Anda di halaman 1dari 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tidak mengandung
No Bahan makanan Mengandung lemak
lemak
1. Margarine Ya -
2. Minyak goreng Ya -
3. Kentang - Tidak
4. Tepung terigu - Tidak
5. Kacang tanah Ya -

Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur Carbon
(C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat
pelarut tertentu (zat pelaut lemak), seperti petroleum benzne, ether. Lemak yang
mempunyai titik lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan yang
mempunyai titik lebur rendah, bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar
disebut lemak atau gaji, sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak.

Lemak yang terdapat didalam makanan, berguna untuk meningkatkan jumlah


energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K serta menambah lezatnya
hidangan. Konsumsi lemak dan minyak dalam hidangan sehari-hari dianjurkan tidak
lebih dari 25% kebutuhan energi, jika mengonsumsi lemak secara berlebihan akan
mengakibatkan berkurangnya konsumsi makanan lain. Hal ini disebabkan karena
lemak berada didalam sistem pencernaan relatif lebih lama dibandingkan dengan
protein dan karbohidrat, sehingga lemak menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama
(MenKes RI No. 40 tahun 2014).
Pada kali ini, dilakukan praktikum uji lemak yang bertujuan untuk menentukan
jenis-jenis bahan makanan yang mengandung lemak. Praktikum ini dilakukan pada
beberapa bahan makanan yaitu; minyak goreng, margarine, kentang, tepung terigu,
dan kacang tanah dengan menggunakan alat berupa kertas saring.
Pada praktikum bahan pertama yaitu margarine, dilakukan dengan cara
mengoleskan sedikit margarine ke atas lembar kertas saring. Setelah itu menunggu
sekitar 5 menit, kemudian dipegang dan diarahkan ke sumber cahaya. Hasilnya, pada
daerah kertas yang diolesi dengan margarine berubah menjadi buram, selain itu kertas
menjadi tembus pandang ketika diarahkan ke sumber cahaya.
Menurut SNI (2002) dalam Ramadhana dan Kusnadi (2016), Margarin adalah
produk makanan berbentuk emulsi (w/o), baik semipadat maupun cair, yang dibuat
dari lemak makan dan atau minyak makan nabati, dengan atau tanpa perubahan
kimiawi termasuk hidrogenasi, interesterifikasi, dan telah melalui proses pemurnian,
sebagai bahan utama serta mengandung air dan bahan tambahan pangan yang
diizinkan. Adapun kandungan margarine adalah 80% lemak, 16% air dan beberapa zat
lain.
Pada praktikum bahan kedua yaitu minyak goreng, dilakukan dengan cara yang
sama. Yaitu minyak goreng dioleskan sedikit ke atas lembar saring. Setelah itu
menunggu sekitar 5 menit, kemudian dipegang dan diarahkan ke sumber cahaya. Hasil
yang didapatkan pada bahan ini sama seperti pada bahan margarine. Kertas yang
diolesi dengan minyak goreng berubah menjadi buram, selain itu kertas menjadi
tembus pandang ketika diarahkan ke sumber cahaya.
Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan hewan yang
dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasa digunakan untuk
menggoreng makanan (Ketaren, 2005). Menurut Risti (2016), minyak goreng adalah
pangan dengan komposisi utama trigliserida yang berasal dari bahan nabati dengan
tanpa perubahan kimiawi termasuk hidrogenesi, pendinginan dan telah melalui proses
rafinasi atay pemurnian yang digunakan untuk menggoreng.
Pada praktikum bahan ketiga yaitu kentang, dilakukan dengan cara menghaluskan
kentang terlebih dahulu. Selanjutnya kentang yang telah dihaluskan di oleskan sedikit
ke atas lembar kertas saring dan ditunggu sekitar 5 menit. Hasilnya, pada daerah kertas
yang diolesi kentang berubah menjadi agak kecokelatan (akibat kontaminasi udara
sehingga membuat kentang berubah warna) dan ketika di arahkan kesumber cahaya,
kertas tidak tembus pandang seperti pada margarine dan minyak goreng.
Kentang merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang bergizi. Menurut Anonim
(2010) dalam Sastrahidayat (2011), umbi kentang merupakan sumber makanan dengan
nutrisi baik dan tidak berlemak, sehingga baik untuk komsumsi konsumen yang
melakukan diet. Dilihat dari kandungannya, maka kentang rata-ratanya mengandung:
78% air, 22% bahan kering dan kurang dari 1% lemak. Sekitar 82% bahan kering
tersebut adalah karbohidrat, terutama patih, serat, dan sedikit gula sederhana.
Pada praktikum bahan keempat yaitu tepung terigu, dilakukan dengan cara
melarutkan tepung terigu terlebih dahulu. Kemudian tepung terigu yang telah
dilarutkan di oleskan sedikit ke atas lembar kertas saring dan ditunggu sekitar 5 menit.
Hasilnya, pada daerah kertas yang diolesi larutan tepung terigu tidak berubah warna,
dan ketika diarahkan kesumber cahaya, kertas tidak transparan sama seperti kentang.
Tepung terigu merupakan hasil ekstraksi dari proses penggilingan gandum (T.
sativum) yang tersusun oleh 67-70% karbohidrat, 10-14% protein, dan 1-3% lemak
Menurut Damodaran and Paraf (1997) pada sebagaian besar produk makanan, pati
terigu terdapat dalam bentuk granula kecil (1-40 mm) dan dalam suatu sistem,
contohnya adonan, pati terigu terdispersi dan berfungsi sebagai bahan pengisi.
Pada praktikum bahan kelima yaitu kacang tanah, dilakukan dengan cara
menghaluskan kacang tanah terlebih dahulu. Kemudian kacang tanah yang telah harus
di oleskan sedikit ke atas lembar kertas saring dan ditunggu sekitar 5 menit. Hasilnya,
pada daerah yang diolesi kacang tanah berubah menjadi buram, dan ketika diarahkan
ke sumber cahaya kertas menjadi transparan seperti yang terjadi pada bahan makanan
margarine dan minyak goreng.
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman legum yang
sudah dikenal dan dibudidayakan di Indonesia. Menurut Pi et al (2019), kacang tanah
memiliki kandungan lemak yang tinggi dimana setiap 100 gram kacang tanah
mengandung lemak sebesar 49.2 gram, energi 567 kkal dan protein 25.8 gram.
Kandungan lemak yang tinggi tersebut menjadikan kacang tanah potensial sebagai
bahan baku minyak nabati.
Kertas mengandung senyawa glukosa, ketika senyawa glukosa bereaksi dengan
lemak yang mengandung asam lemak dan gliserida, maka akan menimbulkan
perubahan warna pada kertas yang awalnya putih atau putih kusam kemudian menjadi
transparan. Hal ini berarti bahwa bahan-bahan makanan yang telah dilakukan
pengujian dan mengandung lemak adalah margarine, minyak goreng, dan kacang
tanah.

DAFTAR PUSTAKA
Damodaran, S. and A. Paraf. (1997). Food Proteins and Their Applications. Marcel
Dekker inc. New York.

Ketaren, S. 2005. Minyak dan Lemak Pangan. Edisi pertama Jakarta: Universitas
Indonesia.

Menkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 40 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2013
Tentang Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan Kementerian
Kesehatan.

Pi, X., Wan, Y., Yang, Y., Li, R., Wu, X., Xie, M., Fu, G. (2019). Research progress
in peanut allergens and their allergenicity reduction. Trends in Food
Science & Technology, 93, 212– 220.

Ramadhana, M. R & Kusnadi, J. 2016. Formulasi Pengembangan Produk Margarin


Berbahan Minyak Ikan Tuna (Thunnus Sp) Dan Stearin Kelapa Sawit.
Jurnal Pangan dan Agroindustri. 4(2) : 525-535.

Risti, I. (2016). Uji Kualitas Minyak Goreng Curah Dan Minyak Goreng Kemasan
Di Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT, 5(4).

Sastrahidayat, I. R. 2011. Tanaman Kentang dan Pengendalian Hama Penyakitnya.


Malang : Pers Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai