LP Sepsis
LP Sepsis
Tingkat Pengetahuan
DISUSUN OLEH:
B. ETIOLOGI
Mayoritas dari kasus-kasus sepsis disebabkan oleh infeksi-infeksi
aliran darah. Ini mengizinkan mereka untuk menyebar ke hampir segala sistim
organ lain. Kriteria SIRS berakibat ketika tubuh mencoba untuk melawan
kerusakan yang dilakukan oleh agen-agen yang dilahirkan darah ini. Sepsis
Peningkatan permeabilitas
kapiler paru
Peningkatan tekanan hidrostatik
Edema paru
b. berkeringat
c. sakit kepala
d. nyeri otot
a. perubahan sirkulasi
c. Tachycardia
d. Tachypnea
e. Hypotensi
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
sepsis secara menyeluruh. Hal ini termasuk biakan darah, pungsi lumbal,
analisis dan kultur urin, serta foto dada. Diagnosis sepsis ditegakkan dengan
ditemukannya kuman pada biakan darah. Pada pemeriksaan darah tepi dapat
G. PENGKAJIAN
1. Airway : yakinkan kepatenan jalan napas, berikan alat bantu napas jika
ICU.
2. Breathing: kaji jumlah pernasan lebih dari 24 kali per menit merupakan
gejala yang signifikan, kaji saturasi oksigen, periksa gas darah arteri
3. Circulation : kaji denyut jantung, >100 kali per menit merupakan tanda
sepsis padahal sebelumnya tidak ada masalah (sehat dan baik). Kaji
5. Exposure : Jika sumber infeksi tidak diketahui, cari adanya cidera, luka
PEMBAHASAN
1. KASUS
Kasus Bayi A dengan Sepsis
Klien datang ke RS Palembang Bari dengan keluhan sesak nafas dan
mual muntah, ibu pasien mengatakn anaknya sudah bebarapa hari terakhir ini
mengakami sesak nafas dan juga muntah.
Klien merupakan pasien pindahan dari IGD dengan diaknosa medi
Sepsis, pada saat dilakukan pengkajian pada pasien didapakatkan
Suhu : 37,9o C
HR : 120 x/m
RR : 65 x/m
Spo2 : 90%
2. Pertanyaan Klinis
Apakah pendidikan keshatan bisa meningkatkan pengetahuan keluarga dari
Bayi. A tentang perawatan tali pusar bayi ?
3. PICO
P : Tali pusar bayi
I : Pendidikan Kesehatan
C : Tidak ada pembanding
O : Tingkat pengetahuan
didapatkan journal 1030 yang terkait dan dipilih 1 jurnal dengan judul
“Pengaruh Pendidikan Kesehatan Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir
5. VIA
a. Validity
- Nilai P
Hasil penelitian menunjukkan (p value = 0,000).
c. Applicability
- Diskusi
Pengetahuan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal
(pendidikan, motivasi dan persepsi) dan eksternal (sosial, budaya
dan lingkungan). Tingkat pendidikan yang tinggi atau pengalaman
hidup yang diperoleh, motivasi yang tinggi untuk meningkatkan
kesehatan keluarga, persepsi positif mengenai pelayanan
kesehatan, sosial budaya yang baik serta lingkungan sebagai
support system yang baik akan mendorong keluarga untuk
mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
bagi anggota keluarga yang sakit begitu pula sebaliknya. Di
samping peran perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat juga diharapkan kesadaran dari masyarakat itu
sendiri untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mencari
informasi namun hal tersebut banyak dipengaruhi oleh berbagai
faktor baik internal maupun eksternal. Kurangnya pemanfaatan
fasilitas kesehatan tersebut menjadi salah satu faktor penghambat
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
- Karakteristik penelitian : Jenis kelamin, Usia, Tingkat
Pendidikan dan Pekerjaan Responden, Tingkat Pengetahuan
Keluarga Sebelum dan Setelah Dilakukan Pendidikan Kesehatan
- Fasilitas biaya : Tidak dicantumkan jumlah biaya yang
digunakan
6. Diskusi
Menurut Notoadmodjo (2010) pendidikan kesehatan merupakan suatu
upaya untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk
kesehatan, seperti memberikan informasi pada ibu bayi baru lahir mengenai
perawatan pencegahan dan control infeksi pada bayi yang harus didukung
oleh kemauan, ketrampilan dan adanya pengetahuan ibu serta petugas
kesehatan maka dari itu ibu harus mempunyai pengetahuan dan informasi
yang cukup. Sean (2010) menyatakan apabila informasi baru disebarkan
dengan efektif yakni petugas kesehatan dan pasien diberi pendidikan lebih
baik dapat merubah perilakunya.
Adanya perbedaan tingkat pengetahuan dan tindakan itu dipengaruhi
oleh perilaku baik dari dalam atau dari luar individu itu sendiri. Faktor-faktor
tersebut antara lain persepsi, motivasi, emosi, proses belajar, lingkungan dan
sebagainya (Sean, 2010). Lingkungan sosial akan mendukung terhadap
tingkat pengetahuan seseorang. Apabila ekonomi baik tingkat pendidikan
tinggi secara otomatis pengetahuan juga akan semakin baik dan semakin tua
umur seseorang maka pengalaman seseorang akan semakin banyak
(Notoadmodjo, 2010).
Berdasarkan hasil dari penelitian ini ibu bayi baru lahir yang
memahami perawatan tali pusat, setelah diberikan pendidikan kesehatan maka
semakin meningkat yaitu pada posttest tingkat pengetahuan masuk kategori
baik sebanyak 22 responden atau 73,3% dan posttest tindakan masuk kategori
baik sebanyak 20 responden atau 66,7%. Dengan melihat hasil penelitian di
Puskesmas Ranomut Kota Manado yang didapatkan, terdapat peningkatan
pengetahuan ibu bayi baru lahir yang masuk dalam kategori baik dengan hasil
nilai p value = 0,000 (p < 0,05).
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Ediai 8. Jakarta :
EGC.
Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta :
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Ilmu Kesehatan. Jakarta : Info
Medika Jakarta.
Muttaqin, Arif. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem Pernapasan :
Salemba