(Muhammad Azzam
Alfarabi)
NIM. 03011181924005
i
LEMBAR ORISINALITAS KARYA
Yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : Muhammad Azzam Alfarabi
Jurusan : Teknik Sipil
Jabatan : Ketua Tim
2. Nama : Nurhidayah Anggraeni
Jurusan : Teknik Sipil
Jabatan : Anggota I
3. Nama : Rian Alto Belly
Jurusan : Teknik Elektro
Jabatan : Anggota II
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul: “Inovasi Beton Pondasi
Jembatan dengan Tambahan Super Material Grafena”.
adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran
dari karya tulis orang lain serta belum pernah menjuarai di kompetisisi serupa.
Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima
sanksi yang ditetapkan oleh panitia Sriwijaya Civil Paper Competition 2021
berupa diskualifikasi dari kompetisi.
Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Indralaya, 19 Oktober 2021
KetuaTim
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
4.4.2 Secara Lingkungan................................................................................. 17
4.4.3 Secara Ekonomi ..................................................................................... 17
4.4.4 Secara Sosial .......................................................................................... 17
4.5 Keunggulan dan Kekurangan Necom (Nano-membrane eco mask)........................... 17
4.5.1 Kekuatan (Strengths) .................................................................................... 18
4.5.2 Kekurangan (Weaknesses)............................................................................. 18
4.5.3 Peluang (Opportunities) ................................................................................ 18
4.5.4 Ancaman (Threats) ....................................................................................... 18
BAB V.......................................................................................................................... 19
KESIMPULAN............................................................................................................. 19
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 19
5.2 Saran ................................................................................................................... 19
Lampiran 1. Biodata Penulis......................................................................................23
v
Inovasi Beton Pondasi Jembatan dengan Tambahan
Super Material Grafena
Universitas Sriwijaya
Muhammad Azzam Alfarabi (Teknik/ Teknik Sipil)
Nurhidaya Anggraeni (Teknik/ Teknik Sipil)
Rian Alto Belly (Teknik/ Teknik Elektro)
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, perumusan masalah yang
ingin dipecahkan dalam penelitan ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah bahan material campuran beton pada jembatan yang efektif?
2. Bagaimana efektivitas dan efisiensi dari meterial tersebut?
3. Bagaimana metode implementasi inovasi material tersebut?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bahan material campuran beton pada jembatan yang efektif.
2. Mengetahui efektivitas dan efisiensi dari meterial tersebut.
3. Mengetahui metode implementasi inovasi material tersebut.
1.4 Manfaat
Menggunakan material grafena yang lebih ramah lingkungan merupakan
langkah krusial dalam mengurangi emisi karbon. Selain itu material ini lebih kuat
daripada baja, sangat cocok diaplikasikan pada campuran beton untuk
menghasilkan konstruksi jembatan yang kokoh dan tahan lama. Perawatan
terhadap beton yang dihasilkan juga mudah, sehingga tidak dibutuhkan adanya
perawatan khusus yang dilakukan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
dibedakan menjadi dua yaitu, bersifat kimiawi dan bersifat mineral. Banyak
peneliti yang tengah mengembangkan alternatif dan inovasi bahan tambah ini
dalam rangka memenuhi kebutuhan material konstruksi dengan efisien.
2.1.3 Jembatan dan Bagiannya
a. Pengertian Jembatan
Jembatan merupakan suatu konstruksi yang berfungsi meneruskan jalan
melalui rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya berupa zona
seperti sungai, jurang, atau infrastruktur lalu lintas seperti rel kereta api, jalan lain,
dan lain sebagainya
b. Bagian-bagian Jembatan
Secara umum bagian-bagian jembatan terbagi menjadi 6 bagian yang
diuraikan sebagai berikut:
4
3. Bangunan Bawah
Bangunan bawah merupakan susunan bangunan yang terletak di bagian
bawah bangunan atas suatu jembatan dan memiliki fungsi untuk menanggung
beban-beban yang berasal dari bangunan atas yang disalurkan ke pondasi.
Bangunan bawah terdiri dari pilar (pier) dan kepala jembatan (abutment).
4. Pondasi
Pondasi merupakan bagian yang berfungsi sebagai penerima beban-beban
dari bangunan bawah dan kemudian menyalurkannya ke tanah.
5. Oprit
Oprit merupakan timbunan tanah yang terletak di belakang abutment.
Timbunan tanah harus dibuat sepadat mungkin untuk menghindari terjadinya
penurunan yang dapat menyebabkan kerusakan ekspansi join
6. Bangunan Pengaman
Bangunan pengaman memiliki fungsi sebagai pengaman terhadap
pengaruh sungai yang bersangkutan baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.1.4 Hasil Penelitian Penggunaan Grafena untuk Material Beton
Sebelumnya
Sebelumnya, sudah pernah dilakukan penelitian lain dalam pengujian
grafena sebagai campuran beton, salah satunya yaitu penelitian yang dilakukan
oleh Dimov et al (2018) menyatakan bahwa beton rekayasa nano ini dapat
diterapkan dalam industri konstruksi yang berkelanjutan karena menunjukkan
berbagai peningkatan sifat baru jika dibandingkan dengan beton standar. Hasil
penelitian membuktikan terjadi peningkatan hingga 146% dalam kekuatan tekan
dan 79,5% dalam kekuatan lentur serta pada saat yang sama ditemukan
peningkatan kinerja listrik dan termal. Penurunan permeabilitas air yang
mengejutkan hingga hampir 400% dibandingkan dengan beton normal membuat
material komposit baru ini sangat cocok untuk konstruksi di area yang terkena
banjir.
2.2 Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis bahwa grafena sangat
potensial untuk digunakan sebagai bahan tambahan (admixture) yang dapat
meningkatkan kekuatan beton tanpa menambah berat yang berarti pada beton.
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Studi literatur
Pengumpulan data
Analisis data
kesimpulan
selesai
6
3.2 Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan dalam rentang waktu kurang lebih satu bulan yaitu
dari bulan September hingga Oktober. Sedangkan untuk tempat penelitian
dilakukan di rumah masing-masing tim penulis karena kondisi pandemi Covid-19
dan tidak melakukan penelitian secara langsung di laboratorium, sehingga
beberapa data hasil yang didapat berasal dari penelitian yang telah ada.
3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Informasi
Teknik pengumpulan data dalam penulisan karya ilmiah ini adalah
menggunakan teknik studi dokumenter. Data yang digunakan sebagai penunjang
referensi kepustakaan dan berbagai teori pendukung didapatkan dari berbagai
sumber pustaka yang terdiri dari buku, majalah, media elektronik, dan jurnal
ilmiah. Berikut langkah-langkah yang dilakukan:
1. Mengumpulkan jurnal terkait super material grafena
Dilakukan melalui pengecekan sumber-sumber tertentu untuk memperoleh
sumber terkait agar didapat beberapa junal yang memiliki penelitian searah
dengan dengan penelitian ini.
2. Mengambil data yang dibutuhkan pada jurnal
Setelah didapat jurnal yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini,
kemudian dilakukan scanning untuk menentukan informasi mana yang akan
diambil dari jurnal tersebut.
3. Menganalisa data
Data dan informasi yang telah didapatkan tersebut kemudian dianalisa
terlebih dahulu agar dapat disesuaikan dengan penelitian yang dilakukan.
4. Penentuan super material grafena
Data yang telah dianalisa dan disesuaikan dengan kebutuhan pada penelitian
ini akan dijadikan acuan dalam penentuan super material grafena yang diteliti.
Sehingga didapat rancang dan dan desain dari masker super material grafena
yang diinginkan.
5. Analisa efisiensi
Setelah diperoleh ditentukannya super material grafena yang diteliti,
selanjutnya dilakukan analisa efisiensi dari material ini, agar didapat seberapa
bagus kualitas dari material jenis ini.
7
6. Analisa kelayakan
Tahap terakhir setelah didapat nilai efisiensi dari super material grafena
adalah melakukan analisa kelayakan dari material ini sehingga didapat
material yang benar-benar tepat untuk digunakan.
3.4 Variabel
Variabel bebas : Besarnya kebutuhan akan material pencampur beton yang
efektif dan efisien.
Variabel terikat : Kualitas, implementasi dan sifat-sifat material pencampur
beton.
Variabel kontrol : Komposisi, desain, dan bahan.
3.5 Teknik Analisis Data
Pengolahan data-data yang terdapat dalam karya tulis ilmiah ini adalah
menggunakan tekhnik deskriptif analitik model korelasi. Data yang telah
didapatkan dari berbagai sumber rujukan dideskripsikan pada bagian tinjauan
pustaka. Data disajikan secara konsep dan teori kemudian dianalisis dengan
mengkomparasi informasi terkait masalah yang pernah terjadi dan direlasikan
dengan konsep serta teori sebelumnya yang akan menghasilkan benang merah dari
masalah yang dibahas. Gagasan baru yang dihasilkan akan dipaparkan secara jelas
dan dideskripsikan secara rinci sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang telah
diuraikan. Gagasan baru yang akan diuraikan dapat menjadi bahan referensi dalam
aplikasi nyata bagi seluruh pembaca.
3.6 Alat dan Bahan
Furnace Thermo Scientific,wadah es, pH meter ATC tipe pH-009,
termometer Alla France, labu ukur, pipet volume, pipet tetes, pengaduk magnetik,
gelas ukur, gelas beaker, erlenmeyer, botol semprot, corong, kertas saring
Whatman 41, timbangan analitik Galaxy 160 Ohaus, cawan porselen, teflon dan
wadah stainless steel, ultrasonic cleanerKrisbow, centrifuge Health H-C-8,
instrumen X-Ray Difraction (XRD) Philips Analytical, Scanning Electron
Microscope (SEM) FEI Inspect S550, dan spektrofotometer UV-Visible Variant
DMS 80. dikloro difenil trikloroetana (DDT) 99% (1,1-dichloro-2,2-bis(4-
chlorophenyl) ethane) (Aldrich),serbuk grafit (Merck), natrium nitrat 99.3%
(Merck), asam sulfat 98 (Merck), kalium permanganat (Merck), hidrogen
8
peroksida (Merck), asam klorida (Merck), etanol 96% (Brataco), serbuk Zn
(Merck), metilen biru (Merck), dan akuades.
3.7 Prosedur
Proses sintesis grafena dilakukan dengan menggunakan modifikasi metode
Hummer. Sebanyak 2 gram serbuk grafit dilarutkan dalam 98 mL H2SO4 98%, kemudian
4 gram NaNO3 ditambahkan saat proses pengadukan berlangsung selama 1 jam.
Penambahan 8 gram KMnO4 dilakukan secara bertahap ke dalam campuran setelah
pengadukan berlangsung 2 jam. Selama 4 jam temperature dijaga pada rentang suhu 20-0
°C. Campuran diaduk perlahan sampai berubah menjadi warna hitam kehijauan. Proses
pengadukan dilanjutkan selama 20 jam pada suhu 35 °C. Setelah 24 jam pengadukan,
campuran berubah warna menjadi coklat muda. Campuran dicuci dengan akuades
sebanyak 200 mL dan diaduk selama 1 jam. Untuk menghilangkan sisa KMnO4,
campuran ditambahkan 20 mL H2O2 30%. Selanjutnya campuran disentrifugasi dan
dilanjutkan dengan proses pencucian dengan 80 mL HCl dan akuades secara
berulang dengan tujuan menetralkan pH dan mengurangi sisa ion SO4 2-. Untuk
mengetahui apakah ion SO4 2- telah habis dan pH menjadi netraldiuji dengan pH
meter dan kertas lakmus. Jika pH telah netral maka campuran dikeringkan pada
suhu 110 °C selama 12 jam untuk mendapatkan lembaran grafitoksida.
Sebanyak 40 mg grafit oksidaditambahkan 40 ml akuades dan diaduk
selama 1 jam untuk mendapatkan larutan yang homogen, kemudian dilakukan
ultrasonikasi pada pancaran gelombang ultrasonik 50/60 Hz selama 90 menit.
Grafit oksida direduksi dengan penambahan 08 gram Zn dan 10 mL HCl 35%,
kemudian diaduk selama 1 jam. Setelah 1 jam pengadukan, larutan ditambahkan
lagi 10 mL HCl 35% dan diikuti proses pengadukan selama 5-30 menit, kemudian
dicuci dengan menggunakan akuades dan HCl 5%. Proses pencucian dilakukan
berulang kali menggunakan akuades sampai pH campuran menjadi netral. Hasil
endapan pada proses pencucian dimasukkan ke dalam teflon kecil di dalam tabung
stainless steeldan dipanaskan dalam tanur pada suhu 160 °C selama 18 jam.
3.8 Pembuatan Grafena Terdispersi Air
Dilakukan demonstrasi bahwa pengelupasan grafena geser tinggi dalam air
sangat efisien untuk fabrikasi beton bertulang grafena karena dapat menggantikan
air secara langsung dalam campuran beton dan dapat diskalakan secara industri.
Untuk memperkenalkan multifungsi pada beton menggunakan grafena, pertama-
9
tama kami menyiapkan suspensi grafena dalam air dengan pengelupasan fase cair
bubuk grafena tinggi menggunakan surfaktan natrium kolat, menghasilkan
surfaktan FG. Mixer geser tinggi yang digunakan dalam pekerjaan ini. Bilah rotor
memotong trombosit dengan kecepatan sangat tinggi (sampai 8000 rpm) terhadap
kepala lubang persegi.
Telah dilakukan penyelidikan penggabungan dalam beton serpihan grafena
ultra tipis (UTGr) yang disiapkan dengan metode yang sama seperti FG untuk
menentukan apakah grafena atau grafena adalah penguat nano yang paling efisien
untuk beton. Akhirnya, kami telah memasukkan dalam beton yang tersedia secara
komersial grafena nanoplatelet kelas industri (IG), dengan mendispersikan bubuk
kering dalam air menggunakan mixer geser tinggi.
10
BAB IV
PEMBAHASAN
1
Dey RS, Hajra S, Sahu RK, Raj RC, Panigrahi MK.2012. A rapid room temperature chemical
route for the synthesis of graphene: metalmediated reduction of graphene oxide. Chem. Comm.
48(12): 1787-1789.
11
Gambar 4.2 Detail serbuk grafena yang didapat
Grafena dimasukkan ke dalam beton dengan mencampur dispersi grafena
berbasis air dengan semen Portland biasa (OPC), pasir kering halus, dan agregat
kasar 10 mm. Berbagai solusi dengan konsentrasi FG dan IG yang berbeda dalam
air diselidiki untuk mengoptimalkan kinerja beton bertulang grafena. Selanjutnya,
kubus beton disiapkan, dirawat, dan diuji kuat tekannya menurut standar
American Concrete Institute (ACI). Secara khusus, campuran beton segar
dituangkan dalam standar 10×10×10. Cetakan baja 10 cm, dilepas setelah 24 jam
dan disimpan dalam tangki air untuk. Satu dari sifat mekanik utama beton adalah
evolusi kekuatan tekan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, dilakukan
pengujian kubus setelah interval waktu pengeringan yang berkisar antara 7 dan 28
hari, untuk mengekstrak nilai kekuatan usia dini dan usia lanjut.
12
diperoleh dari pengukur regangan mekanis standar.
13
cocok untuk aplikasi industri.
Setelah meningkatkan tegangan di atas daerah elastis, penurunan bertahap
dalam kemiringan kurva tegangan-regangan diamati. Ini adalah daerah deformasi
plastis di mana ikatan antara semen dan agregat masih mengalami periode
pengerasan regangan, tetapi dengan perubahan yang tidak dapat dibalikkan. Efek
ini disebabkan oleh aliran kental pasta semen terhidrasi dalam beton, serta karena
propagasi dan pertumbuhan microcracks awal.
Tujuh hari setelah perawatan, peningkatan kekuatan 18,6% diamati untuk
tulangan FG dan peningkatan 14,3% dengan tulangan IG, dibandingkan dengan
beton standar. Untuk menyelidiki lebih lanjut bagaimana FC beton berkembang
dengan berbagai konsentrasi grafena, telah dilakukan studi sistematis kurva
tegangan-regangan untuk berbagai konsentrasi grafena. Untuk 28 hari, kekuatan
semua sampel terus meningkat, dengan beton bertulang grafena tetap lebih kuat
dari beton standar. Secara khusus, pengujian yang dilakukan setelah 28 hari
perawatan mengungkapkan bahwa tulangan dengan IG menghasilkan beton
sekitar 26% lebih kuat daripada beton standar, yang menunjukkan kemungkinan
tulangan beton dengan grafena usia lanjut.
4.2 Pembahasa
4.2.1 Kelebihan Grafena dalam Mempengaruhi Sifat Beton
a. Porositas Beton
Faktor yang menentukan kuat tekan beton adalah derajat porositas, yang
menghasilkan rongga kosong di dalam pasta semen karena butiran kristal yang
tidak terhidrasi. Ketika pondasi beton terkena air tawar, karena kelarutannya yang
tinggi makan akan terjadi porositas. Proses ini meningkatkan porositas beton dan
menurunkan kekuatannya. Dengan penguatan grafena dapat berdampak pada
penurunan tingkat porositas. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa
struktur mikro pasta semen lebih halus dan lebih padat dengan masuknya
lembaran oksida grafena sehingga menghasilkan peningkatan kekuatan dan daya
tahannya
b. Permeabilitas Beton
Secara umum, keawetan beton tergantung pada: kapasitas fluida untuk
menembus struktur mikronya. Untuk menyelidiki permeabilitas air, penelitian
14
dilakukan dalam sampel yang terbuat dari beton standar dan beton grafena
menunjukkan tingkat air yang meresap melalui struktur beton lebih rendah dalam
beton yang diperkuat dengan grafena daripada pada beton standar. Dengan
demikian, beton bertulang dengan grafena bertindak sebagai penghalang terhadap
infiltrasi air. Secara khusus, grafena mengurangi permeabilitas air beton hingga
≈400%. Sifat ini sangat penting untuk ketahanan beton yang lama dan, khususnya,
untuk pencegahan reaksi alkali-silika
c. Korosi pada Beton Bertulang
Resistivitas tinggi yang dimiliki oleh beton bertulang grafena dapat
mencegah korosi ketika tulangan baja digunakan sebagai tulangan konvensional.
Potensi korosi baja ini, yang merupakan proses elektrokimia yang membentuk sel
korosi, menyebabkan kerusakan balok atau kolom beton bertulang baja melalui
ekspansi, retak, dan akhirnya terkelupasnya penutup tulangan baja sehingga
menyebabkan kerusakan pada struktur keseluruhan. Dengan perilaku resistifnya,
beton bertulang grafena dapat mengurangi penambahan bahan kimia tersebut dan
tetap menjaga pembentukan korosi seminimal mungkin.
4.2.2 Analisa Kelayakan dan Posibilitas Penggunaan Beton Grafena pada
Jembatan
Pada semen nano-engineering melalui penggabungan bahan nano grafena
telah menunjukkan peningkatan pada kekuatan dan sifat termal. Namun, untuk
memisahkan nanomaterial dalam bubuk matriks semen kering melibatkan
prosedur yang kompleks dan dapat menyebabkan degradasi sifat mekanik beton.
Oleh karena itu diperlukan pengembangan lebih lanjut untuk memaksimalkan
potensi grafena.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton melalui penguatan dengan
grafena menghasilkan beton komposit dengan kekuatan tinggi dan juga
memperluas fungsionalitas dari beton itu. Selain meningkatkan kinerja mekanis,
beton komposit grafena dapat berlaku sebagai penghalang terhadap infiltrasi air
untuk mendukung daya tahan beton. Pemaksimalan sifat-sifat beton inilah yang
menjadi alasan kuat untuk beton grafena digunakan sebagain pondasi jembatan
yang membutuhkan material dengan kekuatan tinggi serta tahan air.
Selain itu, beton ini akan berdampak positif terhadap lingkungan, seperti
dapat mendukung proses fabrikasi langsung untuk industry konstruksi dan
15
berkontribusi pada penurunan emisi karbon karena pembuatan semen. Hasil
penelitian menunjukkan pengurangan emisi karbon sebesar 446 kg per ton oleh
pabrik semen.
4.3 Penggunaan Grafena dalam Komposisi Bahan Cmpuran Beton
Penelitian ini didasarkan atas eksperimen yang dilakukan oleh peneliti dari
Universitas Exeter, Inggris. Dalam penelitian ini mengkaji beton rekayasa nano
multifungsi inovatif yang menunjukkan berbagai sifat yang ditingkatkan yang
belum pernah terjadi sebelumnya jika dibandingkan dengan beton standar,
dilaporkan. Ini termasuk penemuan hebat dari beton grafena didapat peningkatan
hingga 146% pada kompresi dan 79,5% dalam kekuatan lentur, sementara pada
saat yang sama ditemukan peningkatan kinerja listrik dan termal.
Penurunan permeabilitas air yang didapat dari penelitian ini mengejutkan
hampir 400% dibandingkan dengan beton normal membuat material komposit
baru ini sangat cocok untuk konstruksi di area yang rentan terkena banjir. Standar
global baru dari teknologi sipil modern, yang terus menerus membutuhkan
infrastruktur yang lebih menuntut, mendorong pengembangan bahan konstruksi
multifungsi berkinerja sangat tinggi. Secara khusus, upaya ekstensif difokuskan
pada peningkatan kinerja dan fungsionalitas beton, bahan konstruksi yang paling
banyak digunakan di seluruh dunia.
Komposit beton multifungsi berteknologi nano berteknologi nano yang
tipis dengan beberapa atom tipis yang menampilkan berbagai sifat yang
ditingkatkan yang belum pernah terjadi sebelumnya dibandingkan dengan beton
standar. Menunjukkan peningkatan yang luar biasa hingga 146% dalam kekuatan
tekan, hingga 79,5% pada yang lentur, dan penurunan perpindahan maksimum
karena pembebanan tekan sebesar 78%. Pada waktu saat yang sama, kami
menemukan peningkatan kinerja listrik dan termal dengan 88% peningkatan
kapasitas panas. Penurunan permeabilitas air yang luar biasa hampir 400%
dibandingkan dengan beton standar, yang merupakan properti yang sangat dicari
untuk ketahanan struktur beton yang lama, membuat material komposit baru ini
sangat cocok untuk konstruksi di area yang terkena banjir.
16
4.4.1 Secara Medis
Masih tingginya angka penyebaran Covid-19 ditambah dengan munculnya
berbagai varian baru dari virus tersebut membuat masyarakat menjadi semakin
takut. Necom dari segi medis dinilai akan menjadi solusi kesehatan untuk dapat
menajaga masyarakat dari penyebaran Covid-19 secara efektif. Hal itu didasari
dari banyaknya keunggulan dan potensi yang dimiliki oleh Necom sebagaimana
yang dijelaskan pada pembahasan sebelumnya.
4.4.2 Secara Lingkungan
Melalui berbagai kelebihannya, terutama menganai daya pakai yang
dimiliki inovasi ini. Hal tersebut akan sangat berdampak secara signifikan untuk
dapat mengatasi persmalasahan lingkungan yang disebabkan banyaknya limbah
masker. Manfaat secara lingkungan ini akan semakin efektif apabila masyarakat
dapat menerima dan menggunakan inovasi ini dengan baik.
4.4.3 Secara Ekonomi
Banyaknya keunggulan baik dari segi efektivitas maupun daya pakai yang
berkali-kali, akan menjadi indikasi masyarakat dapat menerima inovasi ini dengan
mudah. Penggunaan Necom dengan efektivitas yang tinggi dan daya pakai yang
lama jelas akan sangat menguntungkan masyarakat dari segi ekonomi. Masyarakat
akan dimudahkan dengan tidak perlu melakukan pembelian berulang terlalu
sering, sehingga dinilai jauh lebih ekonomis.
4.4.4 Secara Sosial
Dari segi sosial, melalui tingginya manfaat yang ada pada Necom. Hal
tersebut akan membantu masyarakat terhindar dari penyebaran Covid-19,
sehingga dapat mempermudah mereka dalam beraktifitas dengan catatan tetap
menerapkan protokol kesehatan sebagaimana mestinya. Oleh karen aitu, secara
perlahan hubungan dan aktivitas sosial masyarakat dapat diperbaiki secara
perlahan-lahan dengan bantuan Necom.
17
kekurangan tertentu. Oleh karena itu digunakan anlisis SWOT (Strenghth,
Weakness, Opportunity, Threat) untuk menjustifikasi kekuatan, kelamahan,
kesempatan dan tantangan yang ada pada inovasi super material grafena sebagai
campuran beton.
4.5.1 Kekuatan (Strengths)
a. Memiliki Efektivitas yang tinggi.
b. Memiliki daya pakai yang baik.
c. Bahan yang mudah digunakan
18
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Grafena adalah bahan yang efektif untuk dijadikan material penguat beton
pada pondasi jembatan karena sifatnya yang kuat dan baik.
2. Secara Analisa efektivitas dan efisiensi, grafena adalah material yang sangat
bagus untuk diimplementasikan pada beton pondasi jembatan karena dapat
bersifat tahan lama dan juga sangat kuat sehingga efektiv dan efisien.
3. Metode implementasi super material ini dapat dilakukan dengan mudah
yaitu dengan mencampurkan langsung material inovasi ini dengan semen
biasa tipe 1.
5.2 Saran
Dalam pengaplikasian super material grafena sangat diperlukan ketelitian
untuk memperoleh hasil yang maksimal. Selain itu sangat diperlukan
pensosialisasian dari inovasi ini agar dapat diterima masyarakat luas. Kemudian
juga sangat diperlukan dukungan dari masyarakat dan pemerintah untuk
mempercepat progres penelitian tentang hal ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
Ang PK, Chen W, Wee AT, Loh KP. 2008. Solution-gated epitaxial graphene as
pH sensor. J. Am. Chem. Soc. 130(44): 14392- 14393.
Dey RS, Hajra S, Sahu RK, Raj RC, Panigrahi MK. 2012. A rapid room
temperature chemical route for the synthesis of graphene: metalmediated
reduction of graphene oxide.
Chem. Comm. 48(12): 1787-1789.
Hummers WS, Offeman RE. 1958. Preparation of graphitic oxide. J. Am. Chem.
Soc. 80(6): 1339-1339.
Junaidi M. 2014. Pengaruh Variasi Waktu Ultrasonikasi dan Waktu Tahan Proses
Hydrothermal Terhadap Struktur dan Konduktivitas Elektrik Material
Graphene Hasil Sintesis dengan Metode Hydrothermal. Skripsi, Jurusan
Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.
Kipling JJ, Wilson RB. 1960. Adsorption of methylene blue in the determination
of surface areas. J. App. Chem. 10(3): 109-113.
Novoselov KS, Geim AK, Morozov SV, Jiang D, Zhang Y, Dubonos SV,
Grigorieva LI,
Firsov AA. 2004. Electric field effect in atomically thin carbon films. Science.
303(10): 666.
Shao G, Lu Y, Wu F, Yang C, Zeng F, Wu Q. 2012. Graphene oxide: the
mechanisms of oxidation and exfoliation. J. Mater. Sci. 47(10): 4400-
4409.
Shin HJ, Kim KK, Benayad A, Yoon SM, Park HK, Jung IS, Jin MH, Jeong HK,
Kim JM, Choi JY, Lee YH. 2008. Efficient reduction of graphite oxide by
sodium borohydride its effect on electrical conductance. Adv. Func.
Materials. 19(2): 1987-1992.
Stankovich S, Dikin DA, Piner RD, Kohlhaas KA, Kleinhammes A, Jia Y, Wu Y,
Nguyen ST, Ruoff RS. 2007. Synthesis of graphenebased nanosheet via
chemical reduction of exfoliated graphite oxide. Carbon. 45(7): 1558-
1565.
20
Lampiran 1. Biodata Penulis
FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA
1. Data Tim
Nama Tim : RAR
Perguruan Tinggi : Universitas Sriwija
Alamat Perguruan Tinggi : Palembang
Tema yang diambil : Inovasi Dalam Komponen dan Material
Jembatan
Judul karya : Inovasi Beton Pondasi Jembatan dengan
Tambahan Super Material Grafena
2. Nama (KETUA) : Muhammad Azzam Alfarabi
NIM : 03011181924005
Jurusan/Angkatan : Teknik Sipil/2019
No. HP : 085342329524
Email : azzamalfarabi27@gmail.com
21