Anda di halaman 1dari 32

Indonesia merupakan bangsa yang dikaruniai Tuhan dengan sumber daya alam

yang sangat beragam dan melimpah. Mulai dari keragaman potensi alamnya,
sampai keadaan penduduknya.

Sudahkah semua itu dimanfaatkan secara bertanggung jawab?

Di sela-sela istirahat, Pak Anto dan Beni memerhatikan lingkungan alam sekitar.
Di sebelah timur mengalir sungai dengan aliran airnya yang jernih dan deras. Di
sebelah barat terbentang luas ladang sayur. Di sebelah utara berbaris
perbukitan yang ditumbuhi berbagai pohon. Adapun di sebelah selatan berdiri
tegak gunung tempat hidup berbagai tumbuhan dan satwa.

“Pak, saya merasa sangat beruntung lahir dan hidup di Indonesia. Tanahnya
subur dan alamnya sangat kaya,” kata Beni

“Beni, kekayaan dan keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tidak
sebatas sumber daya alamnya saja. Namun, juga kondisi kependudukannya.
Jumlah penduduk Indonesia sekarang ini sekitar 254 juta jiwa. Penduduk
tersebut tersebar hampir di 13.466 ribu pulau yang ada (menurut kepala Badan
Informasi Geospasial), dari Sabang sampai Merauke. Masing-masing pulau atau
wilayah memiliki beragam suku, adat, budaya, ras, agama, dan golongan. Dari
sekian banyak penduduk tersebut juga terdiri atas beragam latar belakang
pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya,” jelas Pak Anto.

“Wah, saya makin bangga jadi anak Indonesia,” sahut Beni.


Tampak pada peta Pulau Jawa dan Bali yang paling padat penduduknya, yaitu
600 – 1300 penduduk / km persegi. Disusul lampung dan nusa tenggara dengan
kepadatan 200-600 pendudukan / km2.

1. Pulau manakah yang paling padat penduduknya di Indonesia? Jawab Pulau


Jawa dan Bali.

2. Pulau manakah yang paling sedikit penduduknya di Indonesia? Jawab, Pulau


Irian / Papua.

3. Berapakah jumlah kepadatan penduduk Provinsi Lampung? 200-500 orang /


km persegi.

4. Berapakah jumlah kepadatan penduduk Provinsi Papua Barat? <10 orang / km


persegi.

5. Berapakah jumlah kepadatan penduduk Provinsi tempat tinggalmu? Pulau


jawab 600 – 1300 penduduk.

Peta Sebaran Suku bangsa silakan lihat gambar.

Kamu telah mengamati dan memahami persebaran suku-suku bangsa di


Indonesia melalui peta di atas. Sekarang sebutkan dan tunjukkan suku-suku
yang mendiami pulau-pulau yang ada di Indonesia berikut.

Selain keberagaman suku bangsa, Indonesia juga dianugerahi keberagaman


agama. Saat ini ada 6 agama yang diakui oleh pemerintah untuk dianut oleh
masyarakat, yakni Islam, Kristen, Katholik, Buddha, Hindu, dan Konghucu.
Adapun Islam menjadi agama dengan jumlah pemeluk terbesar di Indonesia.

Coba diskusikan dengan temanmu, daerah-daerah persebaran agama di


Indonesia.
Wah, beragam sekali ya penduduk Indonesia. Untuk mengetahui keberagaman
kondisi penduduk Indonesia bisa kamu mulai dengan mengamati lingkungan
tempat tinggalmu.

Kamu dapat mengetahuinya dengan melakukan wawancara dengan orang tua,


perangkat RT dan RW, Kepala Desa, ataupun tokoh masyarakat.

Lakukan wawancara dengan kelompok belajarmu.

Sebelum memulai wawancara lakukan dulu berbagai persiapan di antaranya:

1. tentukan tempat dan waktu wawancara,

2. tentukan korespondennya,

3. tentukan tugas masing-masing anggota,

4. tiapkan peralatan, dan

5. tusunlah pertanyaan-pertanyaan dengan baik.

Beni ingin sekali menjadi anak yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Namun,
Beni bingung ingin memulainya dari mana. Karena lingkungan tempat
tinggalnya sangat beragam, baik dari sosial, budaya, agama, suku, profesi,
maupun sumber daya alamnya. Walaupun demikian semua warga hidup dengan
rukun. Mereka saling membantu, terutama dalam masalah-masalah yang
berkaitan dengan kepentingan umum. Kepedulian mereka juga sangat tinggi
apabila ada salah satu warga yang sedang mengalami kesusahan, seperti saat
ada orang yang sakit, ada orang meninggal, dan lain-lain.

Bacaan : Kerukunan Umat Beragama di Indonesia.

Kerukunan umat beragama merupakan bentuk hubungan antarmanusia yang


damai berkat adanya toleransi beragama. Toleransi beragama adalah suatu
sikap saling mengerti dan menghargai tanpa adanya sikap membeda-bedakan
dan mengecilkan umat agama lain.

Kerukunan umat beragama sangat penting bagi bangsa Indonesia untuk


mencapai kesejahteraan hidup. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Indonesia
memiliki keragaman yang begitu banyak, salah satunya adalah agama. Meskipun
mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam, namun ada beberapa
agama lain yang juga dianut, yakni Buddha, Hindu, Kristen, Katholik, dan
Konghucu. Setiap agama tentunya memiliki aturan masing-masing dalam
menjalankan ajaran agamanya. Namun, perbedaan ini bukanlah alasan menjadi
pemecah belah, namun justru menjadi pemersatu dan memperkaya nilai-nilai
dalam masyarakat. Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita harus
menjaga kerukunan umat beragama agar bangsa dan negara kita tetap menjadi
satu kesatuan yang utuh.

Tri Kerukunan Umat Beragama merupakan program yang dicanangkan


pemerintah untuk menciptakan kehidupan beragama damai dan rukun.
Program ini menghendaki adanya kerukunan antarumat beragama dalam satu
agama (intern umat beragama), kerukunan antara umat beragama yang satu
dengan agama lain, dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah.
Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah munculnya konflik dalam kehidupan
beragama.

Tri Kerukunan Umat Beragama bertujuan agar masyarakat Indonesia bisa hidup
dalam kebersamaan, meskipun banyak perbedaan. Program ini harus
diwujudkan agar tidak terjadi pengekangan dan pengurangan hak-hak dalam
menjalankan ajaran agama, seperti dalam pendirian rumah ibadah, pelaksanaan
ibadah dan hari besar keagamaan, serta penyiaran agama.

Tri Kerukunan Umat Beragama dimulai dengan kerukunan antarumat beragama


dalam satu agama (intern umat beragama). Perbedaan pandangan dalam satu
agama dapat memicu terjadinya konflik dalam agama itu sendiri. Oleh karena itu
perbedaan pandangan ini haruslah diupayakan agar tidak saling merasa bahwa
pandangannya adalah yang paling benar.

Tri Kerukunan Umat Beragama selanjutnya adalah kerukunan antarumat


beragama yang memiliki pengertian kehidupan yang rukun antar masyarakat
meskipun berbeda agama dan keyakinan. Dalam hal ini tidak terjadi sikap saling
curiga mencurigai serta selalu menghormati agama masing-masing. Selain itu
juga tidak saling memaksakan agama kepada orang lain.

Adapun Tri Kerukunan Umat Beragama yang terakhir adalah kerukunan


antarumat beragama dengan pemerintah mengandung pengertian bahwa tiap-
tiap umat beragama dapat bekerja sama dan bermitra secara baik dengan
pemerintah dalam menjaga kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Dalam hal ini para tokoh agama dan pemerintah sangat diperlukan
perannya dalam mencari solusi yang baik tanpa merugikan pihak manapun.

Disarikan dari: www.fauzanazima.wordpress.com.

Penjaga kerukunan beragama merupakan perilaku yang baik yang harus


dilakukan oleh siapa pun. Hal tersebut juga mencerminkan penerapan nilai- nilai
luhur yang terkandung dalam sila Pancasila, terutama Sila Ketuhanan Yang
Maha Esa.

Pada hakikatnya Pancasila telah di bentuk melalui proses yang cukup panjang
oleh para pendiri bangsa. Pancasila sebagai ideologi terbuka mencerminkan
keterbukaan pemikiran yang mampu menerima segala iklim perubahan yang
terjadi agar mampu melaksanakan nilai-nilai Pancasila yang luhur secara
mendasar. Berikut diantaranya nilai-nilai luhur pancasila yang terkandung di
dalam Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia:

1. Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Nilai luhur yang tercermin dalam sila pertama Pancasila, yang mengandung
sebuah keyakinan terhadap adanya Tuhan dengan sikap yang
mencerminkannya, antara lain sebagaimana berikut.
1. Bangsa Indonesia memberikan sebuah pernyataan bahwa memiliki
sebuah kepercayaan dan ketakwaan serta keyakinan terhadap keberadaan
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Setiap warga negara Indonesia memiliki iman dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang diyakini serta kepercayaan
masing-masing yang berdasarkan pada kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Meningkatkan sikap saling menghormati dan bekerja sama di antara umat
beragama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan
Yang Maha Esa sebagai upaya menjaga keutuhan NKRI..
4. Menciptakan kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam mengurangi dampak
ketimpangan sosial di masyarakat.
5. Agama dan juga kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan
sebuah hubungan pribadi antara manusia dengan Tuhan, yang
mencerminkan peran akhlak dalam pembentukan karakter bangsa.
6. Menciptakan sikap saling menghargai kebebasan antar umat bergama
dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan serta
kepercayaan masing-masing.
7. Tidak memaksakan orang lain untuk memeluk atau pun meyakini suatu
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan jalan
kekerasan.

2. Sila Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Nilai keluhuran yang terrefleksi di dalam sila kedua Pancasila yang menjadi
landasan hukum persamaan kedudukan warga negara dalam negara Indonesia,
sebagaimana berikut diantaranya.
1. Memberi pengakuan serta mempertahankan kedudukan setiap warga
negara memiliki harkat maupun martabat yang sama sebagai makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui adanya persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
warga negara secara mendasar pada setiap warga negara tanpa
membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, dan warna kulit yang bisa saja menjadi penyebab lunturnya
Bhinneka Tunggal Ika.
3. Meningkatkan sikap maupun perilaku untuk saling mencintai antara
sesama manusia.
4. Meningkatkan sikap maupun perilaku tenggang rasa dan toleransi
maupun tepasalira dalam kehidupan sosial.
5. Meningkatkan sikap adil serta tidak semena-mena terhadap orang lain
yang dapat memicu pelanggaran hak warga negara.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan cara gemar
melaksanakan kegiatan kemanusiaan.
7. Memiliki keberanian dalam membela kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa bahwa dirinya bagian dari seluruh umat
manusia.
9. Meningkatkan sikap untuk saling menghormati dan mampun bekerja
sama dengan bangsa lain.

3. Sila Ketiga, Persatuan Indonesia.

Persatuan bangsa merupakan hal yang penting dalam menjaga kedaulatan


bangsa dan negara, sebab bangsa yang besar ialah bangsa memiliki persatuan
yang kokoh dari aspek manapun. Nilai luhur yang tercermin dalam sila ketiga
ialah berkut diantaranya.
1. Dapat menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan maupun
keselamatan bangsa dan negara menjadi kepentingan pribadi dan juga
golongan.
2. Memiliki kesanggupan untuk rela berkorban demi kepentingan bangsa
dan negara saat dibutuhkan.
3. Menciptakan perasaan nasionalisme atau cinta kepada tanah air dan
bangsa.
4. Meningkatkan rasa bangga dalam berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
5. Menjaga ketertiban dunia yang berdasar pada perdamaian abadi serta
keadilan sosial.
6. Menciptakan serta meningkatkan persatuan Indonesia yang berdasar
pada semboyan Bhineka Tunggal Ika.
7. Meningkatkan hubungan sosial dalam kemajemukan bangsa demi
menjaga persatuan dan kesatuan.

4. Sila Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan

Nilai kerakyatan ialah berdasar pada ciri ciri demokrasi Pancasila yang memiliki
nilai luhur dan tercermin melalui kehidupan bermasyarakat berbangsa maupun
bernegara. Nilai nilai keluhuran dalam sila keempat amat penting sebagai
membangun karakter bangsa di era globalisasi, sebagaimana berikut
diantaranya:
1. Sebagai seorang warga negara dan warga masyarakat, kedudukan warga
negara dalam negara adalah sama dalam hal hak dan kewajiban.
2. Dalam mengambil sebuah keputusan tidak boleh memaksakan kehendak
kepada orang lain.
3. Mengedepankan adanyan musyawarah saat mengambil sebuah
keputusan demi kepentingan bersama.
4. Musyawarah demi mencapai kemufakatan harus diisi oleh semangat
kekeluargaan.
Menghargai serta menjunjung tinggi setiap keputusan yang diperoleh dalam
hasil musyawarah.
5. Memiliki sebuah iktikad baik serta rasa tanggung jawab untuk menerima
serta melaksanakan hasil keputusan dalam musyawarah.
6. Di dalam pelaksanaan musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas segala kepentingan pribadi maupun golongan.
7. Musyawarah dilaksanakan dengan menggunakan akal sehat yang sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
8. Setiap keputusan yang diambil dalam musyawarah haruslah dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa. Serta
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia yang memiliki nilai-nilai
kebenaran dan keadilan serta mendahulukan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan masyarakat luas.
9. Memberi kepercayaan kepada wakil-wakil yang duduk dalam lembaga
dewan perwakilan untuk melaksanakan permusyawaratan demi kepentingan
rakyat.
rs Link

5. Sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Nilai keadilan sosial yang diperuntukan bagi seluruh rakyat Indonesia sangatlah
penting dalam kaitannya penerapan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
yang tercermin dalam nilai nilai keluhuran dalam sila kelima, berikut
penjelsannya :
1. Meningkatkan perilaku serta perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sebuah sikap maupun suasana kekeluargaan dalam gotong royong di
masyarakat.
2. Meningkatkan perilaku yang berkeadilan terhadap sesama warga negara
yang menunjukan sistem demokrasi di Indonesia.
3. Mengatur keseimbangan antara hak maupun kewajiban dalam hubungan
negara dengan warga negara.
4. Menghargai hak yang orang lain miliki.
5. Memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berlaku adil
bahkan pada diri sendiri.
6. Menggunakan hak milik secara bijak dan bukan untuk hal-hal yang
bertentangan dengan undang-undang maupun merugikan kepentingan
umum.
7. Menghargai hasil karya orang lain yang memiliki manfaat bagi kemajuan
dan kesejahteraan bersama.
8. Meningkatkan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan globalisasi
yang merata dan berkeadilan sosial.

Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, maka dari itu perilaku
dan sikap masyarakatnya haruslah mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Meskipun demikian, sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari perilaku
orang-orang sekitar kita yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Berikut beberapa contoh perilaku yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Di Sekolah Sekolah, Hal-hal yang tidak sesuai dengan Pancasila adalah :

• Memilih teman hanya yang kaya saja,

• Tidak mau meminjamkan peralatan sekolah kepada teman.

• Menyontek,

• Berkelahi,

• Tidak mau mengikuti upacara bendera,

• Mengejek teman.

Di Rumah, hal yang tidak sesuai dengan Pancasila :

•Tidak melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya,

• Tidak mau berbagi makanan dengan anggota keluarga yang lain,

• Bermalas-malasan,

• Membantah orang tua,

• Memaksakan kehendak kepada anggota keluarga,

• Berbohong.

Di Masyarakat, hal yang tidak sesuai dengan Pancasila :

• Tidak mau menjenguk tetangganya yang sakit,


• Melarang orang lain melakukan peribadahan sesuai dengan agamanya,

• Minum-minuman keras dan berjudi,

• Tidak mau mengikuti kegiatan kerja bakti, ronda, dan rapat lingkungan,

• Suka pamer kekayaan,

• Mencuri,

• Menganiaya teman,

• Melakukan kekerasan.

Banyak faktor yang membuat bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa yang
besar yang bisa disandingkan dengan bangsa-bangsa besar lainnya di dunia.
Banyak faktor pula yang menjadikan kita semakin bangga menjadi warga negara
Indonesia. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Nilai-nilai luhur yang hidup di tengah-tengah masyarakat.

2. Wilayahnya yang luas dan berupa kepulauan.

3. Letak geografis dan strategisnya.

4. Besarnya jumlah penduduk.

5. Beragamnya suku, agama, ras, dan golongan.

6. Beragamnya budaya, sosial, dan ekonomi.

Keberagaman yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
luasnya wilayah Indonesia. Wilayah Indonesia berupa kepulauan yang terdiri
atas pulau besar dan kecil baik yang berpenghuni maupun yang tidak
berpenghuni. Meskipun demikian, keberagaman ini bukanlah menjadi pemecah,
justru menjadi pemersatu bangsa dengan berlandaskan Pancasila.

Dengan mempelajari kondisi kependudukan dan geografis alam Indonesia, kita


makin bangga dan bersyukur menjadi warga negara Indonesia.

Sudahkah kamu mencintai bangsamu? Tuliskan sikap dan perilakumu yang


menunjukkan bahwa kamu cinta tanah air.

Pembelajaran 4.

Kenampakan alam pada bentang alam Indonesia merupakan salah satu yang
terlengkap di dunia. Kenampakan alam itu meliputi laut, pantai, dataran rendah,
lembah subur, padang rumput, sungai, danau, bukit, pegunungan, hingga
gunung. Lalu, kenampakan alam yang seperti apakah yang ada di wilayah
tempat tinggalmu?

Beni dan Pak Anto masih beristirahat sambil menikmati suasana alam di sekitar
ladang. Warna menghijau sejauh mata memandang. Udaranya pun bersih dan
sangat segar. Membuat mereka betah beristirahat.

Sambil istirahat mereka berbincang-bincang tentang kekayaan alam yang


dimiliki Indonesia. Kebetulan wawasan Pak Anto akan bentang alam Indonesia
sangat luas. Beni pun antusias sekali menyimak setiap yang dijelaskan oleh Pak
Anto.

Kenampakan alam adalah kenampakan yang ada di lingkungan, dimana


kenampakan tersebut terbentuk akibat dari tindakan yang dilakukan oleh alam
sendiri.

Tampak pada gambar Kenampakan Lingkungan Sawah, Lingkungan sawah


termasuk lingkungan buatan dengan saluran irigasinya, lingkungan sawah
buatan manusia tetapi dijaga agar masih sesuai dengan dengan alam aslinya.
Kenampakan alam sungai dan danau adalah kenampakan alam asli, sedangkan
bendungan merupakan kenampakan alam buatan.

Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai sumber daya alam.
Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai negara tertarik dan datang ke
Indonesia. Kegiatan pariwisata ini pun berkembang di sejumlah wilayah seperti
Bali, Yogyakarta, Lombok, dan Raja Ampat di Papua, dan lain- lain sehingga
mendatangkan keuntungan ekonomi yang tidak sedikit.

Tuhan telah menganugerahi negara ini berupa hutan, sungai, danau, gunung,
pegunungan, lembah, dan padang rumput yang sangat memesona. Ingatlah
keindahan dan kekayaan ini tidaklah semua negara memilikinya. Banyak negara
yang sebagian wilayahnya hanya berupa padang pasir, hamparan es, atau
padang rumput.

Kenampakan alam pada bentang alam Indonesia merupakan salah satu yang
terlengkap di dunia. Laut, pantai, dataran rendah, lembah subur, padang
rumput, sungai, danau, bukit, pegunungan, hingga gunung dapat ditemukan di
Indonesia.

Bentang alam di Indonesia sangat bervariasi. Masing-masing wilayah memiliki


karakteristik masing-masing yang membedakan dengan wilayah lain di
Indonesia. Ayo, kenali negerimu lebih dekat lagi.

Bentang Alam Pulau Papua Secara Umum.

Pulau Papua adalah pulau berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini.
Pulau Papua merupakan bagian dari wilayah Indonesia timur. Pulau Papua juga
merupakan pulau terbesar di Indonesia dan termasuk pulau terbesar kedua di
dunia setelah Pulau Greenland.

Sebagian besar daratan Papua masih berupa hutan belantara. Lebih dari 71%
wilayah Papua merupakan hamparan hutan hujan tropis yang sulit ditembus,
karena terdiri atas lembah-lembah yang curam dan pegunungan tinggi. Puncak
tertinggi di Indonesia berada di Papua, yakni puncak Jayawijaya, yang sebagian
puncaknya ditutupi salju.

Nama Pulau dan Bentang Alam Secara Umum.

Bentang Alam meliputi : Gunung, Lembah, Bukit, Sungai, Dataran rendah, Pantai,
dan sebagainya.

Pulau Jawa .
Pembahasan : bentang alam adalah suatu bagian geografi yang menjadi
pemandangan alam atau daerah di permukaan bumi yang merupakan satu
kesatuan.

bentang alam pulau jawa :

Jawa memiliki luas sekitar 139.000 km2 .

Gunung yang ada di pulau jawa banyak kira-kira Terdapat tiga puluh delapan
gunung yang terbentang dari timur ke barat pulau ini, yang kesemuanya pada
waktu tertentu pernah menjadi gunung berapi aktif. Adapun Gunung berapi
tertinggi di Jawa adalah Gunung Semeru dengan krtinggian 3.676 m, sedangkan
gunung berapi paling aktif di Jawa dan bahkan di Indonesia adalah Gunung
Merapi dengan ketinggian 2.968 m.

Nama-nama gunung di pulau jawa , diantaranya :

Gunung Halimun 1089 meter di Kabupaten Garut.

Gunung Bangkok 1144 meter di Kabupaten Tasikmalaya.

Gunung Gunung Kancana 1233 meter di KabupatenCianjur.

Gunung. Limbung 1250 meter di Kabupaten Garut.

Gunung Arjuno 3329 meter di Kabupaten Malang.

Gunung Lawu 3265 meter di Kabupaten Ngawi.

Gunung Kelud 1781 meter di Kabupaten Blitar.

Gunung Bromo 2393 meter di Kabupaten Probolinggo.

Gunung Merapi 2911 meter di Kabupaten Klaten.

Gunung Merbabu 3,142 meter di Kabupaten Boyolali.

Sungai yang ada di bentang alam pulau jawa juga banyak , namun Sungai yang
terpanjang ialah Bengawan Solo, yaitu sepanjang 600 km. Sungai ini bersumber
di Jawa bagian tengah, tepatnya di gunung berapi Lawu. Aliran sungai kemudian
mengalir ke arah utara dan timur, menuju muaranya di Laut Jawa di dekat kota
Surabaya.

Adapun sungai yang ada di pulau jawa diantaranya :

– sungai Ci Asem sumber dari gunung Segalagerang bermuara di Teluk Ciasem;


Laut Jawa melintasi ciasem,
Tanjung, di pulau jawa terdapat banyak tanjung , kira” ada 28 tanjung ,
diantaranya yang terkenal adalah :

-Pada Propinsi DKI Jakarta di Daerah Jakarta Terdapat Tanjung Priok

-Pada Propinsi Jawa Timur di Daerah Surabaya Terdapat Tanjung Pangkah atau
tanjung perak

-Pada Propinsi Jawa Timur di Daerah Banyuwangi Terdapat Tanjung Capil

Lembah adalah daerah yang rendah di antara dua tempat yang lebih tinggi.

Lembah di kiri kanan gunung di sebut Ngarai.

Lembah yang terdapat di pulau jawa :

1) Lembah Grand Canyon, Jawa Barat,

Lembah ini terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten


Pangandaran.

2) Lembah Cilengkrang, Jawa Barat,

Lembah Cilengkrang adalah salah satu objek wisata alam yang berada di Desa
Pejambon, Kecamatan Karamatmulya, Kabupaten Kuningan.

3) Lembah Dieng, Jawa Timur,

Lembah Dieng, yang terletak di Jl. Wisata No. 99 Desa Kalisongo, Kecamatan
Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

4) Lembah Bendo

Lembah Bendo terletak Jl.Kaliurang KM 22 Dusun Bendosari (Sleman)

Dataran tinggi adalah dataran yang terletak pada ketinggian di atas 700 m dpl.

dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian yang di
ukur dari permukaan laut adalah relatif rendah (sampai dengan 200 m dpl).

Dataran tinggi yang ada di jawa timur , jawa tengah dan jawa barat :

1) Dataran Tinggi Kidul di Jawa Timur.

2) Dataran Tinggi Malang di Jawa Timur.

3) Dataran Tinggi Tengger di Jawa Timur.

4) Dataran Tinggi Grobongan di Jawa Tengah.


5) Dataran Tinggi Magelang di Jawa Tengah.

6) Dataran Tinggi Sumedang di Jawa Barat.

7) Dataran Tinggi Priangan di Jawa Barat.

8) Dataran Tinggi Cianjur di Jawa Barat.

Jadi kota yang termasuk dataran tinggi adalah kota : Cianjur , Priangan ,
Sumedang , Magelang , Grobogan , tengger , malang , batu , pandaan

Dataran rendah yang ada di jawa timur , jawa tengah dan jawa barat :

1) Dataran rendah Madiun

2) Dataran rendah pantai utara jawa barat

3) Dataran rendah Surakarta

Kota yang masuk dataran rendah di jawa diantaranya : Surabaya , Sidoarjo ,


Madiun , Gresik , Lamongan , Babat , Rembang , Pati , Juwono, Surakarta ,ngawi ,
blitar , pacitan, anyer, balai kambang malang , peh pulo malang , banten ,
kaliurang, tuban, banyuwangi yang dekat pantai , kebumen , kukup jogja, jepara
yang dekat pantai ombak mati , atau jepara yang dekat pantai kartini, dan masih
banyak lagi kota yang termasuk dataran rendah , biasanya kota yang berada di
pesisir pantai

Bentang Alam Pulau Sumatera.

Gunung :

Gunung Kerinci, Sumatera Barat dan Jambi (3.805 m) (tertinggi di Sumatera,


kedua di Indonesia dan gunung berapi tertinggi di Indonesia).

Gunung Bandahara, Aceh (3.030 m).

Gunung Burni Telong, Aceh (2.600 m).

Gunung Geureudong, Aceh (2.885 m).

Gunung Leuser, Aceh (3.404 m).

Gunung Perkison, Aceh (2.828 m).

Gunung Seulawah Agam, Aceh (1.726 m).

Gunung Sibayak, Sumatera Utara (2.212 m).


Gunung Sibuaten, Sumatera Utara (2.457 m).

Gunung Sinabung, Sumatera Utara (2.475 m).

Gunung Sorik Marapi, Sumatera Utara (2.145 m).

Gunung Ambun, Sumatera Barat (2.060 m).

Gunung Kelabu, Sumatera Barat (2.179 m).

Gunung Mande Rabiah, Sumatera Barat (2.430 m).

Gunung Marapi, Sumatera Barat (2.891 m).

Gunung Pasaman, Sumatera Barat (2.190 m).

Gunung Rasan, Sumatera Barat (2.039 m).

Gunung Sago, Sumatera Barat (2.261 m).

Gunung Singgalang, Sumatera Barat (2.877 m).

Gunung Talamau, Sumatera Barat (2.913 m).

Gunung Talang, Sumatera Barat (2.572 m).

Gunung Tambin, Sumatera Barat (2.271 m).

Gunung Tandikat, Sumatera Barat (2.438 m).

Gunung Dempo, Sumatera Selatan (3.159 m).

Gunung Seblat, Bengkulu (2.383 m).

Gunung Daik, Kepulauan Riau (1.165 m).

Gunung Jantan, Kepulauan Riau (700 m).

Gunung Ranai, Kepulauan Riau (1.035 m).

Gunung Krakatau, Lampung (0.813 m).

Gunung Pesagi, Lampung (2.262 m)

Gunung Rajabasa, Lampung (1.281 m)

Gunung Seminung, Lampung (1.881 m)

Gunung Tanggamus, Lampung (2.102 m)


– Lembah di Sumatera : Ngarai sianok, Lembah anai, Lembah harau.

– Bukit di Sumatera :

Dataran Tinggi Alas di Provinsi Aceh,

Bukit Pasai di Aceh,

Dataran Tinggi Batak di Provinsi Sumatera Utara,

Bukit Miinangkabau di Provinsi Sumatera Barat,

Bukit Kerinci di Provinsi Sumatera Barat,

Dataran Tinggi Rejang di Provinsi Bengkulu,

Bukit Lebong di Bengkulu,

Bukit Barisan di Bengkulu.

– Sungai di Sumatera:

Batang Anai.

Batang Arau.

Batang Agam.

Batang Ombilin.

Batang Selo.

Batang Tabik.

Batang Kuantan.

Batang Kasang.

Batang Sinamar.

Batang Hari.

Batang Tarusan.

Batang Alahan Panjang.

Batang Sangir.

Batang Pasaman.
Batang Kinali.

Sumatera Selatan

Sungai Komering.

Sungai Keruh.

Sungai Lakitan.

Sungai Lematang.

Sungai Mesuji.

Sungai Musi.

Sungai Ogan.

Sungai Rambang.

Sungai Rawas.

Sumatera Utara :

Sungai Angkola.

Sungai Asahan.

Sungai Belawan.

Sungai Singkuang.

NAMA-NAMA GUNUNG

1. Gunung Leuser (3423 mdpl).

2. Gunung Kerinci (3800 mdpl).

3. Gunung Marapi (2891 mdpl).

4. Gunung Singgalang (2877 mdpl).

5. Gunung Sinabung (2451 mdpl).

6. Gunung Sibayak (2094 mdpl).

7. Gunung Dempo (3173 mdpl).

NAMA-NAMA DANAU DI SUMATERA :


Danau Laut Tawar jenis Tektonik.

Danau Toba jenis Vulkanik / tektonik.

Danau Maninjau jenis Kaldera.

Danau Diatas jenis Tektonik.

Danau Dibawah jenis Tektonik.

Danau Singkarak jenis Tektonik.

Danau Gunung Tujuh jenis Kaldera.

Danau Kerinci jenis Tektonik / vulkanik.

Danau Ranau jenis Tektonik / vulkanik.

Dataran rendah Sumatera :

– Bagian timur Sumatra adalah sebagian besar berupa hutan rawa dan
merupakan dataran rendah yang sangat luas yang merupakan dataran
terpanjang yang tertutup rawa di daerah tropik di Asia Tenggara. Wilayah ini
selalu mengalami perluasan sebagai hasil pengendapan material yang terbawa
oleh aliran sungai dari sayap Timur Zone Barisan.

– dataran rendah di Sumatera Utara yaitu Melaboh dan Singkel/Singkil dengan


lebar ±20 km. Sisi timur dari pantai Sumatra ini terdiri atas lapisan tersier yang
sangat luas yang berbukit-bukit dan merupakan tanah rendah aluvia

Pantai di Sumatera.

1. PANTAI LAMPUUK, NANGROE ACEH DARUSALLAM.

2. PANTAI SORAKE, SUMATERA UTARA.

3. Pantai Rupat di Riau.

4. BINTAN, KEPULAUAN BINTAN.

5. KEPULAUAN MENTAWAI, SUMATERA BARAT.

6. PULAU BERHALA, TANJUNG JABUNG TIMUR, JAMBI.

7. PANTAI TANJUNG TINGGI, KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.

8. PANTAI PANJANG, BENGKULU.

9. PANTAI TAPAK TUAN, SUMATERA SELATAN.


10. PANTAI PASIR PUTIH, LAMPUNG.

Bentang Alam di Pulau Kalimantan.

#bentang alam berupa gunung dan pegunungan di kalimantan selatan =


Gunung Halau -halau, Gunung pamatun, Pegunungan meratus.

#bentang alam berupa sungai di kalimantan selatan = sungai barito, sungai kuin,
sungai martapura, sungai tabalong, sungai kayutangi

#bentang alam berupa pulau di kalimantan selatan = pulau Alalak, pulau Anyar,
pulau Bakumpai, pulau Bakut, pulau Datu, pulau Kaget , pulau Kembang , pulau
Kelayan, pulau Lari-larian, pulau Laut dll.

#bentang alam berupa pantai di kalimantan selatan = pantai Batakan , pantai


Angsana , pantai Pagatan , pantai swarangan.

Bentang Alam di Sulawesi .

( Pulau Sulawesi )

1. Gunung :

-Klabat

-Soputan

-Lokon

-Karangetang

-Latimojong

-Mahawu

-Mekongga

-Ambang

-Tondano

-Tumpu

2. Lembah di Sulawesi :

– Bada,

– Ramma,
– Megalitikum Besoa,

3. Bukit di Sulawesi:

– Luwu,

– Bone,

– Barui,

– Dataran Tinggi Waji,

– Dataran Tinggi Penreng,

– Dataran Tinggi Bingkoku.

4. Sungai di Sulawesi :

– Girirang,

– Karana,

– Malasa,

– Mandar,

– Batui,

– Buol,

– Poso,

– Ayong,

– Bone.

5. Dataran rendah di Sulawesi :

– Maros,

– Barru,

– Pangkep,

– Bulukumba,

– Selayar,
– Bantaeng,

– Jeneponto,

– Gowa,

– Ujungpandang.

6. Pantai di Sulawesi :

– Pulisan,

– Malalayang,

– Talise,

– Tanjung Bira,

– Losari,

– Dato,

– walengkabola,

– Kamali,

– Lakeba,

– Nirwana.

( Pulau Papua)

1. Gunung di Papua :

-Idenburg,

– Dom,

– Derabaro,

– Yamin,

– Yaramamafaka,

– Redoura,

– Togwomeri,

– Foja.
2. Lembah di Pulau Papua :

– Lembah Baliem.

3. Bukit di Pulau Papua :

– Bukit Arfak,

– Dataran Tinggi Charles Louis,

– Dataran Tinggi Jaya Wijaya,

– Dataran Tinggi Sudirman,

4. Sungai di Pulau Papua :

– Warenoi,

– Torasi,

– Sircanden,

– Noordwese,

– Merauke,

– Mayu,

– Baliem,

– Bian.

5. Dataran rendah :

– Pesisir Selatan Papua,

– Pesisir Arafura,

– Pesisir Trans-Fly,

– Pesisir Teluk Papua.

6. Pantai :

– Yen Beba,

– Bakaro,

– Kaironi,
– Pantai Pulau UM,

– Pantai Teluk Triton,

– Pantai Pulau Venue,

– Pantai Tanjung Kasuari,

– Harlem,

– Raja Ampat.

( Kepulauan maluku )

1. Gunung di Kepulauan Maluku :

– Gamsunoro,

– Kapalamadan,

– Sahuwai,

– Waloolon,

– Hiri,

– Dukono.

2. Lembah di Kepulauan Maluku:

– Aliamato,

– Argo.

3. Bukit di Kepulauan Maluku:

– Bukit Durian,

– Bukit Foramadiahi,

– Bukit Tidore.

4. Sungai di Kepulauan Maluku:

– Yalua,

– Togorala,

– Sarafo,
– Sapulawa,

– Ruate,

– Castelo.

– Apu.

5. Dataran rendah di Kepulauan Maluku:

– Dat.Rendah wilayah ambon pesisir pantai,

– Dat.Rendah wilayah kabupaten Maluku Tenggara,

– Dat.Rendah di Pulau Seram bagian Timur.

6. Pantai di Kepulauan Maluku:

– Liang,

– Natsepa Beach,

– Sopapei,

– Ora,

– Jikumerasa,

– Ngurtafur.

( Pulau Bali )

1. Gunung di Pulau Bali:

– Agung,

– Batur,

– Bratan,

– Egon,

– Patuha,

– Merbuk.

2. Lembah di Pulau Bali:

– Pantunan
– Tukad Melangit

3. Bukit di Pulau Bali:

– Abah,

– Buluh,

– Lingga,

– Jambul,

– Sambong,

– Canggah.

4. Sungai di Pulau Bali:

– Melangit,

– Oos,

– Yeh Empas,

– Balian,

– Telaga Waja,

– Unda,

– Badung,

– Ayung,

– Petanu,

– Penet.

5. Dataran rendah di Pulau Bali:

– Tabanan,

– Gianyar,

– Buyan,

– Batur,

– Buleleng.
6. Pantai di Pulau Bali:

– Nusa Dua Bali,

– Kuta Bali,

– Jimbaran,

– Pandawa,

– Sanur,

– Karma Kandara,

– Tanah Lot.

( Kepulauan Nusa Tenggara )

1. Gunung di Kepulauan Nusa Tenggara :

– Kelimutu,

– Egon,

– Rokatenda,

– Lewotobi,

– Rinjani,

– Tambora.

– Sirung.

2. Lembah di Kepulauan Nusa Tenggara ;

– Rinjani,

– Hijau Lombok,

– Paundoa,

– Bola Palelo,

– Jerebu’u.

3. Bukit di Kepulauan Nusa Tenggara :

– Batu Hidung,
– Mando’o,

– Merese,

– Pengasingan,

– Cinta.

4. Sungai di Kepulauan Nusa Tenggara :

– Wano kaka,

– Tuasene,

– Powu,

– Kau Bele,

– Bukapiting,

– Waikomo,

– Bama.

5. Dataran rendah di Kepulauan Nusa Tenggara :

– Lombok,

– Sumbawa,

– Flores.

6. Pantai di Kepulauan Nusa Tenggara :

– Pink Beach,

– Selong Belanak,

– Senggigi,

– Gili Trawangan,

– Sekotong,

– Koka,

– Mandorak.

Bentang alam wilayah Indonesia yang bervariasi tidak terlepas dari keadaan
iklim di Indonesia. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah
dalam jangka waktu yang relatif lama. Adapun cuaca adalah keadaan suhu
udara, tekanan udara, curah hujan, angin, dan sinar matahari pada waktu
pendek dan tempat tertentu.

Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia


beriklim tropis. Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun,
dengan rata-rata tidak kurang dari 180C, yaitu sekitar 270C Di daerah tropis
tidak ada perbedaan yang jauh antara suhu pada musim hujan dengan suhu
pada musim kemarau. Ciri iklim tropis lainnya adalah lamanya siang dan malam
hampir sama, yaitu 12 jam.

Selain iklim, tanah, dan air yang merupakan faktor abiotik, ada juga faktor biotik
yang mempengaruhi kaya dan beragamnya flora dan fauna di Indonesia, yakni
manusia. Manusia dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi yang
dimilikinya dapat mengembangkan varietas atau jenis-jenis flora dan fauna
baru. Begitu juga dengan tingkat mobilitasnya (pergerakan), manusia bisa
membawa dan menyebarkan flora dan fauna dari daerah satu dengan yang lain.

Di sisi lain, manusia juga mempengaruhi keberlangsungan hidup flora dan


fauna. Pembangunan rumah, pembukaan lahan, penebangan besar- besaran,
perburuan liar serta pencemaran lingkungan adalah contoh perilaku dan sikap
manusia yang bisa mengancam keberadaan dan keberlangsungan hidup flora
dan fauna.

Faktor biotik selain manusia adalah hewan dan tumbuhan itu sendiri. Hewan
dan tumbuhan juga dapat mempengaruhi keragaman flora dan fauna. Misalnya,
dilihat dari rantai makanan dan sistem penyerbukannya.

Persebaran Flora di Indonesia di kelompokkan menjadi 2 , yaitu :


– Indo Malayan.

– Indo Australian.

Indo Malayan Meliputi kawasan Indonesia Bagian Barat :

1. Kalimantan,

2. Sumatra,

3. Jawa,

4. Bali.

Karakteristik:

1. Jenis meranti-merantian sangat banyak.

2. Terdapat berbagai jenis rotan.

3. Tidak terdapat hutan kayu putih.

4. Jenis tumbuhan matoa sedikit jumlahnya.

5. Jenis anggrek sedikit jumlahnya.

6. Terdapat berbagai jenis nangka.

7. Tidak banyak tumbuhan sagu.

Indo-Australian, Meliputi kawasan Indonesia Bagian Timur :

1. Sulawesi,

2. Maluku,

3. Nusa Tenggara,

4. Papua.

Karakteristik Indo-Australian :

1. Jenis meranti-merantian hanya sedikit.

2. Tidak terdapat berbagai jenis rotan.

3. Terdapat hutan kayu putih.

4. Terdapat berbagai Jenis tumbuhan matoa.


5. Jenis anggrek banyak.

6. Tidak terdapat jenis nangka.

7. Banyak terdapat tumbuhan sagu.

Bentang alam yang bervariasi dan luas yang terpisahkan ke dalam pulau-pulau
juga membuat beragamnya fauna di Indonesia.

Amatilah bagan persebaran fauna di Indonesia berikut ini.

Iklim, kenampakan alam, serta kekayaan flora dan fauna yang dimiliki bangsa
Indonesia harus dimanfaatkan secara bertanggung jawab. Tiap kali
pemanfaatannya juga harus memikirkan mengenai dampak yang ditimbulkan
disertai dengan upaya pelestariannya. Selain itu pemanfaatannya pun harus
disesuaikan dengan kebutuhan.

Kita tidak boleh memanfaatkan kekayaan potensi alam yang dimiliki Indonesia
secara sembarangan. Ada sebagian kekayaan alam yang tidak bisa diperbarui,
misalnya saja berbagai macam bahan tambang seperti emas, batu bara, minyak
bumi, timah, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut memiliki keterbatasan jumlah
yang suatu saat akan habis. Dalam pemanfaatan kayu hutan kita juga tidak
boleh melakukannya sembarangan. Kita tidak boleh menebang pohon dan
membakar hutan secara tidak bertanggung jawab. Jika penebangan hutan
dilakukan terus menerus tanpa adanya usaha pelestarian maka yang terjadi
adalah perubahan iklim yang memicu terjadinya global warming (meningkatnya
suhu bumi), hilangnya habitat hidup berbagai flora dan fauna, punahnya jenis-
jenis flora dan fauna tertentu, menyebabkan terjadinya banjir dan tanah
longsor. Adapun pembakaran hutan yang dilakukan secara tidak bertanggung
jawab akan mengakibatkan terjadinya bencana kabut asap serta hilangnya
habitat hidup berbagai flora dan fauna dan punahnya jenis- jenis flora dan fauna
tertentu.

Oleh karena itulah kita harus mengembangkan sikap dan perilaku yang baik
yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Nilai-nilai tersebut dapat kita terapkan dan kembangkan dalam kehidupan kita
sehari-hari, baik dalam memanfaatkan potensi kekayaan alam Indonesia,
maupun pada saat melakukan interaksi dan sosialisasi dengan sesama.

Menurut coraknya , fauna Indonesia dikelompokan menjadi tiga, yaitu Fauna


Bagian Barat, Fauna Bagian Tengah, dan Fauna Bagian Timur. Fauna Bagian
Barat dan Tengah dipisahkan oleh Garis Wallace. Fauna Bagian Timur dan
Tengah dipisahkan oleh Garis Weber.
 Fauna Indonesia Bagian Barat (Tipe Asiatis).
 Fauna Indonesia Bagian Tengah (Tipe Peralihan).
 Fauna Indonesia Bagian Timur (Tipe Australic).

BACA JUGA : SD Kelas 4 Tema 8.3.4 - Daerah Tempat Tinggalku - Sub.Tema 3


- Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku

Fauna Indonesia Bagian Barat (Tipe Asiatis) :

Mencakup wilayah Jawa, Sumatra, Bali, dan Kalimantan. Banyak ditemui


mamalia yang berukuran besar seperti gajah, badak bercula satu, banteng,
macan, tapir, kerbau, rusa, orang utan, monyet, babi hutan, bekantan, dan lain-
lain.

Banyak juga ditemui reptil seperti ular, kadal, tokek, buaya, biawak, bunglon,
kura-kura, dan trenggiling.

Berbagai jenis burung yang banyak dijumpai di daerah ini antara lain burung
hantu, elang, merak, gagak, jalak, kutilang, dan berbagai macam unggas.

Adapun berbagai macam ikan tawar dapat dijumpai di wilayah ini, seperti pesut.
Fauna Indonesia Bagian Tengah (Tipe Peralihan) :

Wilayah ini juga sering disebut dengan wilayah fauna kepulauan wallace.
Mencakup wilayah Sulawesi, Timor, Maluku, dan Nusa Tenggara serta sejumlah
pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Fauna yang menghuni wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, kuda, monyet
saba, babi,beruang, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, tarsius, sapi, dan
banteng.

Reptil yang menghuni wilayah ini antara lain biawak, komodo, buaya, dan ular.

Berbagai jenis burung yang banyak dijumpai di daerah ini antara lain maleo,
mandar, raja udang, burung dewata, rangkong, dan kakatua serta nuri.

Fauna Indonesia Bagian Timur (Tipe Australic).

Mencakup wilayah Halmahera, Papua, dan Kepulauan Aru. Mamalia yang


banyak ditemui di wilayah ini antara lain beruang, kanguru, walabi, landak irian,
kuskus, kanguru pohon, pemanjat berkantung, dan kelelawar. Di wilayah ini
tidak ditemukan kera.

Banyak juga ditemui jenis reptil seperti ular, kadal, buaya, dan biawak.

Berbagai jenis burung yang banyak dijumpai di daerah ini antara lain
cenderawasih, kasuari, nuri, raja, udang, dan namudur Adapun jenis ikan air
tawar relatif sedikit.

Pancasila.

Segala perbuatan yang kita lakukan haruslah bisa dipertanggungjawabkan, baik


kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, maupun Tuhan Yang Maha Esa. Kita
pun harus siap menerima akibat-akibat dari setiap perbuatan yang kita lakukan,
seperti pujian atau cemoohan, hadiah atau hukuman, pahala atau dosa.
Contohnya, jika kita membuang sampah ke sungai, maka kita juga harus siap
menerima akibatnya, yakni banjir. Jika kita menebang hutan sembarangan,
maka kita pun harus siap menerima akibatnya, yakni tanah longsor. Dengan
demikian kita harus menjaga perilaku kita terhadap alam. Jika alam terjaga
dengan baik, maka hidup kita pun juga akan baik.

Perilaku manusia terhadap alam berbanding lurus dengan bencana yang timbul
dan berdampak pada manusia. JIka berperilaku baik terhadap alam, maka hidup
akan nyaman. Namun jika berperilaku buruk terhadap alam, maka bencana
yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai