Anda di halaman 1dari 4

Nama :Muhammad Rijalul Ihsan

Npm : 2108102010034

Mapel/Kelas :PKL/F2

1.Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Efek Rumah Kaca adalah kejadian di mana panas di


Bumi terperangkap karena terhalang oles gas emisi
seperti karbon dioksida pada atmosfer. Gas emisi
tersebut kebanyakan berasal dari asap kendaraan
dan pabrik serta kebakaran hutan. Proses
meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi
karena lapisan atmosfer Bumi yang kian menipis
bahkan bocor. Hal ini menjadikan cuaca di Bumi makin panas karena sinar matahari tidak lagi
terhalang oleh lapisan atmosfer.

Para ilmuwan telah mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Salah satu ilmuan bernama Joseph
Fourier, mengatakan bahwa adanya gas-gas rumah kaca tersebutlah yang membuat iklim bumi layak
huni. Tanpa efek rumah kaca, diperkirakan permukaan bumi akan berubah sekitar 60°F atau 15,6° C
lebih dingin.
proses terjadinya rumah kaca  Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran
panas matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke
angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer.
Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari, tanah dan badan air itu relatif
lebih hangat daripada udara di atasnya.

Ada beberapa penyebab efek rumah kaca, Pertama dampak efek rumah kaca adalah pemanasan
global. Hal ini mengancam seluruh ekosistem akibat kenaikan suhu bumi. Dampak kedua adalah
mencairnya es di kutub yang juga mengancam ekosistem. Mencairnya es ini menyebabkan kenaikan
air laut sehingga menenggelamkan daerah-daerah rendah.Ketiga, laut akan makin asam karena
konsentrasi gas-gas rumah kaca yang meningkat. Asamnya air laut akan mematikan terumbu karang
dan ekosistem lainnya. Keempat, menipisnya lapisan ozon membuat sinar ultraviolet yang
berbahaya sampai ke permukaan bumi.
Solusinya

 Pertama, dampak efek rumah kaca adalah pemanasan global. Hal ini mengancam seluruh
ekosistem akibat kenaikan suhu bumi.
 Dampak kedua adalah mencairnya es di kutub yang juga mengancam ekosistem.
Mencairnya es ini menyebabkan kenaikan air laut sehingga menenggelamkan daerah-
daerah rendah.
 Ketiga, laut akan makin asam karena konsentrasi gas-gas rumah kaca yang meningkat.
Asamnya air laut akan mematikan terumbu karang dan ekosistem lainnya.
 Keempat, menipisnya lapisan ozon membuat sinar ultraviolet yang berbahaya sampai ke
permukaan bumi.

2.  Artikel tentang Karakteristik dan Parameter Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim


Beberapa faktor penyebab kerusakan lingkungan dan perubaha iklim

Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan atau kerusakan lingkungan adalah

sebagai berikut.

- Faktor Alam

Lingkungan dalam suatu ekosistem dapat mengalami perubahan sebagian atau menyeluruh. Biasanya
perubahan total terjadi akibat bencana alam, seperti banjir, lahar panas atau lahar dingin, letusan
gunung berapi, gempa, gelombang tsunami, dan lain lain.Terjadinya kerusakan atau perubahan yang
diakibatkan oleh faktor alam dapat merusak habis semua komunitas yang ada di lingkungan tersebut.
Komunitas itu akan muncul kembali (suksesi) yang membutuhkan waktu cukup lama, bahkan sampai
ratusan tahun, contohnya suksesi pada Gunung Krakatau akibat letusan dahsyat yang terjadi lebih dari
150 tahun yang lalu.

- Faktor Manusia
Kebutuhan hidup manusia saat ini menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
sarana untuk memanfaatkan sumber daya alam di lingkungannya. Dengan ilmu dan teknologi, manusia
mampu mempengaruhi sumber daya alam di lingkungan sekitar sesuai kehendaknya. Sumber daya alam
yang ada di lingkungan alam sekitar kita bisa berupa pangan. sandang, papan, transportasi, berbagai
macam peralatan, dan mesin-mesin industri. Semakin besar jumlah populasi manusia dan semakin maju
teknologi, semakin banyak pula ragam dan jumlah sumber daya alam yang dapat diambil dari lingkungan
sehingga semakin besar kerusakan yang timbul akibat dari kegiatan manusia tersebut. Contohnya, akhir-
akhir ini di Pulau Kalimantan dan Sumatra sering terjadi pembakaran hutan secara besar-besaran. Selain
merusak lingkungan setempat, kebakaran hutan juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan
sekitarnya. Pencemaran lingkungan dapat berupa pencemaran air, tanah, udara, maupun suara.

Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim adalah sebagai berikut:

Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

Secara umum, bumi memiliki fungsi memantulkan cahaya matahari dalam bentuk sinar inframerah ke
atmosfer. Kemudian sinar inframerah tersebut akan diserap (absorpsi) kembali oleh gas-gas atau zat-zat
yang ada di atmosfer, sehingga keadaan bumi menjadi tetap hangat atau panas walaupun pada saat
malam hari.

Gas atau zat-zat yang berfungsi menyerap dan menahan pantulan sinar inframerah dari bumi disebut
gas-gas rumah kaca (green house glasses) karena seolah-olah gas-gas itu berfungsi sebagai kaca pada
suatu rumah kaca. Tertahannya sinar inframerah oleh gas gas rumah kaca, mengakibatkan terjadinya
kenaikan suhu udara di muka bumi yang disebut efek rumah kaca (green house effect). Naiknya suhu
udara di bumi secara menyeluruh disebut pemanasan global (global warming).

Gas-gas yang berfungsi seperti mah kaca, antara lain Karbondioksida (CO2). Etan (CH4), gas atau
senyawa Nitrogen (NO. NH3 dan N20), senyawa Sulfur (112S dan SO2), Ozon (03) dan Clorofluorocarbon
(CFC). Di antara gas-gas rumah kaca tersebut. Karbondioksida (CO2) dan Clorofluorokarbon (CFC)
merupakan gas yang paling dominan dan penting dalam memberikan konstribusi pada terjadinya
pemanasan global. Karbon dioksida dikeluarkan ke atmosfer melalui aktivitas pembakaran pada mesin
mesin industri yang berbahan bakar batu bara, bensin, minyak tanah, atau solar, selain itu dari asap
kendaraan bermotor serta hasil metabolisme dan respirasi makhluk hidup. Adapun CFC dilepaskan ke
atmosfer melalui aktivitas manusia dalam bentuk penggunaan lemari es, AC (Air Conditioner), atau
aerosol yang disemprotkan, misalnya parfum yang menggunakan freon dan halon.

Akibat dari banyaknya CO2, CFC, dan gas-gas rumah kaca lainnya yang dilepaskan ke atmosfer, maka
suhu udara di bumi akan semakin cepat meningkat yang pada akhirnya akan mengakibatkan gangguan
dan perubahan iklim secara global. Hal ini ditandai dengan meningkatnya pencairan es atau salju di
kedua kutub bumi dan naiknya permukaan air laut secara keseluruhan sehingga memungkinkan
tergenangnya kota-kota di sepanjang pantai.

• Penipisan Lapisan Ozon (Ozon Deplation)

Lapisan ozon merupakan suatu lapisan tipis yang banyak mengan dung gas ozon (03) yang terdapat pada
bagian stratosfer yang berfungsi antara lain menyerap (absorption) dan memantulkan (reflection) radiasi
sinar ultraviolet (UV) dari matahari sehingga sinar yang sampai ke permukaan bumi tidak berlebihan.

Akibat dari meningkatnya aktivitas manusia di berbagai negara di dunia, keberadaan


lapisan ozon tersebut menjadi semakin menipis bahkan di beberapa lokasi terutama kutub
utara dan selatan bumi dalam keadaan berlubang. Aktivitas manusia yang berperan dalam
penipisan lapisan ozon, antara lain aktivitas manusia dalam bidang industri, Industri banyak
mengemisikan CFC dari limbah pabrik berupa gas dari pabrik, refrigrator, AC (Air Conditioner),
dan aerosol.

 Kelestarian Hutan Tidak Terjaga

Hutan merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting. Selain sebagai penunjang
perekonomian nasional, hutan juga mempunyai daya dukung untuk menjaga keseimbangan
ekosistem yang ada di bumi. Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai hutan terluas
di dunia, sekitar 120.3 juta hektar. Sekitar 17% dari luas tersebut merupakan hutan konservasi
dan 23 % merupakan hutan lindung dan sisanya hutan produksi. Semenjak 1970 kerusakan
hutan mulai terjadi, ketika dibuka secara besar-besaran untuk tujuan komersial. Kerusakan ini
terjadi karena adanya penebangan secara liar, kebakaran hutan baik secara sengaja maupun
tidak, konversi hutan untuk lahan perkebunan dalam skala besar. Akibatnya banyak satwa yang
kehilangan habitatnya dan mengalami kepunahan, dan ini termasuk tertinggi dalam kelompok
negara yang tergabung dalam ASEAN.

Pengundulan pada hutan juga mengurangi penyerapan karbondioksida oleh pepohonan di


hutan. Yang terjadi adalah emisi karbon meningkat hingga 20 % dan mengubah iklim
sebagaimana yang kita rasakan. i tahun 2013 ini. Iklim berubah secara siklus hidrologis dan
mikro lokal dan menyebabkan kesuburan tanah berkurang.

Anda mungkin juga menyukai