K
DENGAN DIAGNOSE MEDIK KATARAK
DI RUANG OK RSUD CIAMIS
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama pasien : Tn.K
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 53 tahun
Status perkwinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pawindan Ciamis
NO. RM : 435203
Diagnosa medik : Katarak
2. Penanggung jawab
Nama : Ny.B
Umur : 49 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Pawindan Ciamis
Hub. dengan klien : Istri
3. Keluhan utama
Klien mengatakan penglihatan kabur terutama mata kanannya.
4. Riwayat Kesehatan
a. Sekarang
Pada pukul 10.15 wib klien Tn. K dibawa dari ruangan
perawatan dengan menggunakan brankar klien mengeluhkan
matanya berkabut ada yang menghalani dan apabila ada sinar
sangat menghalangi penglihatan
b. Dahulu
Klien mengeluhkan adanya gangguan pada matanya. Gangguan
tersebut muncul semenjak 2 tahun yang lalu.
c. Keluarga
Keluarga klien pada saat ini tidak ada yang mengalami penyakit
seperti klien dan klien memiliki riwayat penyakit gula.
5. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Bentuk kepala bulat, tidak ada luka atau cedera kepala dan kulit kepala
tidak ada kotoran atau bersih, kulit keriput karena faktor usia yang sudah
tua.
b. Rambut
c. Mata (penglihatan).
VOD : 1/300, penglihatan menurun, kekeruhan pada lensa kanan secara
menyeluruh, warna putih keabu–abuan, refleks cahaya positif, posisi bola
mata tengah, dan tidak menggunakan alat bantu, stadium katarak senil
matur.
d. Hidung (penciuman).
Bentuk normal, tidak ada kelainan seperti deviasi septum, mempunyai dua
lubang, peradangan mukosa dan polip tidak ada, sedangkan fungsi
penciuman normal.
e. Telinga (pendengaran).
Ketajaman pendengaran baik, bentuk normal : simetris kiri dan kanan,
fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen dan cairan, serta alat bantu
tidak ada.
i. Abdomen
Inspeksi : tidak ada massa, abdomen simetris, tidak ada jaringan parut,
dilatasi vena ataupun kemerahan. Palpasi : tidak ada spasme abdomen,
tidak ada nyeri tekanan lepas. Perkusi : tidak ada distensi kandung kemih,
ataupun lambung/saluran cerna. Auskultasi : bising usus normal (15
X/menit).
k. Ekstremitas
Tidak ada luka pada tangan kiri dan kanan. Kekuatan cukup, dimana
mampu membolak – balikan tangan dan menggerakan kakinya.
l. Integumen
Secara umum kulit kelihatan bersih, tidak ada penyakit kulit. Teraba
hangat di dahi dan daerah thoraks. Kulit keriput.
6. Status psikologis
Klien tampak gelisah dan sering melamun. Keluarga klien tampak
memberi dukungan kepada klien bahwa operasi akan berjalan dengan
lancar. Klien tampak berdoa, klien mengatakan takut akan tidak
berhasilnya operasi yang dilakukan.
7. Persiapan operasi
Diagnosa : katarak senilis matur
Infomnt consent : telah diisi oleh keluarga klien
Premedikasi dengan obat tetes mata pantocain 2 tetes dan cendo mydratil 2
tetes
8. Persiapan klien
a. Bulu mata klien sebelah kanan digunting setengan
b. Kesadaran klien CM dengan
TD : 140/90 mm Hg
S : 36 C
N : 80
RR : 20X/menit
c. Klien tidak memakai gigi palsu
d. Mengganti baju klien dengan baju OK
e. Kemudian klien dibawa keruang 3 menggunakan brankart
B. Pre Operatif
a. Data Fokus
Klien mengatakan penglihatan kabur/buram pada mata kanan
VOD 1/300
TD : 140/90
Klien mengatakan takut akan tidak berhasilnya oprasi yang di
lakukan
Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Subyektif :
Pasien dan keluarga menanyakan Kurang terpapar Kurang
tindakan yang dilakukan di kamar terhadap informasi pengetahuan
operasi, pasien mengatakan baru
pertama kalinya
Obyektif :
Tidak bisa menjawab pertanyaan
tentang katarak, persiapan pre dan post
operasi, banyak bertanya, tidak sekolah
Analisa data
Data Etiologi Masalah
Subyektif :
Pasien mengatakan nyeri ringan di mata Luka pembedahan Infeksi
kiri
Obyektif :
Ada luka pembedahan (ekstraksi lensa)
Pinset cerugis 1
Gunting konjungtiva 1
Gunting kornea 1
Spatel iris 1
Hack 1
Breparosted 1
Acimko 1
Sendok katarak 1
Nylon sprunol 1
Set duk 1
Jas operasi 2
Handscoon 2
Standart infuse 1
Kom kecil 1
Neirbeken 1
Eye speculum 1
Kapas steril
3. Kronologi/urutan Operasi
a. Klien dibawa keruang tindakan dengan menggunakan brancart,
kemudian klien dipindahkan kemeja operasi, kesadaran klien CM
tanpa terpasang infuse
b. Klien mulai diberi obat anastesi lokal menggunakan lidocain dan
disuntikkan di medial yang yeng terdapat celah besar diantara
dinding orbita dan bola mata.
c. Dokter dan perawat asisten mencuci tangan dengan antiseptik
hybrid scrub (scrubing ) keudian dibilas dengan alcohol. Setelah itu
dokter dan asisten memakai jas operasi (gawning ) dibantu perawat
omloop dengan sarung tangan menutupi lengan jas operasi
(gloving)
d. Mata kanan klien diberi aseptic/antiseptic betadin 10% dan cairan
infus RL menggunakan spuit.
e. Klien dipasang eye speculum pada daerah mata yang akan
dioperasi kemudian dijahit untuk menfiksaasi otot rectus superior.
Setelah itu dipermi basis forniks di limbus superior, apabila ada
perdarahan disekitar mata maka dihentikan perdarahan dengan
kauterisasi dan kasa yang digulung memanjang.
f. Klien mulai di insisi abexternodi limbus superior dan kemudian
dimasukkan viskoelastik untuk membentuk bilik mata depan,
setelah itu dilakukan kapsulektomi anterior.
g. Luka dilebarkan 140-160 derajatatau 10-11 mm dan kemudian
eksresi nucleus keluar, setelah itu dilakukan reposisi iris.
h. luka klien dijahit dengan 3 jahitan untuk menstabilkan bilik mata
depan, kemudian di irigasi/ di aspirasi sisa korteks. Setelah itu
dimasukkan viskoelastik dan jahitan jam 12 dilepaskan, insersi
IOL di sulcus silians atau dalam kantong kapsul, kemudian
disertrasi IOL.
i. Luka kemudian dijahit 5-6 kai dengan nylon sprunol 10-0,
kemudian dilakukan irigasi/aspirasi sisa viskoelastik
j. Klien keludian diberi antibiotik konjungtiva gentamisin den
dexametason, setelah itu difiksasi otot rectus superior dilepas
begitu juga dengan eye speculum, dan kemudian diberi salep
antibiotic gentaisin, selanjutnya diperban dan di plaster.
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Terputusnya
konstitusi
jaringan
Talamus
mempersupsikan
nyeri
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d perlukaan pada tindakan operasi
Intervesi Keperawatan
No Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
. Tujuan Intervensi
1. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan a) Mengkaji tanda-tanda
nyeri b/d perlukaan pada perawatan ... x 24 vital klien.
tindakan operasi, jam rasa nyaman
ditandai dengan : dapat terpenuhi. b) Mengobservasi
Ds : ketajaman penglihatan,
- klien mengatak dan kaji adanya
tidak nyaman masalah dalam
dengan adanya penglihatan klien
balutan di matanya
c) Mengobservasi tanda-
Do : tanda disorientasi
- adanya luka operasi seperti mata kabur dll.
d) Menganjurkan klien
menggunakan
kacamata katarak yang
tujuannya
memperbesar kurang
lebih 25 persen,
pelihatan perifer hilang
dan buta titik mungkin
ada.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN