PENDAHULUAN
petugas terkait dalam hal ini para Kepala Desa dan beberapa perangkat Desa
15
kantor BPN apabila terjadi hal-hal yang dirasa tidak pas atau di luar batas
lingkungan kerja kantor BPN apabila terbukti melakukan aksi pungli kepada
kepegawaian.
16
Akrabnya istilah korupsi di kalangan masyarakat telah menunjukkan
tumpah darah Indonesia dapat pula berarti upaya keras dan nyata bagi
pembebasan seluruh rakyat Indonesia dari penderitaan dan upaya yang nyata
1999.
1
Teguh Sulista dan Aria Zurnetti, Hukum Pidana: Horizon Baru Pasca Reformasi, PT. Raja
Grafindo Persada, (Jakarta, 2011) Hal. 63.
2
Tim Redaksi Cipta Media Indonesia, Buku Undang-undang dan Peraturan Tentang Tindak
Kejahatan Korupsi, Cipta Media Cet.4, (Jakarta, 2011) hal. 4
17
1. Asas Kepastian hukum, yaitu asas dalam negara hukum yang
selektif;
rahasia negara;
yang berlaku;
18
pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan
B. Rumusan Masalah
beberapa permasalahan :
Pidana Korupsi pada Kegiatan TA. 2014 Prona di Ds. Tegalontar Kec.
Pekalongan ?
C. Tujuan Penelitian
19
1. Untuk menganalisis Peran Penyidik dalam Pengungkapan Kasus
Pidana Korupsi pada Kegiatan Prona TA. 2014 di Ds. Tegalontar Kec.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
20
b. Agar dapat dijadikan sebagai referensi kepada pihak-pihak yang
E. Kerangka Konseptual
sangat dibenci oleh sebagian besar masyarakat, tidak hanya oleh masyarakat
Korupsi adalah suatu tindakan yang sangat tidak terpuji dan dapat
jumlah kasus korupsi yang terbilang cukup banyak. Tidakkah kita melihat
Dalam tulisan yang singkat ini saya akan mencoba mengulas saecara singkat
ahli.
3
Muladi dan Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Hukum Pidana, Bandung, Alumni, 1992:133.
21
Pengertian Korupsi Menurut Undang-Undang nomor 31 Tahun 1999
maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
dimiliki salah satu pihak yang terlibat dalam bidang umum dan swasta.
F. Kerangka Teori
4
http://irham93.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-korupsi-menurut-undang.html. 22 feb 2016
8:59
22
1. Korupsi transaktif (transactive corrution). Di sini menunjukan kepada
diri, seperti pemberian barang atau jasa tanpa ada pertalian langsung
tidak sah terhadap teman atau sanak saudara untuk memegang jabatan
berlaku;
23
memberikan kepada penguasa tersebut sebagian dari harta itu untuk
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Metode Pendekatan
24
telah diterima dalam bentuk pengaduan ditinjau dari aspek yuridis
3. Lokasi Penelitian
Sesuai dengan objek yang akan diteliti oleh penulis, maka bahan/
a. Data Primer
pernah ditangani.
b. Data Sekunder
25
c) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
ensiklopedia.
a. Data primer
dengan pihak responden dalam hal ini adalah team Unit Tipikor
26
Sat Reskrim Polres Pekalongan yang pernah menangani Kasus
b. Data sekunder
6. Metode Analisis
oleh responden baik secara lisan maupun secara tertulis dan juga
yang utuh.”5
H. Sistematika Penulisan
5
Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, UI, Hal 10.
27
Supaya dapat tersusun secara sistematis, maka penulis dalam
BAB I : Pendahuluan
tentang :
Korupsi
Pidana Korupsi
6
http://pusattesis.com/sistematika-penulisan-tesis-tesis/
28
Dalam bab ini penulis ingin memaparkan tentang hasil penelitian
terhadap :
Pidana Korupsi pada Kegiatan TA. 2014 Prona di Ds. Tegalontar Kec.
Pekalongan ?
BAB IV : Penutup
diatas.
29