Anda di halaman 1dari 11

Nama : M.

Restu Arif Anggoro

Kelas. : XII TKRO 2

No absen : 16

A. Q.S Ali ‘Imran Ayat 190-191 tentang berfikir kritis.

ِ َ‫تأِّل ُ ۟ولِى ٱأْل َ ْل ٰب‬


‫﴾ ٱلَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ ٱهَّلل َ قِ ٰيَ ًۭما َوقُعُو ۭ ًدا َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُونَ فِى‬۱۹‫ب ﴿ە‬ ِ َ‫ٱختِ ٰل‬
ِ َ‫ف ٱلَّ ْي ِل َوٱلنَّه‬
ٍ ۢ َ‫ار َل َءا ٰي‬ ِ ْ‫ت َوٱأْل َر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫إِ َّن فِى خَ ْل‬
ِ ‫ق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
ٰ
َ َ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ْقتَ هَ َذا ٰبَ ِطاًۭل ُس ْب ٰ َحن‬ َ ْ
۱۹۱﴿ ‫ار‬ِ َّ‫اب ٱلن‬ َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬ ِ ْ‫ت َوٱأْل ر‬ِ ‫ق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
ِ ‫خَ ل‬

Artinya: “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci
Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191).

Hukum bacaan tajwid yang terdapat pada Q.S ali imran ayat 190-191, antara lain:

‫ ﺇِ َّﻥ‬: Ghunnah, karena huruf nun berharokat tasydid. Membacanya dengan mendengung dan ditahan
sesaat.

‫ ﻓِ ْﻲ‬: Mad thobi'i, karena ya' sukun didahului huruf berharokat kasroh. Dibaca panjang 2 ketukan.

‫ ألسَّـ‬: Alif lam syamsiyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah yaitu sin. Dalam hal
ini alif lam seolah-olah hilang, sehingga yang dibaca adalah huruf selanjutnya.

‫ ـ َما‬: Mad thobi’i, karena huruf mim berharokat fathah bertemu dengan alif. Sehingga membacanya
sepanjang 2 harokat.

‫ ـ َوا‬: Mad thobi’i, karena huruf wau berharokat fathah bertemu dengan alif. Sehingga dibaca selama 2
harokat.
َ ‫ ااْل‬: Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan alif berharokat. Membacanya secara jelas.

‫ ـاَل‬: Mad thobi’i, karena huruf alif didahului huruf berharokat fathah. Dibaca panjang selama 2 harokat.

‫ اللَّيْىـ‬: Alif lam qomariyah, karena huruf alif lam bertemu dengan salah satu huruf qomariyah yaitu ya'.

Selain itu juga berlaku hukum mad layin karena ya' sukun didahului oleh lam berharokat fathah. Dibaca
panjang selama 2 harokat.

‫ النَّىـ‬: Alif lam syamsiyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah yaitu nun. Dibaca
dengan cara menghilangkan/memasukkan alif lam.

‫ ـهَا‬: Mad thobi’i, karena huruf ha setelahnya bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2 harokat.

‫ يَا‬: Mad thobi’i, karena huruf ya' bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2 harokat.

‫ت اِّل‬
ٍ ‫ ـ‬: Idghom bilagunnah, karena huruf ta' berharokat kasroh tanwin bertemu dengan lam. Dalam
hukum ini harokat tanwin dilebur atau digabungkan dengan huruf setelahnya.

ْ‫ ألُو‬: Mad thobi’i, karena huruf wau sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah. Dibaca panjang 2
harokat.

‫ لبَا‬: Mad arid lissukun, karena huruf mad yaitu ba' fathah bertemu dengan alif berada sebelum huruf
yang diwaqofkan di akhir kalimat. Dibaca panjang selama 2 sampai 6 harokat.

‫ب‬
ِ : Qolqolah kubro, karena salah satu huruf qolqolah yaitu ba' berada di akhir kalimat sehingga
diwaqofkan dan dibaca secara memantul.

‫ ـ ِذيْن‬: Mad thobi’i, karena huruf ya' sukun didahului oleh huruf berharokat kasroh. Dibaca panjang
selama 2 harokat.

ْ‫ ـرُو‬: Mad thobi’i, karena huruf mim sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah. Dibaca panjang 2
harokat.

َ ‫ نَ هَّللا‬: Tafkhim, karena lafaz Allah didahului huruf berharokat fathah. Dibaca secara tebal.

‫ ـيَا‬: Mad thobi’i, karena huruf ya' fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2 harokat.

‫ ًما َو‬: Idghom bigunnah, karena mim berharokat fathah tanwin bertemu dengan wau. Harokat tanwin
dileburkan dan disertai dengung.

ْ‫ ـعُو‬: Mad thobi’i, karena huruf wau sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah. Membacanya
panjang sebanyak 2 harokat.

‫ دًا َو‬: Idghom bigunnah, karena dal berharokat fathah tanwin bertemu dengan wau. Harokat tanwin
dileburkan dan dibaca secara mendengung.
‫ علَ ٰى‬: Mad thobi’i, karena huruf lam berharokat alif disertai huruf alif maqsurah. Dibaca panjang selama
2 harokat.

ْ‫ ـنُو‬: Mad thobi’i, karena huruf wau sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah. Dibaca panjang 2
harokat.

‫ ـ ْم َو‬: Idhar syafawi, karena huruf mim sukun bertemu dengan wau. Dibaca secara jelas.

ْ‫ ـرُو‬: Mad thobi’i, karena huruf wau sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah. Dibaca panjang
selama 2 harokat.

‫ فِ ْي‬: Mad thobi’i, karena ya' sukun didahului oleh huruf berharokat kasroh. Dibaca panjang 2 harokat.

‫ السَّـ‬: Alif lam syamsiyah, karena alif lam setelahnya bertemu dengan huruf sin. Alif lam dileburkan,
sehingga langsung masuk ke huruf selanjutnya.

‫ ـ َما‬: Mad thobi’i, karena huruf mim berharokat fathah bertemu dengan alif. Cara membacanya dengan
dipanjangkan 2 harokat.

‫ـ َوا‬: Mad thobi’i, karena huruf wau berharokat fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2
harokat.

َ ‫ ااْل‬: Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan alif berharokat. Dibaca dengan jelas.

‫ ـنَا‬: Mad thobi’i, karena huruf nun fathah setelahnya bertemu dengan alif. Dibaca sepanjang 2 harokat.

‫ َما‬: Mad thobi’i, karena huruf mim fathah bertemu dengan alif. Dibaca sepanjang 2 harokat.

‫ خل ْقت‬: Qolqolah sugro, karena salah satu huruf qolqolah berharokat sukun yaitu qof berada di tengah
kalimat. Dibaca setengah memantul.

‫ ٰهـذ‬: Mad thobi’i, karena huruf ha berharokat alif khanjariyah. Panjangnya selama 2 harokat.

‫ َذا‬: Mad thobi’i, karena huruf dzal fathah setelahnya bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2
harokat.

‫ بَا‬: Mad thobi’i, karena ba' bertemu dengan alif. Dibaca sepanjang 2 harokat.

‫ ـاًل سُبـ‬: Ikhfa' haqiqi, karena huruf lam berharokat fathah tanwin bertemu dengan huruf sin. Huruf tanwin
disamarkan serta didengungkan selama 2 harokat.

‫ سبْىـ‬: Qolqolah sugro, karena salah satu huruf qolqolah berharokat sukun yaitu ba' berada di tengah
kalimat. Dibaca setengah memantul.

‫ـحا‬
َ : Mad thobi’i, karena huruf kha berharokat fathah bertemu dengan alif. Dibaca sepanjang 2 harokat.

‫ ـنَا‬: Mad thobi’i, karena huruf nun fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2 harokat.
‫ ـ َذا‬: Mad thobi’i, karena huruf dzal fathah setelahnya bertemu dengan alif. Cara membacanya panjang
selama 2 harokat.

ِ َّ‫ الن‬: Mad arid lissukun, karena huruf mad yaitu nun fathah bertemu dengan alif berada sebelum huruf
‫ار‬
yang diwaqofkan di akhir kalimat. Dibaca sepanjang 2 sampai 6 harokat.

Arti secara harfiah Q.S. ali imran ayat 190-191 :

• Surat Ali Imran Ayat 190

sesungguhnya ‫إِ َّن‬

dalam ‫فِي‬

penciptaan ِ ‫خَ ْل‬


‫ق‬

langit ‫ت‬ َ ‫ال َّس َم‬


ِ ‫اوا‬

dan bumi ِ ْ‫َواأْل َر‬


‫ض‬

dan silih berganti ‫ف‬ ْ ‫َو‬


ِ ‫اختِاَل‬

malam ‫اللَّي ِْل‬

dan siang ِ َ‫َوالنَّه‬


‫ار‬

ٍ ‫آَل يَا‬
sungguh terdapat tanda-tanda ‫ت‬

bagi orang-orang yang ‫أِل ُولِي‬

ِ ‫اأْل َ ْلبَا‬
Berakal, cerdas ‫ب‬

• Surat Ali Imran Ayat 191

orang-orang yang َ‫الَّ ِذين‬

mereka mengingat َ‫يَ ْذ ُكرُون‬

Allah َ ‫هَّللا‬

berdiri ‫قِيَا ًما‬


dan duduk ‫َوقُعُودًا‬

dan atas ‫َو َعلَ ٰى‬

pembaringan mereka ‫ُجنُوبِ ِه ْم‬

dan mereka memikirkan َ‫َويَتَفَ َّكرُون‬

dalam, tentang ‫فِي‬

penciptaan ِ ‫خَ ْل‬


‫ق‬

langit ‫ت‬ َ ‫ال َّس َم‬


ِ ‫اوا‬

dan bumi ِ ْ‫َواأْل َر‬


‫ض‬

Tuhan kami ‫َربَّنَا‬

tidaklah ‫َما‬

Engkau menciptakan َ‫خَ لَ ْقت‬

ini ‫ٰهَ َذا‬

sia-sia ‫بَا ِطاًل‬

Maha Suci Engkau َ‫ُس ْب َحانَك‬

Maka peliharalah kami ‫فَقِنَا‬

siksa َ ‫َع َذ‬


‫اب‬

ِ َّ‫الن‬
neraka ‫ار‬

Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 190-191

Berikut ini isi kandungan surat Ali Imran Ayat 190-191 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir
Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir, Fi Zilalil Quran, dan Tafsir Al Azhar. Isi kandungan ini juga telah dimuat di
WebMuslimah dalam judul Isi Kandungan Surat Al Ali Imran Ayat 190-191.

1. Surat Ali Imran ayat 190 menegaskan bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan
siang merupakan tanda kekuasaan Allah.
2. Tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini –termasuk penciptaan langit dan bumi serta pergantiang
malam dan siang- hanya diketahui dan dipahami oleh ulul albab.

3. Surat Ali Imran ayat 191 menjelaskan ciri-ciri ulul albab. Yakni berdzikir dan berpikir. Ulul albab selalu
mengingat Allah dalam segala kondisi baik berdiri, duduk, maupun berbaring. Ulul albab juga
mempergunakan akalnya untuk bertafakkur, memikirkan penciptaan alam semesta.

4. Tafakkur atau berpikir yang benar akan mengantarkan pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan
alam semesta dan semua yang ada di dalamnya tidak ada yang sia-sia.

5. Tafakkur atau berpikir yang benar juga melahirkan kedekatan kepada Allah, mengakui kelemahan
makhluk dan mengakui kekuasaan Allah, serta memperbanyak doa kepada-Nya.

6. Ayat ini juga mengajarkan doa ketika melihat tanda kebesaran Allah dan keindahan ciptaan-Nya.

prilaku yang mencerminkan surat ali-imran ayat 190 sampai 191 :

1) mentafakuri atau memikirkan ayat" Allah dengan cara tadabur alam

2) selalu dzikir (mengingat Allah) dalam keadaan apapun , duduk , berdiri, berbaring , susah maupun
bahagia , selalu dzikrullah

3) mencari hikma dibalik diciptakannya pergantian siang dan malam

4) benar" memanfaatkan waktu , siang untuk kerja , malam untuk istirahat

5) selalu menghambakan diri kepada Allah


B. Q.S Ali Imran ayat 159 Tentang Beraikap Demokratis

ْ‫َاورْ هُ ْم فِي اأْل َ ْم ِر ۖ فَإِ َذا َعزَ ْمتَ فَت ََو َّكل‬ ِ ‫ًظًّ^ا َغلِيظَ ْالقَ ْل‬
ِ ‫ب اَل ْنفَضُّ وا ِم ْن حَوْ لِكَ ۖ فَاعْفُ َع ْنهُ ْم َوا ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم َوش‬ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ هَّللا ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم ۖ َولَوْ ُك ْنتَ فَ ـ‬
َ‫َعلَى هَّللا ِ ۚ إِ َّن هَّللا َ يُ ِحبُّ ْال ُمت ََو ِّكلِين‬

(Fabimaa rohmatim minalloohi linta lahum. Walau kunta fadhdhon gholiidhol qolbi lanfadldluu min
haulik. Fa’fu ‘anhum wastaghfirlahum wasyaawirhum fil amr. Fa,idzaa azamta fatawakkal ‘alallooh.
Innallooha yuhibbul mutawakkiliin)

Artinya:

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."

Hukum bacaan tajwid yang terdapat pada Q.S ali imran ayat 159 :

‫ فَبِ َما‬: Mad Thabi'i, karena ada huruf berharakat fatkhah diikuti alif, panjang bacaan mad thabi'i adalah
satu alif.

َ‫ َرحْ َم ٍة ِمن‬: Idgham bighunnah, karena ada kasrahtain bertemu dengan huruf mim. Cara membacanya
masuk dengan mendengung.

ِ ‫ ِمنَ هَّللا‬: Lam tafkhim, karena ada tanda baca fatkhah sebelum lafal ِ ‫هَّللا‬. Cara membacanya tebal.

َ‫ لِ ْنت‬: Ikhfa haqiqi, karena ada nun mati/tanwin bertemu dengan huruf ta. Cara membacanya samar-
samar membentuk huruf ta.

ْ‫ َولَو‬: Mad layin, karena ada tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf wawu mati. Cara membacanya
sekedar lunak dan lemas.

َ‫ ُك ْنت‬: Ikhfa haqiqi, karena ada nun mati/tanwin bertemu dengan huruf ta. Cara membacanya samar-
samar membentuk huruf ta.
َ‫ فَظًّا َغلِيظ‬: Idhar halqi, karena ada tanda fatkhahtain bertemu dengan huruf goin. Cara membacanya
adalah jelas di mulut.

ِ ‫ ْالقَ ْل‬: Al qomariah, karena ada huruf ‫ ال‬bertemu dengan huruf qof. Cara membacanya harus terang dan
‫ب‬
jelas.

‫ اَل ْنفَضُّ وا‬: Ikhfa haqiqi, karena ada nun mati/tanwin bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya samar-
samar membentuk huruf fa.

ْ‫ ِم ْن َحو‬: Idhar halqi, karena ada tanda nun mati bertemu dengan huruf ha. Cara membacanya adalah
jelas di mulut.

ْ‫ َحو‬: Mad layin, karena ada tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf wawu mati. Cara membacanya
sekedar lunak dan lemas.

‫ َع ْنهُ ْم‬: Idhar halqi, karena ada tanda nun mati bertemu dengan huruf ha. Cara membacanya adalah jelas
di mulut.

‫ َع ْنهُ ْم َو‬: Idhar safawi, Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf wawu. Cara
membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

‫ لَهُ ْم َو‬: Idhar safawi, Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf wawu. Cara
membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

‫ هُ ْم فِي‬: Idhar safawi, Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf fa. Cara
membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

‫ اأْل َ ْم ِر‬: Al qomariah, karena ada huruf ‫ ال‬bertemu dengan huruf mim. Cara membacanya harus terang
dan jelas.

َ‫ َع َز ْمت‬: Idhar safawi, Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ta. Cara
membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

ِ ‫ َعلَى هَّللا‬: Lam tafkhim, karena ada tanda baca fatkhah sebelum lafal ِ ‫هَّللا‬. Cara membacanya tebal.

‫ إِ َّن‬: Ghunnah musyaddah, karena ada huruf nun yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan
mendengung.

َ ‫ هَّللا‬: Lam tafkhim, karena ada tanda baca fatkhah sebelum lafal ِ ‫هَّللا‬. Cara membacanya tebal.

‫ ْال ُمتَ َوك‬: Al qomariah, karena ada huruf ‫ ال‬bertemu dengan huruf mim. Cara membacanya harus terang
dan jelas.

َ‫ ْال ُمتَ َو ِّكلِين‬: Mad arid lisukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara
membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat.
Berikut arti secara harfiah dari Q.S ali imran ayat 159 :

maka dengan ‫فَبِ َما‬

rahmat ‫َرحْ َم ٍة‬

dari َ‫ِمن‬

Allah ِ ‫هَّللا‬

kamu lembut َ‫لِ ْنت‬

bagi mereka ‫لَهُ ْم‬

dan sekiranya ْ‫َولَو‬

kamu adalah َ‫ُك ْنت‬

bersikap keras ‫فًَظـ^ًّا‬

kasar َ‫َغلِيظ‬

hati ِ ‫ْالقَ ْل‬


‫ب‬

niscaya mereka menjauhkan diri ‫اَل ْنفَضُّ وا‬

dari ‫ِم ْن‬

sekelilingmu َ‫َحوْ لِك‬

maka maafkanlah ُ‫فَاعْف‬

dari mereka ‫َع ْنهُ ْم‬

dan mohonkan ampun ْ‫َوا ْستَ ْغفِر‬

bagi mereka ‫لَهُ ْم‬

dan musyawarahlah dengan mereka ‫َاورْ هُ ْم‬


ِ ‫َوش‬

dalam ‫فِي‬

urusan itu ‫اأْل َ ْم ِر‬

maka apabila ‫فَإِ َذا‬

kamu membulatkan tekad َ‫َع َز ْمت‬

maka bertawakallah ْ‫فَت ََو َّكل‬


kepada ‫َعلَى‬

Allah ِ ‫هَّللا‬

sesungguhnya ‫إِ َّن‬

Allah َ ‫هَّللا‬

Dia menyukai ُّ‫يُ ِحب‬

orang-orang yang bertawakal َ‫ْال ُمت ََو ِّكلِين‬

Kandungan Surah Ali-Imran ayat 159

Berdasarkan Tafsir Al Azhar karangan Buya Hamka, tafsir Al Munir karangan Wahbah Az Zuahaili, dan
tafsir Alqurani menjelaskan tentang isi kandungan yang ada di dalam ayat 159 surat Al-Imran,
diantaranya sebagai berikut:

•Allah telah menganjurkan kepada hamba-Nya agar senantiasa memaafkan serta mengutamakan jalan
musyawarah dalam mengambil suatu keputusan. Sehingga musyawarah menjadi prinsip dalam
mengambil suatu keputusan apapun.

•Ayat ini juga menjelaskan tentang akhlak Nabi Muhammad Shalallahu'alahiwassalam yang sangat
agung yakni memilih jalan musyawarah, pemaaf, dan lemah lembut.

•Barangsiapa yang bertawakal akan senantiasa di sayangi oleh Allah.

•Barangsiapa yang ingin memiliki hati yang lemah lembut, maka memohonlah kepada Allah agar selalu
mendapatkan rahmat-Nya.

•Barangsiapa yang memiliki hati yang kasar, maka manusia akan menjauh darinya.

Sikap dan Perilaku yang mencerminkan penghayatan Q.S. Ali ‘Imran : 159 adalah sebagai
berikut

1. Menunjukkan sikap lemah lembut terhadap sesama manusia.


2. Menunjukkan sifat kejujuran dalam mengemukakan pendapat, dan menyampaikan informasi.
3. Ikhlas saat memberikan ma’af kepada orang lain.
4. Menghormati pendapat atau saran orang lain, walaupundirinya yang benar.
5. Senantiasa bertawakkal dengan sabar serta berusaha dan ikhtiar.

Anda mungkin juga menyukai