Oleh :
Sumber Bahasa Indonesia? Bahasa melayu, karena bahasa Melayu adalah bahasa
kebudayaan, bahasa melayu juga berfungsi sebagai bahasa perdagangan serta telah digunakan
sebagai bahasa penghubung. Bahasa Melayu juga berfungsi sebagai bahasa resmi kerajaan.
Sumpah Pemuda. Sebagaimana pada isi butir ketiga Sumpah Pemuda yakni “Kami putra dan
putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” yang dimana itu merupakan
pengakuan “berbahasa satu” itu menyatakan bahwa kita memiliki tekad kebahasaan yakni
Mengapa bahasa Melayu dijadikan bahasa nasional? Terdapat beberapa faktor yang
3) Suku-suku yang ada di Indonesia semua rela mejadikan bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia.
Melayu/Indonesia
1) Pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu Oleh Ch. A. van Ophuijsen dan
2) Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan
yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang
kemudian pada 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Balai Pustaka menerbitkan buku-
buku novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok
perkembangan bahasa Indonesia Karena pada saat tulah para pemuda pilihan
salah satu asalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara.
Penting tidaknya bahasa Indonesia dapat dilihat dari tiga kriteria yakni :
Penutur bahasa Indonesia sebagai “bahasa ibu” tidak besar jumlahnya karena
hanya terbatas pada orang-orang yang lahir dari orang tua dengan latar belakang
bahasa daerah yang berbeda-beda. Jumlah penutur yang dimaksud adalah jumlah
adalah 240 juta orang (2008) serta penutur yang ada di luar Indonesia. Hal ini
masyarakat.
Tersebarnya suatu bahasa tidak dapat dilepaskan dari segi penutur. Keadaan
c. Dipandang dari Dipakainya Sebagai Sarana Ilmu, Budaya, dan Susastra (dalam
Tidak dapat dipungkiri, bahasa Indonesia ragam lisan sangat berbeda dengan bahasa
1) Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua, teman berbicara yang berada di depan
pembicara, sedangkan ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman berbicara atau
orang kedua.
2) Dalam ragam lisan unsur gramatikal (SPO) tidak terlalu diperhatikan, kadang-kadang
di tinggalkan tetapi lebih pada unsur gerak, mimik, pandangan, intonasi. Sedangakan
dalam ragam tulis harus sesuai unsur gramatikal (SPO). Contoh ragam tulis adalah
3) Ragam lisan sangat dipengaruhi oleh kondisi, situasi, ruang dan waktu. Sedangkan
ragam tulis tidak dipengaruhi oleh situasi, kondisi, ruang dan waktu.
4) Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang pendeknya suara.
Sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf besar, dan huruf miring.
Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar
warga masyarakat pemakainya. Sedangkan ragam tidak baku adalah ragam yang tidak
dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.
c) Cendekia artinya ragam baku dipakai pada tempat-tempat resmi, yang dimungkinkan
oleh pembinaan dan pengembangan bahasa melalui jalur pendidikan formal (sekolah).
Ini memiliki konsep ganda yakni rumahnya yang aneh ataukah sang jutawan aneh.
Contohnya pada bentuk “pelayan kapal terbang” dianjurkan dengan istilah Pramugara
dan Pramugari.
pelajaran atau buku-buku ilmiah. Yang telah dilakukan usaha menerbitkan masalah
ejaan bahasa Indonesia yakni buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan serta pengadaan KBBI dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Sedangkan ragam baku lisan adalah ukuran dan nilai yang bergantung pada besar
kecinya ragam daerah yang terdengar dalam ucapan yang menonjol pengaruh logat
Ragam sosial yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya
didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dari
ragam profesional yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau
1) Ragam Keilmuan/Teknologi
2) Ragam Kedokteran
3) Ragam Keagamaan
Pandangan yang diarahkan dari segi kaidah bahasa. Sebuah kalimat dianggap
benar bila bentuknya mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku dianggap benar bila
makan rumput, ini memenuhi kaidah sebuah kalimat dari segi makna, yang
mengandung informasi yang dapat dimengerti pembaca. Rumput makan kuda ini
Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya adalah memilih kata yang tepat untuk
menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan unsur sangat penting daik dalam dunia karang-
mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Kata yang tepat akan membantu seseorang
mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin di sampaikannya baik lisan maupun tulisan,
pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi dan tempat pengggunaan kata-kata itu.
Makna Denotatif adalah makna yang apa adanya, yang sebenarnya dan objektif.
Sedangkan makna Konotatif adalah makna yang subjektif, timbul dari sebab akibat suatu hal,
multi tafsir yang biasa digunakan oleh kelompok-kelompok tertentu. Makna konotatif juga
bersifat lebih profesional dan operasional dari makna denotatif yang dikaitkan dengan suatu
kondisi dan situasi tertentu. Dan makna denotatif lebih umum dan konotatif lebih bersifat
Kata cantik lebih umum daripada kata manis. Kata cantik akan memberikan gambaran umum
tentang seorang wanita sedangkan manis mengandung suatu maksud yang lebih bersifat
seperti ikan, bunga,hewan mamalia dll, itu merupakan kata umum, sedangkan kata khusus
memiliki acuan khusus seperti pada ikan memiliki banyak jenis yaitu gurame, lele, tawes,
ikan mas dll, bunga mawar, dahlia, melati, anggrek, ros dll. Itu termasuk kata khusus atau
hiponim. Kata umu dan khusu dibedakan atas pengacuan yang genetik (umum) contohnya:
hewan mamalia dan spesifik (khusus) sapi, kerbau, kuda, keledai dll.
Kata yang mudah diserap pancaindra disebut dengan kata konkret seperti mobil, meja,
rumah, air, cantik, hangat, wangi, suara. Dan jika tidak udah di serap panca indra disebut kata
abstrak, seperti ide, gagasan, keinginan, kehendak, angan-angan dan perdamaian. Abstrak
digunakan untuk mengungkapkan gagasan rumit baik yng bersifat teknis maupun khusus.
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada dasarnya memiliki arti yang sama tapi
bentuknya berlainan. Sinonim digunakan untuk mengalihkan pemakaian kata pada tempat
tertentu hingga menjadikan kalimat itu tidak membosankan. Seperti kata cerdas dan cerdik
keduanya bersinonim tapi tidak persis sama benar. Yang lainnya mati, wafat, meninggal.
Terdapat dua cara pembentukan kata yakni dari dalam dan dari luar bahasa Indonesia. Dari
dalam berupa terbentuknya kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada sedangkan dari
luar berupa pembentukan kata baru melalui unsur serapan. Dari dalam contohnya : tata : tata
buku, tata bahasa, tata rias, tata cara. Lepas : lepas landas, lepas tangan, lepas pantai. Serba :
Kata-kata pungut adalah kata yang diambil dari kata-kata asing, kata pungut ada yang diubah
c. peluluhan bunyi/c/
i. pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada, daripada, dan terhadap
m. analog
Ungkapan ideomatik adalah konstruksi yang khas pada suatu bahasa yang salah satu
unsurnya tidak dapat dihilangkan atau digantikan. Terdiri atas dua atau tiga kata yang
memperkuat diksi dalam tulisan. Contonhnya :
Yang benar adalah bertemu dengan. Terdapat kata-kata yang berbentuk seperti itu
diantaranya , sehubungan dengan, berhubungan dengan, sesuai dengan, bertepataan dengan,
sejalan dengan.