Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

“ KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP”

Disusun Oleh:

Nama : Wulan Ayu Lestari

NPM : A1D021044

Laporan Ke : 4 (Empat)

Dosen Pengampu :1. Neni Murniati, M.Pd

2. Irwandi Ansori, M.Si

Asisten Dosen :1. Meina Elsa Putri Kurniawati (A1D019001)

2.Zahrotin Saleha (A1D019013)

3.Lonni Bubdah (A1D019016)

4.Dinda Triski Oktaria HA (A1D020001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
I. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita biasanya menemui berbagai jenis makhluk
hidup. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri tersendiri sehingga
terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang disebut dengan keanekaragaman
hayati atau biodiversitas. Di berbagai lingkungan, kita dapat menjumpai
keanekaragaman makhluk hidup yang berbeda-beda. Keanekaragaman itu meliputi
berbagai variasi bentuk, warna, dan sifat-sifat lain dari makhluk hidup. Dalam
spesies yang sama terdapat keseragaman ciri makhluk hidup, sedangkan antar
spesies yang berbeda terdapat keanekaragaman. Keanekaragaman makhluk hidup
sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok
makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang
tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah,
terdapat keanekaragaman yang rendah dan terancam punah. Dalam klasifikasi
(bagian dari taksonomi, yaitu ilmu yang mempelajari identifikasi, klasifikasi, dan
tata nama makhluk hidup) dikenal dengan urutan takson (golongan), yang dimulai
dari takson yang terbesar ke yang terkecil, dan masing-masing diberi batasan,
kedudukan, dan tingkat tertentu yaitu kingdom (kerajaan), phylum atau devisio
(divisi), classis (kelas), ordo (bangsa), familia (suku), genus (marga), spesies (jenis).
Makhluk hidup dapat dikelompokkan atas Protista, tumbuhan, dan hewan.
Keanekaragaman dapat terjadi akibat di pengaruhi oleh faktor genetik dan
faktorlingkungan. Faktor genetik atau faktor ketununan adalah sifat dari makhluk
hidup itu sendiri yang diperoleh dari induknya. Faktor genetik ditentukan oleh gen
atau pembawa sifat. Faktor lingkungan adalah faktor dari luar makhluk hidup yang
meliputi lingkungan físik, lingkungan kimia, dan lingkungan biotik. Lingkungan
biotik misalnya suhu, kelembapan cahaya, dan tekanan udara. Lingkungan kimia
misalnya makanan, mineral, keasaman, dan zat kimia buatan. Lingkungan biotik
misalnya mikroorganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia.
Manfaat mempelajari dan mengetahui tentang keanekaragaman makhluk
hidup ini sangat penting bagi kehidupan kita. Dengan mempelajari keanekaragaman
makhluk hidup kita jadi mengetahui apa saja keanekaragaman hayati yang sangat
indah mulai dari tumbuhan, hewan dan makhluk hidup lain nya. Tujuan dilakukan
praktikum kali ini yaitu untuk mengenal beraneka ragam protista, mengenal
beraneka ragam tumbuhan, dan mengenal beraneka ragam hewan.
II. Tujuan
1. Mengenal beraneka ragam Protista
2. Mengenal beraneka ragam tumbuhan
3. Mengenal beraneka ragam hewan

III. Tinjauan Pustaka

Keanekaragaman makhluk hidup disebut juga dengan keanekaragaman


hayati atau biodiversitas. Istilah keanekaragaman hayati atau biodiversitas
menunjukkan sejumlah variasi yang ada pada makhluk hidup di suatu lingkungan
tertentu. Dengan kata lain, biodiversitas dapat diartikan sebagai persamaan dan
perbedaan ciri makhluk hidup pada waktu dan tempat tertentu. Keanekaragaman
makhluk hidup dapat terjadi karena adanya proses evolusi yang sangat lama. Selain
itu juga dipengaruhi oleh adanya faktor adaptasi, batas geografi, dan rekayasa
genetik. Keanekaragaman hayati yang ada di bumi kita ini merupakan hasil proses
evolusi yang sangat lama, sehingga melahirkan bermacam macammakhluk hidup.
Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan atas keanekaraman gen, jenis dan
ekosistem (Winchester, 1958: 5)

Darwis, dkk (2011) menyatakan bahwa jamur merupakan organisme


eukariotik, berspora, tidak berklorofil, bereproduksi secara seksual dan aseksual,
jamur berdasarkan ukuran tubuhnya ada yang makroskopis yaitu jamur yang
berukuran besar, sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang dan ada juga jamur
yang mikroskopis yaitu jamur yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat dengan
menggunakan alat bantu mikroskop. Jamur makroskopis memiliki struktur umum
yang terdiri atas bagian tubuh yaitu bilah, tudung, tangkai, cincin, dan volva.
Namun ada juga jamur makroskopis yang tidak memiliki salah satu bagian seperti
tidak bercincin (Alexopolus, dkk., 1996).

Protista adalah organisme yang sebagian besar bersifat uniseluler dan


memiliki struktur sel eukariotik (Stern, 1991: 280). Berdasarkan habitatnya protista
ditemui hidup di perairan, baik di sungai, danau, waduk, kolam, maupun di perairan
payau dan laut (Fachrul, 2007: 89). Di dalam ekosistem perairan protista memiliki
peranan yang sangat penting sebagai dasar kehidupan.

protista mirip jamur sebagian besar berukuran makroskopis dan habitatnya


di kayu busuk, batang pohon, tempat basah dll, tidak terlalu berperan penting dalam
ekosistem dan ada yang bersifat parasit. Berdasarkan zona, Perairan lentik atau
perairan tergenang terbagi menjadi tiga zona yaitu zona litoral, limnetik, dan
profundal. (Devi dkk 2017)

Mamalia merupakan kelas dari kelompok hewan vertebrata yang memiliki


kelenjar mamae. Kelas mamalia ini terbagi ke dalam 29 ordo (Wilson and Reeder,
2005)

Mamalia digolongkan ke dalam dua kelompok berdasarkan ukuran


tubuhnya, yaitu mamalia besar dan mamalia kecil. Istilah mamalia kecil bukanlah
ditujukan untuk kelompok yang mempunyai taksa tersendiri, melainkan mamalia
kecil merupakan istilah yang umum digunakan pada mamalia yang berat dewasanya
kurang dari 1 kg. (Zulkurnia,2018)

Batang mempunyai beberapa fungsi, yaitu menyokong tumbuhan; tempat


lalu lintas pengangkutan air, mineral, dan zat makanan; tempat melekatnya daun;
tempat penyimpanan makanan (misalnya rizoma pada jahe dan umbi pada kentang);
sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif (stek). Jaringan pengangkut terdiri
dari xylem dan floem pembuluh xylem pada batang kayu berfungsi untuk
mengangkut air dan garam garam meneral dari dalam tanah ke daun tumbuhan
sedang fungsi floem: mengangkut hasil kegiatan fotosintesis dan daun ke bagian
tubuh tumbuhan yang lain. Batang merupakan sumbu utama tubuh tumbuhan.
Bagian tumbuhan yang termasuk batang meliputi cabang, ranting, dan leher
akar.(Ita,2018)

Menurut Tim MGMP Kabupaten Trenggalek (2010: 23) daun adalah organ
yang paling efektif untuk menyelenggarakan proses fotosintesis dan penguapan
(transpirasi). Bentuk daun biasanyatipis melebar dan kaya akan zat hijau daun atau
klorofil. Selain sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis dan transpirasi, daun
juga berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pernapasan (respirasi).bentuk-
bentuk tulang daun monokotil dan dikotil. Jika dilihat dengan irisan melintang,
urutan penyusun daun dari atas ke bawah secara umum terdiri atas epidermis daun,
mesofil, berkas pengangkut, dan jaringan tambahan. Selanjutnya di jelaskan pula
tentang bagian-bagian bunga lengkap terdiri dari: tangkai bunga, dasar bunga,
kelopak bunga, mahkhota bunga, benang sari, putik. Sedangkan bunga sempurna
yaitu dalam satu bunga terdapat putik dan benang sari sebagai alat perkembang
biakan. Tidak semua tumbuhan mempunyai bunga dan tidak selalu ditemukan putik
dan benang sari berada dalam satu bunga.(Tim MGMP Kabupaten Trenggalek,
2010:24)

Sistem perakaran pada akar tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan


menjadi dua. yaitu: akar serabut untuk tumbuhan monokotil dan akar tunggang
untuk tumbuhan dikotil. Sedangkan fungsi akar pada tumbuhan untuk menguatkan
tegaknya tumbuhan , menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah, bernafas
(bakau dan anggrek) dan menyimpan cadangan makanan pada singkong, wortel,
lobak dan bengkoang serta sebagai alat perkembangbiakan vegetatif seperti pada
sukun , kersen, kesemek. Struktur luar akar terdiri dari rambut-rambut akar dan
kaliptra titik tumbuh dan daerah pemanjangan. (Sukis Wariyono dkk. 2009: 81- 85).

IV. Alat dan Bahan


a. Alat
1. Mikroskop
2. Kaca pembesar (lup)

b. Bahan
1. Alga (Sargassum sp.)
2. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)
3. Lumut (Marchantia polymorpha)
4. Jagung (Zea mays)
5. Suplir (Adiantum sp)
6. Melinjo (Gnetum gnemon L.)
7. Kembang merak (Caesalpinia pulcherrima)
8. Spesimen cacing tanah (Lumbricus terretris)
9. Cangkang siput (Achantina fullicia)
10. Spesimen udang (Panaeus merguiensis)
11. Spesimen ikan: ikan mas (Cyprinus sp.)
12. Spesimen amphibia: Katak (Rana sp.)
13. Spesimen reptilia: Cecak (Cosymbotus plathyurus)
14. Spesimen burung: Merpati (Columba sp.)
15. Spesimen mamalia: Kucing (Felis catus)
16. Jamur tempe (Rhizopus oryzae)
17. Protista (Euglena viridis)

V. Langkah Kerja
a. Keanekaragaman protista
1. Diambil setetes air kolam yang sudah lama tidak diganti
2. Diletakkan di atas gelas benda dan tutup dengan gelas penutup
3. Dimati di bawah mikroskop
4. Diperhatikan bentuk sel, nukleus, kloroplas, bintik pigmen, dan flagella
5. Digambar dan di beri keterangan bagian-bagiannya
6. Ditulis klasifikasi
b. Keanekaragaman Tumbuhan
➢ Pengamatan Alga (Sargassum sp.)
1. Diperhatikan morfologi talusnya (warna, bentuk aksis dan gelembung udara
“Holdfast” tempat melekat pada habitatnya)
2. Digambar dan di beri keterangan bagian-bagiannya
3. Ditulis klasifikasinya

➢ Pengamatan Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)


1. Diambil jamur tiram
2. Diletakkan diatas gelas benda, tetesi dengan air dan tutup dengan gelas
penutup
3. Diamati dibawah mikroskop
4. Diperhatikan hifa, stolon, rizoid, sporangium dengan sporangiofor dan spora-
sporanya
5. Digambar dan beri keterangan bagian-bagiannya
6. Ditulis klasifikasinya

➢ Pengamatan Lumut (Marchantia polymorpha)


1. Diperhatikan morfologi gametofit (bentuk, warna talus dan rhizoid) dan
gametangiumnya (gametangiofor, bentuk cakram, gametangium).
2. Digambar dan diberi keterangan bagian-bagiannya
3. Dituliskan Klasifikasinya

➢ Pengamatan Kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) dan Jagung


(Zea mays)
1. Diperhatikan morfologinya : batang, tipe akar, bentuk dan pola pertulangan
daun, jumlah bagian kelopak dan mahkota
2. Digambar dan beri keterangan bagian-bagiannya
3. Ditulis klasifikasinya

➢ Pengamatan Suplir (Adiantum sp.)


1. Diperhatikan morfologinya : rhizoma, akar, batang, bentuk dan letak sorus pada daun
2. Digambar dan diberi keterangan bagian-bagiannya
3. Ditulis klasifikasinya

➢ Pengamatan Melinjo (Gnetum gnemon)


1. Diperhatikan morfologinya : batang, akar, daun, buah dan bunganya
2. Digambar dan beri keterangan bagian-bagiannya
3. Ditulis klasifikasinya

➢ Pengamatan Jamur tempe (Rhizopus sp.)


1. Diambil jamur tempe dengan pinset
2. Diletakkan di atas gelas benda, ditetesi dengan air dan ditutup dengan gelas
penutup
3. Diamati dibawah mikroskop
4. Diperhatikan hifa, stolon, rizoid, sporangium dengan sporangiofor dan spora-
sporanya
5. Digambar dan Diberi keterangan bagian-bagiannya
6. Dituliskan Klasifikasinya

c. Untuk keanekaragaman hewan


➢ Pengamatan Cacing tanah ( Lumbricus teresstris)

Gambar morfologi hewan tersebut dan sebutkan bagian-bagian tubuhnya,


Sebagai berikut

• Prostomim : semacam belalai yang dapat dijulurkan dan pada bagian ini
terdapat mulut
• Peristomium : Segmen pertama tubuh dan terletak setelah prostomium
• Setae : Semacam duri yang terdapat pada setiap segmen tubuh kecuali
pada segmen pertama dan terakhir (gunakan mikroskop stereo untuk
melihat bagian ini)
• Klitelium : Bagian yang menebal dari segmen tubuh dan berbentuk seperti
cincin dan berfungsi untuk memproduksi kokon
• Anus : terletak dibagian ujung posterior.

➢ Pengamatan Cangkang Siput (Archantina fullicia) dan udang


(Panaeus merguiensis)
1. Digambar morfologi hewan tersebut dan disebutkan bagian-bagian tubuhnya

➢ Pengamatan Ikan Mas (Cyprinus sp.)


1. Diperhatikan tubuh bagian luar ikan, dipelajari kepala (caput), badan (truncus), dan ekor
(kauda)
2. Digambar dengan seksama dengan memberikan keterangan seperlunya.
a) Pada bagian kepala terdapat:
• Rima oris ( celah mulut )
• Fovea nasalis ( cekung hidung )
• Organo ficus ( mata )
• Apparatus apercularis ( tutup insang )
b) Pada bagian badan terdapat:
• Squama ( sisik )
• Linea lateralis
• Anus, porus genitalia
• Pinna pectoralis/ P. Thoracalis ( Sirip Dada )
• Pinna abdomeniales
• Pinna analis ( sirip anal )
• Pinna dorsalis ( sirip punggung )
c) Pada bagian ekor terdapat:
• Pinna caudalis ( sirip ekor )

➢ Pengamatan Katak (Rana sp.)


• Digambar morfologi hewan tersebut
• Ditulis bagian-bagian : kepala (caput), truncus, dan kaki depan
ekstremitur anterior) serta kaki belakang (ekstremitur posterior).
• Dituliskan pula organ-organnya: alat penglihatan, celah mulut, mulut,
alat pendengaran (membran timpani), cekung hidung, dan anus dalam
bahasa latin.

➢ Pengamatan Cicak (Cosymbotus platyurus )


• Digambar morfologi hewan tersebut
• Dituliskan bagian-bagiannya : kepala (caput), truncus, dan kaki depan
ekstremitur anterior) serta kaki belakang (ekstremitur belakang)
• Dituliskan pula organ-organnya: alat penglihatan, celah mulut, rongga
mulut, alat pengdengaran(membran timpani), cekung hidung anus
dalam bahasa latin
➢ Pengamatan Merpati (Columba sp.)
• Digambar morfologi hewan tersebut
• Ditulis bagian-bagiannya: cervix (leher), sayap, ekor, dan kaki.
• Dituliskan organ-organnya: alat penglihatan, paruh (rostrum), lubang
pendengaran (porus acusticus), lubang hidung (sudah berhubungan
dengan tenggorokan) dalam bahasa latin.
➢ Pengamatan Kucing (Felis catus)
• Digambar morfologi hewan tersebut
• Dituliskan bagian-bagiannya : kepala (caput), ekor, kaki depan, serta
kaki belakang
• Dituliskan pula organ-organnya: mata, hidung, lubang pelepasan dalam
bahasa latin

VI. Hasil

1. 1. Daun Divisi : Thallophyta


2. Gelembung
Kelas : Phaeophyceae
udara
Ordo : Fucales
3. Tangkai
4. Rizoid Famili : Sargassaceae
Genus : Sargassum

Spesies: Sargassum
sp
(Pakidi, 2017)

Alga
Coklat(Sargassum
Alga
sp.)
Coklat(Sargassum sp.)

2. 1. Pileus Divisi :
(tudung) Basidiomycota
2. Rongga hifa
Classis :
3. Annulus
Basidiomycetes
(cincin)
Jamur Tiram 4. Sterm (batang) Ordo :

5. akar Agaricales
(Pleurotus
ostreatus) Familia :
Tricholomataceae
Jamur Tiram
Genus : Pleurotus
(Pleurotus ostreatus)
Spesies : Pleurotus
ostreatus
(Moore, 1996)

3. Kingdom: Plantae
1. Sporangium
Divisi:
2. Seta
Marchantiaphyta
3. Stolon
Kelas:
4. Rizoid Marchantiopsida

Ordo: Marchantiales
Lumut (Marchantia
polymorpha) Famili:
Marchantiaccae

Genus: Marchantia
Lumut (Marchantia
Spesies: Marchantia
polymorpha)
polymorpha
(Gembong, 1989)

4. 1. Daun Kingdom: Plantae


2. Batang
Divisi:
3. Akar
Magnoliophyta
4. Biji
Kelas: Liliopsida
5. Kulit dan
rambut Ordo : poales
Jagung (Zea mays) jagung Family: Poaceae

Genus: Zea

Spesies: Zea mays

Jagung (Zea mays) (Rahmayani, 2020)

5. 1. Daun Kingdom: Plantae


2. Tulang daun
Sub Kingdom:
3. Batang
Tracheobionta
4. Akar
Divisi: Pteridophyta

Sub Kelas:
Polypoditae

Ordo: Polypodiales
Suplir (Adiantum
Suplir (Adiantum sp) Famili: Pteridaceae
sp)
Genus: Adiantum

Spesies: Adiantum
sp
(Large, 1993)

6. 1. Daun Divisi : Gnetophyta


2. Tulang daun
Kelas : Gnetopsida
3. Buah
4. Bunga Ordo : Gnetales
5. Batang Famili : Gnetaceae

Genus : Gnetum

Spesies : Gnetum
gnemon

Melinjo (Gnetum
gnemon L)

Melinjo (Gnetum
gnemon L)

7. 1. Mahkota Kingdom: Plantae


2. Kelopak
Sub kingdom:
bunga
Tracheobionta
3. Putik
4. Benang sari Divisi:

5. Mahkota Magnoliophyta

bawah Kelas:
6. Batang Magnoliopdida
7. Daun
Ordo: Fabales
Kembang merak Famili:
(Caesalpinia Kembang merak
Caesalpiniaceae
pulcherrima) (Caesalpinia
pulcherrima) Genus: Caesalpinia

Spesies: Caesalpinia
pulcherrima
(Wahdina, 2017)
8. 1. Sporangium Kingdom: Fungi
2. Apophysis
Divisi: Zygomycota
3. Sporangiofor
Jamur tempe 4. Rizoid Kelas: Zygomycetes
(Rhizopus sp.)
Ordo: Mucorales

Famili: Mucoraceae

Jamur tempe (Rhizopus Genus: Rhizopus


sp.)
Spesies: Rhizopus
oryzae
(Soetrisno, 1996)

9. 1. Kepala Kingdom: Animalia


2. Kulit
Filum: Annelida
3. ekor
Kelas : Clitellata

Sub kelas:

Oligochaeta

Ordo: Haplotaxida

Family: Lumbricidae

Genus: Lumbricus

Cacing tanah Spesies: Lumbricus


(Lumbricus terretris
terretris) (Jasin, 1992)
10. 1. Puncak cangkang Kingdom: Animalia
2. Lingkaran
Divisi: Mollusca
cangkang
3. Garis Kelas: Gastropoda

pertumbuhan Ordo:
Sytromatophora

Family:Achatinidae

Genus: Achatina

Cangkang siput Spesies: Achatina


Cangkang siput
(Achantina fullicia) fulica
(Archantina
(Ferussac, 1821)
fullicia)

11. 1. mata Filum: Arthropoda


2. antena
Kelas: Crustcea
3. chepalatorax
4. kaki Ordo: Decapoda

5. abdomen Family: Penacinae


6. ekor
Genus: Penaeus

Spesies: Penaeus
merguiensis
Udang (Panaeus
(Putri, 2019)
merguiensis)

Udang (Panaeus
merguiensis)

12. 1. sirip atas Kingdom: Animalia


2. mata
Filum: Chordata
3. mulut
4. sirip samping Kelas :

5. sirip bawah Achtriopterygii

6. sirip Ordo: Cypriniformes

7. ekor Family : Cyprinidae


Genus : Cyprinus

Spesies: Cyprinus sp

(Sumanta dinata,1983)

Ikan mas (Cyprinus


sp.)

Ikan Mas (Cyprinus


sp.)

13. 1. kulit Kingdom: Animalia


2. Kepala
Filum: Chotdara
3. kaki
4. ekor Sub filum: Vertebrata

Kelas: Amphibia

Family: Ranidae

Genus: Rana
Katak (Rana sp.)
Spesies: Rana sp

(Arie, 1999)
Katak (Rana sp.)

14. 1. kepala Kingdom: Animalia


2. mata
Filum: Chordata
3. kulit
punggung Kelas: Reptilia

Cicak (Cosymbotus 4. Kaki Ordo: Squamata


plathyurus) 5. Jari kaki
Sub ordo: Sauria
6. ekor
Famili: Gekkonidae

Genus: Cosymbotus

Spesies: Cosymbotus
Cicak (Cosymbotus platyurus
plathyurus) (Schneider, 1972)

15. 1. Kepala Kingdom: Animalia


2. Mata
Filum: Chordata
3. Paruh
Sub filum:
4. Bulu
Vertebrata
5. kaki
6. Sayap Kelas: Aves
7. ekor
Ordo:
Merpati (Columba sp.)
Columbiformes

Family: Columbidae

Genus: Columba
Merpati (Columba
Spesies: Columba sp
sp.)
(Jasin, 1989)

16. Kingdom: Animalia


1. Telinga
Filum: Chordata
2. Mata
3. Taring dan Kelas: Mamalia

mulut Ordo: Carnivora


4. Kaki
Family: Felidae
5. Cakar
Kucing (Felis Kucing (Felis catus) 6. Ekor Genus: Felis
catus) 7. Bulu
Spesies: Felis catus

(Linnaeus, 1758)

17. 1. Vakuola
Kontraktil
2. Sillia
3. Vakuola

Protista (Evglena makanan


viridis) 4. Mikro nukleus
5. Makronukleus
6. Vakuola
Kontraktil
7. Trikosit
8. Celah Mulut
9. Mulut
10. Tenggorokan

Protista (Evglena
viridis)

VII. Pembahasan

Keanekaragaman makhluk hidup disebut juga dengan keanekaragaman


hayati atau biodiversitas. Istilah keanekaragaman hayati atau biodiversitas
menunjukkan sejumlah variasi yang ada pada makhluk hidup di suatu lingkungan
tertentu. Dengan kata lain, biodiversitas dapat diartikan sebagai persamaan dan
perbedaan ciri makhluk hidup pada waktu dan tempat tertentu. Keanekaragaman
makhluk hidup dapat terjadi karena adanya proses evolusi yang sangat lama. Selain
itu juga dipengaruhi oleh adanya faktor adaptasi, batas geografi, dan rekayasa
genetik. Keanekaragaman hayati yang ada di bumi kita ini merupakan hasil proses
evolusi yang sangat lama, sehingga melahirkan bermacam-macammakhluk hidup.
Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan atas keanekaraman gen, jenis dan
ekosistem (Winchester, 1958: 5)

1. Keanekaragaman Protista
Pada percobaan pertama kali ini, kami mengamati objek air kolom yang
didalamnya terdapat protista yaitu Euglena viridis. Setelah melakukan
pengamatan tersebut didapati bagian bagian yang terdapat pada Euglena yaitu
Flagela, bintik hitam, kloroplas, nukleus, dan vakuola kontraktil. Dimana
setiap bagian ini memilki fungsi tersediri bagi Euglena viridis, Seperti flagela
yang mana flagela ini berfungsi sebagai alat gerakan, senasi, dan transduksi.
Sedangkan bintik mata pada Euglena viridis berfungsi sebagai pengatur
gerakan cahaya, Kloroplas berfungsi sebagai fotosintesis sehingga Euglena
viridis mampu membuat makanannya sendiri dengan bantuan kloroplas.
Vakuola kontraktil pada euglena berfungsi untuk mengumpulkan
air(ekspansi) dan mengeluarkan air(kontraksi) sedangkan nukleus sendiri
berfungsi sebagai pengatur aktivitas sel pada Euglena viridis dan pembawa
materi genetik. Peranan pada Euglena viridis yaitu disistem perairan sebagai
fitoplankton yang berfungsi sebagai produsen.
Menurut (Firmasnyah, 2016: 6) ia menyatakan bahwa Euglenophyta
umumnya hidup di air tawar, seperti kolam atau danau dan memiliki flagela
yang berfungsi sebagai alat gerak diair.
Menurut Rohmimotarto (2007) yang menyatakan bahwa morfologi dari
Euglena yaitu memiliki tubuh yang menyerupai gelondongan dan diselimuti
oleh pelikel Euglena viridis. Ukuran tubuh Euglena sekitar 35-60 mikron
dimana ujung tubunya meruncing dengan satu bulu cambuk. Hewan ini
memiliki stigma(bintik mata berwarna merah ) yang digunakan untuk
membedakan gelap dan terang.

2. Keanekaragaman Tumbuhan
a. Alga Coklat (Sargassum sp.)
Pada percobaan kali ini melakukan pengamatan alga coklat
(Sargassum Sp.) terdapat bagian-bagian yaitu, konseptakel, filoid,
cauloid, talus, dan rizoid. Alga termasuk organisme berklorofil,
tubuhnya merupakan talus (uniselular dan multiselular), alat reproduksi
pada umumnya berupa sel tunggal, meskipun ada juga alga yang alat
reproduksinya tersusun dari banyak sel.
Menurut (Lutfiawan dkk, 2015: 136) yang menyatakan bahwa
Sargassum sp. adalah rumput laut yang tergolong divisi Phaeophyta
(ganggang coklat). Spesies ini dapat tumbuh sampai panjang 12 meter.
Tubuhnya berwarna cokelat kuning kehijauan. Sargassum sp. memiliki
bentuk thalus gepeng, banyak percabangan yang menyerupai
pepohonan di darat, bangun daun melebar, lonjong seperti pedang.
Menurut (Pakidi, 2017) Sargassum sp. telah banyak dimanfaatkan
sebagai bahan baku dalam bidang industri makanan, farmasi,
kosmetika, pakan, pupuk, tekstil, kertas, dan lain sebagainya. Hasil
ekstraksi Sargassum sp. berupa alginat banyak digunakan industri
makanan untuk memperkuat tekstur atau stabilitas dari produk olahan,
seperti es krim, sari buah, pastel isi, dan kue.
b. Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)
Pada pengamatan menggunakan Jamur Tiram (Pleurotus
ostreatus) dapat dilihat bahwa Jamur Tiram memiliki tubuh buah yang
mekar membentuk corong dangkal seperti cangkang Tiram, tubuh
jamur juga cenderung berwarna putih pucat. Sedangkan tangkai jamar
bisa tumbuh panjang atau pendek tergantung kondisi lingkunganya dan
Tangkai nya tidak tepat berada dibawah tudung. Jamur tiram termasuk
jamur pangan yang memiliki manfaat beragam dalam kehidupan sehari-
hari antara lain sebagai bahan pangan maupun sebagai bahan
pembuatan obat yang dapat mengobati berbagai macam penyakit
kronis.
Menurut Pasaribu et al (2002) yang menyatakan fisik jamur tiram
adalah tudung nya agak membulat lonjong melengkung seperti
cangkang tiram. Tangkai nya tidak tepat berada dibawah tudung,
tangkai jamur tiram dapat pendek atau panjang sesuai dengan
lingkungan dan iklim yang mempengaruhi pertumbuhan. Jamur tiram
memiliki manfaat, yaitu dalam hal pengobatan. Dalam hal pengobatan,
Jamur Tiram berguna sebagai pencegah hipertensi, mencegah kanker
dan mengandung lovastatin (penurun kolesterol).

c. Lumut (Marchantia polymorpha)


Pada pengamatan menggunakan lumut (Marchantia polymorpha),
terdapat bagian-bagian yaitu anteridium, arkegonium, anteridiofor,
arkegoniofor, talus, gemma, dan rizoid. Tumbuhan lumut memiliki
struktur tubuh pipih mmenyerupai pita dan ada juga menyerupai batang
dengan daun-daun yang tumbuh tegak ataupun mendatar menempel
pada substrat menggunakan rhizoid.
Menurut (Gledys Sopacua,2020:14) Lumut (Marchantia
polymorpha) merupakan tumbuhan lumut hati yang habitatnya
ditempat yang lembab, melekat di tanah atau bebatuan. Talus seperti
pita, agak tebal,berdaging, bercabang, menggarpu dan mempunyai
rusuk tengah yang tidak begitu menonjol. Sisi bawah adasisik ventral
dan rizoid. Ada gemma cup dan talus berumah dua. Reproduksi
vegetatif menggunakan gemma cup dan reproduksi secara generative
menggunakan spora.

d. Jagung (Zea mays)


Pada pengamatan Jagung (Zea mays) dapat dilihat morfologinya
yaitu buah, daun, akar, bunga, batang. Tanaman jagung memiliki akar
serabut, batang jagung tidak bercabang tidak berkambium, serta kaku
dan dapat tumbuh setinggi 2 hingga 3 meter. Buah jagung berbentuk
biji berkeping dan pipih. Hampir seluruh bagian tanaman dapat
dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan, oleh karena itu, jagung
mempunyai arti penting dalam pengembangan industry diindonesia
karena merupakan bahan baku untuk industry pangan.
Menurut (Muhadjir, 1988) menyatakan tenaman jagung termasuk
tanaman berakar serabut yang terdiri atas akar-akar semi nol, akar
adventif dan akar udara. Batang jagung terdiri dari beberapa ruas dan
buku ruas, berbentuk silinder dan tidak bercabang. Daun jagung
memanjang dan muncul dari buku-buku batang.
e. Suplir (Adiantum sp.)
Pada pengamatan suplir (adiantum sp) terlihat morfologinya yaitu
ada sorus, daun, batang, rhizoma dan akar. Tumbuhan ini masuk ke
dalam kelas filicopsida. Sebagai tumbuhan paku-pakuan, suplir tidak
menghasilkan bunga dalam daur hidupnya. Bentuk daunnya tidak
berbentuk memanjang, tetapi cenderung membulat. Sorus merupakan
kluster-kluster di sisi bawah daun pada bagian tepi. sporanya
terlindungi oleh sporangium yang dilindungi oleh indusium.
Menurut Elsifa dkk (2019) Adiantum polyphyllum termasuk
famili Pteridaceae dan dikenal dengan nama daerah paku suplir.
Tumbuhan paku memiliki ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh
yang bervariasi. Bentuk tumbuhan paku yang hidup saat ini bervariasi,
ada berbentuk lembaran, perdu atau pohon, dan ada yang seperti tanduk
rusa.
f. Melinjo (Gnetum gnemon L.)
Pengamatan pada tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon),
berdasarkan pengamatan melinjo memiliki morfologi yaitu daun,
bunga, buah dan tangkai. Dimana daun dari tanaman ini adalah daun
tunggal yang berbentuk oval yang terdiri dari tangkai daun dan helaian
daun. Tepi daunnya merata, duduk daun berhadap – hadapan dan tulang
daunnya menyirip. Apabila daun melinjo ini disobek, maka akan
terlihat serabut halus yang berwarna putih fungsi daun yaitu sebagai
tempat keluar masuk oksigen yang membantu proses fotosintesis.
Menurut Panji Ratih Suci (2015) yang menyatakan Biji melinjo
berbentuk oval, pada saat masih muda, kulit buah berwarna hijau, dan
seiring dengan pertambahan usia kulit buah melinjo berubah menjadi
kuning, oranye, dan merah, setelah tua bijinya berwarna kuning gading.
Sama halnya dengan daun dan kulit biji, biji melinjo diduga juga
mempunyai kandungan likopen dan karoten.
g. Kembang merak (Caesalpinia pulcherrima)
Pada pengamatan Kembang merak (Caesalpinia pulcherrima)
dapati morfologi dari bunga merak yaitu benang sari, putik, mahkota
bunga, dasar bunga, daun, tangkai dan akar. Benang sari pada bunga
berfungsi sebagai alat kelamin jantan, sedangkan mahkota bunga
berfungsi untuk melindungi alat kelamin pada bunga, dasar bunga
sendiri berfungsi sebagai tempat mahkota bunga.
h. Jamur Tempe (Rhizopus oryzae)
Pada pengamatan Jamur Tempe (Rhizopus oryzae) terlihat
bagian-bagian yaitu hifa stolon, sporangiofor, rizoid, spora dan
sporangium. Jamur ini masuk kedalam kelas Zygomycete. Pada
pengamatan mikroskopik jamur tempe mempunyai hifa yang tipis tidak
berseptat, terdapat hifa horizontal berupa stolon yang dari stolon
tersebut merupakan tempat munculnya percabangan sporangiofor
dimana terbentuk juga rizoid (seperti akar), warna hifa putih transparan.
Struktur reproduksi berupa sporangium yang ditopang oleh
sporangiofor, spora berwarna abu kehitaman berbentuk bulat berisi
spora. Perananya sebagai jamur yang tumbuh pada permukaan biji
kedelai yang merekatkan biji kedelai yang biasanya berwarna putih
karena jamur tersebut menghasilkan enzim-enzim yang mampu
merombak senyawa yang lebih kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana sehingga senyawa tersebut dengan cepat dapat digunakan
oleh tubuh.
Menurut Dewi peti sugianti (2015 : 165) yang menyatakan Pada
pengamatan mikroskopik dengan menggunakan metoda moist chamber
isolat jamur tempe mempunyai hifa yang tipis tidak berseptat, terdapat
hifa horizontal berupa stolon yang dari stolon tersebut merupakan
tempat munculnya percabangan sporangiofor dimana terbentuk juga
rizoid (seperti akar), warna hifa putih transparan.

3. Keanekaragaman Hewan
a. Spesimen cacing tanah (Lumbricus terretris)
Pada pengamatanan cacing tanah (Lumbricus terretris) terdapat
bagian-bagian tubuhnya yaitu prostamin, peristomium, satae, klitelium
dan anus. Cacing tanah memiliki struktur tubuh lunak. Cacing tanah
(Lumbricus rubellus) salah satu hewan yang masuk dalam golongan
filum Annelida karena tubuhnya tersusun atas segmen-segmen
berbentuk cincin, serta setiap bagian segmen memiliki rambut pendek
yang disebut setae. Cacing tanah ini memiliki ukuran tubuh yang kecil
dan gerakannya relatif lambat. Bagian punggung memiliki warna
cokelat cerah hingga ungu kemerahan, perut berwarna krem, dan ekor
berwarna kekuningan. Peranan cacing antara lain Sebagai dekomposer
sampah organic. Memperbaiki aerasi tanah. Dan dapat dimanfaatkan
sebagai obat diare, tipes, peradangan, dan konstipasi
Menurut (Palungkun, 1990: 5) yang menyatakan bahwa acing
tanah tergolong ke dalam hewan avertebrata (tidak bertulang belakang)
sehingga sering disebut binatang lunak.
b. Cangkang Siput (Achantina fullicia)
Pada pengamatan cangkat siput terdapat bagian-bagian yaitu
ujung Puncak, mata, cangkang, tangkai mata, lingkaran cangkang,
mulut, alat peraba tentakel, kaki dan anus. Bagian tubuhnya yang lunak
terlindung oleh cangkang dan pada waktu tertentu dapat bersembunyi
di dalamnya.
c. Udang (Panaeus merguiensis)
Pada pengamatan udang terlihat bagian-bagian yaitu
antenula,carapace (tempurung), mata, abdomen,antena, kaki renang,
kaki jalan, telson dan uropod. Secara morfologi, udang terdiri dari dua
bagian, yaitu bagian kepala yang menyatu dengan dada (cephalothorax)
dan bagian badan (abdomen) yang terdapat ekor di belakangnya .Udang
memiliki tubuh yang beruas-ruas dan seluruh bagian tubuhnya tertutup
kulit kitin yang tebal dan keras. Semua bagian badan beserta anggota-
anggotanya terdiri atas ruas-ruas (segmen).
Menurut Bachtiar (2017) ciri khusus udang putih ialah tubuhnya
mambungkuk, bersegmen, mempunyai lima pasang kaki renang,
warnanya putih bening. 4 pasang kaki disamping kanan dan kiri tubuh.
d. Ikan mas (Cyprinus sp.)
Pada pengamatan Ikan mas (Cyprinus sp.) terdapat bagian-bagian
yaitu celah mulut, mulut, lubang hidung, mata, tutup insang, sirip dada,
Sisi, sirip perut, sirip dorsal, anus, sirip belakang, dan ekor. Ikan mas
merupakan jenis ikan air tawar, badan berbentuk memanjang dan
sedikit pipih ke samping (compresed). Mulutnya terletak di ujung
tengah (terminal). Di bagian mulut terdapat dua pasang sungut, selain
itu di dalam mulut terdapat tiga baris gigi berbentuk geraham. Warna
tubuhnya bermacam- macamada yang merah, hijau, biru keperakan,
hitam, kuning muda, coklatkeemasan, dan berbelang-belang campuran
dari beberapa warna.
Menurut Susanto, 2000 Ikan mas ( Cyprinus sp) merupakan jenis
ikan air tawar, badan berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke
samping (compresed). Mulutnya terletak di ujung tengah (terminal). di
bagian mulut terdapat dua pasang sungut, selain itu di dalam mulut
terdapat tiga baris gigi berbentuk geraham. Sirip punggung berbentuk
memanjang yang letak bagian permukaannya berseberangan dengan
permukaan sirip perut.
e. Katak (Rana sp.)
Pada pengamatan Katak (Rana sp.) terlihat terdiri dari kepala,
mulut, mata, lubang hidung, pendengaran( timpani), punggung
(punggung perut), kaki( depan dan belakang), jari, dan selaput.
Menurut Rohmimotarto (2007) yaitu Struktur tubuh katak terdiri
dari kepala (mata, hidung, telinga) bagian tubuh (punggung dan perut)
dan kaki ( jari dan selaput). Mata katak terdiri dari satu pasang dengan
bentuk menonjol keluar, berada tepat di dekat postero norsal dari nares
atau hidung. Bagian mata tersebut dilindungi oleh palebra inferior yaitu
sebuah kulit yang tidak dapat digerak-gerakan pada bagian kelopak
mata. Mulut katak memiliki fungsi sebagai alat pengambilan makanan
serta alat pernapasan. Mulut katak terletak pada bagian anterior pada
caput.
f. Cicak (Cosymbotus plathyurus)
Pada pengamatan cicak terlihat kepala, mata, telinga, mulut, kaki
depan, jari, punggung, badan, perut, kaki belakang, dan ekor. Pada
bagian kepala dengan moncong lebih panjang dari jarak mata ke lubang
telinga. Tubuhnya pipih dorsoventral dengan sisik kecil pada bagian
dorsal dan melebar di bagian kepala. Cicak memiliki pelebaran kulit
dari aksila hingga pangkal tungkai belakang. Warna tubuh pada
umumnya coklat abu-abu dengan corak marmer yang bervariasi dari
terang hingga gelap dibagian dorsal.
Menurut (Becker,2006) cicak merupakan termasuk jenis reptil,
memiliki ciri 5 jari pada masing-masing tungkai depan dan belakang.
Berukuran hampir sama besar, jatijari memipih tegak,terdapat sisik
dibawah jari dengan pelat-pelat sisik yang disebut lamella. Spesies
cicak umumnya pemakan serangga (insektivora) dan beberapa spesies
atropoda yang cukup kecil untuk dimangsa.
g. Merpati (Columba sp.)
Pada pengamatan merpati terlihat bagian-bagiannya yaitu sayap,
mata, telinga, rostrum, cervix, ekor dan kaki. Bulunya yang khas
berwarna abu-abu, cokelat atau merah muda, dengan bercakbercak
kontras berwarna lebih cerah. Kepala burung merpati memiliki batok
kepala yang relatif kecil dengan paruh berada di bagian depan, memiliki
mata berwarna kemerahan dan di kepalanya dilapisi oleh lapisan kulit,
bermata bulat, berparuh keras dan berwarna kecoklatan maupun
kehitaman tergantung jenisnya. Burung merpati termasuk ke dalam
kelas aves.
Menurut (Mukayat, 1990: 4) yang menyatakan bahwa kelas aves
adalah kelas hewan vertebrata yang berdarah panas dengan memiliki
bulu dan sayap. Tulang dada tumbuh membesar dan memipih, anggota
gerak belakang beradaptasi untuk berjalan, berenang dan bertengger.
Mulut sudah termodifikasi menjadi paruh, punya kantong hawa,
jantung terdiri dari empat ruang, rahang bawah tidak mempunyai gigi
karena gigi-giginya telah menghilang yang digantikan oleh paruh
ringan dari zat tanduk dan berkembang biak dengan bertelur.
h. Kucing (Felis catus)
Pada pengamatan menggunakan objek kucing terlihat bagian
bagian tubuhnya yaitu kepala, ekor, mata, hidung, anus, kaki belakang
dan kaki depan. Kucing memiliki bentuk yang sangat beragam. Kumis
pada kucing sangat sedikit dan terdapat di bagian bawah hidung. Kaki
kucing memiliki 2 pasang, q pasang bagian depan dan 1 pasang bagian
belakang. Ekor kucing berbentuk bulat memanjang. Kucing termasuk
ke dalam kelas mamalia.
Menurut Radiopoetro (1996) yaitu adapun ciri-ciri khusus dari
kelas mamalia adalah tubuhnya biasanya di liputi bulu atau rambut yang
lepas secara periodik, kulitnya banyak mengandung kelenjar, ekornya
biasanya panjang dan dapat digerak-gerakkan. Memiliki 4 anggota kaki
(kecuali anjing laut dan singa laut) masing-masing kaki memiliki
kurang lebih lima jari yang bermacam-macam yang di sesuaikan
dengan keperluan berejalan

VIII. Penutup
a. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dapat disimpulkan bahwasanya
➢ Protista adalah kelompok organisme yang memiliki struktur sel
eukariotik, uniseluler maupun multiseluler, tidak memiliki jaringan yang
sebenarnya dan tidak termasuk hewan, tumbuhan, dan fungi. Tetapi
anggota Protista ada yang menyerupai sifat-sifat jamur, hewan, dan
tumbuhan.
➢ Tumbuhan dibagi menjadi 3 ragam yaitu
• Pteridophyta atau tumbuhan paku telah mempunyai jaringan
pengangkut (kormus) dan organ sejati.
• Bryophyta tidak mempunyai organ sejati seperti batang, akar, atau
daun, serta tidak mempunyai pembuluh angkut xilem dan floem.
Bryophyta mempunyai suatu rhizoid kecil yang membuatnya
dapat menempel di tanah.
• Spermatophyt berasal dari bahasa Yunani yaitu “sperma” yang
berarti biji dan “phyton” yang berarti tumbuhan. \ Spermatophyta
dibagi menjadi dua subdivisi yaitu angiospermae (berbiji tertutup)
dan gymnospermae (berbiji terbuka).
➢ Hewan dibedakan menjadi dua yaitu invetebrata(yang tidak memiliki tulang
belakang) dan aveterbrata (memiliki tulang belakang). Pada invertebrata ada
beberapa jenis. Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes,
Annelida, Mollusca. Pada hewan vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yakni.
Pisces, amfibi, mamalia, reptilia ,Aves,
b. Saran
Saran pada pengamatan kali ini semoga dapat melakukan secara langsung
pengamatannya agar dapat lebih mudah serta semoga kedepannya jurnal yang
dicari lebih mudah ditemukan agar tidak tersendat dipencarian jurnal saja,
DAFTAR PUSTAKA

Winchester M. 1958. Genetics A Survey of the Principles of Heredity Second Edition. Amerika
Serikat: The Riberside Press

Darwis, W., Mantovani, A.R., & Supriati, R. (2011). Determinasi Jamur Lycoperdales yang
Terdapat Di Desa Pajar Bulan Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma
Bengkulu. Jurnal Konservasi Hayati, 07(01), 1-8.

Stern, K. R. (1991). Introduction Plant Biology Fifth Edition. America: Wm. C. Brown.

Devi Hariyani, Adeng Slamet, dan Didi Jaya Santri, Novermber 2017, Jenis-Jenis Protista di
Danau Teluk Gelam Kabupaten OKI Provinsi Sumatera Selatan, JURNAL
PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 2,

Zulkurnia Irsaf1, Annawatydan Anang Setiawan Achmadi, 2018, EFEKTIVITAS


PERANGKAP YANG DIGUNAKAN DALAM KOLEKSI MAMALIA KECIL
RODENSIA DAN EULIPOTYPHLA Biocelebes, Desember, 2018 Volume 12 Nomor
3

Tim MGMP Kabupaten Trenggalek, 2010. Buku Pendamping IPA. . agung Grafika Press.
Tulung Agung

Ita Ayu Rianawati,2014, PENINGKATAN HASIL BELAJAR STRUKTUR DAN FUNGSI


JARINGAN TUMBUHAN DENGAN MEDIA LINGKUNGAN
SEKOLAHEducation Journal : Journal Education Research and Development p-ISSN
: 2548-9291 e-ISSN : 2548-9399
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai