Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIK PENGALAMAN PROFESI DARING (PPP-DARING)

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI


SEMESTER GANJIL TA. 2020/2021

Tri Utari1, Rukia Lubis2


1
Mahasiswa Pascasarjana, Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Bengkulu
2
Dosen, FKIP Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

ABSTRAK
Kegiatan PTK ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan tentang pendidikan,
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran daring, Metode
yang digunakan dalam kegiatan ini adalah participatory learning and action (PLA), meliputi : 1).
koordinasi dengan mitra untuk persiapan pelaksanaan program, menghubungi tim ahli (pihak
terkait), 2). penyusunan beberapa modul penelitian sebagai panduan kegiatan, Hasil kegiatan ini
adalah memahami bahwa PTK dapat dilakukan dengan menggunakan system daring.
Kata Kunci : Penelitian Tindakan Kelas, Daring.

PENDAHULUAN
Salah satu kompetensi output Program Studi Magister Pendidikan Blologi S-2 Program
Pascasarjana UMB adalah dlharapkan memiliki kompetensi mampu mengajar bidang Blologi
dan Pendidikan Blologi pada Program S-I dl FKIP Universias Muhammadlyah Bengkulu, Untuk
Itu mahasiswa perlu dibekali pembentukan kemampuan mengajar (teaching skill) baik secara
teoritis maupun praktls melalul Daring. Secara teoritis dibekali melalui mata kuliah – mata
kuliah pembelajaran yang ada. Secara praktis, bekal kemampuan mingajar dapat dilatihkan
melalui keglatan Program Pengalamari Profesi (PPP) di Perguruan Tinggi.
Dosen profesional adalah dosen yang dalam melaksanakan tugas mampu menunjukkan
penguasaan kompetensi yang dimilikinya sebagai dosen. Kompetensi dosen dlmaksud meliputi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Dalam rangka menyiapkan dosen yang
profesional. maka Praktik Pengalaman Profesi (PPP) merupakan salah satu kulminasi atau muara
program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memantapkan kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial tersebut,
Praktik Pengelaman Profesi (PPP) merupakan salah satu mata kuliah pada Program
Pascasarjana Pendidikan Blologi S-2 yang membekali mahasiswa dalam keterampilan menyusun
Program Perkuliahan seperti Silabus, Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Instrumen
kognitif, psikomotor, afektlf serta diaplikasikan di dalam kegiatan PPP. Peningkatan kompeten
dan keterampilan mengajar tersebut dlperoleh dan kegiatan yang dilakukan secara kolaboratif
antara mahasiswa, dosen pembimbing dan dosen pamong.
Praktik Pengalaman Profesi (PPP) merupakan aktivitas yang dilaksanakan sebagai suatu
sarana pembentukan jati diri bagi para mahaslswa Program Studl Magister Pendidikan Blologi
Universitas Muhammadiyah Bengkulu sekaligus sebagai suatu Ikhtiar yang dilakukan Program
Studi Magister Pendidikan Blologi Universites Muhammadiyah Bengkulu untuk berkontribusi
kepada masyarakat secara nyata khususnya dalam bidang pendidikan biologi. Di era wabah
pandemik CQVID-19 dan memasuki era New Normal, seluruh kegiatan belajar mengajar
dialihkan dari secara tatap muka menjadi secara daring, khususnya di daerah- daerah yang
terdampak. Oleh karena itu, pelaksanaan PPP Tahun Akademik Ganjil 2020/2021 dialihkan
menjadi praktek pengajaran secara daring.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan desain
penelitian model Kemmis dan Mc. Taggart. Kegiatan PTK ini dilaksanakan dengan berbasis
Zoom Meeting yang diterapkan pada mata kuliah Metodelogi Penelitian Pendidikan semester VII
di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Bengkulu (Kampung Bali, Kampus 1) ± selama 1 bulan mulai pada bulan
November-Desember tahun 2020.. Objek penelitian adalah keaktifan dan hasil belajar
mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan penilaian tugas mahasiswa.
Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

Instrumen
Agenda utama dari kegiatan ini adalah pelaksanaan Uji Coba (Open Class) kegiatan
Meeting Online pada Mata kuliah Metodelogi Penelitian Pendidikan dengan peneliti. Mahasiswa
yang terlibat berjumlah ± 69 orang, terbagi atas 9 (Sembilan) kelompok dengan materi yang
berbeda-beda. Data disajikan secara terperinci dalam bentuk tabel 3.1 di bawah ini :
Tabel 3.1 Kontrak Perkuliahan Mahasiswa Kelas VII
No Kegiatan Kelompok/ Bobot Tenggat Waktu
Individu
1 Partisipasi Online Individu 10 % 26 September 2020 –
9 Januari 2021
2 Tugas 1. Individu 20 % 3 - 5 Oktober 2020
Tugas : Analisis video
(tulis tangan)
3 Tugas 2. Individu 20 % 10 – 16 Oktober
Laporan pratikum 2020
(Melampirkan Video
Kegiatan Pratikum)
4 Tugas3. Kelompok 1 : 10 % Kumpulan Makalah
Makalah + Peta Konsep  Rinaldi (16 Oktober 2020)
+ Presentasi dan Diskusi Prayoga Peta Konsep +
online tentang Respon  Irmaning Presentasi +
dan Adaptasi Rahayu Diskusi(17
 Sri Ningsih Oktober2020)
 TantrySaraz
 Reyza
Veronica
 Indah
Nopitasari
 Yesnita
Sepriani
Quis Individu 20 % 17 Oktober 2020
5 Tugas 4. Kelompok 2 : 10 % Kumpulan Makalah
Makalah + Peta Konsep  DestriAmelia (23 Oktober 2020)
+ Presentasi dan Diskusi  HesiLestari Peta Konsep +
online tentang Makan  RenniAndeka Presentasi +
dan Hubungan Makan  DianJulianti Diskusi(24
 WindaNopita Oktober2020)
 DianaLugita
 Winda Ovi
Quis Individu 20 % 24 Oktober 2020
6 Tugas 5. Kelompok 3: 10 % Kumpulan Makalah
Makalah + Peta Konsep  DeltaOlevia (30 Oktober 2020)
+ Presentasi dan Diskusi  AtikaMiranda Peta Konsep +
online tentang Habitat  NestiFitriani Presentasi +
dan Relung  SitiNurjanah Diskusi(31
 FebriSyahputr Oktober2020)
a
 NurHasanah
 ArsanSumatri
Quis Individu 20 % 31 Oktober 2020
7 Tugas 6. Kelompok 4 : 10 % Kumpulan Makalah
Makalah + Peta  Oktaviani (6 November 2020)
Konsep + Presentasi  Aviva Peta Konsep +
dan Diskusi online Rusdiana Presentasi + Diskusi
tentang  Deski (7 November 2020)
Populasi Hewan Wulandari
 Afiva
Ramadhanti
 Verawati
 Nola Ferselia
 Pernando
Arisgo
 WiyanaNadia
Quis Individu 20 % 7 November 2020
8 UTS individu 20 % 14 November 2020
9 Tugas 7. Kelompok 5 : 10 % Kumpulan Makalah
Makalah + Peta Konsep  Zonepa (20 November
+ Presentasi dan Tandean 2020) Peta Konsep
+ Presentasi +
Diskusi (21

Diskusi online tentang  Dian Lestari November 2020)


Interaksi Hewan  Rani Elvan
 Novera Irma
 Rahayu Ririn
 Elvina
Dwiandita
 Erni Eriyati
Quis Individu 20 % 21 November 2020
10 Tugas 8. Kelompok 6: 10 % Kumpulan Makalah
Makalah + Peta Konsep  NyimasNelma (27 November
+ Presentasi dan Diskusi  Ratna Dayanti 2020) Peta Konsep
online tentang  Nicho Hari + Presentasi +
Komunitas Saputra Diskusi (28
 NandaFitri November 2020)
 NikenSafariah
 KikiFatmala
 Riana Utami
Quis Individu 20 % 28 November 2020
11 Tugas 9. Individu 20% 5 – 11 Desember
Laporan pratikum 2020
(Melampirkan Video
Kegiatan Pratikum)
12 Tugas 10. Kelompok 7 : 10 % Kumpulan
Makalah + Peta Konsep  Dira Nesti Makalah (11
+ Presentasi dan Diskusi  Fedo AdiPutra Desember 2020)
online tentang  SisiPutri Peta Konsep +
Ekoenergenetika  DheoPangestu Presentasi +
 NatasyaAura Diskusi (12
 Lusilawati Desember 2020)
 Desilia Safitri
Quis Individu 20 % 12 Desember 2020
13 Tugas 11. Kelompok 8: 10 % Kumpulan Makalah
Makalah + Peta Konsep  KikiDelvia (18 Desember 2020)
+ Presentasi dan Diskusi  Febsyahdila Peta Konsep +
online tentang Aspek Presentasi + Diskusi
Terapan (19 Desember 2020)

Ekologi Hewan  ShelyAnggrae


ni
 Destriani
 FitriAyu
 RefikaDamaya
nti
 Nopita Sari
Quis Individu 20 % 19 Desember 2020
14 Tugas 12. Individu 20 % 26 Desember 2020 – 2
Laporan pratikum Januari 2021
(Melampirkan Video
Kegiatan Pratikum)
15 Tugas 13. Individu 20 % 2 – 5 Januari 2021
Tugas : Analisis Jurnal
(Tulis tangan)
16 UAS Individu 20 % 9 Januari 2021
Jumlah 100 %

Pelaksanaan open lesson ini terdiri dari 4 (empat) siklus. Pada setiap siklus diadakan
diskusi perencanaan (plan), pelaksanaan di kelas (do) dan refleksi dari setiap akhir kegiatan
(see).

Prosedur Prosedur
Sebelum pelaksanaan PTK dilakukan, Peneliti melakukan kegiatan observasi terlebih
dahulu kepada dosen pamong terkait tentang mata kuliah yang diampuh, kelas yang diambil,
ruangan kuliah, jam praktik, pembagian kelompok diskusi, materi, absen, jurnal, RPS, SAP dan
silabus. Selanjutnya peneliti menyusun perangkat pembelajaran seperti silabus, RPS, SAP,
jurnal, absen, materi dan PPT. Selain itu juga praktikan harus berkordinasi dengan komti kelas
yang diambil untuk mendapatkan informasi selanjutnya. Setelah semua hal yang berkaitan
dengan PTK sudah siap, maka peneliti dapat mengajar di kelas tersebut.
Dalam proses pembelajaran, peneliti berpedoman kepada RPS dan SAP yang sudah
dibuat. Secara umum, peneliti telah melakukan sesuai dengan prosedur pembelajaran yang
termuat dalam satuan acara pembelajaran (SAP). Prosedur pembelajaran dicirikan dengan
kegiatan Metting Online berbasis Zoom Meeting yang terdiri dari 3 tahap yaitu plan, do dan see
(SAP terlampir) sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat terealisasikan. Kegiatan
tatap muka dilakukan sebanyak 4x pertemuan dengan rincian sebagai berikut :
1. Pertemuan 1 menggunakan metode diskusi melalui Zoom Meeting dengan media PPT
kemudian mengevaluasi diakhir pembelajaran.
2. Pertemuan 2 menggunakan metode diskusi melalui Zoom Meeting dengan media PPT
kemudian mengevaluasi diakhir pembelajaran.
3. Pertemuan 3 menggunakan metode diskusi melalui Zoom Meeting dengan media PPT
kemudian mengevaluasi diakhir pembelajaran.
4. Pertemuan 4 menggunakan metode diskusi melalui Zoom Meeting dengan media PPT
kemudian mengevaluasi diakhir pembelajaran..

Data Analisis
Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Selain itu untuk
memudahkan peneliti menilai mahasiswa digunakan format penilaian seperti berikut ini :

No Komponen Penilaian Presentase


1 Kehadiran 20%
2 Tugas 40%
3 UTS dan UAS 40%
Jumlah 100%
Note: Bobot nilai tugas (presentasi, responsi) minimal 27%
Bobot nilai praktikum sesuai bobot sks
Nilai akhir : menggunakan standar penilaian
Kisaran Nilai Kriteris (Huruf Mutu)
81-100 A
66– 80 B
55 – 65 C
46- 55 D
≤ 45 E

HASIL
Melalui kegiatan ini, praktikan menyimpulkan hasil yang diperoleh selama proses pembelajaran.
Dampak positif yang dirasakan oleh mahasiswa bahkan mahasiswa praktikan itu sendiri. Adapun
hasil yang diperoleh setelah mengaplikasikan pembelajaran berbasis Meeting Online adalah :
1. Mahasiswa lebih aktif dalam proses pembelajaran
2. Mahasiswa sudah mulai berani mengemukakan pendapat
3. Hanya beberapa mahasiswa saja yang tidak tepat waktu
4. Disiplin dan tertib ketika proses pembelajaran berlangsung
5. Mahasiswa lebih kritis dalam menerima informasi
6. Mahasiswa tidak mengantuk dan semangat ketika praktikan mengajar
7. Mahasiswa menghargai adanya perbedaan pendapat
8. Afektif mahasiswa sudah semakin baik
9. Hasil diskusi mahasiswa dan penilaian makalah penulisan dikategorikan cukup baik. Diantara
kelompok yang sudah tampil data menunjukkan bahwa hasil kelompok tidak berbeda jauh baik
aktivitas diskusi dan hasil makalah. Hasil aktivitas diskusi mahasiswa tertinggi diperoleh oleh
kelompok 6 dengan nilai 85, selanjutnya kelompok 5 dengan nilai 83,75, dan terakhir kelompok
kelompok 7 dengan nilai 81,25. Sedangkan penilaian makalah tertinggi diperoleh oleh kelompok
6 dengan nilai 86, selanjutnya kelompok 7 dengan nilai 83, dan terakhir kelompok 5 dengan nilai
80,4. Data tersebut dipostulasikan dalam bentuk diagram dibawah ini:

Diagram Lingkaran 3.1 Hasil Aktivitas Diskusi


Diagram Batang 3.2 Nilai Makalah

PEMBAHASAN
Kegiatan tatap muka pada pertemuan 1:
Pada pertemuan pertama belum terlihat jelas aktivitas diskusi. Beberapa mahasiswa
banyak yang tidak berinteraksi dalam proses diskusi tersebut. Berkaitan dengan penyaji, menurut
pandangan praktikan penyaji cukup menguasai materi yang sedang dibahas. Ada seorang
mahasiswa yang mampu memberikan penjelasan yang cukup komprehensif. Selain itu mereka
juga saling berkolaborasi antar sesama dan menghargai pendapat orang lain.
Praktikan belum mengajar seperti layaknya seorang guru/dosen, disini tugas praktikan
hanya mengamati jalannya diskusi. Namun diakhir pembelajaran praktikan mencoba
menambahkan dan meluruskan jawaban dari mahasiswa.
Kegiatan tatap muka pada pertemuan 2:
Terkait masalah waktu, praktikan memberikan toleransi 15 menit. Jika lewat dari waktu
yang ditentukan maka proses pembelajaran akan segera dimulai.Pada pertemuan kedua, kelihatan
mereka masih takut dalam kegiatan diskusi berbasis Meeting Online ini. Mereka belum berani
memberikan pendapat, terlihat didalam kelompok saling mendorong temannya untuk bertanya.
Praktikan mencoba menegur dan memberikan dorongan kepada seluruh mahasiswa untuk berani
berpendapat. Praktikan memberikan peluang yang seluas-luasnya untuk mereka bertanya ataupun
menambahkan jawaban. Benar atau salah itu urusan belakang.
Dilihat dari sisi penyaji, mereka belum memiliki kesiapan dalam mempresentasikan hasil
diskusi. Dimana soal yang akan dibahas belum selesai dikerjakan bahkan mereka kurang paham
dengan soal yang dibuat. Namun mereka memiliki kemauan untuk memperbaikinya. Selain itu,
penyaji belum bisa mengontrol emosi ketika menjawab pertanyaan dari pembanding ataupun
audience dan ada satu mahasiswa yang belum memiliki pemahaman tentang materi yang
didiskusikan, sehingga ketika menjawab pertanyaan dari rekan-rekannya mahasiswa tersebut
hanya membaca dari handphone.
Untuk meminimalisir hal tersebut, praktikan selalu menuntut mahasiswa untuk
memahami materi dan mampu mengembangkan apa yang sudah dibaca.
Kegiatan tatap muka pada pertemuan 3:
Secara umum proses Meeting Online berjalan dengan baik. Diikuti oleh keaktifan penyaji
dan penanya didalam forum diskusi. Penyaji cukup memahami materi namun ada beberapa
pertanyaan yang sempat menjadi kendala. Dari segi pembanding cukup kritis dalam
mengomentari teori yang dikemukakan penyaji. Ketika pertanyaan yang belum terjawab pada
waktu itu, praktikan memberikan kesempatan kepada penyaji untuk mengulas jawabannya pada
pertemuan selanjutnya. Hal ini dikarenakan karena terbatasnya waktu, kadang juga audience
tidak mendapatkan kesempatan untuk bertanya sehingga mereka merasa bosan dalam kegiatan
diskusi. Praktikan selalu mengingatkan mahasiswa untuk mencatat materi yang sedang dibahas
dan memahaminya dirumah apabila tidak paham bisa ditanyakan ke teman atau ke mahasiswa
praktikan.
Ada suatu kejadian, mahasiswa praktikan menegur mahasiswa yang tidak memperhatikan
proses pembelajaran. Mahasiswa itu tidak mengaktifkan kameranya. Praktikan mencoba
mendekati dan menegur dengan cara yang halus. Mahasiswa tersebut langsung diam dan berubah
ekspresi. Hal seperti inilah yang tidak boleh dibiarkan, jika dibiarkan akan menjadi kebiasaan
dan kebiasaan ini akan menular kepada temannya yang lain. Seorang guru/dosen harus peka
terhadap aktivitas siswa atau mahasiswa didalam kelas.
Kegiatan tatap muka pada pertemuan 4:
Jika dibandingkan dengan pertemuan selanjutnya pertemuan ini cukup memuaskan. Dari
segi persiapan penyaji yang sangat memukau. Penyanya kurang aktif sehingga memberikan
kesan diskusi yang menoton. Praktikan mencoba menghidupkan kembali proses diskusi sesuai
dengan fungsinya sebagai moderator dan fasilitator. Beberapa pertanyaan dari pembanding tidak
menuntut penyaji berpikir kritis karena jawabannya sudah tertera didalam makalah. Penyaji
cukup cepat dalam menjawab pertanyaan bahkan memberikan beberapa pengembangan rumus
yang lain. Mereka terlihat paham dengan konsep yang dibahas dan bertanggung jawab atas
materinya. Mereka saling berkolaborasi antara satu dengan yang lain sehingga semua penyaji
mendapatkan kesempatan untuk berpendapat. Ketika ada waktu praktikan memberikan
kesempatan kepada audience untuk bertanya. Ketika audience menanggapi jawaban penyaji
disini terjadi proses diskusi yang cukup menarik.

KESIMPULAN
Secara keseluruhan program kegiatan PTK dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Yang mana semua program dapat praktikan laksanakan dengan cukup baik. Praktikan dapat
melaksanakan proses pembelajaran 3 kali pertemuan tatap muka termasuk ujian (syarat dari
pihak pasca hanya 3x pertemuan). Antusiasme mahasiswa sudah mulai terbentuk dan beragam
ada yang cukup rendah, tinggi dan sangat tinggi dilihat dari banyaknya siswa yang menanyakan
mengenai materi yang disampaikan serta tugas-tugas yang diberikan mendapatkan nilai yang
memuaskan. Program yang dilaksanakan oleh praktikan cukup memuaskan, karena itu praktikan
berusaha untuk melakukan analisis demi menemukan solusi untuk menjadi bahan renungan guna
memperbaiki penulis ke depannya mengajar bukanlah suatu kegiatan yang mudah karena dalam
mengajar harus mampu menguasai kondisi peserta didik, penguasaan materi dan perlu
pengelolaan kelas agar kondisi kelas tetap kondusif.

DAFTAR PUSTAKA
Odium, E. P. 1971 Fundamental of ecology 3 rd edition w. B. saunders book co. Philadelphia.

Soetjipto. 1993. Dasar-dasar ekologi hewan. Yogyakarta. Fakultas biologi UGM.

Sumarto, Suroyo. Roni Koneri. 2016. Ekologi Hewan. CV. Patra Media Grafindo : Bandung

Utina, Ramli. Dewi Wahyu KB. 2009. Ekologi dan Lingkungan Hidup. ISBN 978-979-1340-
13-7

Anda mungkin juga menyukai