Anda di halaman 1dari 10

Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN


OLAHRAGA TAHUN AKADEMIK 2019/2020 UNIVERSITAS QUALITY BERASTAGI
Janwar Frihasan Sinuraya
Universitas Quality Berastagi, email : janwarfrihasansinuraya@yahoo.com
Julius Boy Nesra Basgimata Barus
Universitas Quality Berastagi, email : boynesra@gmail.com

Abstrak
Pemeliharaan kesehatan sangat penting untuk dilakukan. Semakin terpelihara kesehatan
ditunjukkan dengan semakin baiknya kondisi kebugaran jasmani seseorang. Kebugaran
jasmani atau kesegaran jasmani akan mendukung dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Peningkatan kebugaran jasmani dapat tingkatkan dengan olahraga atau kegiatan rutin.
Telah banyak program peningkatan kebugaran jasmani yang dilakukan, baik itu dengan
biaya yang murah dan menyenangkan. Berdasarkan uraian tersebut, diketahui bahwa
kebugaran jasmani sangat penting bagi siapapun terutama bagi atlet dan mahasiswa
pendidikan olahraga. Kebugaran jasmani dapat dilakukan dengan melalui serangkaian tes,
seperti lari cepat 60 meter, tes gantung angkat tubuh 60 detik, tes loncat tegak, tes baring
duduk 60 detik, dan tes lari dengan jarak tempuh 1200 meter. Jenis penelitian yaitu
penelitian deskriptif, populasi penelitian ini mahasiswa pendidikan olahraga tahun akademik
2019/2020 Universitas Quality Berastagi sebanyak 15 orang dengan kategori usia respoden
yaitu 16-19 tahun. Hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa
peneliti memberikan kesimpulan bahwa tingkat kebugaran mahasiswa pendidikan olahraga
tahun akademik 2019/2020 Universitas Quality Berastagi termasuk dalam kategori skor baik
dengan jumlah mahasiswa sebanyak 9 orang (60%) dari total keselurahan responden
sebanyak 15 orang.
Kata Kunci : Tingkat Kebugaran Jasmani, Mahasiswa Pendidikan Olahraga

Abstract
Health maintenance is very important to do. The better maintained health is shown by the
better condition of one's physical fitness. Physical fitness or physical fitness will support in
carrying out daily activities. Improved physical fitness can be increased by exercise or routine
activities. There have been many physical fitness improvement programs that have been
carried out, both at cheap and pleasant costs. Based on this description, it is known that
physical fitness is very important for anyone, especially for athletes and sports education
students. Physical fitness can be done by going through a series of tests, such as a 60-meter
sprint, a 60-second body lift test, a vertical jump test, a 60-second reclining test, and a 1200-
meter running test. This type of research is descriptive research, the population of this study
is sports education students in the academic year 2019/2020 Quality University of Berastagi
as many as 15 people with respodent age category that is 16-19 years. The results of the
analysis conducted in this study showed that the researchers concluded that the fitness level
of sports education students in the academic year 2019/2020 of the University of Quality
Berastagi included in the category of good scores with the number of students as many as 9
people (60%) of the total number of respondents as many as 15 people.
Keyword : The Level Of Physical Fitness

23
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

PENDAHULUAN Kebugaran jasmani adalah


Pemeliharaan kesehatan sangat kemampuan tubuh dalam menjalankan
penting untuk dilakukan. Semakin aktivitas fisik tanpa menimbulkan keletihan
terpelihara kesehatan ditunjukkan dengan secara berlebihan. Kebugaran jasmani
semakin baiknya kondisi kebugaran pada diri seseorang sangat dipengaruh
jasmani seseorang. Kebugaran jasmani oleh kondisi kegiatan fisik yang dilakukan.
atau kesegaran jasmani akan mendukung Kondisi fisik sangat penting dan faktor
kemampuan untuk dapat melakukan penting bagi seseorang untuk melakukan
aktivitas yang dijalankan sehari-hari kegiatan sehari-hari. Sehingga kebugaran
(Suharjana, 2013). Kebugaran jasmani jasmani baik akan memberikan dampak
dikatakan tinggi jika mampu bertahan lama dalam menjalankan kegiatan menjadi lebih
menjalankan aktivitas dibandingkan segar dan tidak cepat lelah.
dengan yang memiliki tingkat kebugaran Bagi mahasiswa pendidikan olahraga
jasmani yang rendah. kebugaran jasmani menjadi syarat mutlak,
Sudah dilakukan sejak dini untuk dikarenakan mahasiswa pendidikan
dapat memperkenalkan tentang olahraga dalam perkuliahan lebih banyak
pendidikan jasmani, olahraga dan dilapangan dan menggunakan aktivitas
kesehatan. Hal ini dapat dilihat pada fisik dibandingkan dengan teori di dalam
peraturan yang ditetapkan oleh kelas. Oleh karena itu, kebugaran jasmani
pemerintah dalam undang-undang menjadi faktor mutlak yang harus dimiliki.
Republik Indonesia (RI) nomor 11 pada Sehingga berbagai upaya dilakukan untuk
tahun 1989 berisi sistem pendidikan mempertahankan atau meningkatkan
nasional. Menurut (Solihin, Anwar, kebugaran jasmani tersebut. Namun pada
Sukandar, 2013) pada usia dini kenyatannya, berdasarkan observasi
pembelajaran pendidikan jasmani dimulai, diketahui bahwa terdapat banyak kendala
dikarenakan pada usia dini masih dalam kebugaran jasmani dalam pendidikan
proses perkembangan dan pertumbuhan jasmani, seperti kondisi lingkungan, asupan
motorik, organik, intelektual dan nutrisi makanan, sarana dan prasarana,
emosional. Sehingga disimpulkan bahwa jenis kelamin, kesukaan/minat,
pendidikan jasmani pada usia dini akan pelaksanaan pembelajaran. Peningkatan
ikut berperan dalam membentuk karakter. kebugaran jasmani dapat tingkatkan
Pendidikan jasmani merupakan salah dengan olahraga atau kegiatan rutin. Telah
satu bagian dari pendidikan yang dalam banyak program peningkatan kebugaran
aktivitasnya mengutamakan kegiatan fisik jasmani yang dilakukan, baik itu dengan
dan pola hidup sehat. Menurut (Utama, biaya yang murah dan menyenangkan.
2011) bahwa pendidikan jasmani sebagai Olahraga menurut (Yane, Arifin dan Fuzita,
proses pendidikan mengutamakan 2016) bahwa kegiatan olahraga sangat
aktivitas fisik dalam menghasilkan suatu penting dilakukan oleh seorang atlet untuk
perubahan holistik bagi kualitas individu menggapai suatu prestasi, tes kebugaran
secara emosional, fisik dan mental. rutin dilakukan oleh atlet agar diketahui
Sehingga pendidikan jasmani akan letak kekurangan atlet tersebut dan dapat
membentuk kebugaran jasmani dalam dicari solusi yang terbaik.
kegiatannya.

24
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

Berdasarkan uraian tersebut, dilakukan oleh tim peneliti yaitu pada usia
diketahui bahwa kebugaran jasmani sangat 16-19 tahun putra yaitu tes lari cepat 60
penting bagi siapapun terutama bagi atlet meter, tes gantung angkat tubuh 60 detik,
dan mahasiswa pendidikan olahraga. tes baring duduk 60 detik, tes loncat tegak,
Kebugaran jasmani dapat dilakukan tes lari 1200 meter.
dengan melalui serangkaian tes, seperti lari Menurut Mukholid (2006)
cepat 60 meter, tes gantung angkat tubuh pengukuran tes kebugaran jasmani sangat
60 detik, tes loncat tegak, tes baring penting. Melalui tes kebugaran jasmani
duduk 60 detik, dan tes lari dengan jarak akan diketahui kebugaran responden yang
tempuh 1200 meter. Pada mahasiswa diamati. Setelah dilakukan tes kebugaran
pendidikan olahraga di Universitas Quality jasmani maka akan diperoleh hasil yang
Berastagi ditemukan permasalahan belum akan di tinjau terlebih dahulu. Jika hasil
pernah dilakukan tes kebugaran jasmani yang diperoleh rendah dari kategori atau
mahasiswa semester I ini. Sehingga perlu klasifikasi yang ditentukan, maka akan
dilakukan serangkaian tes bagi mahasiswa dicari solusi terhadap permasalahan
tahun akademik 2019/2020 dengan jumlah tersebut.
responden sebanyak 15 orang mahasiswa METODOLOGI PENELITIAN
agar dapat diketahui sejauh mana Lokasi penelitian ini dilakukan di
kebugaran jasmani mahasiswa tersebut. Universitas Quality Berastagi Kabupaten
Sehingga jika terdapat mahasiswa yang Karo Provinsi Sumatera Utara. Waktu
dianggap hasil tes kurang baik dapat pelaksanaan penelitian dilakukan 1 kali
diberikan solusi agar dapat sama dengan pertemuan.
mahasiswa lainnya. Data tes kebugaran Metode pada penelitian ini adalah
sangat diperlukan untuk kepentingan deskriptif kuantitatif. Menurut (Tegeh dan
proses perkuliahan, karena mahasiswa Kirna, 2013) penelitian deskriptif adalah
pendidikan olahraga dituntut untuk dapat suatu fenomena yang menggambarkan
selalu menjaga kebugaran jasmani pada suatu peristiwa tertentu yang bahkan
diri mereka. Sehingga tujuan penelitian ini sedang berlangsung. Tujuan penelitian
adalah untuk menganalisis tingkat deskriptif yaitu untuk memberikan
kebugaran jasmani mahasiswi pendidikan gambaran sifat terhadap suatu situasi
olahraga tahun akademik 2019/2020 sementara menggambarkan sebab akibat
Universitas Quality Berastagi. terhadap suatu gejala atau fenomena.
Berbagai macam tes untuk mengukur Populasi merupakan jumlah keseluruhan
tingkat kebugaran jasmani. Adapun tujuan dari objek yang diamati berdasarkan pada
dari dilakukan tes kebugaran jasmani yaitu karakteristik yang akan diteliti. Populasi
untuk menganalisis kebugaran jasmani pada penelitian ini adalah mahasiswa
pada responden. Beberapa alat yang pendidikan olahraga tahun akademik
dipergunakan untuk tes kebugaran jasmani 2019/2020 Universitas Quality Berastagi
adalah palang tunggal dan stopwatch. dengan jumlah responden sebanyak 15
Menurut Widaninggar W., (2010:3) bahwa orang dengan karakteristik usia yaitu 16-19
dalam melakukan tes tingkat kebugaran tahun. Adapun teknik pengumpulan data
jasmani terdapat lima rangkaian yang yaitu suatu cara yang dilakukan seorang
dilakukan. Adapun kelima rangkaian peneliti untuk memperoleh data yang
disesuaikan dengan penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pada

25
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

penelitian ini teknik pengumpulan data Kebugaran jasmani mencakup


untuk menjawab tujuan penelitian yaitu aspek kesehatan dan performa. unsur-
dengan bentuk tes kebugaran jasmani unsur kebugaran jasmani meliputi
Indonesia (TKJI) yang terdiri dari tes lari kekuatan otot, daya tahan otot, daya
cepat 60 meter, tes gantung angkat tubuh tahan jantung, dan paru-paru,
60 detik, tes baring duduk 60 detik, tes fleksibilitas, koordinasi, agilitas,
kecepatan dan keseimbangan. Kebugaran
loncat tegak, tes lari 1200 meter.
jasmani bermanfaat bagi pekerjaan
manusia, artinya tingkat kebugaran
HASIL DAN PEMBAHASAN
jasmani bagi orang dewasa dan anak-anak
Tes kebugaran jasmani Indonesia
sangat individual.
(TKJI) merupakan suatu rangkaian tes
Hasil analisis tes lari 60 meter pada
yang digunakan untuk mengukur
mahasiswa pendidikan olahraga tahun
kebugaran jasmani berdasarkan pada
akademik 2019/2020 universitas quality
tingkat usia responden. Jenis-jenis tes
berastagi. Tes lari 60 meter pada tes
kebugaran jasmani Indonesia atau yang
kebugaran jasmani bertujuan untuk
biasa disingkat dengan tkji dikategorikan
mengukur kecepatan lari mahasiswa. Alat
menjadi berdasarkan usia yaitu : tes
yang digunakan pada tes lari 60 meter
kebugaran jasmani Indonesia (TKJI) pada
terdiri dari bendera, tiang, peluit,
usia 6-9 tahun, tkji pada usia 10-12 tahun,
stopwatch, kapur, dan formulir.
tkji pada usia 13-15 tahun dan tkji pada
Hasil analisis tes lari 60 meter
usia 16-19 tahun.
dengan jumlah responden sebanyak 15
Hasil penelitian ini merupakan
orang, diperoleh hasil skor tercepat yaitu
suatu kajian lapangan tentang kebugaran
6,55 detik sedangkan skor terendah yaitu
jasmani mahasiswa Pendidikan Olahraga
8,4 detik (Tabel 1) berarti masuk dalam
Tahun Akademik 2019/2020 Universitas
golongan nilai 3-4 hal ini senada dengan
Quality Berastagi. tes lari cepat 60 meter,
penelitian yang dilakukan oleh (Muspita,
tes gantung angkat tubuh 60 detik, tes
Kamarudin dan Fernando, 2018) bahwa
baring duduk 60 detik, tes loncat tegak,
kebugaran jasmani.
tes lari 1200 meter. Menurut (Prakoso
Pada mahasiswa mahasiswa
dan Hartoto, 2015) bahwa tingkat
penjaskesrek semeter I FKIP UIR Tahun
kebugaran jasmani sangat penting,
2015/2016 termasuk kelompok baik
karena kebugaran jasmani berguna dalam
dengan nilai rata-rata yaitu skor 3-4,
menjalankan aktivitas sehari-hari
sehingga dapat disimpulkan bahwa
seseorang.
mahasiswa memiliki cadangan tenaga
Tingkat kebugaran jasmani tidak
yang dapat digunakan untuk melakukan
mengenal umur, artinya tingkat jasmani
aktivitas lainnya. Lebih lanjut menurut
sangat dibutuhkan baik itu bagi generasi
pendapat (Elzandri dan Dewi, 2018),
muda atau generasi tua. Jika tingkat
tingkat kebugaran jasmani pada individu
kebugaran jasmani yang yang rendah
dapat dilihat melalui kemampuan dalam
akan menyebabkan kemampuan dalam
menjalankan aktivitas fisik tanpa
menjalankan aktivitas menjadi rendah
mengalami kelelahan yang berlebihan.
pula. Sejalan dengan pendapat
Sebaran hasil analisis tes lari 60 meter
(Muhammadiah, 2011), kebugaran
pada mahasiswa pendidikan olahraga
jasmani sangat berhubungan dengan
tahun akademik 2019/2020 Universitas
segala aktivitas manusia dalam
Quality Berastagi dapat dilihat pada tabel
melakukan pekerjaan dan olah gerak.
1 berikut ini.

26
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

Tabel 1. Sebaran frekuensi hasil tes lari 60 olahraga tahun akademik 2019/2020
meter pada mahasiswa Universitas Quality Berastagi dengan
Persen jumlah responden sebanyak 15 orang,
Nilai Hasil Test Frekuensi tasi maka diperoleh hasil bahwa skor gantung
(%) angkat tubuh tertinggi 25,05 detik dan
5 Sd – 7,2 3 20,00
detik
terendah 11,61 detik. Sebaran data hasil
4 7,3 – 8,3 8 53,33 angkat tubuh dapat dilihat pada tabel 2.
detik
3 8,4 – 9,6 4 26,67 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Tes
detik Gantung AngkatTubuh 60 detik
2 9,7 – 11,0 0 0,00
detik Nil Hasil Test Frek Persentasi
1 11,1 – 0 0,00 ai uen (%)
detik si
Jumlah 15 100,00 5 Sd – 7,2 detik 3 20,00
4 7,3 – 8,3 detik 8 53,33
Sebaran hasil tes lari 60 meter yang
3 8,4 – 9,6 detik 4 26,67
dilakukan mahasiswa pendidikan olahraga
Universitas Quality Berastagi yaitu 2 9,7 – 11,0 0 0,00
detik
kategori Sd – 7,2 detik sebanyak 3 orang
(20%), kategori 7,3 – 8,3 detik sebanyak 8 1 11,1 – detik 0 0,00
orang (53,33%), kategori 8,4 – 9,6 detik
Jumlah 15 100,00
sebanyak 4 orang (26,67%).
Hasil Analisis Tes Gantung Angkat Tubuh
60 detik Mahasiswa Pendidikan Olahraga Sebaran hasil tes yaitu kategori
Tahun Akademik 2019/2020 Universitas 23,8-27,8 sebanyak 1 orang (6,67%),
Quality Berastagi. kategori 19,7-23,7 sebanyak 1 orang
Kemampuan gantung sikut tekuk (6,67%), kategori 15,5-19,6 sebanyak 10
digunakan sebagai awal kekuatan lengan orang (66,67%), kategori 11,5-15,5
dan merupakan tes diagnostik koordinasi sebanyak 3 orang (20%). Menurut
gerakan. Pada usia 19-21 perkembangan (Darmawan, 2017) bahwa kemampuan
kemampuan gantung sikut tekuk yang gantung sikut tekuk pada mahasiswa
efektif memiliki manfaat yang besar penjaskesrek mencapai hasil yang baik
disamping membentuk otot lengan, juga dengan dibuktikan tes gantung sikut
mempercepat pertumbuhan tinggi badan tekuk, dengan skor rata-rata 4 artinya
(Nosa, 2013). bahwa tingkat kebugaran jasmani pada
Tes gantung angkat tubuh 60 menit mahasiswa berada pada tarap normal.
memiliki tujuan yaitu untuk mengukur Hasil Analisis Tes Baring Duduk (Sit-Up)
ketahan dan kekuatan otot bahu dan selama 60 Detik Mahasiswa Pendidikan
lengan. Alat yang digunakan untuk Olahraga Tahun Akademik 2019/2020
melaksanakan lantai yang rata dan bersih, Universitas Quality Berastagi
palang tunggal yang disesuaikan dengan Tes baring duduk (Sit-Up) bertujuan
ketinggian peserta tes, pipa pegangan untuk mengukur daya kekuatan dan
yang tebuat dari besi dengan ukuran pipa kemampuan otot perut. Pada penelitian
yaitu ¾ inchi, kapur, stopwatch serta alat ini, alat yang digunakan untuk
tulis. melaksanakan tes baring duduk yaitu
Berdasarkan hasil tes gantung lapangan dengan kondisi rata dan bersih,
angkat tubuh pada mahasiswa pendidikan alat tulis, stopwatch.

27
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

Latihan kebugaran jasmani dengan melakukan tes tersebut terdiri dari kapur,
melakukan latihan sit-up selama 60 menit alat tulis, papan dengan skala 30x150 cm,
memberikan nilai yang positif pada penghapus.
mahasiswa, di samping itu manfaatnya Loncat tegak merupakan aktivitas
adalah membentuk otot perut dan otot fisik yang dilakukan dengan mengangkat
leher serta menjadi salah satu predictor kedua kaki setinggi-tingginya pada posisi
untuk meningkatkan kebugaran jasmani. tetap di tempat atau berpindah-pindah.
Berdasarkan hasil tes baring duduk Tujuan tes loncak tegak adalah untuk
pada mahasiswa pendidikan olahraga mengukur kemampuan otot tungkai,
tahun akademik 2019/2020 Universitas adapun prosedur dalam pelaksanaan
Quality Berastagi dengan jumlah loncat tegak yaitu diawali dengan berdiri
responden sebanyak 15 orang, maka tegak dekat dinding, lalu posisi bertumpu
diperoleh skor tes baring duduk yaitu pada kedua kaki dengan posisi salah satu
dengan perolehan nilai tertinggi 35 kali lengan berada pada dinding lalu
dan terendah 16 kali. Lebih lanjut diluruskan keatas, selanjutnya meloncat
dijabarkan hasil analisis bahwa dengan kemampuan setinggi mungkin
berdasarkan masing-masing kategori hasil untuk dapat mencapai papan skala
tes yaitu pada kategori 28–35 sebanyak 9 dengan menggunakan tangan dan
orang atau 60%, kategori 24–27 sebanyak mendarat dengan kedua kaki. Menurut
1 orang atau 6,67%, kategori 20–23 (Juniarsyah, Apriantono dan Adnyana,
sebanyak 3 orang atau 20%, kategori 16– 2017) mengkalasifikasikan komponen
19 sebanyak 2 orang atau 13,33%. kebugaran jasmani tersebut terdiri dari
Sebaran data hasil tes baring duduk (sit- kecepatan, daya tahan, daya ledak,
up) selama 60 dapat dilihat pada tabel 3. keseimbangan, kekuatan.
Pada tes loncat tegak alat yang
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Tes digunakan berupa papan dengan skala
Baring Duduk (Sit-Up) selama 60 Detik lebar 30 cm dan panjang 150 cm, dengan
Nila
Persent pemberian jarak antara skala yaitu
Hasil test Frekuensi ase sebesar 1 cm pada masing-masing papan.
i
(%)
Selanjutnya papan skala yang telah dibuat
5 28–35 9 60,00
tersebut ditempelkan pada tembok
4 24–27 1 6,67 dengan skala 0 dan lantai 150 cm.
3 20–23 3 20,00
Setelah dilakukan prosedur kegiatan
maka akan diperoleh nilai dan selisih
2 16–19 2 13,33 antara raihan tertinggi pada pengukuran
1 12–15 0 0.00 pertama tidak melakukan melompat yaitu
hasil vertical jump.
Jumlah 15 100.00 Berdasarkan hasil tes loncat tegak
pada mahasiswa pendidikan olahraga
Hasil Analisis Tes Loncat Tegak (Vertical tahun akademik 2019/2020 Universitas
Jump) Mahasiswa Pendidikan Olahraga Quality Berastagi dengan jumlah
Tahun Akademik 2019/2020 Universitas responden sebanyak 15 orang, maka hasil
Quality Berastagi analisis dengan nilai tertinggi tes loncat
Tes loncat tegak (Vertical Jump) yaitu 47 cm dan skor nilai terendah yaitu
bertujuan mengukur kemampuan daya 41 cm. Sebaran hasil tes yaitu Kategori
ledak atau tenaga eksplosif. Pada 47–48 sebanyak 4 orang atau 26,67%,
penelitian ini, alat yang digunakan untuk kategori 45–46 sebanyak 5 orang atau

28
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

33,33%, kategori 43–44 sebanyak 5 orang 5’12”


atau 33,33% dan kategori 41-42 sebanyak 2 5’13 – 1 6,67
6’33”
1 orang atau 6,67%. Untuk lebih lanjut,
1 Dibawah 0 0.00
hasil analisis dapat dilihat pada tabel 4. 6’33”
Jumlah 15 100,00
Tabel 4. Hasil Analisis Data Tes
Loncat Tegak Data Hasil Tes Kesegaran Jasmani
Hasil Persentase Mahasiswi Pendidikan Olahraga Tahun
Nilai Frekuensi
test (%)
Akademik 2019/2020 Universitas Quality
5 47–48 4 26,67
Berastagi
4 45–46 5 33,33 Hasil yang diperoleh dari melakukan
3 43–44 5 33,33 tes kebugaran jasmani pada mahasiswa
pendidikan olahraga tahun akademik
2 41–42 1 6,67
2019/2020 Universitas Quality Berastagi
1 39–40 0 0.00 dengan klasifikasi nilai baik yaitu
sebanyak 1 orang (6.67), baik sebanyak 9
Jumlah 15 100,00
orang (60%), klasifikasi sedang sebanyak
4 orang (26,67%), klasifikasi kurang
Tes lari 1200 meter bertujuan untuk sebanyak 1 orang (6,67%) dan tidak
melakukan pengukuran daya tahan terdapat pada klasifikasi kurang sekali.
jantung dan paru-paru, tingkat Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernafasan dan peredaran darah di tingkat kebugaran jasmani termasuk
tubuh. Pada penelitian ini, alat yang dalam kategori sedang. Untuk lebih rinci
digunakan yaitu stopwatch, lintasan dapat dilihat pada tabel 6 dan grafik hasil
untuk lari, tiang, peluit, bendera dan alat tes kebugaran jasmani mahasiswi
tulis. pendidikan olaharaga tahun Akademik
Hasil analisis pada tes lari 1200 2019/2020 Universitas Quality Berastagi
meter dengan jumlah responden dapat dilihat pada gambar 1.
sebanyak 15 orang. Maka diperoleh hasil
nilai tertinggi mahasiswa Universitas Tabel 6. Klasifikasi Hasil Tes Kesegaran
Quality Berastagi pada tes lari 1200 meter Jasmani Mahasiswi Pendidikan Olahraga
adalah 7,58 menit dan nilai terendah Tahun Akademik 2019/2020 Universitas
yaitu 11,27 menit. Hasil tes lari 1200 Quality Berastagi
meter dikategorikan pada 3’14” sebanyak Klasifikasi Skor Freku Persenta
5 orang atau 33,33%, kategori 3’15 – 4’25” ensi se (%)
sebanyak 6 orang atau 40%, kategori Baik Sekali 22 – 25 1 6.67
4’26” – 5’12” sebanyak 3 orang atau 20%
Baik 18 – 21 9 60.00
dan kategori 5’13 – 6’33” sebanyak 1
orang atau 6,67. Untuk lebih jelas nya Sedang 14 – 17 4 26.67
dapat dilihat pada tabel 5. Kurang 13 – 10 1 6.67

Tabel 5. Hasil Tes Lari 1200 Meter Kurang 5–9 1 6.67


Sekali
Nilai Hasil Frekuensi Persentase
test (%) Jumlah 15 100,00
5 3’14” 5 33,33
4 3’15 – 6 40,00
4’25”
3 4’26” – 3 20,00

29
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

Tingkat Kebugaran Jasmani


Pelaksanaan kegiatan perkuliahan
dilapanagan telah mampu memberikan
dampak yang baik bagi kebugaran
Frekuensi

60.00 jasmani mahasiswa pendidikan olahraga


tahun akademik 2019/2020 Universitas
40.00
Quality Berastagi. Perkuliahan yang
20.00 diberikan melalui pola latihan fisik
dengan sarana prasarana yang tersedia,
0.00 serta kondisi alam yang cenderung
22 – 25 18 – 21 14 – 17 13 – 10 5 – 9
Interval mudah mengalami perubahan pada saat
dilakukan kegiatan keolaragaan. Adapun
Gambar 1. Grafik Hasil Tes Kebugaran kondisi alam tersebut yaitu perubahan
cuaca di berastagi terkadang dapat hujan
Pada penelitian kebugaran jasmani tiba-tiba. Akan tetapi kondisi tersebut
penelitian ini pada kelompok usia 16-19 tetap dapat di atasi oleh mahasiswa.
tahun dengan beberapa tes yang Kebugaran jasmani berkaitan
dilakukan. Adapun tes yang dilakukan dengan kemampuan seseorang untuk
peneliti untuk mendapatkan data tingkat dapat menjalankan aktivitas secara efektif
kebugaran jasmani mahasiswa dan efisien tanpa menimbulkan kelelahan
pendidikan olahraga tahun akademik yang berarti. Artinya setelah orang
2019/2020 Universitas Quality Berastagi tersebut melakukan aktivitas maka orang
diperoleh nilai pada tes lari 40 meter tersebut tetap dapat melakukan aktivitas
diperoleh hasil dengan kategori baik, lain setelah melakukan jeda untuk dapat
pada tes gantung angkat tubuh 30 detik beristirahat. Tingkat kebugaran jasmani
diperoleh hasil dengan kategori sedang, berupa kondisi fisik yang baik akan
tes baring duduk 60 detik diperoleh hasil menunjang aktivitas yang baik pula.
baik sekali, tes loncat tegak diperoleh Kondisi cuaca yang sering mengalami
kesimpulan baik dan sedang, tes lari 1200 perubahan jika diimbangi dengan kondisi
meter disimpulkan hasil baik. Sehingga kebugaran jasmani terjaga maka segala
pada tes kebugaran jasmani pada kegiatan yang dilakukan dapat berjalan
mahasiswa pendidikan olahraga dengan lancer. Sehingga dapat dikatakan
Universitas Quality Berastagi secara bahwa terjaganya kondisi kebugaran
keseluhan dapat dikategorikan dengan jasmani yang menjadikan seseorang lebih
hasil yang baik. Adapun untuk klasifikasi produktif dalam beraktivitas.
yang masih kurang sekali perlu dilakukan Melihat hasil penelitian tersebut
perbaikan agar dapat meningkatkan hendaknya pola pembinaan dosen
kebugaran jasmani. terhadap mahasiswa untuk
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat mempertahankan kondisi kebugaran
hasil penelitian yang telah dilakukan, jasmani tetap terjaga. Jika diperlukan
diambil kesimpulan bahwa melalui Tes dapat memberikan teori dan praktek yang
Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) pada dapat mampu meningkatkan lebih baik
mahasiswa pendidikan olahraga tahun lagi kebugaran mahasiswa tersebut,
akademik 2019/2020 Universitas Quality terutama jika mahasiswa tersebut
Berastagi meningkatkan kebugaran merupakan atlet kabupaten/provinsi.
jasmani pada mahasiswa kategori baik.

30
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

KESIMPULAN DAN SARAN Turut. Jurnal Sains Keolahragaan dan


Simpulan Kesehatan. doi:
Berdasarkan hasil penelitian dan 10.5614/jskk.2017.2.2.1.
analisis data yang telah dilakukan oleh Muhammadiah. (2011). Pengaruh Metode
peneliti, maka peneliti memberikan Latihan Lari Percepatan Dan Lari
kesimpulan bahwa tingkat kebugaran Interval Terhadap Keterampilan
mahasiswa pendidikan olahraga tahun Bermain Sepakbola. Jurnal Magister
akademik 2019/2020 Universitas Quality Administrasi Pendidikan. 3(3) 87-101
Berastagi termasuk dalam kategori skor Muspita, M., Kamarudin, K. Fernando, R.
baik dengan jumlah mahasiswa sebanyak (2018). Profil Kebugaran Jasmani
9 orang (60%) dari total keselurahan Mahasiswa Penjaskesrek Semeter I
responden sebanyak 15 orang. FKIP UIR Tahun 2015/2016. Jurnal.
Saran Sport AREA.
Adapun saran yang berikan oleh 3(1);https://doi.org/10.25299/sporta
peneliti, jika ingin mempertahankan atau rea.2018.vol3(1).1306
meningkatan kebugaran jasmani yaitu Prakoso, D. P. and Hartoto, S. (2015).
melalui kegiatan rutin berolahraga, Pengukuran Tingkat Kebugaran
menjaga pola makan yang sehat dan Jasmani Terhadap Siswa Yang
istirahat yang cukup. Mengikuti Ekstrakulikuler Bolavoli di
SMS DR.Soetomo Surabaya. Jurnal
DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan Olahraga dan
Al-Jamil, A. H., & Sugihartono, T. (2018). Kesehatan.3(1); 9 - 13.
Analisis Tingkat Kebugaran Jasmani Nosa AS, Faruk M. (2013). Survei Tingkat
Siswa Pendidikan Pondok Pesantren Kebugaran Jasmani Pada Pemain
Di Kota Bengkulu. Kinestetik, 2(1), Persatuan Sepakbola Indonesia
118-125. Lumajang. Jurnal Prestasi
Darmawan, I. (2017). Upaya meningkatkan Olahraga.1(1);1-8.
kebugaran jasmani siswa melalui Prasetio, E., Sutisyana, A., & Ilahi, B. R.
penjas. Prosiding Seminar (2017). Tingkat Kebugaran Jasmani
Nasionalprofesionalisme Tenaga Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Profesi Pjok,444-453. Pada Siswa SMP Negeri 29 Bengkulu
Elzandri, R. Dewi, K. (2018). Profil Utara. Kinestetik, 1(2).
kebugaran jasmani pada mahasiswa Saputra, S. (2019). Studi Kebugaran
Fakultas Kedokteran Universitas Jasmani Menggunakan Metode
Tarumanagara angkatan 2012, Harvard Step Tes Pada Mahasiswa
Tarumanagara Medical Journal 1(1): Penjas Semester Vi Universitas
151-156. Bengkulu Tahun Akademik 2018-
Firmana, I. (2018). Kontribusi Kegiatan 2019. Kinestetik, 3(2), 193-197.
Hiking Terhadap Kebugaran Jasmani Solihin, M.R.D., Anwar.F., Sukandar, D.
Anak Perempuan Yang Gemar (2013). Kaitan Antara Status
Bermain Futsal. JUARA : Jurnal Gizi,Perkembangan Kognitif, Dan
Olahraga. doi: Perkembangan Motorik Pada Anak
10.33222/juara.v3i1.214. Usia Prasekolah’, Penelitian Gizi dan
Juniarsyah, A. D., Apriantono, T. and Makanan.
Adnyana, I. K. (2017). Karakteristik Suharjana (2013). Analisis Program
Fisiologi Pemain Futsal Profesional Kebugaran Jasmani Pada PUSAT-
Dalam Dua Pertandingan Berturut- Pusat Kebugaran Jasmani Di

31
Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4 (1) 2020 E-ISSN:2685-6514

Yogyakarta. MEDIKORA.
Tegeh, I. M. and Kirna, I. M. (2013).
Pengembangan Bahan Ajar Metode
Penelitian Pendidikan Dengan Addie
Model. Jurnal Ika.
Utama, A. M. B. (2011) ‘Pembentukan
Karakter Anak Melalui Aktivitas
Bermain Dalam Pendidikan Jasmani’,
Pendidikan Jasmani Indonesia.
Yane, S., Arifin, Z. Fuzita, M. (2016)
‘Analisis Tingkat Kesegaran Jasmani
Mahasiswa Program Studi
Penjaskesrek IKIP PGRI Pontianak’,
jurnal Pendidikan oOahraga.
Widaninggar, W. (2010). Tes kesegaran
Jasmani Indonesia Untuk Anak Umur
10-12 Tahun. Jakarta: Pusat
Pengembangan Kualitas Jasmani.

32

Anda mungkin juga menyukai