Kelas : XI TKRO 2
Absen : 2
ك ْال ِكبَ َر أَ َح ُدهُ َما أَوْ ِكاَل هُ َما فَاَل تَقُلْ لَهُ َما أُفٍّ َواَل تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُلْ لَهُ َما
َ ك أَاَّل تَ ْعبُدُوا إِاَّل إِيَّاهُ َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن إِحْ َسانًا إِ َّما يَ ْبلُغ ََّن ِع ْن َد َ ََوق
َ ُّضى َرب
قَوْ اًل َك ِري ًما
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan
kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah
kepada keduanya perkataan yang baik.”
ص ْي ُر
ِ ي ال َم َ ِص ْينَاا ِإل ْن َسانَ بِ َوالِ َد ْي ِه َح َملَ ْتهُ أُ ُّمهُ َو ْهنًا َعلَي َو ْه ٍن َوف
َ صالُهُ فِي عَا َم ْي ِن أَ ِن ا ْش ُكرْ لِي َولِ َوالِ َد ْي
َّ َك إِل َّ َو َو
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam usia dua tahun). Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada
Aku kembali-mu.”
Dalam Islam tidak saja ditekankan harus menghormati kedua orang tua saja, akan tetapi ada
akhlak yang mengharuskan orang yang lebih muda untuk menghargai orang yang lebih tua
usianya dan yang tua harus menyayangi yang muda,[3][4] seorang ulama dalam bukunya juga
menjelaskan hal yang serupa.[5] Dalam segala kegiatan umat Islam diharuskan untuk
mendahulukan orang-orang yang lebih tua usianya, penjelasan ini berdasarkan perintah dari
Malaikat Jibril,[6] karena dikatakan bahwa menghormati orang yang lebih tua termasuk salah
satu mengagungkan Allah.[7]
Begitu pula dengan Guru. Dalam Islam, guru mendapat derajat tertentu. Bahkan, derajat khusus
bagi guru ini mendapat perhatian khusus pula di hadapan Allah Taala. Derajat guru dalam Islam
tergambar dalam firman Allah. ”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan (Al-Mujadalah:11). Guru adalah orang berilmu. Karena itu, Allah Taala akan
menempatkan guru pada derajat tertentu. Namun, jika kita kaji ayat ini, derajat yang dijanjikan
Allah Taala itu akan diperoleh kalau sejalan dengan keimanan. Secara linguistik, frasa orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan merupakan
persyaratan mutlak untuk memperoleh derajat yang tinggi itu.
Keistimewaan guru ini juga ditegaskan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Beliau bersabda,
”Sesungguhnya Allah, para malaikat, dan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai
semut yang ada di liangnya dan ikan besar, semuanya bersalawat kepada muallim (orang yang
berilmu dan mengajarkannya) yang mengajarkan kebaikan kepada manusia (HR Tirmizi). Begitu
tingginya derajat guru juga tergambar dalam sabda Rasulullah yang lain, ”Tinta para ulama lebih
tinggi nilainya daripada darah para syuhada” (HR Abu Daud dan Tarmizi). Inti kutipan Alquran
dan hadis tersebut menegaskan betapa tingginya makam guru (yang beriman).
Orang tua kandung adalah ayah dan ibu dari seorang anak, yang melalui hubungan biologis.
b.) Mertua
Mertua adalah sebutan dalam hubungan/sistem kekerabatan yang merunjuk pada orang tua
istri atau suami. Selain merujuk pada ayah mertua dan ibu mertua juga dapat merujuk pada
kakek atau nenek mertua.
Orang tua angkat adalah Pria dan/atau wanita yang menjadi ayah dan/atau ibu (non biologis)
seseorang berdasarkan adat atau hukum yang berlaku.
Orang yang sudah dewasa dan umurnya lebih tua dari kita, berapapun selisih umurnya. Maka
kita tetap menghormatinya layak orang tua.
Orang yang dituakan adalah baik orang yang lebih tua dari kita atau orang yang lebih muda dari
kita, tetapi dihormati karena jabatanya, atau karena jasanya di lingkunganya.
6. Berbuat baik kepada mereka seperti: melayani kebutuhan mereka, datang jika mereka
memanggil dan lain-lain.
- Memberi salam.
- Mematuhi perkataan guru selagi itu adalah hal positif, dan lain sebagainya.
1) Muallim: Istilah ini lebih menekankan posisi pendidik sebagai pengajar dan
4) Ustad: istilah ini merupakan istilah umum yang sering dipakai dan memiliki
• Fungsi dan tugas guru dalam pendidkan dapat disimpulkan menjadi tiga bagian, yaitu:
peserta didik dan masyarakat yang terkait , terhadap berbagai masalah yang
Guru(dalam bahasa arab ustad/ustadzah) identik dengan pahlawan tanpa tanda jasa, karena
jasa seorang guru melahirkan berbagai macam profesi dan menjadikan manusia mulia dan
terhormat serta ber - akhlak mulia.Itulah mengapa di dalam islam guru di tempatkan dalam
posisi yang begitu tinggi dan mulia.Guru memiliki makna universal, bukan sebatas guru yang
hanya mengajar pendidikan formal saja tetapi guru bermakna sesorang yang mengajarkan ilmu
pengetahuan dan dapat menuntun kepada kebaikan seperti; guru ngaji, guru les, ustadz, kiai,
bahkan seorang teman pun bisa dikatakan sebagai seorang guru.
Mengapa profesi guru sangat dimuliakan?Karena guru terikat dengan ilmu sedangkan islam
sangat amat menghargai ilmu .Dengan memiliki ilmu seseorang bisa membedakan antara yang
benar dan salah. Sebagai seseorang yang dikaruniai ilmu oleh Allah SWT yang mana ilmu
tersebut digunakan untuk memperoleh dan menuju kebaikan baik dunia dan akhirat, guru tidak
hanya sebatas menyampaikan ilmu saja, tetapi juga mendidik muridnya agar menjadi manusia
beradab dan bermoral.
Islam menempatkan guru sebagai profesi yang begitu mulia, karena di posisi yang berbeda
islam telah mengajarkan ummat nya untuk menuntuk ilmu sejak dalam buaian ibu sampai ke
liang lahat.Sehingga logika nya jika tidak ada peran atau sosok seorang guru maka kemanakah
sesorang akan belajar ataupun menuntut ilmu.
Sebenarnya tingginya kedudukan guru dalam islam merupakan realisasi dalam ajaran islam itu
sendiri.Islam sangat memuliakan ilmu yang didapatkan dari proses belajar mengajar antara
guru dan murid.Maka tidak boleh dalam islam tidak memuliakan guru.
Tingginya kedudukan guru dalam islam masih bisa ditemui pada masa modern saat ini,itu dapat
terlihat terutama dipesantren -pesantren yang ada di Indonesia.Seorang santri tidak akan
berani menatap mata sang kiai.Bahkan seorang santri tidak berani berjalan beriringan apalagi
berjalan di depan kiai nya. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita menghirmati guru guru kita
dengan baik.
Adapun hikmah yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orang tua dan guru, antara lain
seperti berikut.
1. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling utama.
2. Apabila orang tua kita riḍa atas apa yang kita perbuat, Allah Swt. pun riḍa.
3. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami, yaitu
dengan cara bertawasul dengan amal saleh tersebut.
4. Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur.
5. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menjadikan kita dimasukkan ke jannah (surga) oleh
Allah Swt.
7. Berbakti Kepada Orangtua Merupakan Bagian dari Jihad fi Sabilillah (Berjuang di Jalan Allah
Swt.)
b. Hikmah dan Manfaat Hormat dan Patuh Kepada Guru
Berdasarkan uraian di atas, betapa pentingnya menghormati guru. Dengan menghormati guru,
kita akan mendapatkan berbagai keuntungan, antara lain sebagai berikut.
1. Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita.
3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi manfaat bagi orang lain.
5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, dianugerahi nikmat yang lebih dari Allah Swt.