Anda di halaman 1dari 6

PETUNJUK PRAKTIKUM

ANATOMI TUMBUHAN

NAMA : ………………………………………….

INSTANSI : ………………………………………….

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2021
HISTOLOGI

Mempelajari Jaringan

Berdasarkan perkembangannya, jaringan dibedakan menjadi jaringan muda yang disebut


jaringan meristem, dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang selselnya masih
terus mempunyai kemampuan untuk membelah diri.
Menurut posisinya dalam tubuh tanaman dapat dibedakan menjadi: (1) jaringan apical,
(2) Jaringan intercalary, (3) Meristem lateral. Meristem apical terletak pada bagian ujung tubuh
tumbuhan, yaitu ujung batang, cabang, maupun ujung akar. Meristem ini merupakan daerah
pembentuk titik tumbuh. Dalam teori struktur perkembangan dan deferensiasi terdapat tiga teori
yang dikemukakan oleh para ahli yaitu teori sel ujung, teori histogen dan teori tunika korpus.
Pada tumbuh-tumbuhan Angiospermae, teori yang paling banyak diterapkan adalah teori
histogen, dimana titik tumbuh dapat dibedakan menjadi tiga daerah yaitu dermatogen, periblem
dan plerom. Meristem intercalary jelas dapat diamati pada tumbuhan monokotil dan rerumputan.
Meristem lateral merupakan meristem yang aktifitasnya mengakibatkan pertambahan diameter
organ, contohnya kambium, kambium gabus.
Jaringan dewasa disebut juga jaringan permanen, karena biasanya jaringan ini sudah
mengalami deferensiasi lebih lanjut. Menurut fungsinya, jaringan dapat dibedakan menjadi:

1. Jaringan Dasar
Jaringan dasar disebut juga jaringan parenkim. Jaringan parenkim bisa merupakan jaringan
tersendiri, tapi juga bersama dengan jaringan-jaringan lain membentuk jaringan kompleks,
misalnya jaringan pengangkut. Bentuk dari sel-sel penyusun jaringan parenkim ini bermacam-
macam sesuai dengan fungsinya. Pada umumnya sel-selnya berupa sel hidup dan seringkali
mempunyai ruang antar sel.
Menurut fungsinya jaringan dasar atau jaringan parenkim dapat dibedakan menjadi:
a. Parenkim asimilasi (Klorenkim)
b. Parenkim penimbun
c. Parenkim udara
d. Parenkim pengangkut
2. Jaringan Pelindung

Ada beberapa jaringan pelindung pada tumbuhan yang letaknya pada tubuh tumbuhan
yang berbeda-beda, tetapi mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai pelindung. Jaringan
jaringan tersebut adalah (1) epidermis, (2) exodermis, (3) endodermis, (4) gabus.
Epidermis terletak paling luar dari permukaaan tubuh, biasanya terdiri dari selapis
jaringan tapi kadang-kadang lebih dari satu lapis. Bentuk pada umumnya melebar sesuai dengan
permukaan organ. Selain bentuk epidermis yang ada pada umumnya, masih terdapat derivat dari
epidermis tersebut, misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sel litokis, sel silica dan gabus.
Exoderemis merupakan jaringan pelindung yang berfungsi mengganti epidermis yang
rusak pada akar. Endodermis merupakan jaringan yang membatasi bagian kortek dan bagian
stele pada akar tumbuhan monokotil, batang paku-pakuan, sedangkan pada Gymnospermae dan
Dikotil hanya jelas pada saat tumbuhan belum mengalami pertumbuhan sekunder. Jaringan
gabus terdapat pada batang, akar, rhizoma, buah atau umbi.

3. Jaringan Penguat
Jaringan penguat dapat digolongkan menjadi 2 yaitu: jaringan kolenkim dan sklerenkim.
Jaringan kolenkim sel-selnya masih hidup dan masih mampu membentang. Jaringan ini berupa
kelompok sel yang terpisah-pisah, tapi bisa berupa selubung. Jaringan ini pada umumnya
terdapat pada tumbuhan yang sedang tumbuh, juga tumbuhan herba. Ada beberapa macam
jaringan kolenkim yaitu kolenkim lamellar, angular, lakunar. Jaringan sklerenkim, merupakan
jaringan penguat yang selnya mengalami penebalan yang merata dan sangat tebal serta berkayu.
Ada dua golongan sklerenkim yaitu: serabut sklerenkim dan sklereida. Serabut
sklerenkim berbentuk panjang dengan ujung runcing dan dinding sangat tebal, sel-sel dewasa
biasanya kosong dan biasanya berupa sel mati. Sklereida berbentuk lebih pendek dari serabut dan
biasanya disebut sel batu. Sklereida digolongkan menjadi monosklereida, brakisklereida,
asterosklereida, osteosklereida, trikosklereida.

4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada umumnya tersusun dalam berkas pengangkut. Pada pokoknya
jaringan pengangkut terdiri atas:
a. Jaringan kayu (xylem)
b. Jaringan bulu tapis/buluh ayak (floem).
Unsur-unsur xylem terdiri atas: trakea, trakeid, serabut dan parenkim xilem. Sedangkan
unsur floem terdiri atas; unsur tapisan (buluh tapis dan sel pengiring), sel parenkim, serabut dan
sklereida.
5. Jaringan Sekretori
Jaringan ini secara umum disebut jaringan sekretori meskipun kenyataannya ada yang
hanya berupa sel saja. Menurut fungsinya dibedakan menjadi:
a. Jaringan rekresi, contohnya hidatoda, kelenjar garam, sel kristal ca-oksalat
b. Jaringan sekresi, contohnya kelenjar madu, sel lendir, ruang lendir
c. Jaringan eksresi, contohnya saluran getah, sel damar, sel minyak, sel penyamak.

KEGIATAN I
Topik : Jaringan meristem
Tujuan : Mempelajari meristem ujung akar
Alat : - Mikroskop
- silet - pipet
- beaker glass - jarum
- kaca benda - kaca penutup
Bahan : air, kertas hisap, ujung akar kecambah kacang tanah atau kacang kedelai
Cara kerja :
1. Siapkan mikroskop sederhana dan perlengkapannya.
2. Buatlah sayatan tipis membujur pada ujung akar bagian tengah.
3. Amati dengan mikroskop sederhana.

KEGIATAN II
Topik : Jaringan dasar / jaringan parenkim
Tujuan : Mempelajari berbagai jaringan parenkim
Alat : Mikroskop, silet, pipet, beaker glass, kaca benda, kaca
penutup Bahan : - Kertas hisap - Air
- Tangkai daun Canna sp. - Biji kacang merah (Phaseolus vulgaris)
- Daun Aloe sp. - Batang Amaranthus sp.
Cara Kerja :
1. Siapkan mikroskop sederhana dan perlengkapannya.
2. Siapkan bahan yang akan diamati:
a. Sayatan tipis melintang tangkai daun Canna sp.
b. Biji kacang merah yang telah dibuang kulit bijinya irisan melintang
c. Sayatan melintang daun Aloe sp.
d. Sayatan melintang batang Amaranthus sp.
3. Amati dengan mikroskop.

KEGIATAN III
Topik : Jaringan penguat
Tujuan : Mempelajari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim
Alat : Mikroskop, silet, pipet, beaker glass, jarum, kaca benda, dan kaca penutup.
Bahan : - Kertas hisap - Air
- Tangkai daun Apium graveolens
- Batang Hibiscus rosa-sinensis yang sudah agak tua/kaku
- Endocarpium buah Cocos nucifera
- Kulit biji Phaseolus vulgaris
Cara kerja :
1. Siapkan bahan yang akan diamati (Praktikan melakukan persiapan sayatan bahan di
rumah masing-masing dan mengambil dokumentasi kegiatan tersebut).
2. Siapkan mikroskop sederhana dan perlengkapannya.
3. Siapkan bahan yang akan diamati:
5. Sayatan melintang tangkai daun Apium. Amati dengan mikroskop,
6. Sayatan melintang batang Hibiscus. Amati dengan mikroskop,
7. Kerok endocarpium buah kelapa, amati dengan mikroskop.
8. Buat sayatan melintang kulit biji Phaseolus, amati dengan mikroskop.

KEGIATAN IV
Topik : Jaringan pelindung
Tujuan : Mempelajari epidermis dan derivatnya, mempelajari endodermis dan exodermis
Alat : - Mikroskop, silet, pipet, beaker glass, jarum, kaca benda, kaca penutup, kertas hisap
Bahan :
1. Tangkai daun waru (Hibiscus tiliaceus)
2. Daun durian (Durio zibethinus) atau daun Kenitu
3. Daun karetan (Ficus elastica)
4. Preparat awetan daun jagung.
5. Air
Cara kerja :
1. Siapkan bahan yang akan diamati.
2. Buatlah sayatan tipis pada:
a. Epidermis tangkai daun waru
b. Epidermis bawah daun durian atau kenitu
c. Penampang melintang daun Ficus elastica
d. penampang melintang daun jagung atau daun padi.
3. Melakukan pengamatan dengan mikroskop.

KEGIATAN V
Topik : Jaringan pengangkut
Tujuan : Mempelajari macam-macam tipe berkas pengangkut serta unsur-unsur xylem dan floem
Alat : - Mikroskop, silet, pipet, beaker glass, jarum, kaca benda, kaca penutup, kertas hisap.
Bahan :
1. Batang Cucurbita sp
2. Batang bunga matahari atau batang dikotil apa saja.
3. Batang Zea mays
4. Batang bayam
Cara kerja :
1. Siapkan mikroskop.
2. Buatlah sayatan melintang semua bahan pengamatan
3. Amati menggunakan mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai