Anda di halaman 1dari 2

Kepercayaan masyarakat Arab pra Islam

Warga kota Mekah sebelum mereka menyembah berhala dan batu batuan adalah warga
penganut ajaran tauhid yg pada bawa oleh Nabi Ibrahim AS. Yaitu agama yang mengajarkan,
Percaya dan menyembah hanya pada Allah Swt, yang kuasa yang Maha Esa. Selanjutnya ajaran
itu diteruskan oleh putra Nabi Ibrahim yaitu Nabi Ismail , diantara sejumlah ajaran dan
kebudayaan Islam yg terpelihara sampai kini. Pada saat itu terdapat Penyimpangan ajaran-ajaran
tauhid yang telah diajarkan sang Nabi Ibrahim dan diteruskan sang Nabi Ismail kepada
masyarakat Mekah ketika itu disebutlah itu masa Jahiliyah.

Struktur masyarakat sebelum Islam (sebelum Wahyu diturunkan kepada nabi)

Jadi struktur masyarakat Arab dijaman dulu dari beberapa catatan, sumber buku dan dari hasil
penelitian hasilnya adalah masyarakat jaman dulu adalah masyarakat jahiliah. Masyarakat
jahiliah adalah masyarakat yang belum mengenal pengetahuan (bukan berarti bodoh). Mereka
hidup secara berkabilah (berkelompok). Setiap kabilah (kelompok) mempunyai ikatan yang
sangat kuat dan loyalisnya sangat tinggi. Masyarakat disana sudah mengenal istilah
perdagangan.

Diantara seluruh karakter positif masyarakat Arab ini tertutup dengan kebodohan mereka pada
hal bertauhid dan berahlak. Adapun kebiasaan-norma buruk mereka merupakan minum
minuman khamr (bir) sampai mabuk, berjudi, berzina serta merampok serta sebaginya. Mereka
memposisikan perempuan di posisi terendah. Sebab perempuan dianggap mahluk lemah yang
tidak punya kemampuan serta kekuatan buat membela diri. Dengan demikian laki-laki bebas
menikah serta menceraikan wanita. Yang lebih buruk lagi mereka mempunyai tradisi mengubur
anak wanita meraka hidup-hayati saat masih balita, sebab meraka merasa memalukan dan
terhina mempunyai anak perempuan. Perempuan diklaim lemah tidak mampu membanggakan
mereka dalam hal bekerja serta membela kaum mereka saat mereka perang. Dan pada saat itu
pada rakyat Arab masih berlaku tradisi perbudakan. Memperbudak atau menjual belikan budak
mirip berdagang dagangan lainnya.

Populasi masyarakat Arab terdiri dari dua besar,

Keturunan Ma’ad bin Adnan – arab gurun di utara – arab pendatang Arab Adnani (Ismail bin
Ibrahim – Jurhum) dan

Keturunan Qahtan - turunan Saba dan Yaman – al Qahtani, arab asli.

Suku arab kuno :

Arab al-Ba’idah (‫)العرب البائدة‬, atau “orang Arab di masa lampau (yang sudah punah)”, adalah
kelompok suku-suku kuno yang telah musnah, seperti ‘Aad, Tsamud, Tasm, Jadis, Imlaq (yang
termasuk cabang-cabang Bani al-Samaydah), dan lainnya. Alquran mencatat bagaimana kaum
‘Aad dan Tsamud dimusnahkan, dan belakangan penggalian arkeologis menemukan prasasti
yang merujuk pada “Iram” yang disebut sebagai kota utama kaum Aad. Masyarakat Arab Al-
Ba’idahini dulunya pernah mendiami mesta kota miah tetapi karena adanya Serangan dari
kerjaan pada tahun 2000an SM suku bangsa ini terpecah, jadi mereka pergi ke berbagai wilayah
yang ada Di daerah Arab. Mereka pergi dengan menganut agama yg berbeda-beda. Seperti
Yahudi, Nasrani, organisme dan dinamisme.

rujukb al-‘Aribah (‫)العرب العاربة‬, atau “orang Arab murni/aslii”, adalah kelompok suku-suku Arab
keturunan nabi Hud as. Yang juga dianggap keturunan Ya’rub bin Yashjub bin Qahtan, disebut
Arab Qahtani. Suku ini menjadi cikal bakal dari rumpun Bahasa Arab yang dikenal sekarang.

Arab al-Musta’ribah ( ‫)العرب المستعربة‬, atau “orang Arab pendatang”, adalah kelompok suku-suku
yang berasal dari keturunan Ma’ad bin Adnan, sehingga disebut Arab Ma’adi (sebagaimana
dikemukakan Thabari) dan kadang disebut Arab Adnani.

Anda mungkin juga menyukai