Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KELUARGA SEBAGAI SUATU LEMBAGA

Disusun Oleh:
LEONY HAPPYTRI
NIM : 21075075

Dosen Pembimbing :
Dr. Yenni Idrus, M.Pd

ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu kesejahteraan Keluarga (IKK) ini dapat
selesai sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh
pada sunnahnya Amiin.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya hambatan selalu mengiringi
namun atas bantuan, dorongan dan bimbingan dari orang tua, dosen
pembimbing dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu
akhirnya semua hambatan dalam penyusunan makalah ini dapat teratasi.
Makalah ini saya susun dengan tujuan sebagai menambah wawasan
tentang Keluarga Sebagai Suatu Lembaga. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan sebagai bahan pemikiran khususnya untuk para
pembaca dan tidak lupa saya mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah
ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan
makalah ini. Saya sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan demi kebaikan
saya untuk kedepannya.

Padang, ... - ... - .... .

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAH....................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN
Latar belakang.......................................................................................................4
Rumusan masalah.................................................................................................4
Tujuan pembuatan makalah..................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN
A. Intuisi Keluarga, Pernikahan, Filosofi Keluarga, Tujuan Keluarga, Serta
Bentuk/Jenis Keluarga.....................................................................................5
1.1 INTUISI KELUARGA...............................................................................5
1.2 PERNIKAHAN..........................................................................................7
1.3 FILOSOFI KELUARGA...........................................................................8
1.4 TUJUAN KELUARGA.............................................................................8
1.5 BENTUK/JENIS KELUARGA.................................................................8
B. KEKERABATAN....................................................................................10
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan ........................................................................................................11
Saran...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keluarga sebagai suatu lembaga artinya adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang
sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat, yang melahirkan individu
dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Lembaga keluarga adalah
lembaga yang bersifat universal artinya seluruh masyarakat didunia mengenal akan lembaga
tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Intuisi keluarga, Pernikahan, Filosofi Keluarga, Tujuan Keluarga,
serta Bentuk/Jenis Keluarga?
2. Apa itu Kekerabatan?

C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH


1. Mengetahui maksud dari Intuisi keluarga, Pernikahan, Filosofi Keluarga,
Tujuan Keluarga, serta Bentuk/Jenis Keluarga.
2. Mengetahui arti dari Kekerabatan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. INTUISI KELUARGA, PERNIKAHAN, FILOSOFI KELUARGA,


TUJUAN KELUARGA, SERTA BENTUK/JENIS KELUARGA

1.1 INTUISI KELUARGA


Definisi keluarga menurut beberapa para ahli :
a. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik,
kakak, kakek dan nenek.
b. Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen
yang saling berinteraksi satu sama lain.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut
yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti
sebagaimana unit individu.
d. Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan
budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari
tiap anggota.
e. Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan
suatu budaya.
f. Johnson’s (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah
yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal

5
dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara
satu orang dengan orang yang lainnya.
g. Lancester dan Stanhope (1992)
Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau yang
berbeda dan saling mengikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya
Bertempat tinggal dalam satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya
Pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya.
h. Jonasik and Green (1992)
Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung, yang mempunyai dua sifat
(keanggotaan dalam keluarga dan berinteraksi dengan anggota yang lainnya).
i. Bentler et. Al (1989)
Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang mempunyai
kebersamaan seperti pertalian darah/ikatan keluarga, emosional, memberikan
perhatian/asuhan, tujuan orientasi kepentingan dan memberikan asuhan untuk
berkembang.
j. National Center for Statistic (1990)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama dalam satu
rumah.
k. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan
emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.
l. BKKBN (1992)
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya.
m. Keluarga Sejahtera
Keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada tyme,
memiliki hubungan serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan
masyarakat dan lingkungan.
Kepentingan Institusi Keluarga
• Dalam Islam institusi keluarga amat penting karena melaluinyalah terbentuknya
masyarakat yang bakal melahirkan khaira ummah. Dalil:
- Firman Allah:
“Dan Kami telah mengutuskan beberapa orang rasul sebelum kamu dan Kami berikan
kepada mereka istri-istri dan keturunan.” al-Ra’d, 13:38

6
“ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan di antaramu rasa kasih sayang.” al- Ruum,30:21 “Dan kahwinkanlah orang-
orang yang sendirian di antara kamu, dan orang – orang yang layak (berkahwin), dari
hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya.” al-Nuur,24:32
Keluarga merupakan institusi sosial pertama yang dikenal anak dalam proses
sosialisasi. Keluarga, khususnya orang tua, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perkembangan kepribadian anak, termasuk cara mereka dibesarkan. Keluarga dipandang
sebagai institusi (lembaga) yang dapat memenuhi kebutuhan insani (manusiawi), terutama
kebutuhan bagi pengembangan kepribadiannya dan pengembangan bagi pengembangan ras
manusia (Syamsu Yusuf, 2001:37). Apabila mengaitkan peran keluarga dengan upaya
memenuhi kebutuhan individu dari Maslow, maka keluarga merupakan lembaga pertama
yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Melalui perlakuan dan bimbingan yang baik dari
orang tua, anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, baik fisik-biologis maupun
sosio psikologisnya. Apabila anak telah memperoleh rasa aman, penerimaan sosial dan harga
dirinya, maka anak dapat memenuhi kebutuhan tertingginya, yaitu perwujudan diri (self
Actualization).
Keluarga juga merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam proses alih
kebudayaan, di mana keluarga adalah elemen terkecil dan fundamental dalam pendidikan
seorang individu.
1.2 PERNIKAHAN
Pernikahan adalah akad atau ikatan antara seorang laki-laki dan perempuan untuk
membangun rumah tangga sebagai suami istri sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Hukum pernikahan dalam Islam dibagi kepada beberapa jenis, yakni:
• Wajib, jika baik pihak laki-laki dan perempuan sudah memasuki usia wajib nikah,
tidak ada halangan, memiliki kemauan untuk berumah tangga dan khawatir terjadi
zina. Kondisi seperti ini menjadi wajib untuk segera melangsungkan pernikahan.
• Sunnah. Menurut pendapat para ulama, sunnah adalah kondisi di mana seseorang
memiliki kemauan dan kemampuan untuk menikah namun belum juga
melaksanakannya. Orang ini juga masih dalam kondisi terhindar atau terlindung dari
perbuatan zina sehingga meskipun belum menikah, tidak khawatir terjadi zina.
• Haram, ketika pernikahan dilaksanakan saat seseorang tidak memiliki keinginan dan
kemampuan untuk menikah, namun dipaksakan. Nantinya dalam menjalani kehidupan
rumah tangga, dikhawatirkan istri dan anaknya ditelantarkan.
• Makruh, apabila seseorang memiliki kemampuan untuk menahan diri dari perbuatan
zina. Akan tetapi belum berkeinginan untuk melaksanakan pernikahan dan memenuhi
kewajiban sebagai suami.
• Mubah, jika pernikahan dilakukan oleh orang yang memiliki kemampuan dan
keinginan, akan tetapi jika tidak pun dia bisa menahan diri dari zina. Jika pernikahan
dilakukan, orang tersebut juga tidak akan menelantarkan istrinya.
Rukun pernikahan yaitu adalah :

7
1. Calon pengantin pria
2. Calon pengantin perempuan
3. Wali nikah
4. Dua orang saksi
5. Sighat (akad) ijab kabul
Adapun mengenai syarat-syarat perkawinan adalah sebagai berikut :
a. Perempuan yang halal dinikahi oleh laki-laki untuk dijadikan istri, perempuan
Itu bukanlah yang haram dinikahi, baik haram untuk sementara ataupun untuk
selamanya.
b. Hadirnya para saksi dalam pelaksanaan pernikahan.
1.3 FILOSOFI KELUARGA
Perkawinan dari sudut pandang Islam merupakan sistem peraturan dari Allah SWT
yang mengandung karunia yang besar dan hikmah yang agung. Melalui perkawinan dapat
diatur hubungan laki-laki dan wanita ( yang secara fitrahnya saling tertarik ) dengan aturan
yang khusus. Dari hasil pertemuan ini juga akan berkembang jenis keturunan sebagai salah
satu tujuan dari perkawinan tersebut. Serta dari perkawinan itu pulalah terbentuk keluarga
yang didalamnya didirikan peraturan hidup khusus dan sebagai konsekuensi dari sebuah
perkawinan. Sedangkan menurut beberapa ahli :
a. Friedman (1998). Keluarga merupakan kesatuan dari orang orang yang terikat dalam
perkawinan, ada hubungan darah, atau adopsi dan tinggal dalam satu rumah.
b. Salivicon G. Bailon dan Aracellis Maglaya (1989). Keluarga adalah dua atau lebih
dari individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan satu
kebudayaan

1.4 TUJUAN KELUARGA


Tujuan dibentuknya keluarga di antaranya:
➢ Mengatur hubungan seksual secara sah.
➢ Mengatur pola-pola pemeliharaan, pengawasan, pengayoman, membesarkan, dan
mendidik anak menuju jenjang kedewasaan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab
dari pembentukan keluarga.
➢ Memelihara dan mengembangkan rasa kasih sayang, semangat hidup, dan kebutuhan-
kebutuhan afeksi lainnya antara seluruh anggota keluarga
Dengan terbentuknya keluarga, terdapat fungsi proteksi yaitu mendapatkan rasa
ketentraman dan dilindungi baik secara psikologis maupun fisik. Apabila di dalam keluarga
terdapat rasa aman, maka proses-proses sosial di dalam keluarga dapat berjalan secara
harmonis.
1.5 BENTUK/JENIS KELUARGA
Adapun macam-macam bentuk keluarga, diantaranya:
❖ Berdasarkan Garis Keturunan

8
Berdasarkan garis keturunnyannya, keluarga dibedakan menjadi 2 yaitu:
a) Patrilinear yaitu keturunan sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan tersebut disusun melalui jalur dari orang tua
laki-laki (ayah).
b) Matrilinear yaitu keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam
beberapa ganerasi dimana hubungan tersebut disusun melalui jalur garis ibu.

❖ Berdasarkan Jenis Perkawinan


Berdasarkan jenis perkawinannya, keluarga dibedakan menjadi:
a) Monogami yaitu keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang istri.
b) Poligami yaitu keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu istri.

❖ Berdasarkan Pemukiman
Berdasarkan pemukimannya keluarga dibedakan menjadi:
a) Patrilokal yaitu pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga
sedarah dari suami.
b) Matrilokal yakni pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga
satu istri
c) Neolokal yaitu pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri.

❖ Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga


Berdasarkan jenis anggota keluarganya, keluarga dibedakan menjadi:
a) Keluarga inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-
anak.
b) Keluarga besar (Extended Family) yaitu keluarga inti ditambahkan dengan sanak
saudara seperti Nenek, kakek, keponakan, dan lain-lain.
c) Keluarga Berantai (Serial Family) yaitu keluarga yang terdiri atas wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu inti keluarga.
d) Keluarga dari Duda/janda (Single Family) yakni merupakan keluarga yang terjadi
karena perceraian atau kematian.
e) Keluarga berkomposisi (Composite) yaitu keluarga yang perkawinannya berpoligami
dan hidup secara bersama.
f) Keluarga Kabitas (Cahabitation) yaitu keluarga yang terdiri atas dua orang yang
terjadi tanpa pernikahan namun membentuk suatu keluarga.

❖ Berdasarkan Kekuasaan
Berdasarkan kekuasaannya, keluarga dibedakan menjadi:
a) Patriakal yaitu keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga
berada dipihak ayah.
b) Matrikal yaitu keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga
berada dipihak ibu.
c) Equalitarium yaitu keluarga dimana ayah dan ibu yang memegang kekuasaan.

9
B. KEKERABATAN
Kekerabatan adalah unit terkecil dari terbentuknya sebuah struktur sosial dari hubungan
perkawinan atau hubungan darah antara baik itu terdiri satu keluarga atau lebih. Kekerabatan
juga kerangka interaksi antara mereka yang merasa mempunyai hubungan satu sama lain.
Kekerabatan juga merupakan orang yang dianggap/ digolongkan mempunyai hubungan
keturunan/darah atau hubungan perkawinan dengan EGO. Ketentuan mengenai siapa yang
tergolong sebagai kerabat EGO dibuat berdasarkan atas sistem kekerabatan yang berlaku
dalam masyarakat ybs, di mana EGO adalah sasal seorang warganya, yang mengatur
serangkaian hak dan kewajiban bagi anggota kerabat.

PRINSIP PERHITUNGAN DALAM KELOMPOK – KELOMPOK KEKERABATAN

1. UNILINEAL: Menghitung hubungan kekerabatan berdasarkan satu garis (laki-laki


atau perempuan) saja.
• Patrilineal: garis laki-laki
• Matrilineal: garis perempuan
Bedakan dengan patriarkhat dan matriarkhat
2. BILINEAL: menghitung hubungan kekerabatan melalui pria saja untuk sejumlah hak
dan kewajiban dan melalui wanita untuk sejumlah hak dan kewajiban lainnya
3. BILATERAL: menghitung hubungan kekerabatan melalui pria dan wanita:
a) Ambilineal: ada kebebasan memilih menggabungkan diri melalui garis pria
atau wanita.
b) Konsentris: menghitung hubungan kekerabatan sampai angkatan tertentu.
c) Promogenitur: melalui pria dan wanita tetapi hanya yang tertua.
d) Ultimogenitur: melalui pria dan wanita tetapi hanya yang termuda.

MENURUT G.P. MURDOCK ADA 3 KATEGORI KELOMPOK KEKERABATAN


BERDASARKAN FUNGSI SOSIALNYA:
1. Kelompok kekerabatan berkorporasi (corporate kingroups). Misal: kel. Inti
2. Kelompok kekerabatan kadangkala (occasional kingroups)
- Anggotanya banyak
- Hanya berkumpul/bergaul kadang kala
- Misal: kindred
3. Kelompok kekerabatan menurut adat ( circumsriptive kingroups)
- Warganya tidak saling kkena

10
- Tanda anggota ditentukan oleh adat
- Misal: klen besar/marga
FUNGSI KEKERABATAN:
1. Menunjukkan kelakuan serta tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan identitasnya.
2. Mewujudkan adanya beberapa kelompok atau kesatuan sosial.
3. Menimbulkan usaha saling tolong menolong dan kerja sama mengatasi berbagai
masalah.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya keluarga merupakan institusi sosial pertama yang dikenal anak dalam proses
sosialisasi. Tujuan dibentuknya keluarga adalah mengatur hubungan sex yang sah, pengatur
pola pemeliharaan anak, memelihara dan mengembangkan rasa kasih sayang. Dengan
terbentuknya keluarga, terdapat fungsi proteksi yaitu mendapatkan rasa ketentraman dan
dilindungi baik secara psikologis maupun fisik. Apabila di dalam keluarga terdapat rasa
aman, maka proses-proses sosial di dalam keluarga dapat berjalan secara harmonis. Dengan
adanya pernikahan maka terbentuklah sebuah keluarga. Lalu muncullah seorang anak,
sehingga anggota keluarga bertambah. Suatu keluarga terdiri dari beberapa tipe atau jenis
yang dapat dibedakan berdasarkan garis keturunan, jenis perkawinan, permukiman, jenis
anggota keluarga, serta berdasarkan kekuasaannya.
Kekerabatan adalah unit terkecil dari terbentuknya sebuah struktur sosial dari hubungan
perkawinan atau hubungan darah antara baik itu terdiri satu keluarga atau lebih. Selain itu
dalam sistem kekerabatan prinsip – prinsip keturunan (Descent) yang membatasi keanggotaan
kelompok kekerabatan itu sendiri. Dimana prinsip itu terdiri dari Unilineal, Bilineal, dan
Bilateral.

B. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya saya akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggung jawab kan nantinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alimamunnur.2015.”MAKALAH LEMBAGA KELUARGA”,


https://alimamunnur.blogspot.com/2015/11/makalah-lembaga-
keluarga.html?m=1, diakses pada 20 Oktober 2021 pukul 10.29.
Gischa, Serafica.2021.”Sistem Kekerabatan: Pengertian dan
Jenisnya”, Sistem Kekerabatan: Pengertian dan Jenisnya,
diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 13.10.
Materi, Admin.2021.”Macam-Macam Keluarga – Pengertian, Ciri
Dan Fungsi”, https://materibelajar.co.id/macam-macam-
keluarga/, diakses pada 30 Oktober 2021 pukul 08.00.
Yuliana.”KELUARGA SEBAGAI SUATU LEMBAGA”, diakses pada
22 September 2021 pukul 22.22

12

Anda mungkin juga menyukai