1 : 172 – 181 (Januari 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
172
Zootec Vol. 40 No. 1 : 172 – 181 (Januari 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
karena selain sumber protein hewani, harga Ternak yang digunakan yaitu 144 ekor
dari masing-masing potongan juga DOC (Day old chicken) strain Cobb, CP
terjangkau. Bagian-bagian karkas adalah 707 tanpa membedakan jenis kelamin
bagian dari karkas utuh yang telah (unsex). Penelitian ini menggunakan
dipotong-potong terdiri atas bagian paha, rancangan acak lengkap (RAL) (Steel and
sayap dada dan punggung (BSN, 2009). Torrie, 1980) pola faktorial 3x4 dengan 3
Menurut Massolo et al. (2017) bagian dada ulangan, setiap ulangan terdiri atas empat
merupakan potongan yang menjadi tolok ekor ayam. Faktor A merupakan ransum
ukur kualitas karkas ayam pedaging karena perlakuan kulit kopi pengolahan sederhana
sebagian besar otot sebagai komponen dimana A1 yaitu kulit kopi yang dijemur,
karkas terdapat pada bagian ini. A2 kulit kopi yang direndam dan A3 kulit
Pemotongan bagian-bagian karkas dapat kopi yang direbus, sedangkan faktor B
meningkatkan daya jual, karena konsumen yaitu level substitusi dimana B0 yaitu 0%
dapat dengan bebas memilih bagian mana kulit kopi dalam ransum sebagai kontrol,
yang disukai. Selain itu potongan bagian- B1 yaitu substitusi 25% kulit kopi terhadap
bagian karkas (ready to cook) juga dipilih jagung, B2 yaitu substitusi 50% kulit kopi
karena lebih praktis dan siap untuk diolah. terhadap jagung sedangkan B3 yaitu
Dari uraian di atas maka dilakukan substitusi 75% kulit kopi terhadap jagung.
penelitian tentang penampilan karkas ayam Ayam umur 1-14 hari diberikan pakan
pedaging dengan pemberian kulit kopi komersial (AD1). Sebelum ransum
pengolahan sederhana substitusi sebagian perlakuan diberikan secara menyeluruh
jagung dengan level yang berbeda dengan dilakukan pra penyesuaian (preliminary)
tujuan untuk mengkaji sejauh mana dimana ransum perlakuan masih dicampur
pengaruhnya terhadap persentase bobot dengan ransum komersial yang
bagian-bagian karkas paha, sayap, dada, pemberiannya secara bertahap sedikit demi
dan punggung ayam pedaging. sedikit dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya stress pada saat penggantian
MATERI DAN METODE ransum perlakuan secara menyeluruh.
PENELITIAN Ransum perlakuan diberikan pada ayam
umur 15-35 hari saat panen. Data diambil
Penelitian ini dilaksanakan selama pada akhir penelitian dan analisis varian
bulan Agustus-Oktober 2018 selama 35 (anova). Apabila perlakuan berpengaruh
hari di kandang Fakultas Peternakan nyata, akan dilanjutkan dengan uji Beda
Universitas Sam Ratulangi Manado. Nyata Jujur (BNJ).
174
Zootec Vol. 40 No. 1 : 172 – 181 (Januari 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
Tabel 1. Komposisi Zat Nutrien Dan Energi Metabolis Bahan Penyusun Perlakuan
Bahan pakan Protein EM SK Lemak Ca (%) P (%)
(%) (kcal/kg) (%) (%)
Kulit kopi jemur* 7,95 2895 33,6 1,3 0,21 1,08
Kulit kopi rendam* 10,55 2929 32,50 0,97 0,17 2,05
Kulit kopi rebus* 12,23 2764 20,60 1,28 0,26 0,88
Jagung ** 8,42 3182 2,15 5,17 0,22 0,6
Dedak** 12,9 2875 11,4 0,7 0,07 1,5
Konsentrat*** 38 2900 6 4 3 1,4
Keterangan: EM = Energi Metabolis, SK = Serat Kasar, Ca = Kalsium, P = Fosfor
*Hasil Analisa Lab Ilmu dan Teknologi Pakan IPB (2016)
** Hasil Analisa Timbulus et al. (2017)
*** Hasil Analisa PT. Cargil Indonesia
175
Zootec Vol. 40 No. 1 : 172 – 181 (Januari 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
176
Zootec Vol. 40 No. 1 : 172 – 181 (Januari 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
yang sangat penting untuk pertumbuhan otot menyatakan bahwa bagian persentase paha
yang merupakan bagian terbesar dari karkas ayam pedaging 34% dari bobot karkasnya.
bagian paha Selain ransum, faktor-faktor
yang mempengaruhi persentase karkas Persentase Bobot Sayap
ayam pedaging diantaranya jenis ternak,
Hasil analisis keragaman
lingkungan, umur dan jenis kelamin
menunjukan bahwa interaksi antara
(Resnawati, 2010). Persentase karkas ayam
perlakuan kulit kopi (A) jemur, rendam,
jantan berbeda dengan ayam betina sehingga
rebus dan level substitusi memberikan
perbedaan ukuran maupun bobot bagian-
pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05)
bagian tubuh juga berbeda. Tinggi
terhadap persentase bobot sayap. Rataan
rendahnya persentase karkas yang
persentase bobot sayap dalam penelitian ini
dihasilkan akan mempengaruhi persentase
yaitu berkisar 10,38%-12,68%. Tidak
bagian-bagian karkas lainnya (Massolo et
adanya pengaruh penggunaan kulit kopi
al., 2017). Menurut Soeparno (2009)
yang berbeda nyata terhadap persentase
177
Zootec Vol. 40 No. 1 : 172 – 181 (Januari 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
bobot sayap diduga karena kandungan pengaruh. Hasil yang berbeda ditunjukan
mineral berupa kalsium dan fosfor pada oleh perlakuan level substitusi (B)
semua ransum perlakuan hampir sama memberikan pengaruh yang berbeda nyata
(Tabel 3). Selain mineral, kandungan (P<0,05) terhadap persentase bobot dada.
protein dan energi dalam ransum penelitian Uji lanjut BNJ persentase bobot dada pada
ini juga hampir sama dalam setiap ransum level substitusi menunjukan bahwa
perlakuan dapat dilihat pada (Tabel 3) perlakuan B0 berbeda nyata (P<0,05)
sehingga menyebabkan persentase bobot dengan B1 dan beda nyata lebih kecil
sayap juga yang tidak berbeda nyata. dengan B2 tetapi tidak berbeda nyata
Menurut (Nita et al., 2015) bahwa zat-zat (P>0,05) dengan B3, sedangkan B1 berbeda
makanan berupa protein dan energi serta nyata (P<0,05) dengan B3. Rataan
mineral digunakan untuk pembentukan persentase terendah yaitu pada ransum
tulang, daging dan bulu yang didasarkan kontrol tanpa kulit kopi B0 dengan rataan
pada ukuran dan struktur bulu sayap. Tinggi 30,10% dari bobot karkas sedangkan rataan
rendahnya persentase sayap juga di dasarkan persentase bobot dada tertinggi yaitu pada
pada pertumbuhan tulang samakin tinggi ransum level substitusi 25% kulit kopi
bobot tulang sayap semakin tinggi pula terhadap jagung (B1) dengan rataan sebesar
persentase sayap begitupun sebaliknya 38,55% dari bobot karkas. Hal ini
semakin rendah bobot tulang sayap maka menandakan bahwa penggunaan kulit kopi
semakin rendah pula persentase sayap pada level substitusi 25% menggantikan
(Ulupi et al., 2018). Menurut Soeparno jagung dapat meningkatkan persentase
(2009) bahwa persentase bobot sayap ayam bagian dada ayam pedaging. Persentase
pedaging yaitu 13% dari bobot karkasnya. dada pada level substitusi 25% (B1) kulit
kopi terhadap jagung juga lebih tinggi
Persentase Bobot Dada dibandingkan dengan ransum kontrol tanpa
Hasil analisis keragaman menunjukan kulit kopi yaitu B0 dengan rataan persentase
bahwa interaksi antara kulit kopi (A) jemur, 35,10%. Peningkatan bobot dada pada level
rendam, rebus dan level substitusi (B) substitusi 25% kulit kopi terhadap jagung
memberikan pengaruh yang tidak berbeda diduga karena serat kasar dalam ransum
nyata (P>0,05). Hasil yang sama juga kulit kopi jemur, rendam dan rebus pada
ditunjukan oleh metode pengolahan kulit level substitusi 25% lebih rendah jika
kopi (A) terhadap persentase bobot dada. dibandingkan dengan level substitusi 50%
Hal ini menunjukan bahwa dijemur, dan 75%. Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa
direndam dan direbus tidak memberikan semakin meningkat level substitusi semakin
178
Zootec Vol. 40 No. 1 : 172 – 181 (Januari 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
meningkat pula serat kasar. Sedangkan pada (Marfuah, 2016) persentase punggung ayam
Tabel 4 semakin tinggi level substitusi broiler umur 6 minggu berkisar antara 21,36
semakin rendah persentase dada begitupun –22,31% dari bobot karkasnya.
sebaliknya semakin rendah level substitusi
maka semakin tinggi persentase dada. Serat KESIMPULAN
kasar dalam ransum dapat mempengaruhi
tinggi rendanya persentase bagian karkas Dari hasil penelitian dapat
sehingga perbedaan yang signifikan akan disimpulkan bahwa penggunaan kulit kopi
terlihat dari level substitusi yang paling 25% menggantikan sebagian jagung
tinggi dengan yang paling rendah. memberikan hasil terbaik terhadap
Kandungan serat kasar yang tinggi serta persentase bobot bagian-bagian karkas
adanya zat anti nutrisi seperti tanin dan ayam pedaging pada semua metode
kafein menjadi faktor pembatas penggunaan pengolahan.
kulit kopi (Akmal dan Filawati, 2008).
Dalam keadaan normal, dengan kondisi DAFTAR PUSTAKA
lingkungan yang baik persentase dada
Akmal dan Filawati. 2008. Pemanfaatan
berkisar 35% (Tatli et al., 2008).
Kapang aspergillis niger sebagai
inokulan fermentasi kulit kopi
dengan media cair dan
Persentase Bobot Punggung
pengaruhnya terhadap performans
Hasil analisis ragam menunjukan ayam broiler. Jurnal Ilmu-Ilmu
Peternakan. Vol. 11(3):150-158.
bahwa interaksi antara perlakuan kulit kopi
(A) dijemur, rendam, rebus (A3) dan level Badan Standarisasi Nasional. 2009 Mutu
Karkas dan Daging Ayam. Badan
substitusi memberikan pengaruh yang tidak
Standarisasi Nasional. Jakarta.
berbeda nyata (P>0,05) terhadap persentase
Marfuah, N. 2016. Kadar kolesterol daging
bobot punggung hal ini disebabkan karena
dan kualitas karkas ayam pedaging
kandungan mineral yang ada dalam setiap dengan penggunaan tepung
bawang putih dalam ransum. J.
ransum perlakuan hampir sama baik dalam
Agrisains Vol 17(3) :116-122.
ransum kulit kopi jemur, rendam dan rebus
Massolo, R., A. Mujnisa dan L. Agustina.
sehingga bagian tubuh yang tersusun atas
2017. Persentase karkas dan lemak
komponen lebih banyak tulang seperti sayap abdominal broiler yang diberi
prebiotik inulin umbi bunga dahlia
dan punggung tidak berbeda nyata. Hasil
(Dahlia variabillis). Buletin Nutrisi
penelitian menunjukan bahwa rataan dan Makanan Ternak 12(2): 50-58.
persentase bobot punggung dalam penelitian
Mayasari, N. 2009. Pengaruh Penambahan
ini yaitu 19,68%-22,71%. Menurut Kulit Buah Kopi Robusta (coffea
179
Zootec Vol. 40 No. 1 : 172 – 181 (Januari 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
180
Zootec Vol. 40 No. 1 : 172 – 181 (Januari 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
181