Anda di halaman 1dari 3

Nama: Febyntarisa Dio.S(2019.03.

004)
Faringitis
 Pengertian
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok
atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang
tenggorokan berarti dinding tenggorokan menebal atau bengkak, berwarna
lebih merah, ada bintik-bintik putih dan terasa sakit bila menelan makana.
Yang disebab kan oleh Bakteri atau virus.

 Klasifikasi
1. Faringitis Akut
Faringitis virus atau bakterialis akut adalah penyakit yang sangat penting.
Beberapa usaha dilakukan pada klasifikasi peradangan akut yang
mengenai dinding faring. Yang paling logis untuk mengelompokkan
sejumlah infeksi-infeksi ini dibawah judul yang relatif sederhana
“Faringitis Akut”. Disini termasuk faringitis akut yang terjadi pada pilek
biasa sebagai akibat penyakit infeksi akut seperti eksantema atau influenza
dan dari berbagai penyebab yang tidak biasa seperti manifestasi herpes dan
sariawan.

2. Faringitis Kroni
a) Faringitis Kronis Hiperflasi
Pada faringitis kronis hiperflasi terjadi perubahan mukosa dinding
posterior. Tampak mukosa menebal serta hipertofi kelenjar limfe di
bawahnya dan di belakang arkus faring posterior (lateral band). Dengan
demikian tampak mukosa dinding posterior tidak rata yang disebut
granuler.

b) Faringitis Kronis Atrofi (Faringitis sika)


Faring kronis atrofi sering timbul bersama dengan rinitis atrofi. Pada
rinitis atrofi udara pernapasan tidak diatur suhu serta kelembapannya
sehingga menimbulkan rangsangan serta infeksi faring.

3. Faringitis spesifik
a. Faringitis Luetika

1) Stadium Primer
Kelainan pada stadium ini terdapat pada lidah, palatum mole, tonsil, dan
dinding faring posterior. Kelainan ini berbentuk bercak keputihan di
tempat tersebut.

2) Stadium Sekunder
Stadium ini jarang ditemukan. Pada stadium ini terdapat pada dinding
faring yang menjalar ke arah laring.

3) Stadium Tersier
Pada stadium ini terdapat guma. Tonsil dan pallatum merupakan tempat
predileksi untuk tumuhnya guma. Jarang ditemukan guma di dinding
faring posterior.

b. Faringitis Tuberkulosa
Kuman tahan asam dapat menyerang mukosa palatum mole, tonsil,
palatum durum, dasar lidah dan epiglotis. Biasanya infeksi di daerah
faring merupakan proses sekunder dari tuberkulosis paru, kecuali bila
terjadi infeksi kuman tahan asam jenis bovinum, dapat timbul
tuberkulosis faring primer.

 Gejala
- Demam
- Pembesaran Kelenjar getah bening dileher
- Peningkatan jumlah sel darah putih
- Rasa pedih,gatal,kering
- Batuk dan bersin
- Sedikit demam atau tanpa demam
- Suara serak atau parau
- Hidung meler dan adanya cairan dibelakang hidung

 Pentalaksana
- Antibiotik Gol penicilin atau Sulfanomida
- Tirah baring
- Pemberian cairan yang adekuat
- Diet ringan
- Obat kumur hangat

 Patofisologi
Penularan terjadi melalui droplet. Kuman menginfiltrasi lapisan
epitel kemudian epitel terkikis maka jaringan limfoid superficial bereaksi
terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear.
Pada stadium awal terdapat hiperemia, kemudian oedem dan sekresi yang
meningkat. Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal dan
cenderung menjadi kering dan dapat melekat pada dinding faring. 
Dengan hiperemia, pembuluh darah dinding faring menjadi melebar.
Bentuk sumbatan yang berwarna putih, kuning atau abu-abu terdapat
dalam folikel atau jaringan limfoid. Tidak adanya tonsilia, perhatian
biasanya difokuskan pada faring dan tampak bahwa folikel limfoid atau
bercak-bercak pada dinding faring posterior atau terletak lebih ke lateral,
menjadi meradang dan membengkak. Tekanan dinding lateral jika
tersendiri disebut faringitis lateral. Hal ini tentu saja mungkin terjadi,
bahkan adanya tonsilia, hanya faring saja yang terkena. 

 Etiologi
Faringitis bisa disebabkan oleh virus dan bakteri tetapi kebanyakan disebabkan
oleh virus. Yang termasuk virus penyebab adalah :
a. Common cold/flu
b. Adenovirus
c.Mononukleosis atau HIV.
d.Virus influenza (A dan B). 
e.Parainfluenza (tipe 1-4). 
f. Adenovirus.

Bakteri yang menyebabkan faringitis antara lain:


a.Streptokokus grup A
b.Korinebakterium
c.Arkanobakterium
d.Streptococcus β hemolitikus.
e.Streptococcus viridians. 
f.Streptococcus piyogenes
gNeisseria gonorrhoeae atau Chlamydia pneumoniae.

Anda mungkin juga menyukai