Di susun oleh :
KELOMPOK 5
Rima Restusari Septya Nursahfitri
Sarah Tri Andriani Sri Dewi Prihatini
Sefri Alfatihah Sri Mulyani
Sella Delfiana Suci Wahyuni
Sella Delfiana
Puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa karena atas rahmat dan
karunianya kita dapat mengenal ilmu, pengetahuan, tidak lupa kita haturkan shalawat
beserta salam atas junjungan alam Nabi besar kita yaitu nabi Muhammad saw. Dan
kami mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen yang telah mengajari kami ilmu
yang sangat banyak, berkat ilmu itu juga kami mampu menyelesaikan makalah ini
pada waktunya.
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.............................................................................................Latar Belakang 1
1.2........................................................................................Rumusan Masalah 2
1.3..........................................................................................................Tujuan 2
2.1.......................................................................................Pengertian Trauma 3
2.2...............................................................................Macam-macam Trauma 3
2.3.......................................................................................... Penatalaksanaan 11
2.4..................................................................................................... Prognosis 12
3.1. Kesimpulan................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Trauma lahir adalah trauma pada bayi yang diterima dalam atau karena proses
kelahiran.
Istilah jejas lahir atau trauma kepala digunakan untuk menunjukkan trauma
mekanik yang dapat dihindari dan tidak dapat dihindari, serta trauma anoksik
yang dialami bayi selama kelahiran dan persalinan.Jejas ini dapat merupakan
akibat dari keterampilan atau perhatian medis yang tidak tepat atau kurang, atau
2000).
Trauma kepala dan kulit kepala dapat terjadi selama proses persalinan yang
serius, seperti perdarahan intrakranial dan hematoma subdural. Tiga jenis cedera
1
perdarahan ekstrakranial yang paling sering adalah kaput suksedaneum,
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Trauma lahir adalah trauma pada bayi yang diterima dalam atau karena proses
kelahiran. Istilah trauma lahir digunakan untuk menunjukkan trauma mekanik dan
anoksik, baik yang dapat dihindarkan maupun yang tidak dapat dihindarkan, yang
didapat bayi pada masa persalinan dan kelahiran. Trauma dapat terjadi sebagai akibat
ketrampilan atau perhatian medik yang tidak pantas atau yang tidak memadai sama
sekali, atau dapat terjadi meskipun telah mendapat perawatan kebidanan yang
terampil dan kompeten dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan tindakan atau
1. Abrasi dan laserasi harus dijaga gar tetap bersih dan kering.
3. Laserasi yang lebih dalam mungkin perlu ditutup dengan butterfly strips
atau dijahit.
B. Trauma superfisial
3
Trauma pada jaringan lunak meliputi edema atau memar.edema berisi
C. Kaput suksedenemum
D. Cedera lain
kongesti dan memar, dan mata serta bibir menjaad adema.pada persentasi
bokong , janin akan mengalami memar dan edema dibagian genetalia dan
bokong
4
Edema dan memar tampa komplikasi biasanya hilang dalam beberapa
hari setelah bayi lahir.akan tetapi, jika terdapat trauma selama proses
1. Hiperbilirubinemia
devekasi.
E. Hiperbilirubinemia
devekasi
3. Trauma otot
4. Cidera pada otot dapat terjadi akibat robekan atau gangguan suplei
darah.
5
F. Tortikolis
pada salah satu otot sternomastoideus kelahiran bahu anteroir janin yang
berada dalam presentasi sefalik atau kepala, selama rotasi bahu saat bayi
beberapa minggu.
G. Trauma otot
Cidera pada otot dapat terjadi akibat robekan atau gangguan suplei
darah.
1. Tortikolis
pada salah satu otot sternomastoideus kelahiran bahu anteroir janin yang
berada dalam presentasi sefalik atau kepala, selama rotasi bahu saat bayi yang
6
Manajemen tertukolis mencakup peregangan otot yang terganggu,
H. Trauma syaraf
1. Saraf Fasialis
palsi falsialis unilateral.kelopak mata pada sisi yang terganggu tetap terbuka
dan mulut tertarik kesisi yang normal. Jika bayi tidak dapat menutup rapat
mulutnya saat menyusu kepayudara atau saat diberi dot, mungkin akan
dijumpai sedikit kesulitan saat pertama kali memberikan susu pada bayi.
2. Pleksus Brakialis
kelahiran sungsang pervagina atau saat terjadi distosia bahu. Cedera ini dapat
a) Palsi Erb
saraf serviks kelima dan keenam. Lengan bayi yang terganggu mengalami
7
tangan menutup sebagian. Posisi ini umumnya dikenal sebagai “posisi tip
b) Palsi Klumpke
saraf serviks ketujuh dan kedelapan dan akar saraf toraks pertama.
sendi dan ekstremitas yang pasif dapat dimulai dibawah arahan seorang
ahli fisioterapi. Saat bayi berusia sekitar satu bulan, MRI (magnetic
8
resonance imaging) dapat memberikan data spesifik mengenai kerusakan
saraf.
3. Fraktur
a) Fraktur Klavikula
Fraktur ini merupakan jenis yang tersering pada bayi baru lahir,yang
persalinan. Hal ini dapat timbul pada kelahiran presentasi puncak kepala dan
pada lengan yang telentang pada kelahiran sungsang. Gejala yang tampak
pada keadaan ini adalah kelemahan lengan pada sisi yang terkena, krepitasi,
bagian atas yang terkena fraktur serta menghilangnya refleks Moro pada sisi
posisi abduksi 60 derajat dan fleksi 90 derajat dari siku yang terkena.
b) Fraktur Humeri
membumbung ke atas. Pada keadaan ini biasanya sisi yang terkena tidak dapat
9
penderita sangat baik dengan dilakukannya imobilisasi lengan dengan
bebat Valpeau atau dengan pemasangan gips. Dan akan membaik dalam
pervaginam sebagai akibat penggunaan cunam atau forceps yang salah, atau
dari simpisis pubis, promontorium, atau spina ischiadica ibu pada persalinan
dengan diproporsi sefalopelvik. Yang paling sering adalah fraktur linier yang
depresi yang biasanya kelihatan sebagai lekukan pada kalvarium yang mirip
d) Fraktur Femoris
yang tampak pada penderita adalah pembengkakan paha disertai rasa nyeri
10
melakukan traksi pada kedua tungkai, walaupun fraktur hanya terjadi
traksi kuat untuk melahirkan kepala janin pada presentasi sungsang atau untuk
melahirkan bahu pada presentasi kepala. Fraktur atau dislokasi lebih sering
pada tulang belakang servikal bagian bawah dan torakal bagian atas. Tipe
spinalis pada satu atau lebih aras (level) cerebral. Keadaan bayi mungkin
kematian dalam beberapa jam. Pada bayi yang selamat, pengobatan yang
2.3 Penatalaksanaan
• Bayi di letakan pada tempat yang hangat pastikan bayi tidak kedinginan suhu
bayi di pertahankan 36,50°C - 37,0°C
11
• Bila bayi APNE maka dilakukan pertologan agar bayi bernafas lagi dengan
alat bantu balon dan sungkup di beri oksigen dengan kecepatan 2L/menit.
2.4 PROGNOSIS
Faktor penentu utama prognosis adalah etiologi,neonatus dengan disgenesis
serebral serta hipoksik-iskemik sedang dan berat mempunyai prognosis yang
buruk. Gangguan metabolik akut dan perdarahan subarachnoid mempunyai
prognosis yang baik, sedangkan infeksi intrakrainal dan IEM mempunyai
prognosis yang bervariasi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari materi yang kami sajikan, dapat kami simpulkan bahwa trauma
dapat terjadi sebagai akibat ketrampilan atau perhatian medik yang tidak
pantas atau yang tidak memadai sama sekali, atau dapat terjadi meskipun telah
mendapat perawatan kebidanan yang terampil dan kompeten dan sama sekali
tidak ada kaitannya dengan tindakan atau sikap orang tua yang acuh tak acuh
tentang trauma pada bayi baru lahir. Kritik dan saran sangat penulis harapkan
13
DAFTAR PUSTAKA
kedokteran EGC
https://www.academia.edu/6470345/Asuhan_peda_neonatus_dengan_jejas_kelahiran
https://www.academia.edu/5445457/ASKEB_NEONATUS
14