3 x 100 cc dilakukan: 14. Mengajarkan keluarga
Amlodhipin 2 x 10 mg Kalnex 3 x 500 mg 1. Hasil DL(-) memberi nutrisi melalui
Santagesik 3 x 50 mg Infus NS 20 tpm. 2. Perawatan kateter sonde
Ranitidin 3 x 50 mg 3. Kaji ulang
Manitol 3 x 100 cc kekuatan otot Rncana :
Kalnex 3 x 500 mg 4. Mengajarkan 15. Terapi lanjut
Infus NS 20 tpm. keluarga
16. Terapi manitol
memberikan nutrisi
melalui sonde diturunkan 2 x 100 cc

BED 10
BED 11
BED 12

Anda mungkin juga menyukai