Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS JURNAL SEPSIS

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Perawatan Tali

Pusat Bayi Baru Lahir Terhadap

Tingkat Pengetahuan

DISUSUN OLEH:

Aditya Wisnu Pranata


22221002

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PROGRAM PROFESI NERS
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Sepsis adalah suatu kondisi dimana terjadi reaksi peradangan sistemik
(inflammatory sytemic rection) yang dapat disebabkan oleh invansi bakteri,
virus, jamur atau parasit. Selain itu, sepsis dapat juga disebabkan oleh adanya
kuman-kuman yang berproliferasi dalam darah dan osteomyelitis yang
menahun. Efek yang sangat berbahaya dari sepsis adalah terjadinya kerusakan
organ dan dalam fase lanjut akan melibatkan lebih dari satu organ.
Sepsis neonatorum adalah infeksi berat yang diderita neonatus dengan
gejala sistemik dan terdapat bakteri dalam darah. Perjalanan penyakit sepsis
neonatorum dapat berlangsung cepat sehingga seringkali tidak terpantau,
tanpa pengobatan yang memadai bayi dapat meninggal dalam 24 sampai
48jam.(perawatan bayi beriko tinggi, penerbit buku kedoktoran, jakarta :
EGC)
Sepsis neonatorum adalah infeksi bakteri pada aliran darah pada bayi
selama empat minggu pertama kehidupan. Insiden sepsis bervariasi yaitu
antara 1 dalam 500 atau 1 dalam 600 kelahiran hidup (Bobak, 2005).

B. ETIOLOGI
Mayoritas dari kasus-kasus sepsis disebabkan oleh infeksi-infeksi

bakteri gram negatif (-) dengan persentase 60-70% kasus, beberapa

disebabkan oleh infeksi-infeksi jamur, dan sangat jarang disebabkan oleh

penyebab-penyebab lain dari infeksi atau agen-agen yang mungkin

menyebabkan SIRS. Agen-agen infeksius, biasanya bakteri-bakteri, mulai

menginfeksi hampir segala lokasi organ atau alat-alat yang ditanam

(contohnya, kulit, paru, saluran pencernaan, tempat operasi, kateter intravena,

dll.). Agen-agen yang menginfeksi atau racun-racun mereka (atau kedua-


duanya) kemudian menyebar secara langsung atau tidak langsung kedalam

aliran darah. Ini mengizinkan mereka untuk menyebar ke hampir segala sistim

organ lain. Kriteria SIRS berakibat ketika tubuh mencoba untuk melawan

kerusakan yang dilakukan oleh agen-agen yang dilahirkan darah ini. Sepsis

bisa disebabkan oleh mikroorganisme yang sangat bervariasi, meliputi bakteri

aerobik, anareobik, gram positif, gram negatif, jamur, dan virus

Bakteri gram negative yang sering menyebabkan sepsis adalah E. Coli,

Klebsiella Sp. Pseudomonas Sp, Bakteriodes Sp, dan Proteus Sp.

Bakteri gram negative mengandung liposakarida pada dinding selnya

yang disebut endotoksin. Apabila dilepaskan dan masuk ke dalam aliran

darah, endotoksin dapat menyebabkan bergabagi perubahan biokimia yang

merugikan dan mengaktivasi imun dan mediator biologis lainnya yang

menunjang timbulnya shock sepsis.

Organisme gram positif yang sering menyebabkan sepsis adalah

staphilococus, streptococcus dan pneumococcus. Organime gram positif

melepaskan eksotoksin yang berkemampuan menggerakkan mediator imun

dengan cara yang sama dengan endotoksin.


C. PATH WAY
Injuri langsung Embolisme mikrovaskular Edema paru neurogenik trauma ,
paru Agregasi seluler mikrovaskular : hipoksia , dan intoksikasi
platelet dan glanulosit
D.

Embolisme mikrovaskular Henti simpatik hipotalamus

Pelepasan dari febrinopeptida


dan asam amino
Vasokontriksi sistematis Venokonstriksi paru

Kerusakan endothelial dan


epitelium
Perubahan volume darah
menuju paru

Peningkatan permeabilitas
kapiler paru
Peningkatan tekanan hidrostatik

Edema paru

Peningkatan usaha dan frekuensi pernafasan, penggunaan obat


Ketidakseimbangan ventilasi -
bantu pernafasan
perfusi

Peningkatan kerja pernapasan, Respon sistemik dan psokologis


hipoksemia secara reversible

Gangguan pertukaran gas Intake nutrisi tidak Kecemasan keluarga,


adekuat, kelemahan, dan ketidakefektifan koping
keletihan fisik keluarga, dan ketidaktahuan
akan prognisis

Perubahan pemenuhan Kecemasan koping keluarga


nutrisi kurang dari tidak efektif ketidaktahuan
kebutuhan Gangguan informasi
pemenuhan ADL
E. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala umum dari sepsis adalah:

a. demam atau hypothermia

b. berkeringat

c. sakit kepala

d. nyeri otot

Pada pasien sepsis kemungkinan ditemukan:

a. perubahan sirkulasi

b. penurunan perfusi perifer

c. Tachycardia

d. Tachypnea

e. Hypotensi

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Bila sindrom klinis mengarah ke sepsis, perlu dilakukan evaluasi

sepsis secara menyeluruh. Hal ini termasuk biakan darah, pungsi lumbal,

analisis dan kultur urin, serta foto dada. Diagnosis sepsis ditegakkan dengan

ditemukannya kuman pada biakan darah. Pada pemeriksaan darah tepi dapat

ditemukan neutropenia dengan pergeseran ke kiri (imatur:total seri

granulosit>0,2). Selain itu dapat dijumpai pula trombositopenia. Adanya

peningkatan reaktans fase akut seperti C-reactive protein (CPR) memperkuat


dugaan sepsis. Diagnosis sebelum terapi diberikan (sebelum hasil kultur

positif) adalah tersangka sepsis (Mansjoer,2000:509).

G. PENGKAJIAN

Menggunakan pendekatan ABCDE

1. Airway : yakinkan kepatenan jalan napas, berikan alat bantu napas jika

perlu (guedel atau nasopharyngeal), jika terjadi penurunan fungsi

pernapasan segera kontak ahli anestesi dan bawa segera mungkin ke

ICU.

2. Breathing: kaji jumlah pernasan lebih dari 24 kali per menit merupakan

gejala yang signifikan, kaji saturasi oksigen, periksa gas darah arteri

untuk mengkaji status oksigenasi dan kemungkinan asidosis, berikan

100% oksigen melalui non re-breath mask, auskulasi dada, untuk

mengetahui adanya infeksi di dada, periksa foto thorak.

3. Circulation : kaji denyut jantung, >100 kali per menit merupakan tanda

signifikan, monitoring tekanan darah, tekanan darah, periksa waktu

pengisian kapiler, pasang infuse dengan menggunakan canul yang besar,

berikan cairan koloid – gelofusin atau haemaccel, pasang kateter,

lakukan pemeriksaan darah lengkap, siapkan untuk pemeriksaan kultur,

catat temperature, kemungkinan pasien pyreksia atau temperature

kurang dari 36Oc, siapkan pemeriksaan urin dan sputum, berikan

antibiotic spectrum luas sesuai kebijakan setempat.


4. Disability: Bingung merupakan salah satu tanda pertama pada pasien

sepsis padahal sebelumnya tidak ada masalah (sehat dan baik). Kaji

tingkat kesadaran dengan menggunakan AVPU.

5. Exposure : Jika sumber infeksi tidak diketahui, cari adanya cidera, luka

dan tempat suntikan dan tempat sumber infeksi lainnya.


BAB II

PEMBAHASAN

1. KASUS
Kasus Bayi A dengan Sepsis
Klien datang ke RS Palembang Bari dengan keluhan sesak nafas dan
mual muntah, ibu pasien mengatakn anaknya sudah bebarapa hari terakhir ini
mengakami sesak nafas dan juga muntah.
Klien merupakan pasien pindahan dari IGD dengan diaknosa medi
Sepsis, pada saat dilakukan pengkajian pada pasien didapakatkan
Suhu : 37,9o C
HR : 120 x/m
RR : 65 x/m
Spo2 : 90%

2. Pertanyaan Klinis
Apakah pendidikan keshatan bisa meningkatkan pengetahuan keluarga dari
Bayi. A tentang perawatan tali pusar bayi ?

3. PICO
P : Tali pusar bayi
I : Pendidikan Kesehatan
C : Tidak ada pembanding
O : Tingkat pengetahuan

4. Searching Litelature (Journal)

Setelah dilakukan Searching Literature (journal) di Goggle Sholar,

didapatkan journal 1030 yang terkait dan dipilih 1 jurnal dengan judul
“Pengaruh Pendidikan Kesehatan Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir

Terhadap Tingkat Pengetahuan “

5. VIA

a. Validity

- Desain : Jenis yang digunakan dalam jurnal ini menggunakan


desain penelitian pre experiment, sedangkan desain penelitian
menggunakan one group pre-test and post-test design.
- Sampel : Sampel dalam penelitian ini adalah yang memiliki
anggota keluarga yang memiliki ibu yang baru melahirkan dengan
jumlah sampel sebanyak 30 responden
- Kriteria inklusi : Tercatat ibu dengan bayi baru lahir rawat inap,
Ibu melahirkan spontan dan ibu tanpa komplikasi Saat melahirkan,
Ibu yang bayinya baru lahir cukup bulan
- Eksklusi : Ibu yang tidak bersedia untuk menjadi responden
penelitian dan Ibu yang SC.
- Randomisasi : Tehnik sampel dalam penelitian ini adalah
purposive sampling dengan Uji statistik Wilcoxon sign Rank Test

b. Importance dalam hasil


- Karakteristik sumbjek
Tingkat Pendidikan dan tingkat pekerjaan
- Beda Proporsi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan
karakteristik pendidikan respoden terbanyak ialah pendidikan
SMA yaitu 20 responden (66,7%). Berdasarkan pekerjaan
terbanyak ialah sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 14
responden (46,7%).
- Beda Mean
Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebelum dilakukan
pemberian pendidikan kesehatan, bahwa ibu kurang memahami
perawatan tali pusat hal ini berdasarkan dari hasil yang diperoleh,
30 ibu bayi baru lahir yang diberikan perlakuan yakni untuk pretest
tingkat pengetahuan masuk kategori kurang yaitu sebanyak 17
responden atau 57,7% dan pretest tindakan kategori kurang
sebanyak 20 responden atau 66,7%. Maka dari hasil persentase
terbesar ibu bayi baru lahir masih kurang memahami tentang
pengetahuan dan tindakan perawatan tali pusat. Berdasarkan hasil
di atas maka peneliti memberikan pendidikan kesehatan untuk
mengetahui apakah pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap
tingkat pengetahuan dan tindakan tentang perawatan tali pusat
pada ibu bayi baru lahir.

- Nilai P
Hasil penelitian menunjukkan (p value = 0,000).

c. Applicability
- Diskusi
Pengetahuan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal
(pendidikan, motivasi dan persepsi) dan eksternal (sosial, budaya
dan lingkungan). Tingkat pendidikan yang tinggi atau pengalaman
hidup yang diperoleh, motivasi yang tinggi untuk meningkatkan
kesehatan keluarga, persepsi positif mengenai pelayanan
kesehatan, sosial budaya yang baik serta lingkungan sebagai
support system yang baik akan mendorong keluarga untuk
mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
bagi anggota keluarga yang sakit begitu pula sebaliknya. Di
samping peran perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat juga diharapkan kesadaran dari masyarakat itu
sendiri untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mencari
informasi namun hal tersebut banyak dipengaruhi oleh berbagai
faktor baik internal maupun eksternal. Kurangnya pemanfaatan
fasilitas kesehatan tersebut menjadi salah satu faktor penghambat
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
- Karakteristik penelitian : Jenis kelamin, Usia, Tingkat
Pendidikan dan Pekerjaan Responden, Tingkat Pengetahuan
Keluarga Sebelum dan Setelah Dilakukan Pendidikan Kesehatan
- Fasilitas biaya : Tidak dicantumkan jumlah biaya yang
digunakan

6. Diskusi
Menurut Notoadmodjo (2010) pendidikan kesehatan merupakan suatu
upaya untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk
kesehatan, seperti memberikan informasi pada ibu bayi baru lahir mengenai
perawatan pencegahan dan control infeksi pada bayi yang harus didukung
oleh kemauan, ketrampilan dan adanya pengetahuan ibu serta petugas
kesehatan maka dari itu ibu harus mempunyai pengetahuan dan informasi
yang cukup. Sean (2010) menyatakan apabila informasi baru disebarkan
dengan efektif yakni petugas kesehatan dan pasien diberi pendidikan lebih
baik dapat merubah perilakunya.
Adanya perbedaan tingkat pengetahuan dan tindakan itu dipengaruhi
oleh perilaku baik dari dalam atau dari luar individu itu sendiri. Faktor-faktor
tersebut antara lain persepsi, motivasi, emosi, proses belajar, lingkungan dan
sebagainya (Sean, 2010). Lingkungan sosial akan mendukung terhadap
tingkat pengetahuan seseorang. Apabila ekonomi baik tingkat pendidikan
tinggi secara otomatis pengetahuan juga akan semakin baik dan semakin tua
umur seseorang maka pengalaman seseorang akan semakin banyak
(Notoadmodjo, 2010).
Berdasarkan hasil dari penelitian ini ibu bayi baru lahir yang
memahami perawatan tali pusat, setelah diberikan pendidikan kesehatan maka
semakin meningkat yaitu pada posttest tingkat pengetahuan masuk kategori
baik sebanyak 22 responden atau 73,3% dan posttest tindakan masuk kategori
baik sebanyak 20 responden atau 66,7%. Dengan melihat hasil penelitian di
Puskesmas Ranomut Kota Manado yang didapatkan, terdapat peningkatan
pengetahuan ibu bayi baru lahir yang masuk dalam kategori baik dengan hasil
nilai p value = 0,000 (p < 0,05).
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Ediai 8. Jakarta :

EGC.

Doenges, Marilyn E.dkk. 2000. Rencana Perawatan. Jakarta : EGC.

Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta :

Media Aesculapius FK UI.

Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Ilmu Kesehatan. Jakarta : Info

Medika Jakarta.

Muttaqin, Arif. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem Pernapasan :

Salemba

Anda mungkin juga menyukai