Anda di halaman 1dari 8

Nama : Akhmad Faozan

Kelas : XI TKRO 2

Absen : 2

Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru

A. Dalil Tentang menghormati orang tua dan guru :


Ada banyak ayat di dalam al qur'an yang memerintahkan kita untuk berbakti kepada orang tua
dan guru, berikut beberapa dalil tentang berbakti kepada orang tua dan guru;

#Al qur'an Surat al-Isra’ (17) ayat 23.

‫ك ْال ِكبَ َر أَ َح ُدهُ َما أَوْ ِكاَل هُ َما فَاَل تَقُلْ لَهُ َما أُفٍّ َواَل تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُلْ لَهُ َما‬
َ ‫ك أَاَّل تَ ْعبُدُوا إِاَّل إِيَّاهُ َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن إِحْ َسانًا إِ َّما يَ ْبلُغ ََّن ِع ْن َد‬ َ َ‫َوق‬
َ ُّ‫ضى َرب‬
‫قَوْ اًل َك ِري ًما‬

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan
kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah
kepada keduanya perkataan yang baik.”

#Al qur'an Surat Luqman (31) ayat 14.

‫ص ْي ُر‬
ِ ‫ي ال َم‬ َ ِ‫ص ْينَاا ِإل ْن َسانَ بِ َوالِ َد ْي ِه َح َملَ ْتهُ أُ ُّمهُ َو ْهنًا َعلَي َو ْه ٍن َوف‬
َ ‫صالُهُ فِي عَا َم ْي ِن أَ ِن ا ْش ُكرْ لِي َولِ َوالِ َد ْي‬
َّ َ‫ك إِل‬ َّ ‫َو َو‬

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam usia dua tahun). Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada
Aku kembali-mu.”

#Al qur'an Surat an-Nisa ayat 36


ِ ُ‫ار ْال ُجن‬
‫ب‬ ِ ‫ار ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َو ْال َج‬
ِ ‫َوا ْعبُدُوا هَّللا َ َواَل تُ ْش ِر ُكوا بِ ِه َش ْيئًا ۖ َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن إِحْ َسانًا َوبِ ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َو ْاليَتَا َم ٰى َو ْال َم َسا ِكي ِن َو ْال َج‬
‫ت أَ ْي َمانُ ُك ْم ۗ إِ َّن هَّللا َ اَل يُ ِحبُّ َم ْن َكانَ ُم ْختَااًل فَ ُخورًا‬ ِ ‫ب بِ ْال َج ْن‬
ْ ‫ب َوا ْب ِن ال َّسبِي ِل َو َما َملَ َك‬ ِ ‫َّاح‬
ِ ‫َوالص‬

Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.


Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-
banggakan diri"

B. Hukum berbakti kepada orang tua dan guru.


Birrul Walidain (Arab: ‫ )بر الوالدين‬adalah bagian dalam etika Islam yang menunjukan kepada
tindakan berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua. Yang mana berbakti kepada orang
tua ini hukumnya fardhu (wajib) ain bagi setiap Muslim, meskipun seandainya kedua orang
tuanya adalah non muslim. Setiap muslim wajib mentaati setiap perintah dari keduanya selama
perintah tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah.[1][2] Birrul walidain merupakan
bentuk silaturahim yang paling utama.

Dalam Islam tidak saja ditekankan harus menghormati kedua orang tua saja, akan tetapi ada
akhlak yang mengharuskan orang yang lebih muda untuk menghargai orang yang lebih tua
usianya dan yang tua harus menyayangi yang muda,[3][4] seorang ulama dalam bukunya juga
menjelaskan hal yang serupa.[5] Dalam segala kegiatan umat Islam diharuskan untuk
mendahulukan orang-orang yang lebih tua usianya, penjelasan ini berdasarkan perintah dari
Malaikat Jibril,[6] karena dikatakan bahwa menghormati orang yang lebih tua termasuk salah
satu mengagungkan Allah.[7]

Begitu pula dengan Guru. Dalam Islam, guru mendapat derajat tertentu. Bahkan, derajat khusus
bagi guru ini mendapat perhatian khusus pula di hadapan Allah Taala. Derajat guru dalam Islam
tergambar dalam firman Allah. ”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan (Al-Mujadalah:11). Guru adalah orang berilmu. Karena itu, Allah Taala akan
menempatkan guru pada derajat tertentu. Namun, jika kita kaji ayat ini, derajat yang dijanjikan
Allah Taala itu akan diperoleh kalau sejalan dengan keimanan. Secara linguistik, frasa orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan merupakan
persyaratan mutlak untuk memperoleh derajat yang tinggi itu.
Keistimewaan guru ini juga ditegaskan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Beliau bersabda,
”Sesungguhnya Allah, para malaikat, dan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai
semut yang ada di liangnya dan ikan besar, semuanya bersalawat kepada muallim (orang yang
berilmu dan mengajarkannya) yang mengajarkan kebaikan kepada manusia (HR Tirmizi). Begitu
tingginya derajat guru juga tergambar dalam sabda Rasulullah yang lain, ”Tinta para ulama lebih
tinggi nilainya daripada darah para syuhada” (HR Abu Daud dan Tarmizi). Inti kutipan Alquran
dan hadis tersebut menegaskan betapa tingginya makam guru (yang beriman).

C. Macam macam istilah sebagai orang tua dan pengertianya


a.) Orang tua kandung

Orang tua kandung adalah ayah dan ibu dari seorang anak, yang melalui hubungan biologis.

b.) Mertua

Mertua adalah sebutan dalam hubungan/sistem kekerabatan yang merunjuk pada orang tua
istri atau suami. Selain merujuk pada ayah mertua dan ibu mertua juga dapat merujuk pada
kakek atau nenek mertua.

c.) Orang tua angkat

Orang tua angkat adalah Pria dan/atau wanita yang menjadi ayah dan/atau ibu (non biologis)
seseorang berdasarkan adat atau hukum yang berlaku.

d.) Orang yang sudah dewasa

Orang yang sudah dewasa dan umurnya lebih tua dari kita, berapapun selisih umurnya. Maka
kita tetap menghormatinya layak orang tua.

e.) Orang yang dituakan

Orang yang dituakan adalah baik orang yang lebih tua dari kita atau orang yang lebih muda dari
kita, tetapi dihormati karena jabatanya, atau karena jasanya di lingkunganya.

D. Cara hormat/berbakti kepada orang tua


a.) Ketika orang tua masih hidup
1. Berkata yang baik dan lemah lembut kepada mereka, tidak memanggil langsung dengan
namanya, tidak bersuara tinggi dan ketus, dll.

2. Mengajak masuk agama Islam jika belum Islam.

3. Mentaati perintah mereka selama itu bukan maksiat.

4. Mendahulukan kepentingan mereka daripada kepentingan sendiri, bahkan daripada ibadah


yang sunnah.

5. Mendoakan kebaikan untuk mereka, seperti mudah-mudahan mereka mendapatkan hidayah


(Islam / sunnah) dan lainnya.

6. Berbuat baik kepada mereka seperti: melayani kebutuhan mereka, datang jika mereka
memanggil dan lain-lain.

7. Tetap menghormatinya dalam keadaan apapun.

b.) Ketika orang tua sudah meninggal

1. Mendoakan kedua orang tua

2. Tetap menjalin silaturahmi dengan teman-teman orang tua

3. Menjaga nama baik orang tua

4. Bersedekah atas nama orang tua

5. Memenuhi janji yang pernah diucapkan orang tua

6. Melunasi utang orang tua

7. Ziarah ke makam orang tua

E. Cara hormat dan patuh kepada guru


a.) Ketika di sekolah.

- Memberi salam.

- Mendengarkan guru ketika sedang mengajar.

- Melaksanakan tugas dari guru.


- Senantiasa berkhidmat untuk guru-guru mereka dengan mengharapkan balasan pahala serta
kemuliaan di sisi Allah Swt.

- Menaati nasihat guru.

- Mematuhi perkataan guru selagi itu adalah hal positif, dan lain sebagainya.

b.) Ketika di luar sekolah

- Mengucap salah ketika bertemu.

- Menyelesaikan pekerjaan rumah yang diberikan.

- Menjaga nama baik guru.

- Mendoakan kebaikan untuk guru, dan lain sebagainya.

F. Istilah istilah, fungsi, dan kedudukan seorang guru


• Dalam Islam, pendidik memiliki beberapa istilah seperti muallim,

muaddib, murabbi dan ustad. Berikut penjelasanya;

1) Muallim: Istilah ini lebih menekankan posisi pendidik sebagai pengajar dan

penyampai pengetahuan dan ilmu

2) Muaddib: istilah ini lebih menekankan pendidik sebagai Pembina moralitas

dan akhlak peserta didik dengan keteladanan

3) Murabbi: istilah ini lebih menekankan pengembangan dan pemeliharaan baik

dalam aspek jasmaniah maupun ruhaniah

4) Ustad: istilah ini merupakan istilah umum yang sering dipakai dan memiliki

cakupan makna yang luas yang sering disebut sebagai guru.4

• Fungsi dan tugas guru dalam pendidkan dapat disimpulkan menjadi tiga bagian, yaitu:

1) Sebagai pengajar (instruksional), yang bertugas merencanakan program


pengajaran dan melaksanakam program ynag telah disusun serta mengakhiri

dengan pelaksanaan penilaian setelah program dilakukan (evaluasi).

2) Sebagai pendidik (educator), yang mengarahkan peserta didik pada tingkatan

kedewasaan dan berkepribadiaan kamil (sempurna)seiring dengan tujuan

Allah SWT yang menciptakannya.

3) Sebagai pemimpin (managerial), yang memimpin, mengendalikan diri sendiri,

peserta didik dan masyarakat yang terkait , terhadap berbagai masalah yang

menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrol,

dan partisipasi atas program pendidikan yang dilakukan.

•kedudukan seorang guru dalam agama islam.

Guru(dalam bahasa arab ustad/ustadzah) identik dengan pahlawan tanpa tanda jasa, karena
jasa seorang guru melahirkan berbagai macam profesi dan menjadikan manusia mulia dan
terhormat serta ber - akhlak mulia.Itulah mengapa di dalam islam guru di tempatkan dalam
posisi yang begitu tinggi dan mulia.Guru memiliki makna universal, bukan sebatas guru yang
hanya mengajar pendidikan formal saja tetapi guru bermakna sesorang yang mengajarkan ilmu
pengetahuan dan dapat menuntun kepada kebaikan seperti; guru ngaji, guru les, ustadz, kiai,
bahkan seorang teman pun bisa dikatakan sebagai seorang guru.

Mengapa profesi guru sangat dimuliakan?Karena guru terikat dengan ilmu sedangkan islam
sangat amat menghargai ilmu .Dengan memiliki ilmu seseorang bisa membedakan antara yang
benar dan salah. Sebagai seseorang yang dikaruniai ilmu oleh Allah SWT yang mana ilmu
tersebut digunakan untuk memperoleh dan menuju kebaikan baik dunia dan akhirat, guru tidak
hanya sebatas menyampaikan ilmu saja, tetapi juga mendidik muridnya agar menjadi manusia
beradab dan bermoral.

Islam menempatkan guru sebagai profesi yang begitu mulia, karena di posisi yang berbeda
islam telah mengajarkan ummat nya untuk menuntuk ilmu sejak dalam buaian ibu sampai ke
liang lahat.Sehingga logika nya jika tidak ada peran atau sosok seorang guru maka kemanakah
sesorang akan belajar ataupun menuntut ilmu.

Sebenarnya tingginya kedudukan guru dalam islam merupakan realisasi dalam ajaran islam itu
sendiri.Islam sangat memuliakan ilmu yang didapatkan dari proses belajar mengajar antara
guru dan murid.Maka tidak boleh dalam islam tidak memuliakan guru.

Tingginya kedudukan guru dalam islam masih bisa ditemui pada masa modern saat ini,itu dapat
terlihat terutama dipesantren -pesantren yang ada di Indonesia.Seorang santri tidak akan
berani menatap mata sang kiai.Bahkan seorang santri tidak berani berjalan beriringan apalagi
berjalan di depan kiai nya. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita menghirmati guru guru kita
dengan baik.

G. Manfaat dan hikmah berbakti kepada orang tua dan guru


a. Hikmah dan Manfaat Hormat dan Patuh Kepada Orangtua

Adapun hikmah yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orang tua dan guru, antara lain
seperti berikut.

1. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling utama.

2. Apabila orang tua kita riḍa atas apa yang kita perbuat, Allah Swt. pun riḍa.

3. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami, yaitu
dengan cara bertawasul dengan amal saleh tersebut.

4. Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur.

5. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menjadikan kita dimasukkan ke jannah (surga) oleh
Allah Swt.

6. Berbakti dan Menghormati Orangtua dapat Melebur Dosa-Dosa Besar.

7. Berbakti Kepada Orangtua Merupakan Bagian dari Jihad fi Sabilillah (Berjuang di Jalan Allah
Swt.)
b. Hikmah dan Manfaat Hormat dan Patuh Kepada Guru

Berdasarkan uraian di atas, betapa pentingnya menghormati guru. Dengan menghormati guru,
kita akan mendapatkan berbagai keuntungan, antara lain sebagai berikut.

1. Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita.

2. Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikannya.

3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi manfaat bagi orang lain.

4. Akan selalu didoakan oleh guru.

5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, dianugerahi nikmat yang lebih dari Allah Swt.

Anda mungkin juga menyukai