Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh Kelompok 6:
Ka Lei Sharen Stela Vina (200413623295)
Karina Damayanti Naibaho (200413623245)
Lia Mas’adatul Aliyah (200413623323)
Maudi Eka Putri (200413623240)
Mohammad Khanfani (200413623295)
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................................................3
BAB 1.....................................................................................................................................4
BAB 2.....................................................................................................................................5
BAB 3...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
Didalam marketing mix atau bauran pemasaran terdapat banyak elemen yang terdiri
dari produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan bukti fisik. Harga menjadi salah satu
bagian dari bauran pemasaran yang bisa mendapatkan pendapatan. Berbeda dengan elemen
lainnya yang malah menimbulkan biaya. Dalam bauran pemasaran harga menjadi bagian
yang paling mudah untuk disesuaikan atau berubah berdasarkan tempat dan waktu. Harga
bukan sekedar label yang dipasang pada produk melainkan sebagai sebuah angka yang
ditetapkan agar dapat mencapai tujuan perusahaan, harga dirancang, ditetapkan, disesuaikan,
dimulai, dan merespon perubahan sebaik mungkin dengan melalui berbagai tahapan analisis
dan pemikiran. Oleh karenanya, pada makalah ini akan dibahas mengenai mengembangkan
strategi dan program penetapan harga.
1. Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan penetapan harga?
B. Bagaimana cara menetapkan harga?
C. Bagaimana cara menyesuaikan harga?
D. Apa yang dimaksud dengan memulai dan merespon perubahan?
2. Tujuan
A. Untuk mengetahui tentang penetapan harga
B. Untuk mengetahui cara menetapkan harga
C. Untuk mengetahui cara menyesuaikan harga
D. Untuk mengetahui tentang memulai dan merespon perubahan
A.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. MEMAHAMI PENETAPAN HARGA
A. Harga di Dunia Digital
Secara umum, hal utama yang menjadi penetap pembeli adalah harga. Konsumen dan
agen pembelian memiliki akses untuk bisa mendapat data harga dan diskon untuk
menekan pedagang eceran sehingga dapat melakukan penurunan harga dari produk
yang diinginkan. Sedangkan pengecer akan menekan produsen untuk menurunkan
harga mereka. Penekanan harga turun yang berubah ini juga dipengaruhi oleh
beberapa tren jangka panjang dalam lingkungan teknologi. Karena saat ini internet
cukup mengubah cara pembeli dan penjual dalam hal bertransaksi.
B. Lingkungan Harga yang Berubah
Penerapan penentuan harga telah mengalami transformasi cukup signifikan yang
disebabkan adanya resesi parah tahun 2008-2009, pemulihan yang lambat, dan
semakin pesatnya perkembangan teknologi. Namun saat ini, para generasi milenial
juga membawa sikap dan nilai baru dalam kegiatan konsumsi. Sebagian dari mereka
lebih suka barang dari luar negeri daripada barang lokal dan juga lebih sering
melakukan pembelian secara online karena dianggap lebih mudah.
C. Gagasan Pemasaran – Memberikan Semuanya
Memberikan produk secara gratis melalui pengambilan sampel merupakan taktik
pemasaran yang cukup sukses. Penjual akan memberikan sampel produk gratis
kepada selebriti dan nantinya akan di-endors sehingga dapat meningkatkan penjualan
atas suatu produk. Seiring berjalannya waktu, beberapa perusahaan online telah
berhasil mengubah dari gartis ke biaya. Mereka mulai memberikan biaya untuk suatu
layanan. Di bawah mekanisme penetapan harga partisipatif yang baru yang
memungkinkan konsumen memutuskan harga yang mereka rasa dijamin, pembeli
sering memilih untuk membayar lebih dari nol, dan bahkan cukup untuk penjual
pendapatan meningkat di atas harga tetap yang akan dihasilkan.
D. Bagaimana Harga Perusahaan
Penelitian menunjukkan bahwa penetapan harga akan lebih optimal apabila pihak
atau bagian penetapan harga tersebar secara horizontal di seluruh unit perusahaan.
Ada beberapa perusahaan yang masih menggunakan penetapan harga secara
tradisional, yaitu dengan menghitung biaya dan menambahkan marginnya secara
tradisional. Untuk mengatasi hal tersebut, suatu perusahaan harus menetapkan
rancangan dan menerapkan strategi penetapan harga yang efektif dan efisien dengan
memiliki pemahaman mengenai psikologi harga konsumen.
E. Psikologi Harga Dan Konsumen
Banyak ekonom tradisional yang berasumsi jika pembeli adalah “penerima harga”
yang menerima harga sesuai nominal yang tertera. Tetapi tidak dapat dipungkiri
bahwa konsumen juga sering menafsirkan harga dari konteks pengalaman pembelian
sebelumnya maupun tempat pembeliannya. Ada tiga topik penting bagaimana
konsumen sampai pada tanggapan mereka tentang harga, yaitu harga referensi, final
harga-kualitas dan harga akhir.
a. Harga Referensi => Sebelum membeli barang, konsumen pasti memiliki harga
referensi untuk membandingkan harga yang diamati dengan harga referensi
yang mereka ingat.
b. Kesimpulan Harga-Kualitas => Banyak konsumen yang menjadikan harga
sebagai indikator kualitas. Misalnya mobil dengan harga mahal memiliki
kualitas yang bagus.
c. Harga Akhir => Untuk menarik perhatian konsumen, biasanya penjual
memasang harga dengan nominal ganjil. Misalnya barang dengan harga $199
akan dianggap lebih murah daripada $200.
2. MENETAPKAN HARGA
Saat perusahaan mengeluarkan atau mengembangkan produk baru, memperkenalkan
produk ke prosedur distribusi atau daerah baru maka perusahaan harus menetapkan
harga. Perusahaan dapat menetapkan posisi produknya berdasarkan kualitas produk dan
harganya. Beberapa hal yang mempengaruhi harga suatu produk yaitu permintaan,
revenue and profit objectives, data biaya, jenis pasar, tindakan pesaing, situasi ekonomi,
peraturan pemerintah, dan citra produk (Tambunan, 2003). Menurut Kottler terdapat
enam langkah dalam menetapkan harga yaitu sebagai berikut:
A. Memilih Tujuan dalam Penetapan Harga
Untuk langkah awal, perusahaan dapat menempatkan penawaran pada pasar
dikarenakan mudahnya perusahaan dalam menetapkan harga ditentukan jelas
tidaknya tujuan perusahaan. Berikut ini tujuan perusahaan:
a. Kemampuan Bertahan
Demi bertahan saat perusahaan menghadapi kondisi darurat, perusahaan dapat
menggunakan harga yang bisa menutupi biaya produksi dan tidak terlalu
menonjol dalam hal keuntungan.
b. Laba saat ini maksimum
Perusahaan memprediksi biaya dan permintaan yang berhubungan dengan harga
alternatif dan memilih harga yang memaksimalkan laba saat ini.
c. Pangsa Pasar Maksimum
Hal ini berkaitan dengan market penetration pricing dimana perusahan
menggunakan strategi dengan menetapkan harga serendah mungkin untuk
menarik minat pembeli.
d. Kepemimpinan Kualitas Produk
Mengedepankan merek dengan harga yang terjangkau akan membuat produk
menjadi pemimpin kualitas di pasaran, hal tersebut menjadi salah satu tujuan
perusahaan.
e. Tujuan Lain
Harga menjadi alat strategis dalam bisnis sehingga dapat menghasilkan banyak
laba dibandingkan dengan bisnis yang harganya ditetapkan oleh biaya dan pasar.
B. Menentukan Permintaan
Sesuai dengan hukum permintan, harga memiliki hubungan terbaik dengan jumlah
permintaan Setiap harga akan berdampak pada tujuam pemasaran dan mengarah pada
tingkat permintaan yang berbeda. Beberapa konsumen menilai harga yang tinggi
mengindikasikan bahwa produk tersebut berkualitas tinggi, meskipun terlalu tinggi
harga dapat menyebabkan permintaan menurun.
a. Sensitifitas Harga
Memperkirakan permintaan untuk memahami apa yang mempengaruhi
sensitifitas harga.
b. Memperkirakan Kurva Permintaan
Dalam memperkirakan permintaan, perusahaan menggunakan metode yang
berbeda dengan menggunakan pengukuran kurva permintaan. Berikut metode
dalam memperkirakan permintaan: peninjauan, pengkajian harga, analisis
statistik.
c. Elastisitas Harga Permintaan.
Tingkat elastisitas dapat diketahui dari permintaan berubah banyak saat terjadi
perubahan harga, maka akan menyebabkan permintaan itu bersifat elastis.
Sebaliknya, apabila saat terjadi perubahan harga, permintaan sulit mengalami
perubahan, maka akan menyebabkan permintaan itu bersifat inelastis. Sebagai
seorang marketer, harus paham seberapa elastis permintaan atau tingkat responsif
dalam mengubah harga.
C. Memperkirakan Biaya
Batas harga yang dikenakan perusahaan terhadap suatu barang di akibatkan oleh
permintaan. Pengenaan harga tersebut juga dilakukan perusahaan untuk menutupi
biaya produksi, penjualan, distribusi, serta return on invesment untuk usaha berserta
risikonya. Akan tetapi, profitabilitas tidak selalu menjadi hasil akhir saat perusahaan
menetapkan harga produk yang sepenuhnya menutupi biaya. Macam macam biaya
dan tingkat produksinya terdiri dari fix cost, variable cost, total cost, dan average
cost. Manajemen harus paham bagaimana biaya bervariasi dengan tingkat produksi
agar dapat menetapkan harga dengan cerdas. Semakin besar skala produksi maka
semakin kecil biaya.
a. Produksi terakumulasi => Saat perusahaan memperoleh pengalamanan produksi
terakumulasi dengan langkah yang baik, maka kedepannya biaya produksi akan
menurun perlahan lahan sesuai dengan pengalaman, hal ini dikarenakan
ditemukan alternatif, bahan mengalir lancar, dan biaya pengadaan turun.
b. Kalkulasi Biaya Target => Perubahan biaya dapat terjadi disebabkan usaha
tekonsentrasi oleh desainer, ahli teknik, dan agen pembelian untuk mengurangi
biaya tersebut melalui kalkulasi biaya target. Salah satu contohnya percanangan
kemasan terlihat besar dengan harga tetap, akan tetapi bobot dikurangi, biaya
produksi lebih rendah, dan laba meningkat.
D. Menganalisis Biaya, Harga, dan Penawaran Pesaing
Pada langkah sebelumnya, harga ditentukan oleh adanya permintaan dan biaya
produksi. Selanjutnya, perusahaan perlu menganalisis dan menghitung biaya, harga,
serta kemungkinan reaksi harga para pesaingnya. Apabila penawaran perusahaan
sama dengan penawaran pesaing maka yang harus dilakukan adalah menetapkan
harga yang mirip atau mendekati dengan pesaing. Jika harga yang ditetapkan lebih
tinggi dari pesaing, maka dampaknya akan kehilangan pembeli dan menurunnya
penjualan. Apabila penawaran perusahaan lebih rendah daripada pesaing maka harus
menambahkan hal yang kurang dari penawaran, atau harus menaruh harga lebih
rendah. Apabila penawaran perusahaan lebih tinggi daripada pesaing maka
pilihannya mengurangi penawaran atau menaikkan harga dibanding pesaing.
Keputusannya akhirnya apakah perusahaan harus menetapkan harga sama, lebih
tinggi, atau lebih rendah daripada pesaing. Perlu diingat pesaing dapat mengubah
harga mereka sebagai respon setiap saat.
E. Memilih Metode Penetapan Harga
Penentuan harga berdasarkan permintaan, analisis biaya, harga, serta penawaran
pesaing yang dilakukan tahap sebelumnya menjadi pertimbangan dalam pemilihan
metode penetapan harga. Disaat perusahaan menetapkan harga tinggi maka
kemungkinan permintaan rendah, sebaliknya jika menetapkan harga rendah
kemungkin laba rendah. Oleh karena itu, penilaian pelanggan atas penawaran produk
menjadi titik orientasi, sedangkan harga produk dan harga pesaing menjadi batas
harga. Terdapat enam metode penetapan harga sebagai berikut:
a. Penetapan Harga Markup => Harga tambahan atau pengembalian yang
diinginkan oleh perusahaan dari total biaya unit. Besaran markup yaitu
keseluruhan biaya operasi dan keuntungan yang diinginkan.
b. Penetapan Harga Nilai Anggapan => Perusahaan menggunakan angka anggapan
dalam penetapan harga, mereka menggunakan indikator kinerja produk,
kemampuan penghantaran, jaminan, dukungan pelanggan, kepercayaan, dan
lainnya.
c. Penetapan Harga Nilai => Value pricing merupakan metode atau strategi
penetapan harga pokok sesuai apa yang dirasakan konsumen terhadap nilai suatu
produk atau jasa. Value pricing memfokuskan pada pelanggan atau konsumen.
d. Penetapan Harga Going Rate => Ketika bisnis menetapkan harga produk atau
layanan mereka berdasarkan harga pasar disebut going rate pricing. Strategi
penetapan harga ini sering digunakan untuk menetapkan harga produk serupa.
e. Penetapan Harga Jenis Lelang => Proses pembelian dan penjualan barang atau
jasa dengan menawarkannya untuk ditawar, menerima tawaran, dan kemudian
menjual barang tersebut kepada penawar tertinggi.
F. Memilih Harga Akhir
Terdapat faktor tambahan yang harus dipertimbangkan perusahaan dalam memilih
harga akhir, diantaranya:
a. Dampak Kegiatan Pemasar Lain
Ketika pemilihan harga akhir pertimbangkan dampak pemasaran lainnya, seperti
pengiklanan dan kualitas produk yang lebih tinggi. Kecenderungan konsumen
mau membayar harga lebih dikarenakan produk terkenal dan punya kualitas
tinggi.
b. Kebijakan Penetapan Harga Perusahaan
Adanya kebijakan penetapan harga perusahaan membuat harga tetap konsisten,
seringkali perusahaan menerapkan kebijakan denda saat terjadi keadaan tertentu,
namun perlu berhati hati dalam penggunaan kebijakan tersebut.
c. Penetapan Harga Berbagi Keuntungan dan Risiko
Saat pembeli tidak mau menanggung risiko. Penjual dapat menawarkan untuk
mengambil sebagian atau semua risko apabila tidak memberika value yang
dijanjikan oleh penjual.
d. Dampak Harga Pada Pihak Lain
Manajemen perlu mempertimbangkan tanggapan pihak lain mengenai harga
tersebut serta mengetahui peraturan pengaturan harga di sebuah negara menjadi
hal yang perlu, karena hal ini merupakan bagian dalam melindungi konsumen
dari praktik penyelewengan harga.
3. MENYESUAIKAN HARGA
Umumnya sebuah perusahaan tidak menentukan harga tunggal, tetapi menerapkan
susunan harga yang mencerminkan perubahan permintaan geografis dan bauran produk,
persyaratan bagian pasar, saat pembelian, tingkat pesanan, frekuensi pengiriman,
jaminan, kontrak layanan, dan faktor lainnya.
A. Penetapan harga geografis (tunai, tukar, barter)
a. Barter adalah pertukaran barang secara langsung antara pembeli dan penjual,
tanpa perlu dana dan keikut sertaan pihak ketiga
b. Perjanjian ganti rugi berarti bahwa penjual memperoleh sebagian pembayaran
dengan uang tunai, dan sebagian lagi diterima dalam bentuk barang
c. kontrol pembelian ulang. Penjual menjual pabrik, peralatan atau peralatan teknis
ke negara lain dan setuju untuk mendapatkan pembayaran dalam bentuk barang
untuk produk yang diproduksi dengan menggunakan alat yang disediakan.
d. Offset adalah saat penjual membayar tunai secara keseluruhan, tetapi dengan
suara bulat memutuskan untuk mengalokasikan sejumlah uang tertentu di negara
tersebut dalam jangka waktu tertentu.
B. Diskon dan hadiah harga
Perusahaan akan melakukan penyesuaian harga dan memberikan pengurangan harga
dan insentif untuk yang melakukan pembayaran lebih awal, pembelian massal dan
pembelian spot. Penentuan harga diskon telah menjadi mode operasi bagi banyak
perusahaan yang menyediakan produk dan layanan pada saat yang bersamaan.
Beberapa perusahaan yang menggunakan kapasitas berlebih mencoba memberi
diskon dan bahkan mulai menjual versi bermerek toko dari produk mereka ke
pengecer dengan pengurangan harga besar. Pada waktu yang bersamaan, jika
perusahaan mendapat pengurangan harga, diskon dapat dijadikan alat yang
berfaedah.
C. Harga promosi
Perusahaan bisa memakai berbagai teknik untuk memikat pembelian awal, seperti:
a. Penentuan harga yang merugikan di supermarket dan divisi store cenderung
melakukan penurunan harga merek-merek populer untuk memikat lebih banyak
lalu lalang toko. Jika pendapatan penjualan tambahan menutupi laba yang lebih
rendah dari penjualan yang merugi, operasi ini tepat.
b. Penjual dengan harga tertentu akan memilih harga tertentu di bawah tren
eksklusif untuk memikat lebih banyak customer. Setiap ajaran baru, sekolah
mengadakan promosi “back to school”.
c. Rabat tunai dapat membantu mengosongkan inventaris tanpa memengaruhi harga
resmi.
d. Perusahaan bisa memberikan pendanaan dengan bunga yang rendah kepada
pelanggan alih-alih menurunkan harga
e. Jangka yang lebih untuk pembayaran pelanggan sering tak terlalu memikirkan
perihal dana pinjaman dan lebih memikirkan tentang apakah mereka bisa tepat
waktu melaksanakan pembayaran bulanan.
f. Perusahaan bisa mengiklankan penjualan dengan menambah jaminan tidak
berbayar atau harga yang relatif murah atau kontrak jasa.
g. Bonus psikologi program ini menentukan harga yang cukup tinggi, lalu
menunjukkan produk menggunakan penghematan yg relatif besar.
D. Penerapan Harga Terdifensiasi
Ketika sebuah perusahaan berjualan produk atau jasa pada dua harga bahkan lebih,
diskriminasi harga terjadi, dan harga ini tidak merefleksikan perbedaan proporsional
dalam portofolio investasi. Diskriminasi harga yang sah Jika penjual dapat
membuktikan bahwa biayanya berbeda ketika menjual produk yang sama dalam
jumlah atau kualitas yang berbeda kepada pengecer, itu tidak sinkron. Agar
diskriminasi harga berhasil, kondisi tertentu harus ada. Pertama, pasar harus dapat
tersegmentasi, dan segmen pasar harus menunjukkan intensitas permintaan yang
salah tempat. Kedua, anggota segmen harga rendah tidak diperbolehkan menjual
kembali produk ke segmen harga tinggi. Ketiga, pesaing tidak diperbolehkan menjual
produk perusahaan di segmen pasar yang lebih tinggi dengan harga yang lebih
rendah. Keempat, segmentasi dan aturan pasar tidak boleh lebih dari hasil yang di
peroleh dari diskriminasi harga. Kelima, praktik ini jangan sampai memancing
amarah serta penolakan pelanggan. Keenam, tentu saja bentuk eksklusif pembedaan
harga tidak boleh illegal.
4. MEMULAI DAN MERESPON PERUBAHAN HARGA
A. Memulai Penurunan Harga
Faktor yang mengakibatkan penurunan harga, yaitu:
a. Daya tampung pabrik yang berlebih => Bisnis tambahan dibutuhkan perusahaan
dan tidak dapat menghasilkannya melalui perbaikan produk, kenaikan usaha
penjualan atau lainnya.
b. Memenangi pasar dengan harga yang lebih murah => Dengan melakukan
penururnan harga yang lebih murah dibanding pesaingnya agar target pasar dan
menurunkan harga perusahaan bisa mulai memenangi pasar.
B. Memulai Kenaikan Harga
Laba bisa dihasilkan dengan Peningkatan harga yang berhasil. inflansi biaya menjadi
Keadaan utama yang dapat mendukung melonjaknya harga. Kenaikan harga yang
tidak searah dengan laba produktivitas mengakibatkan tingkat laba menurun dan
membuat perusahaan melakukan kenaikan harga secara reguler. Seringkali
perusahaan menaikkan harga lebih dari peningkatan biaya, untuk pengendalian harga
pemerintah atau mengurangi risiko inflansi lebih lanjut. keadaan lain yang
mengakibatkan permintaan meningkat adalah ketika suatu perusahaan sudah tidak
dapat menyuplai semua pelanggannya, maka yang bisa perusahaan lakukan adalah
meninggikan harganya, mengurangi persediaan ke pelanggan, atau keduanya. Harga
dapat ditingkatkan dengan empat cara di bawah ini:
a. Penentuan harga cuplikan berbeda => Perusahaan tidak menentukan harga akhir
hingga produk selesai
b. Klausa kenaikan harga => pelanggan harus membayar harga saat ini atau
sebagian hingga seluruh kenaikan inflansi yang terjadi sebelum produk
dikirimkan.
c. Pemisahan => Perusahaan menjaga ketetapan harganya namun meniadakan atau
menentukan secara terpencar untuk satu bagian atau lebih yang menjadi bagian
penawaran sebelumya, seperti pengangkutan atau instalasi tidak berbayar.
d. Pengurangan/peniadaan diskon => Perusahaan tidak melakukan penawaran
diskon kepada pelanggan baik itu diskon tunai maupun kuantitas
C. Merespons Perubahan Harga Pesaing
Fase produk dalam siklus hidup juga harus menjadi pertimbangan perusahaan,
pentingnya dalam portofolio dan reputasi perusahaan, makna dan sumber daya
pesaing, harga dan kepekaan mutu pasar, perilaku biaya dengan daya tampung, dan
kesempatan lain perusahaan. Perusahaan yang menghadapi pergantian harga pesaing
harus berusaha memahami rencana pesaing dan peluang waktu perubahan.
Pemimpin pasar yang diserang pesaing harga murah dapat berusaha membedakan
diri mereka dengan lebih maksimal, memperkenalkan usaha harga murah mereka,
atau mengganti diri mereka secara keseluruhan.
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam materi tentang strategi dan program penetapan harga ada empat topik yang
dibahas. Berikut keempat topic tersebut:
A. Memahami penetapan Harga
Membahasa mengenai harga di dunia digital, lingkugan harga yang berubah, gagasan
pemasaran, bagaimana harga perusahaan, dan psikologi harga dan konsumen (terdiri
dari harga referensi, kesimpulan harga-kualitas dan harga akhir).
B. Menetapkan Harga
Perusahaan dapat menetapkan posisi produknya berdasarkan kualitas produk dan
harganya. Beberapa tahapan dalam menetapkan harga diantaranya memilih tujuan
penetapan harga, menentukan permintaan, memperkirakan biaya, menganalisis harga,
biaya, dan penawaran pesaing, memilih metode penetapan harga, memilih harga
akhir.
C. Menyesuaikan Harga
Perusahaan biasanya tidak menetapkan harga tunggal, tetapi menerapkan struktur
harga yang mencerminkan perubahan permintaan geografis dan bauran produk,
persyaratan segmen pasar, waktu pembelian, tingkat pesanan, frekuensi pengiriman,
garansi, kontrak layanan, dan faktor lainnya.
D. Memulai dan Merespon Perubahan Harga
Ada tiga pemabahasan yang dijelaskan yaitu memulai penurunan harga, memulai
kenaikan harga, dan merespon perubahan harga pesaing.
2. Saran
Dalam makalah yang dijelaskan oleh kelompok kami mengenai materi tentang strategi
dan program penetapan harga dapat menjadi manfaat bersama. Kami juga berharap agar:
A. Para pembaca bisa menambahi atau memberikan tanggapan terkait materi yang
kurang dipahami.
B. Makalah ini bisa terus berkembang dan diperbaiki lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Bloomenthal, A. 2020. Value Based Pricing,
https://www.investopedia.com/terms/v/valuebasedpricing.asp, diakses pada 8 Oktober
2021.
Fatimah, S. (2012). Merancang Strategi dan Program Penetapan Harga. Jurnal Forum
SOSIAL, 5(01), 81-96.
Hart, M. 2020. The Definition of Going Rate Pricing, https://blog.hubspot.com/sales/going-
rate-pricing. diakses pada 8 Oktober 2021.
Kottler, P. & Keller, K., L. 2013. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2. Jakarta: Gramedia
Pustaka.
Tambunan, L. 2003. Akuntansi Manajemen: Analisa Biaya untuk Perencanaan dan
Pengawasan Edisi Kedua Cetakan Pertama. Medan: Medan UHN.