Makalah
Diajukan dalam Mata Kuliah Falsafa al-Qur’an Konsentrasi Dirasah Islamiyah
Oleh:
AKBAR UMAR
NIM: 80100320086
Dosen Pemandu:
Dr. H. Muhammad Sadik Sabry, M.Ag
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, seru sekalian alam, shalawat dan salam semoga
tercurah kepada junjungan nabi besar Muhammad saw., para sahabat, keluarga serta
pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.
Tersusunnya makalah ini tentunya tak lepas dari peran berbagai pihak yang
telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, secara langsung maupun tak
langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang ikut membantu.
Tak ada gading yang tak retak, untuk itu pun penulis menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi teknis maupun non-
teknis. Untuk itu penulis membuka pintu yang selebar-lebarnya kepada semua pihak
agar dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan
penulisan-penulisan mendatang.
Penyusun
Akbar Umar
NIM: 80100320086
2
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penulisan............................................................................ 3
A. Kesimpulan ................................................................................... 12
B. Implikasi......................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era sekarang merupakan era teknologi dimana media sosial sudah
menjadi kebutuhan manusia. Apa yang kita perbuat terekam dalam media
pecinta hewan. Dalam narasinya ia terkesan kecewa dengan burung yang baru
dalam bentuk perangkat yang ada dalam diri manusia.2 Seorang linguis modern
Noam Chomsky berpandangan bahwa bahasa itu dimiliki oleh anak manusia
1
https://sumut.suara.com/read/2021/09/23/224840/diduga-hina-agama-di-medsos-pria-di-
medan-digeruduk-massa-polisi-turun-tangan diakses pada 22/11/2021
2
Muhammad Thariq Aziz, Asal Usul Bahasa Dalam Perspektif al-Qur’an dan Sains Modern,
Utile: Jurnal Kependidikan, Vol. 2, No. 2 (2016), h. 130.
4
membuktikan bahwa adanya keterlibatan potensi dalaman pada otak. Sebagai
baik. Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi konsep dasar dalam
anak bisa dikatakan sama. Kedua, proses perolehan bahasa tidak berkaitan
dengan I.Q. ketiga, perolehan bahasa tidak dipengaruhi oleh motivasi dan
emosi anak. Keempat, bahasa yang dihasilkan semua anak bisa dikatakan sama
Selain teori di atas, ada juga yang disebut teori permainan vocal.
Menurut teori ini, bahasa manusia berawal dari wujud degungan dan
senandung yang tak terputus yang tidak mengungkapkan apa pun. Sama
dengan suara senandung orang tua untuk membuai dan menyenangkan seorang
bayi. Bahasa timbul dari permainan vocal dan organ ujaran mula-mula dilatih
bahasa juga dipengaruhi oleh konteks sosial yang beragam. Sehingga menarik
Qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat bahasa dalam al-Qur’an?
3
Muhammad Thariq Aziz, Asal Usul Bahasa Dalam Perspektif al-Qur’an dan Sains Modern,
Utile: Jurnal Kependidikan, Vol. 2, No. 2 (2016), h. 130.
4
Wildan Taufiq, Teori Asal-Usul Bahasa Dalam Literatur Islam Klasik, Jurnal al-Tsaqafa Volume
13, no. 01 (Januari 2016), h. 152.
5
2. Bagaimana wujud bahasa dalam al-Qur’an?
C. Kegunaan Penelitian
1. Untuk mengetahui hakikat bahasa menurut al-Qur’an
6
BAB II
A. Hakikat Bahasa
1. Definisi Bahasa
Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipakai oleh
lambang bunyi arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat
yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun.6 Dari definisi tersebut
diketahui bahwa bahasa ialah simbol bunyi sebagai alat berinteraksi yang
2. Term Bahasa
Setelah melihat definisi bahasa maka dapat disimpulkan bahwa kata
yang memiliki makna yang serupa dengan bahasa dalam al-Qur’an ialah term
kala>m, qaul dan lisa>n. penyebutan term qaulan dengan derivasinya berkisar
1768 kali dalam al-Qur’an.7 Adapun kalam dengan derivasinya disebutkan
5
Budi Santoso, Bahasa dan Identitas Budaya, Sabda Vol. 1, no. 1 (September 2006), h. 44.
6
Daryanto, kamus lengkap Bahasa Indonesia (surabaya: Apollo, 1998), h. 61.
7
Muhammad Fuad Abd al-Baqi, Mu’jam al-Mufahras li alfa>z al-Qur’a>n al-Kari>m (Mishr: Da>r
al-Kutub al-Mishriyyah, 1945), h. 554-578.
7
sebanyak 75 kali.8 Sedangkan term lisan disebut sebanyak 25 kali.9 Hadi>ts
B. Wujud Bahasa
1. Kala>m
ٰ َ ُ ُ ۡ َ ۡ ُ ۡ ُ ۡ َ َ ۡ َ ۚ َو َ َ ٱ ٗ ُُ َ َُۡ َ َ َ َ ٗ
ور "ِ ۡ َ ۡ ُ ٰ#َ ۡ َ $ %ۡ $ ُ َو ُر
ۡ َ
* &'ٗ ِ ()
Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan
tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan
tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan
langsung. (al-Nisa/4: 164)
Ayat tersebut disandingkan dengan lafaz Allah. bukan berarti term
kallama hanya fokus pada pembicaraan Tuhan namun selainnya seperti firman-
Nya
َ ُ َ ْۡ ََ ۡ َ /َ َ ٌار5ُ ۥ6ُ ا%ٗ 7َ 8َ ٗ 9ِ ۡ ۡ ّ ِ ;ُ ۡ "ِ ه ِۦ%ِ >ۡ ?َ ۢ "ِ ٰ َ ُ َ ۡ ُم$ Bَ َCَوٱ
+ ۥ-./ وا23 ۚ ِِ
َ 'ِ ٰEَ ْ ا ُ ََ ُ ُ َ ۘ ً َ ۡ َ ّ َ
K D ِ .Fوه وBCِ ٱI ِ 3ِ% ۡ Jَ +ُ( ُِ' ُ ۡ َو3
Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari
perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara.
Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara
dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka?
Mereka menjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka adalah orang-orang
yang zalim. (al-A’raf/7: 148)
Menurut Ibnu Faris term kala>m berasal dari tiga huruf yakni kaf, lam
dan mim memiliki dua makna, yakni ucapan dan bermakna luka.11
8
Muhammad Fuad Abd al-Baqi, Mu’jam al-Mufahras li alfa>z al-Qur’a>n al-Kari>m, h. 620-621.
9
Muhammad Fuad Abd al-Baqi, Mu’jam al-Mufahras li alfa>z al-Qur’a>n al-Kari>m, h. 647.
10
Muhammad Fuad Abd al-Baqi, Mu’jam al-Mufahras li alfa>z al-Qur’a>n al-Kari>m, h. 194-
195.
11
Abu al-Husain ahmad Ibnu Faris bin Zakariyya al-Qazwaini al-Razi, Mu’jam Maqayi>s al-
Lugah ( t.tp: Dar al-Fikr, 1979), Juz. 5, h. 131.
8
2. Qaul
ُ ُ َ َ ُ َُ ُ ُ َ َ َ ٗ ۡ َ U َ َ َ َۡ َ َ َ ُ %َa
b نM N O ۥ6 لJ &' ِ QR S2 أV$ ذاX [ضY ِ \ت وٱِ ٰ ^ٰ_7 ` ٱ3ِ
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk
menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya:
"Jadilah!" Lalu jadilah ia. (al-Baqarah/1:117)
Penggunaan term qa>la biasanyanya digandengkan dengan makhluk12
dan terkadang pula disandingkan dengan lafaz Allah swt. Term qaul diartikan
sebagai perkataan. Qaul digunakan dalam beberapa bentuk, yang utama ialah
perkataan itu tersusun dari sejumlah huruf yang akan diucapkan baik itu
3. Lisa>n
sebab term ini hanya disandingkan dengan makhluk. Term lisa>n berasal dari
lasana yang terdiri dari huruf lam, sin dan nun yang memiliki arti yang
menunjuk pada anggota badan yakni lidah atau kadang juga dimaknai sebagai
12
Lihat Q.S al-Baqarah/1: 54
13
Abu al-Qasim al-Husain bin Muhammad al-Ragib al-Ashfahani, al-Mufrada>t fi> Gari>b al-
Qur’a>n (Beiru>t: Da>r al-Sya>miyah, 1412 H), h. 688.
14
Abu al-Husain ahmad Ibnu Faris bin Zakariyya al-Qazwaini al-Razi, Mu’jam Maqayi>s al-
Lugah, Juz. 5, h. 247.
9
4. Hadi>ts
ُ َ ۡ َ ۡ ََ َ dۡ َر+َ ِ{'َ ٰ|َ ِ sَ ۡ ِم ۡٱ3 uٰ َ ( ۡ إ
ُ َ َ ۡ ََ َ ُ َ َٓ
َ
ِ ق ِ" ٱ%x و" أyِ- ِN z ِ o>'9l ۚ p +ِ إ-َ ٰvِ إ+ ُ ٱ
ٗ
~ &}3ِ%;َ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia
akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya.
Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah? (al-
Nisa’/4: 87)
Term hadi>ts terkadang bermakna sesuatu yang ada dari ketiadaan dan
kadang juga bermakna lain seperti perkataan yang sampai melalui pendengaran
atau wahyu baik dalam mimpi atau secara sadar, terkadang juga bermakna
merupakan jumlah kata sedangkan qaul merupakan bagian dari jumlah kata
Rasulullah maka dinamakan qaulan dan kadang juga disebut hadi>tsan. Term
berbicara, dan lebih umum daripada term al-lisa>n sedangkan lisa>n merupakan
bahasa khusus untuk kaum tertentu sedangkan kala>m yakni berporos pada
15
Abu al-Qasim al-Husain bin Muhammad al-Ragib al-Ashfahani, al-Mufrada>t fi> Gari>b al-
Qur’a>n h. 222.
16
https://ghafekerwabqazeker.blogspot.com/2019/05/blog-post_21.html diakses pada
23/11/2021.
17
https://www.alukah.net/literature_language/0/129317/ diakses pada 23/11/2021.
10
C. Tuntunan Bahasa Menurut al-Qur’an
ٰ َ َۡ َۡ ُ َ َ َ ُ َ ّٗ ٗۡ َ َُ َ ُ َ
ƒ •€ أو2•B‚J ۥ- >s &oِl + $ ۥ6 + N
Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah
lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut". (Thaha/20: 44)
ٗ َ َُ َ ُ َۡ َ ّ ّ ََۡ ََٓ ۡ ُ َُۡ َ ُۡ
Œ S ٗر7ُ ‹ۡ " + ۡ $ ۡ ُ N &p 82) ِ „‚ِ‡&ء ر†{ٖ ِ" رa ٱoˆ ‰2ِ >Š &"X
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu
yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.
(al-Isra/17: 28)
Kedua ayat ini menekankan pentingnya perkataan dengan lemah lembut, sebab
Jika berbicara dengan lemah lembut dapat sampai kepada tujuan maka
11
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar. (al-Nisa’/4: 9)
Menurut sya’rawi bahwa perkataan yang benar merupakan bagian dari
wasiat ayat di atas yakni tidak mencemooh anak yatim, mengajak mereka
Perkataan yang berbekas pada jiwa ialah perkataan yang berkaitan dengan
nasihat yakni perkataan yang baik, singkat namun padat mencakup anjuran
dan ancaman.20
4. Berkata Mulia
َ َ Ms َك ۡٱ%oِ َُ ۡ َ ُ ٓ
ٰ َ ;ۡ ِ إ3ۡ ¤َ ِ ٰ ^َ sŽ ْٓ ُ َُۡ َ َ iَ َ ََ
¢ِ َ ‡ ۡ Jَ &"ِ& ۚ إoً • ِ ِ „ ُ&ه و3ِ إ+ِإ وا% >Š +/ „ رV ٰ $۞و
َ ٗ َ
ٗ 2• + ۡ $ &'َ ُ $ َ'& َوpُ 2ۡ َ oۡ Š +ُ َ'& ٓ أ ّف َو
َ ُ َ َُ ََ َُ َ ۡ َُٓ ُ َ َ
َ
§ &'d ِ ٖ Š R &'p¦ِ '& أوp%;أ
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (al-Isra’/17: 23)
19
Muhammad Mutawalli al-Sya’rawi, Tafsi>r al-Sya’ra>wi (t.tp: Matha>bi’ Akhba>r al-Yaum,
t.th), Juz. 4, h. 2021.
20
Nizham al-Din al-Hasan bin Muhammad bin Husain bin al-Qummi al-Naisaburi, Gara>ib al-
Qur’a>n wa Raga>ib al-Furqa>n, Juz. 2, h. 439.
12
Menurut imam Naisaburi bahwa perkataan yang mulia bukan hanya
6. Aset Pahala
perumpamaan adapun maksud dari pohon tersebut ialah al-ma’rifah dan iman
sedangkan cabangnya ialah amal saleh yakni kewajiban salat dan menghindari
21
Nizham al-Din al-Hasan bin Muhammad bin Husain bin al-Qummi al-Naisaburi, Gara>ib al-
Qur’a>n wa Raga>ib al-Furqa>n, Juz. 4, h. 341.
22
Abu Hayyan Muhammad bin Yusuf bin Ali bin Yusuf bin Hayyan , al-Bahr al-Muhi>th fi> al-
Tafsi>r (Beiru>t: Da>r al-Fikr, 1420 H), Juz. 8, h. 382.
13
maksiat.23 Dalam kitab al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an bahwa maksud dari
Ayat ini menegaskan bahwa orang yang takut pada Allah akan gemetar hati
23
Abd al-Karim bin Hawazin bin Abd al-Malik al-Qusyairi, Latha>if al-Isya>ra>t (Mishr: al-
Hay’ah al-Mishriyyah al-A>mmah li al-Kita>b, t.th), Juz. 2, h. 248.
24
Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Anshari al-Qurthubi, al-Ja>mi li Ahka>m al-Qur’a>n
(Cet. 2, al-Qa>hirah: Da>r al-Kutub al-Mishriyyah, 1964)Juz. 9, h. 362.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bahasa yakni simbol bunyi yang arbitrer yang dipakai oleh anggota kelompok
bukan hanya sistem bunyi, morfologis, dan sintaksis yang dirancang untuk
menyatakan suatu pikiran tetapi juga menjelaskan identitas budaya dan status
manusia
3. Tujuan bahasa ialah mengajak manusia untuk bertutur kata yang baik, muliah
dan lemah lembut serta ucapan yang baligh yakni ucapan yang bermuatan
kekuasaan Allah swt serta selalu dekat dengan al-Qur’an sebab al-Qur’an
B. Saran
Penelitian ini mencoba meganalisis bagaimana wawasan al-Qur’an terkait
bahasa. Tentunya tulisan ini jauh dari kesempurnaan sehingga perlu adanya
penelitian lebih lanjut yang secara rinci mengupas bagaimana asal usul bahasa
dalam al-Qur’an.
15
DAFTAR PUSTAKA
al-Ashfahani, Abu al-Qasim al-Husain bin Muhammad al-Ragib al-Mufrada>t fi> Gari>b
44.
23/11/2021.
https://sumut.suara.com/read/2021/09/23/224840/diduga-hina-agama-di-medsos-
Ibnu Hayyan, Abu Hayyan Muhammad bin Yusuf bin Ali bin Yusuf. al-Bahr al-
al-Qurthubi, Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Anshari. al-Ja>mi li Ahka>m al-
16
al-Razi, Abu al-Husain ahmad Ibnu Faris bin Zakariyya al-Qazwaini. Mu’jam
Maqayi>s al-Lugah , t.tp: Dar al-Fikr, 1979.
al-Sya’rawi, Muhammad Mutawalli. Tafsi>r al-Sya’ra>wi, t.tp: Matha>bi’ Akhba>r al-
Yaum, t.th.
Taufiq, Wildan. Teori Asal-Usul Bahasa Dalam Literatur Islam Klasik, Jurnal al-
17