Di susun oleh :
Alimul mutaalim
M ihsanuddin rahman :211210204
Riki radinata
Sovinatun maimunah
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
1. Pengertian Ontologi
Ontologi adalah bagian filsafat yang paling umum, atau merupakan bagian
dari metafisika, dan metafisika merupakan salah satu bab dari filsafat. Obyek
telaah ontologi adalah yang ada tidak terikat pada satu perwujudan tertentu,
ontologi membahas tentang yang ada secara universal, yaitu berusaha
mencari inti yang dimuat setiap kenyataan yang meliputi segala realitas
dalam semua bentuknya.Setelah menjelajahi segala bidang utama dalam ilmu
filsafat, seperti filsafat disusunlah uraian ontologi.Maka ontologi sangat sulit
dipahami jika terlepas dari bagian-bagian dan bidang filsafat lainnya.Dan
ontologi adalah bidang filsafat yang paling sukar.Metafisika membicarakan
segala sesuatu yang dianggap ada, mempersoalkan hakekat.Hakekat ini tidak
dapat dijangkau oleh panca indera karena tak terbentuk, berupa, berwaktu
dan bertempat. Dengan mempelajari hakikat kita dapat memperoleh
pengetahuan dan dapat menjawab pertanyaan tentang apa hakekat ilmu itu.
Ditinjau dari segi ontologi, ilmu membatasi diri pada kajian yang bersifat
empiris.Objek penelaah ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat
diuji oleh panca indera manusia.Secara sederhana dapat dikatakan bahwa hal-
hal yang sudah berada diluar jangkauan manusia tidak dibahas oleh ilmu
karena tidak dapat dibuktikan secara metodologis dan empiris, sedangkan
ilmu itu mempunyai cirri tersendiri yakni berorientasi pada dunia empiris.
1. Menurut berbagai kategori atau cara menangani yang sedang seperti itu
2. Menurut kebenaran atau kesalahan(misalnya emas palsu dan uang palsu)
3. Apakah itu ada dalam dan dari dirinya sendiri atau hanya 'datang bersama'
oleh kecelakaan
4. Sesuai dengan potensinya, gerakan (energi) atau jadi kehadiran(Buku
Metafisika Theta).
Beberapa filsuf, terutama dari sekolah Plato, berpendapat bahwa semua kata
benda (termasuk kata benda abstrak) mengacu kepada badanada. Filsuf lain
berpendapat bahwa kata benda tidak selalu entitas nama, tetapi beberapa
memberikan semacam singkatan untuk referensi untuk koleksi baik benda
atau peristiwa. Dalam pandangan yang terakhir, pikiran, bukannya merujuk
pada suatu entitas, mengacu pada koleksi peristiwa mental yang dialami oleh
seseorang; masyarakat yang mengacu pada kumpulan orang-orang dengan
beberapa karakteristik bersama, dan geometri mengacu pada koleksi dari
jenis yang spesifik intelektual.Aktivitas diantara kutub realisme dan
nominalisme, ada juga berbagai posisi lain, tetapi ontologi apapun harus
memberi penjelasan tentang kata-kata yang mengacu kepada badan usaha,
yang tidak, mengapa, dan apakah tegori hasil. Ketika seseorang berlaku
proses ini untuk kata benda seperti elektron, energi, kontrak, kebahagiaan,
ruang, waktu, kebenaran, kausalitas, dan Tuhan, ontologi menjadi dasar
untuk banyak cabang filsafat.
2. .Pengertian pistemologi
Kajian epistemologi membahas tentang bagaimana proses mendapatkan ilmu
pengetahuan, hal-hal apakah yang harus diperhatikan agar mendapatkan
pengetahuanyang benar, apa yang disebut kebenaran dan apa
kriterianya.Objek telaah epistemologi adalah mempertanyakan bagaimana
sesuatu itudatang, bagaimana kita mengetahuinya, bagaimana kita
membedakan dengan lainnya,jadi berkenaan dengan situasi dan kondisi ruang
serta waktu mengenai sesuatu hal. Jadi yang menjadi landasan dalam tataran
epistemologi ini adalah proses apayang memungkinkan mendapatkan
pengetahuan logika, etika, estetika, bagaimanacara dan prosedur memperoleh
kebenaran ilmiah, kebaikan moral dan keindahan seni,apa yang disebut
dengan kebenaran ilmiah, keindahan seni dan kebaikan moral.Dalam
memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat diandalkan tidak cukupdengan
berpikir secara rasional ataupun sebaliknya berpikir secara empirik saja
karenakeduanya mempunyai keterbatasan dalam mencapai kebenaran ilmu
pengetahuan.Jadi pencapaian kebenaran menurut ilmu pengetahuan
didapatkan melalui metodeilmiah yang merupakan gabungan atau kombinasi
antara rasionalisme denganempirisme sebagai satu kesatuan yang saling
melengkapi.
Metode ilmiah adalah suatu rangkaian prosedur tertentu yang diikuti
untukmendapatkan jawaban tertentu dari pernyataan yang tertentu pula.
Epistemologi darimetode keilmuan akan lebih mudah dibahas apabila
mengarahkan perhatian kitakepada sebuah rumus yang mengatur langkah-
langkah proses berfikir yang diaturdalam suatu urutan tertentuKerangka dasar
prosedur ilmu pengetahuan dapat diuraikan dalam enamlangkah sebagai
berikut:
a. Sadar akan adanya masalah dan perumusan masalah
b. Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan
c. Penyusunan atau klarifikasi data
d. Perumusan hipotesis
e. Deduksi dari hipotesis
3. Pengertian Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana
manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah yang berasal dari
kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai atau wajar.Sedangkan logos yang
berarti ilmu.Aksiologi dipahami sebagai teori nilai.Jujun S.Suriasumantri
mengartika aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang diperoleh. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian
filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial
dan agama. sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang berharga, yang
diidamkan oleh setiap insan.
Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan
itu sendiri.Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan
manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu
pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan
tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan di jalan yang baik
pula.Karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan
yang lebih itu dimanfaatkan di jalan yang tidak benar.
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu.Ilmu tidak
bebas nilai.Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan
dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat; sehingga nilai
kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya
meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan
menimbulkan bencana.
Kegunaan Aksiologi Terhadap Tujuan Ilmu Pengetahuan
Berkenaan dengan nilai guna ilmu, baik itu ilmu umum maupun ilmu agama,
tak dapat dibantah lagi bahwa kedua ilmu itu sangat bermanfaat bagi seluruh
umat manusia, dengan ilmu sesorang dapat mengubah wajah dunia.
Nilai kegunaan ilmu, untuk mengetahui kegunaan filsafat ilmu atau untuk apa
filsafat ilmu itu digunakan, kita dapat memulainya dengan melihat filsafat
sebagai tiga hal, yaitu:
Dalam aksiologi, ada dua penilain yang umum digunakan, yaitu etika dan
estetika.Etika adalah cabang filsafat yang membahas secara kritis dan
sistematis masalah-masalah moral. Kajian etika lebih fokus pada prilaku,
norma dan adat istiadat manusia. Etika merupakan salah-satu cabang filsafat
tertua. Setidaknya ia telah menjadi pembahasan menarik sejak masa Sokrates
dan para kaum shopis. Disitu dipersoalkan mengenai masalah kebaikan,
keutamaan, keadilan dan sebagianya.Etika sendiri dalam buku Etika Dasar
yang ditulis oleh Franz Magnis Suseno diartikan sebagai pemikiran kritis,
sistematis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan
moral.Isi dari pandangan-pandangan moral ini sebagaimana telah dijelaskan
diatas adalah norma-norma, adat, wejangan dan adat istiadat manusia.
Berbeda dengan norma itu sendiri, etika tidak menghasilkan suatu kebaikan
atau perintah dan larangan, melainkan sebuah pemikiran yang kritis dan
mendasar. Tujuan dari etika adalah agar manusia mengetahui dan mampu
mempertanggung jawabkan apa yang ia lakukan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan cabang dari filsafat yang bersifat khusus. Filsafat
pendidikan dapat di artikan juga upaya mengembangkan potensi-potensi
manusiawi, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam
perjalanan hidupnya. Pendidikan bertujuan menyiapakan pribadi dalam
keseimbanagan dan kesatuan guna mencapai tujuan hidup
kemanusiaan.Objek dalam Filsafat Ilmu Pendidikan dapat di bedakan
menjadi 3 macam yaitu, Ontologi adalah ilmu pendidikan yang membahas
tentang hakikat subtansi dan pola organisasi ilmu pendidikan. Epistimologi
adalah ilmu pendidikan yang membahas tentang hakikat objek formal dan
material ilmu pendidikan. Dan yang terakhir adalah Aksiologi yaitu ilmu
pendidikan yang membahas tentang hakikat nilai kegunaan teoritis dan
praktis ilmu pendidikan.
B. Saran
Demikianlah makalah tentang Filsafat ilmu yang telah di buat, jika masih
banyak kekurangan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah ini.
Daftar Pustaka
http://historia-rockgill.blogspot.com/2011/12/definisi-aksiologiontologi-
dan.htmlAsh-Shadr, Muhammad Baqir. Falsafatuna terhadap Belbagai Aliran
Filsafat Dunia, Cet. VII; Bandung: Mizan, 1999. Bakker, Anton. Ontologi
dan Metafisika Umum: Filsafat Pengada dan Dasar-Dasar Kenyataan,Cet.
VII: Yogyakarta: kanisius, 1997.Firth, Rodric. Encyclopedia Internasional,
Phippines: Gloria Incorperation, 1972.Gazalba, Sidi. Sistematika Filsafat
Buku: IV, Jakarta: Bulan Bintang, t.th.Hamersma, Harry. Pintu Masuk ke
Dunia Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1992.Jalaluddin dan Abdullah Idi,
Filsafat Pendidikan, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1998.Kattsoff, Louis.
Pengantar Filsafat, Cet. V; Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992.Mahmud, Moh.
Natsir. Epistemologi dan Studi Islam Kontemporer, Cet.I; Makassar:
2000.Saefuddin et.al, Desekularisasi Pemikiran: landasan Islamisasi, Cet. IV;
Ba