Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : ARDIA PRAMESTI CAHYANI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043049971

Tanggal Lahir : 08-08-1999

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4110 / Peng. Ekonomi Makro

Kode/Nama Program Studi : 83/ AKUNTANSI

Kode/Nama UPBJJ : 71/SURABAYA

Hari/Tanggal UAS THE : Minggu, 11 Juli 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ARDIA PRAMESTI CAHYANI


NIM : 043049971
Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4110 / PENG. EKONOMI MAKRO
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : AKUNTANSI
UPBJJ-UT : SURABAYA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
SIDOARJO, 11 JULI 2021

Yang Membuat Pernyataan

ARDIA PRAMESTI C
Nomor 1. Hitung PDD nominal dan PDB rill (dengan tahun dasar 2018) dari tahun 2018 hingga 2020
a) PDB nominal dilakukan dengan menghitung nilai uang dari produksi barang/jasa dengan teknis
perhitungan:
PDB tahun 2018 = (Rp 1000 x 500 kg) + (Rp 1500 + 345 kg) + (Rp 500 x 450 kg) = Rp 1.242.500
PDB tahun 2019 = (Rp 1500 x 375 kg) + (Rp 2500 + 460 kg) + (Rp 750 x 500 kg) = Rp 2.087.500
PDB tahun 2020 = (Rp 2000 x 450 kg) + (Rp 3500 x 375 kg) + (Rp 1000 x 475 kg) = Rp 2.687.500
b) Perhitungan PDB rill dilakukan menggunakan harga konstan/harga tahun dasar. Jika dimisalkan. tahun
dasar 2018, maka perhitungan PDB rill akan dilakukan dengan menggunakan harga tahun 2018. Teknis perhitungan
PDB rill Indonesia tahun 2018, 2019, dan 2020 adalah:
PDB tahun 2018 = (Rp 1000 x 500 kg) + (Rp 1500 x 345 kg) + (Rp 500 x 450 kg) = Rp 1.242.500
PDB tahun 2019 = (Rp 1000 x 375 kg) + (Rp 1500 x 460 kg) + (Rp 500 x 500 kg) = Rp 1.315.000
PDB tahun 2020 = (Rp 1000 x 450 kg) + (Rp 1500 x 375 kg) + (Rp 500 x 475 kg) = Rp 1.250.000
 Indikator apa yang palung baik digunakan untuk mengukur kinerja perekonomian
Di antara PDB rill dan PDB nominal, indikator yang paling baik digunakan untuk mengukur kinerja
perekonomian adalah PDB rill karena peningkatan nilai PDB rill ini mutlak hanya mencerminkan peningkatan
output produksi suatu perekonomian. Sementara itu pada PDB nominal, peningkatan nilainya tidak serta merta
disebabkan oleh terjadinya peningkatan output perekonomian, namun juga dapat disebabkan oleh terjadinya
peningkatan harga. Misalnya, jika suatu perekonomian tidak mengalami peningkatan output produksi, PDB
nominal dapat saja mengalami peningkatan seandainya terjadi kenaikan harga produk dari tahun ke tahun.

Nomor 2.

 Gambar kurva permintaan agregat komoditas kopi

 Penjelasan: kurva permintaan agregat memiliki kemiringan negatif yang menurun dari kiri atas ke kanan
bawah. Bentuk kurva ini pada dasarnya disebabkan oleh pengaruh tingkat harga terhadap permintaan
barang/jasa untuk tujuan konsumsi, investasim dan ekspor bersih. Pada harga P1 barang/jasa yang diminta
sebesar Q1, yang ditunjukkan oleh titik A, kemudian ketika harga turun menjadi P2. Maka barang/jasa yang
diminta naik menjadi Q2 yang ditunjukkan oleh titik B. Kemudian bila titik A dan titik B dihubungkan
menjadi suatu garis, garis ini disebut sebagai kurva permintaan agregat, AD.
 Faktor-faktor apa yang menyebabkan kurva permintaan agregat bisa bergeser ke kanan atau ke kiri
A. Perubahan tingkat konsumsi
Contoh kasus terjadinya perubahan konsumsi adalah ketika terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat untuk
menabung dalam rangka persiapan menghadapi masa tua serta pemberlakuan pajak oleh pemerintah. Ketika
muncul kesadaran masyarakat untuk menabung, maka pengeuaran uang untuk konsumsi tentu akan cenderung
berkurang, berapa pun tingkat harga yang terbentuk dipasar. Bergitu juga dengan pemberlakuan pajak oleh
pemerintah. Dengan pajak, tingkat pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga menurunkan kemampuan
masyarakat untuk membeli barang/jasa pada tingkat harga berapa pun dipasar.
B. Perubahan tingkat investasi
Kebijakan perpajakan pemerintah misalnya merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat investasi namun
selain itu adalah perubahan penawaran uang. Meningkatnya jumlah uang beredar akan menyebabkan
penurunan tingkat suku bunga dalam jangka pendek. Kondisi ini akan menstimulus investor untuk melakukan
peminjaman uang untuk meningkatkan aktivitas investasinya karena rendahnya biaya peminjaman modal yang
terjadi akibat penurunan tingkat suku bunga yang terjadi.
C. Perubahan pengeluaran pemerintah
Merupakan faktor langsung yang dapat mendorong/ menurunkan permintaan agregat. Kebiijakan ini tentunya
langsung berkaitan dengan terjadinya peningkatan jumlah barang/jasa yang diminta pada tingkat harga berapa
pun yang berlaku dipasar, sehingga akhirnya akan mendorong pergeseran kurva permintaan agregat ke kanan.
Sebaliknya, bila pemeirntah mengurangi belanja, maka kurva permintaan agregat akan bergeser ke kiri.
D. Perubahan ekspor neto
Kejadian yang menyebabkan perubahan tingkat ekspor neto suatu negara pada tingkat harga berapa pun di pasar
merupakan faktor lain pendorong terjadinya pergeseran pada kurva permintaan agregat. Dalam kurva
permintaan agregat, penurunan ini ditandai dengan pergeseran kurva ke kiri.

Nomor 3.
Menurut saya iya, fungsi bank sentral masih sama seiring dengan dibentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank
sentral mempunyai lima fungsi utama sebagai berikut:
a). Bank sentral sebagai bank kepada pemerintah
Salah satu fungsi bank sentral kepada pemerintah adalah untuk mengurus pengeluaran dan pendapatan
pemerintah. Bank sentral bertindak sebagai lembaga keuangan yang menyimpan uang yang dimiliki oleh
pemerintah, selanjutnya pemerintah menggunakan jasa bank sentral untuk membayar dan mengirimkan uang
kepada pemerintah daerah dan departemen-departemen pemerintah lainnya. Adakalanya pengeluaran
pemerintah pendapatannya, untuk membiayai defisit dalam pengeluarannya pemerintah dapat mengeluarkan
surat pinjaman (obligasi) jangka panjang atau dengan meminjam langsung kepada bank sentral. Bila
peminjaman kepada bank sentral sangat berlebihan, maka bank sentral a. lebih besar daripada harus mencetak
lebih banyak uang. Hal ini dapat menimbulkan inflasi. Untuk menghindarinya, di beberapa negara membuat
undang-undang mengenai besarnya pinjaman yang dapat diambil pemerintah dari bank sentral.
b). Bank sentral sebagai bank kepada bank umum
Bank sentral disebut juga "bank kepada bank (bankers' bank)" atau "sumber pinjaman terakhir (lender of
lastresort)". Maksudnya, bank sentral adalah bank dari bank-bank lainnya dan merupakan sumber terakhir
untuk meminjam bila bank-bank umum tidak dapat memperoleh pinjaman dari sumber lainnya. Bank sentral
disebut sebagai bank dari bank-bank lainnya karena jasa yang diberikan bank sentral kepada bank umum sama
sifatnya dengan jasa yang diberikan bank umum kepada masyarakat.
c). Mengawasi bank umum dan lembaga keuangan lainnya
Lembaga keuangan termasuk bank umum merupakan perusahaan yang mencari keuntungan dari kegiatan
meminjamkan uang yang dimiliki atau yang ditabungkan kepadanya. Jika bank umum memberi pinjaman
terlalu banyak, sehingga mengakibatkan cadangan uang tunai tidak mencukupi lagi bila ada masyarakat yang
ingin menarik uangnya kembali maka bank umum tersebut akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat.
Selain itu, jika tidak diawasi maka lembaga keuangan akan memberikan pinjaman kepada usaha yang berisiko
tinggi. Apabila usaha mereka gagal, maka bank umum tidak dapat memperoleh kembali uang yang telah
mereka pinjamkan. Di samping itu, bila tidak diawasi maka lembaga keuangan akan memberikan pinjaman
yang berlebih pada masa perekonomian mencapai kemakmuran yang tinggi dan perekonomian sedang
mengalami masa inflasi, hal ini akan memperburuk masalah inflasi yang sedang dihadapi.
d). Mengawasi kestabilan kurs valuta asing
Salah satu usaha untuk menciptakan kestabilan ekonomi adalah dengan mempertahankan kestabilan kurs mata
uang asing. Untuk mencapainya maka bank sentral bertugas untuk menjaga kestabilan kegiatan ekspor dan
impor serta aliran modal luar negeri.
e). Mencetak uang logam dan uang kertas
Bank sentral diberi hak oleh pemerintah untuk mencetak uang logam dan uang kertas yang diperlukan untuk
memperlancar kegiatan perdagangan dan produksi. Selain itu, bank sentral juga bertugas menentukan besarnya
jumlah uang yang harus disediakan pada kurun waktu tertentu.

Nomor 4.
 Analisis kondisi inflasi yang terjadi di Indonesia selama tahun 2015 hingga 2020 dengan menentukan
kategori inflasi: Inflasi adalah kenaikan harga secara umum, dan tingkat inflasi adalah tingkat perubahan
harga secara umum. Dapat dilihat pada grafik tersebut bahwa kondisi inflasi yang terjadi di Indonesia
berkategori campuran dimulai dari tahun 2015-2019 yang menginjakan kaki di angka 3,35% ,; 3,02%;
3,61%; 3,13%; 2,72% sehingga termasuk ke dalam inflasi moderat yang jika mencapai 4 sampai 10 persen
walaupun persentasenya mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun 2020 persentase yang diperlihatkan
sebesar 1,68% yang artinya tergolong inflasi rendah karena dikatakan rendah jika berada dalam kisaran
dibawah 2 atau 3 persen. Termasuk kedalam kelompok inflasi yang dapat diprediksi karena ketika tingkat
inflasi diperkirakan sebesar persentase/ data lainnya maka saling mengetahui bahwa nilainya berapa
dikemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai