DISUSUN OLEH :
191148201070
Dosen pengampu :
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
B. DASAR TEORI
Denyut Nadi
Sistem peredaran terdiri atas jantung, pembuluh darah dan saluran limfe. Jantung
adalah organ berupa otot, yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi
berirama yang berulang. Darah menyuplai okisgen dan nutrisi pada tubuh, juga
membantu menghilangkan sisa-sisa metabolisme. Jantung pada dasarnya adalah suatu
pompa ganda yang menghasilkan tekanan pendorong agar darah mengalir melalui
sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik. Jantung terbagi oleh sebuah septum ( sekat) menjadi
dua belah, yaitu kiri dan kanan. Setiap belahan kemudian dibagi lagi dalam 2 ruang ,
yang atas disebut atrium dan yang bawah ventrikel.
Denyut arteri adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompa
keluar jantung. Denyut nadi ini mudah diraba ditempat arteri melintasi sebuah tulang
yang terletak dekat permukaan, misalnya arteri radialis disebelah depan pergelangan
tangan, arteri temporalis diatas tulang temporal atau arteri dorsalis pedis dimata kaki.
Yang diraba bukan darah yang dipompa jantung masuk kedalam aorta melainkan
gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta melinkan gelombang tekanan yang
dialihkan dari aorta dan merambat lebih cepat dripada darah itu sendiri. Kecepatan
denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda beda dipengaruhi penghidupan, pekerjaan,
makanan, umur dan emosi (Pearce, 2016).
Berikut kecepatan normal denyut nadi dalam setiap menit (Pearce, 2016) :
Bayi baru lahir 140
Selama tahun pertamaa 120
Selama tahun kedua 110
Pada umur 5 tahun 96-100
Pada umur 10 tahun 80-90
Pada orang dewasa 60-80
Pemeriksaan nadi biasanya dilakukan pada arteri radialis sebab disini paling
praktis dan mudh. Selain A.radialis ada beberapa lokasi yang bisa juga dipakai untuk
pemeriksaan nadi misalnya : A. Carotis, A femoralis, A poplitea, A. Dorsalis, A. Tibialis
posterior. Berikut letak palpasi beberapa arteri.
D. CARA KERJA
Pemeriksaan Denyut Nadi
1. Dengan menggunakan 2 jari yaitu telunjuk dan jari tengah, atau 3 jari telunjuk,
jari tengah, dan jari manis (jika kita kesulitan menggunakan 2 jari).
2. Temukan titik nadi (daerah yang denyutannya paling keras), yaitu nadi karotis
di cekungan bagian pinggir leher kira-kira 2 cm di kiri / kanan garis tengah leher
(kira-kira 2 cm di samping jakun pada laki-laki), nadi radialis di pergelangan tangan
di sisi ibu jari.
3. Lakukan perhitungan denyut nadi pada pergelangan tangan untuk masing
masing individu pada beberapa keadaan yaitu: duduk istirahat,berdiri, jalan santai,
jalan cepat dan berlari (masing-masing selama 5 menit).
4. Hitung jumlah detakan selama 60 detik dengan bantuan stetoscope atau
dirasakan secara langsung.
5. Catat hasil yang diperoleh untuk semua individu kelompok praktikum baik
laki-laki maupun perempuan.
6. Buat grafik hubungan antara aktivitas, jenis kelamin dan jumlah detakan
permenit
7. Interpretasikan hasil praktikum
E. HASIL PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN :
Praktikum ini bertujuan untuk memahami pengaruh aktivitas fisik terhadap denyut
nadi manusia. Pada praktikum ini digunakan praktikan sebagai sampel penelitian untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan antara akivitas fisik terhadap denyut nadi manusia.
Pada praktikum ini dilakukan lima aktivitas fisik sebagai perbandingan yaitu duduk,
berdiri, Jalan, Jalan Cepat dan lari. Pada saat pengukuran sebelum beraktivitas dengan posisi
duduk, dan berdiri ternyata ada perbedaan pada frekuensi denyut nadi. Berdasarkan hasil dari
denyut nadi sebelum dan setelah beraktifitas dapat kita ketahui jika denyut nadi tertinggi pada
saat beraktifitas. Hal ini disebabkan karena pada saat beraktifitas, otot-otot juga akan
mengalami peningkatan curah jantung dan redistribusi organ dari organ yang kurang aktif ke
organ yang aktif dengan meningkatkan isi sekuncup dan denyut jantung. Pada saat
beraktifitas, otot-otot juga akan mengkonsumsi O2 yang ditentukan dalam faktor tekanan
dalam jantung selama kontraksi systole. Ketika tekanan meningkat maka konsumsi O2 ikut
naik pula. Otot jantung yang terlatih membutuhkan lebih sedikit O2 untuk suatu beban
tertentu dan membutuhkan O2 yang kurang pula untuk pekerjaan fisik atau aktifitas.
Sehingga dapat diketahui jika latihan jasmani akan mengurangi kebutuhan jantung akan
oksigen dengan adanya penurunan jumlah beban yang harus dikerjakan dan juga diperbaiki
fungsi dari miokardium.
Secara teori, kecepatan denyut nadi untuk usia 20 tahun normalnya dalam rentang 60-
100/menit. Kalau dihitung secara rerata dari ketiga titik tersebut, probandus B memiliki
kecepatan denyut nadi kurang lebih 66/menit sedangkan probandus A kurang lebih 62/menit.
Kedua hasil tersebut masih dalam rentang normal. Di samping itu, hasil perhitungan tersebut
berbeda-beda tiap titiknya. Seharusnya denyut tiap titiknya sama. Dari peme-riksaan kedua
probandus, urutan hasil perhitungan dari yang terendah adalah pada titik arteri karotis,
radialis, dan brachialis. Perbedaan hasil dalam sebuah pengukuran merupakan suatu
kewajaran, karena memang pada dasarnya ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi baik
dari pemeriksa, seperti ketidaktepatan titik lokasi, ketidaktelitian, ketidakfokusan, sensitivitas
dalam perabaan, dsb.
Dari hasil percobaan yang telah di lakukan,mulai dari jumlah denyut nadi dalam satu menit
maupun pengukuran tekanan darah cara palpasi dan cara auskultasi bnyak di pengaruhi oleh
beberapa faktor-faktor seperti:
denyut nadi
aktivitas
jenis kelamin
sikap kerja
kondisi fisik dan lain-lain
Pada praktikum kali ini diketahui cara mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter atau
sphygmomanometer, dan untuk mengukur denyu nadi menggunakan cara palpasi. Cara
pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter adalah pertama pastikan tensimeter
dalam keadaan on kemudian pasang manset pada bagian siku tepatnya di atas dua jari dari
siku. Kemudian memastikan stetoskop dalam keadaan on dengan di ketuk, lalu mencari arteri
brakhialis pada bagian lengan. Kemudian letakkan stetoskop pada arteri brakhialis yang telah
di temukan, kemudian memastikan skrup pengunci dalam keadaan terkunci rapat.
DAFTAR PUSTAKA :
Andriyanto, Bariyah, C. 2012. Analisis Beban Kerja Operator Mesin Pemotong Batu Besar
(Sirkel 160 Cm) Dengan Menggunakan Metode 10 Denyut.Jurnal Ilmiah Teknik
Industri. Vol 11(2).
Campbell,, Neil A., et al. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga