BAB II - 3-Dikonversi
BAB II - 3-Dikonversi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ubi Kayu
Ubi kayu (Manihot utilissima) yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau
karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Umbi ubi kayu yang rasanya manis
menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih
segar (Soetanto, 2001). Klasifikasi tanaman ubi kayu menurut Rukmana (1997),
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas :
Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Mutu ubi kayu sangat dipengaruhi jenis, umur, tempat tumbuh, perawatan
dan pemupukan pada masa budidaya. Umur ubi kayu yang telah siap panen
kurang lebih 7-9 bulan. Umur simpan ubi kayu atau ubi kayu segar relatif pendek,
untuk itu ubi kayu diolah menjadi gaplek, tepung tapioka, oyek, tape, peuyeum,
keripik ubi kayu dan lain-lain agar umur simpan lebih lama (Koswara, 2013).
Sebagian besar komponen dari ubi kayu adalah karbohidrat, hal ini menyebabkan
ubi kayu
5
6
disebut pengganti beras karena mempunyai manfaat yang hampir sama dengan
sumber energi.
Komposisi kimia ubi kayu atau ubi kayu dapat dilihat dari Tabel 1.
yang bermanfaat bagi tubuh jika dilihat dari komponen kimianya, akan tetapi ubi
kayu juga memiliki senyawa glukosida yang bersifat racun dan membentuk asam
sianida. Berdasarkan kadar asam sianida, singkong digolongkan menjadi ubi kayu
manis dan ubi kayu pahit. Ubi kayu manis memiliki kadar asam sianida 40 mg/kg
umbi yang masih segar. Zat yang bersifat racun pada ubi kayu adalah HCN (asam
sianida). Menurut Sosrosoedirjo dan Samad (1983), berdasarkan kadar HCN, ubi
telah diparut.
dicuci terlebih dahulu. Proses pencucian dan perebusan merupakan teknik yang
Menurut anonim (2011) varietas unggul ubi kayu yang sesuai untuk
a) Ubi kayu ketan memiliki umur panen 7 - 10 bulan, kadar pati 45 % berat
basah, mengandung HCN 27,5 mg/kg, memiliki rasa yang tidak pahit.
b) Ubi kayu meni memiliki umur panen 9 - 10 bulan, kadar pati 32 - 36 % berat
basah, mengandung HCN < 40 mg/kg, memiliki rasa yang tidak pahit.
berat basah, mengandung HCN < 40 mg/kg, memiliki rasa yang tidak pahit.
B. Kacang Hijau
(Anonim, 2008).
Menurut Barus dkk (2014) Kacang hijau mempunyai keunggulan dari segi
Agronomi dan ekonomis, seperti lebih tahan kekeringan, serangan hama dan
penyakit lebih sedikit, dapat dipanen pada umur 55-60 hari, dapat ditanam pada
tanah yang kurang subur dan cara budidaya yang mudah. Biji kacang hijau sendiri
berwarna hijau pada kulit biji, dan kuning pada daging bijinya. Daging biji kacang
hijau merupakan bagian yang sering digunakan untuk membuat tepung. Kacang
hijau di pasaran beredar dalam 2 macam bentuk berupa bentuk biji kacang hijau
utuh dan biji kacang hijau lepas kulit. Bentuk digunakan sesuai dengan
pangan (biji), pakan ternak (limbah), dan pupuk hijau (limbah). Dalam tatanan
makanan sehari-hari, kacang hijau dikonsumsi sebagai bubur, sayur (taoge), dan
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sebesar 22%
dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor.
dkk, 2009). Komposisi kimia kacang hijau tanpa kulit dapat dilihat pada Tabel 2.
yang diperoleh dari biji tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L) yang sudah
dihilangkan kulit arinya dan diolah menjadi tepung. Komposisi asam amino
kacang hijau dalam bentuk tepung dibandingkan dengan standar FAO/WHO 1972
C. Pati
Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa, dan terdiri atas
amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan bagian polimer linier dengan ikatan
(1−> 4) unit glukosa dengan rantai samping α-(1−> 6) unit glukosa. Dalam suatu
molekul pati, ikatan α-(1−> 6) unit glukosa ini jumlahnya sangat sedikit, berkisar
antara 4−5%. Namun, jumlah molekul dengan rantai yang bercabang, yaitu
amilopektin, sangat banyak dengan derajat polimerisasi 105 sampai 3x106 unit
membentuk daerah sulur ganda. Pada permukaan luar amilosa yang bersulur
tunggal terdapat hidrogen yang berikatan dengan atom O2 dan O-6. Rantai lurus
amilosa yang membentuk sulur ganda kristal tersebut tahan terhadap amilase.
hidrofobik dengan kelarutan yang rendah. Oleh karena itu, sulur tunggal amilosa
D. Maizena
Maizena merupakan nama pasaran dari pati jagung atau corn starch.
Tepung yang dibuat dari hasil penggilingan basah (wet milling) dengan cara
pemisahan komponen-komponen non pati seperti serat kasar, lemak, dan protein
(Merdiyanti 2008). Tepung ini biasanya digunakan sebagai pengental pada sup
atau saus, memberi tekstur halus dan lembut pada sponge cake dan puding, dan
memberi efek renyah pada kue kering. Pati jagung mempunyai ukuran granula
yang cukup besar dan tidak homogen yaitu 1-7 µm untuk ukuran kecil dan 15-20
µm untuk ukuran yang besar (Richana dan Suarni, 2007). Semakin kecil
Pati jagung dapat dicampur dengan komoditi lain secara mudah dan dapat
bertindak sebagai subtituen tepung lain seperti tepung terigu maupun untuk
memperbaiki nilai gizi dan mutu produk. Pati jagung pada umumnya mengandung
74-76% amilopektin dan 24-26% amilosa. Beberapa sifat pati jagung adalah
mempunyai rasio yang tidak manis, tidak larut pada air dingin tetapi dalam air
panas dapat membentuk gel bersifat kental sehingga dapat mengatur tekstur dan
sifat gelnya (Wardana, 2012). Komponen kimia terbesar yang terkandung dalam
tepung maizena adalah karbohidrat sebesar 85,79 g. Komponen air dan protein
dalam tepung maizena juga cukup besar sehingga dalam pembuatan beras analog
oyek dapat menambah nilai protein pada beras tersebut. Kandungan protein
E. Oyek
Kulonprogo yang berasal dari ubi kayu yang difermentasi. Ubi kayu yang
digunakan untuk pembuatan oyek di daerah Kulonprogo adalah ubi kayu varietas
putih yang mengandung HCN yang rendah dan racun (Wargino dan Baret, 1987).
Oyek merupakan makanan yang dibuat melalui proses fermentasi ubi kayu yang
telah dikupas dengan cara perendaman dalam air selama tiga sampai lima hari
untuk menghilangkan HCN dan untuk memperoleh tekstur ubi kayu yang mudah
dengan suhu 50-60 oC, kemudian digiling menggunakan mesin penggiling tepung
Putri (2012) uji mikrobiologis pada growol menunjukkan bahwa BAL yang
Laktat (BAL) memberikan manfaat fungsional bagi tubuh manusia sebagai bakteri
pangan yang tercatatat dalam jumlah cukup serta memberikan manfaat kesehatan
yang tidak memiliki gluten dan baik untuk penderita Celiac semacam gangguan
Beras analog atau artificial rice adalah beras yang dibuat dari bahan non
padi dengan kandungan karbohidrat yang mendekati atau melebihi beras dengan
bentuk menyerupai beras dan dapat berasal dari kombinasi tepung lokal atau padi
(Samad, 2013). Produk beras analog yang kaya serat dapat bermanfaat untuk
dan beras analog yang diperkaya dengan protein bermanfaat untuk pertumbuhan
Beras analog dibuat dari bahan sumber karbolokal non padi seperti umbi-
umbian (ubi kayu, ubi jalar, talas),serealia (jagung, sorgum, hotong), tanaman
pohon (sagu), tanaman buah (sukun, pisang) dan dari sumber karbohidrat lainnya.
Secara umum pembuatan beras analog relatif sederhana, cara pembuatan beras
analog yang dikemukakan oleh Budijanto dkk (2011) terdiri dari pencampuran,
dengan cara merendam singkong selama beberapa hari kemudian dicuci sampai
beras
dilakukan dengan cara memercikkan air dan membuat butiran kecil, kemudian
dikukus dan dikeringkan. Bahan yang digunakan pada beras analog dari campuran
tepung growol dan tepung kacang hijau ini adalah tepung growol mentah, air,
tepung kacang hijau lepas kulit, dan pati yaitu maizena/pati jagung.
karakteristik yang menyerupai beras asli. Syarat mutu beras pada umumnya
adalah bebas hama dan penyakit, bebas bau apek, asam atau bau asing, bebas dari
campuran dedak dan bekatul serta bebas dari bahan kimia yang membahayakan
menjadi lima kelas mutu yaitu I, II, III, IV dan V. Syarat mutu beras berdasarkan
G. Hipotesis
tingkat kesukaan beras dan nasi analog oyek dengan penambahan kacang hijau.