OLEH
1. Maria Destiana Luruk Nahak 20520003
2. Petrus Thomas Lejo 20520004
3. Yustino Missa 20520005
4. Erbin Olimpas Hekboy 20520009
5. Klemens Yansen Seran 20520011
6. Tondi Eter Tanono 20520012
7. Gideon Tenabolo 20520014
8. Yuntri Hirosen Poli 20520016
9. Frida Kogoya 20520018
10. Patrisiana Kanijara 20520020
11. Nelson Poen 20520024
12. Robi Jonatan Tonfanus 20520025
13. Ady Putra Nono Woleka 19520034
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Berkat,
Rahmat, KaruniaNya, kelompok mahasiswa dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul :
“BISNIS HAND TRAKTOR” Laporan ini disususn sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban atas tugas Mata Kuliah oleh dosen pengasu di Program Studi Mekanisasi
Pertanian, Universitas Kristen Artha Wacana Kupang. Laporan ini dilaksanakan berdasarkan
tugas laporan mata kuliah Ekonomi Teknik. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Yth. Bapak Ir. Zet Malelak, MSi, selaku dosen pengasu mata kuliah Ekonomi Teknik
yang telah mendidik dan mengajarkan kami bagaimana cara berbisnis dengan baik dan
benar
2. Yth. Bapak Max Ventura bersama keluarga selaku pelaku bisnis hand traktor yang telah
meluangkan waktu untuk menerima kami dan berbagi pengalaman bagaimana cara
mengoperasikan dan berbisnis hand traktor dengan baik.
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal hingga akhir. Semoga laporan ini
bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan mesin sebagai dampak ikutannya. Peluang ekonomi sebagai akibat efek ganda
(multiplier effects) ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, baik oleh pemerintah
maupun swasta (dunia usaha).Usaha Pelayanan jasa alsintan traktor tangan merupakan
salah satu jenis kegiatan usaha yang di usahakan untuk menyediakan teknologi modern
untuk mengolah lahan sawah di Indonesia sudah cukup populer karena harganya murah
dan mudah pengoperasian serta perawatannya. Jumlah traktor 2 roda di wilayah manikin
saat ini berkisar 18 unit. Pada tahun 2018 sendiri jumlah hand traktor di Desa Tarus
berjumlah 18 unit yang tersebar di lima Dusun. Angka kepemiikan hand traktor ini cukup
besar namun tidak semua hand traktor yang ada dijadikan sebagai usaha penyewaan,
melainkan hanya untuk penggunaan pada lahan pribadi saja. Hal karena belum adanya
penelitian yang diadakan tentang Analisis Usaha Penyewaan Alsintan hand traktor di Desa
Tarus. Luasnya lahan pertanian yang ada di wilayah Manikin berbanding terbalik dengan
ketersediaan hand traktor yang dimiliki oleh petani. Sehingga pentingnya penyewaan
dilakukan kepada petani lain selain menghasilkan pendapatan juga mempercepat musim
tanam selesai.
Berangkat dari masalah tersebut penulis bermaksud untuk melakukan laporan
terhadap Analisis Usaha Jasa Penyewaan hand traktor di wilayah Manikin Desa Tarus
Kecamatan Kupang Tengah serta menjadikan masyarakat Desa Tarus sebagai sasaran atau
objek pelaksanaan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat pokok permasalahan
dalam laporan ini yakni :
1) Berapa Pendapatan Usaha Jasa Penyewaan (Hand traktor) di wilayah Manikin Desa
Tarus Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang?
2) Apakah Usaha Jasa Penyewaan Hand traktor diwilayah Manikin Desa Tarus
Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang? Layak dikembangkan
1.3 Tujuan dan Kegunaan Laporan
1.3.1 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari laporan ini adalah :
1) Untuk mengetahui Pendapatan Usaha Jasa Penyewaan hand traktor di wilayah
manikin Desa Tarus Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang
2) Untuk mengetahui Kelayakan Usaha Jasa Penyewaan hand traktor di wilayah
manikin Desa Tarus Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang
2
1.3.2 Kegunaan
Adapun kegunaan dari laporan ini adalah:
a. Melalui laporan ini diharapkan sebagai bahan informasi bagi masyarakat dan
bagi petani.
b. Sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Ekonmi Teknik disemester II Program
Studi Mekanisasi Pertanian pada Universitas Kristen Artha Wacana Kupang.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Alat dan mesin pertanian atau yang biasanya disingkat dengan alsintan merupakan
alat-alat yang digunakan dalam bidang pertanian untuk melancarkan dan mempermudah
petani dalam mengolah lahandan hasil-hasil pertanian. Alat dan mesin pertanian berperan
penting dalam berbagai kegiatan pertanian diantaranya adalah menyediakan tenaga untuk
daerah yang kekurangan tenaga kerja. Antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang terus
menurun, meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan intensitas tanam dapat
meningkat, meningkatkan kualitas sehingga ketepatan dan keseragaman proses dan hasil
dapat diandalkan serta mutu terjamin, meningkatkan kenyamanan dan keamanan sehingga
menambah produktivitas kerja, mengerjakan tugas khusus atau sulit dikerjakan oleh
manusia dan memberikan peran dalam pertumbuhan disektor non pertanian (Anonim,
2011 dalam Delvi dkk 2017).
2.3 Jenis-Jenis Hand Traktor
Perkembangan teknologi dan informasi turut memberikan kontribusi pada sektor
pertanian khususnya pada perkembangan alat dan mesin pertanian yang diharapkan
mampu meningkatkan pendapatan petani dan mengefisienkan waktu dalam
penggunaannya.
Dalam melakukan usaha tani padi sawah hal yang pertama kali dilakukan adalah
pengolahan lahan. Pengolahan lahan yang bagus akan menetukan juga terhadap kualitas
dan kuantitas dari pada padi itu sendiri. Proses pengolahan lahan ini juga harus
diperhatikan dari segi waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pengolahan
lahan. Lahan yang luas tentu memerlukan waktu yang cukup banyak dalam mengolah
lahan apabila menggunakan tenaga manusia dan waktu yang diperlukan juga cukup
banyak (contoh kasus: pengolahan lahan dalam luas 1ha). Dengan kendala ini maka
peran teknologi sangat dibutuhkan demi menimalisir waktu, tenaga kerja, upah dan
kualitas bajakan. Hand traktor sendiri sangat membantu petani di dalam melakukan
proses pengolahan lahan. Dengan menggunakan Hand traktor dapat menekan dari segi
waktu, tenaga kerja, upah tenaga kerja dan kualitas bajakan. Penggunaan hand traktor
akan bisa membantu 50% keuntungan dari semua sisi bagi petani didalam pengolahan
lahan pertanian (Harris & Lambert, 1990 dalam Togatorop, 2017).
5
2.4 Hand Traktor
Hand traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi
tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implement yang digunakan
dalam pertanian atau konstruksi (Anonim 2013). Hand traktor sendiri sangat membantu
petani di dalam melakukan proses pengolahan lahan. Hand traktor bertenagakan mesin
diesel yang berbahan bakar solar pada mesin utama dan Air pada radiatornya. Hand traktor
memiliki dua roda, roda yang dimiliki hand traktor dapat berupa ban karet ataupun ban besi
bergigi tergantung pada medan penggunaannya. Hand traktor memiliki tiga komponen
utama dalam sistem pengolahan tanah yaitu bajak singkai (luku) yang berfungsi untuk
membalik tanah lapisan pertama dan membersihkan gulma, gelobog (rotati) yang berfungsi
untuk memecah tanah yang telah dibajak sebelumnya, komponen ini umumnya digunakan
pada pengolahan tanah untuk penanaman padi dan garu (sisir) memiliki manfaat yang sama
dengan rotari namun di gunakan pada lahan kering ataupun lahan basah. Traktor tangan
merupakan traktor pertanian yang hanya mempunyai sebuah poros roda (beroda dua).
Traktor ini berukuran panjang berkisar 1740 – 2290 mm, lebar berkisar 710 – 880 mm dan
daya berkisar 6 – 10 HP. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan motor diesel
silinder tunggal. Alat tambahan dapat dipasangkan didepan atau dibelakang traktor.
Penempatan alat maupun motor terhadap sumbu dibuat sedemikian rupa sehinnga terjamin
keseimbangannya (Anonim 2013).
Dengan menggunakan Hand traktor dapat menekan dari segi waktu, tenaga kerja,
upah tenaga kerja dan kualitas bajakan. Penggunaan Hand traktor akan bisa membantu 50%
keuntungan dari semua sisi bagi petani didalam pengolahan lahan pertanian (Harris &
Lambert, 1990 dalam Togatorop, 2017).
Adapun cara kerja Hand traktor adalah sebagai berikut:
1) Menghidupkan mesin
Traktor yang menggunakan Engine Diesel dihidupkan dengan selinder. Pertama selinder
dipasang pada poros (cranksaft). Setelah gas dibesarkan sedikit, selinder diputar
beberapa kali sampai putarannya cukup untuk menghidupkan engine. Sewaktu
pemutaran, jangam lupa menarik alat penghilang kompresi (coke). Penting : sebelum
kita memutar selinder, gigi/Parsneling harus pada posisi netral.
2) Cara Pemakaian Parsneling
Parsneling 1 dan 2 digunakan untuk membajak tanah yang lunak.
Parsneling 3 digunakan untuk membajak, meratakan dan membalik tanah.
6
Parsneling 4 digunakan untuk membajak sawah serta meratakannya.
Parsneling 5 digunakan untuk berjalan dijalan biasa.
Parsneling 6 digunakan untuk menarik gerobak barang/ mengankut barang serta
kendaraan transport
3) Memajukan Traktor
Traktor dapat maju setelah engine dihidupkan, setelah itu periksalah apakah Parsneling
sudah netral dan kopling pada posisi off. Kemudian masukkan Parsneling dengan
menggunakan tongkat Parsneling kedepan (1,2,3 atau 4) dan lepaskan “ON”-kan pelan-
pelan. Perhatian : jangan lepaskan kopling sekaligus.
4) Membelokkan Traktor
Membelokkan traktor sewaktu bekerja dilakukan dengan menggunakan steering
clutch/kopling pembelok kiri dan kanan. Sewaktu membelok jangan lupa menurunkan
gas dan mengangkat sedikit bagian belakang traktor agar pembelokannya lebih mudah.
Hal ini perlu dilakukan terutama bila bekerja ditanah yang lembek dan basah. Jika tidak,
kemungkinan traktor terbenam. Tekanlah kopling pembelokan kiri bila hendak
membelok ke kiri dan tekanlah yang sebelah kanan bila hendak belok ke kanan.
5) Menghentikan Traktor
Traktor dihentikan cukup dengan menarik tongkat kopling kebelakang, yaitu keposisi
OFF. Apanila pada posisi OFF traktor belum berhenti, itu berarti penyetelan kopling
tidak baik atau piringannya sudah aus. Setelah traktor berhenti, segera netralkan gigi
kembali dan turunkan gas (Anonim.2015).
2.5 Analisis Kelayakan Usaha
Analisis kelayakan usaha adalah studi kelayakan suatu usaha ditinjau dari sudut
ekonomi yang meliputi analisis biaya produksi, analisis modal usaha, analisis biaya dan
pendapatan, analisis titik impas pulang modal, analisis, tingkat kelayakan usaha, dan analisis
tingkat efisiensi penggunaan modal. Analisis kelayakan usaha yang dilakukan oleh
wirausahawan yang bergerak dalam bidang jasa akan berbeda dengan wirausahawan yang
bergerak dalam bidang produksi barang. Hal tersebut sangat normal sekali karena
kemungkinan besar terdapat perbedaan pada aspek-aspek yang dijadikan pertimbangan
dalam analisis kelayakan usaha (Bambang, 2008).
2.6 Kerangka Pikir
Sektor pertanian merupakan sektor yang menggunakan Alat dan mesin pertanian
serta dalam pengoperasiannya menerap tenaga kerja. Hand traktor merupakan alsintan yang
digunakan dalam mengolah lahan dan membutuhkan tenaga kerja dalam pengoperasiannya.
7
Penyewaan Alsintan dilakukan oleh para petani untuk melakukan pengolahan lahan.
Penyewaan Hand tractor dilakukan karena masih minimnya alat pengolah lahan lain yang
tersedia dan setelah melakukan pengolahan, petani melakukan pembayaran sehingga
menjadi pendapatan bagi pemilik Alsintan.
Adapaun kerangka pikir dalam laporan mengenai Usaha Penyewaan hand traktor
dapat dilihat pada gambar berikut :
Pengolahan Lahan
Penyewaan Jasa
Pendapatan
8
BAB III
METODE PENELITIAN
9
3.5 Teknik Analisis Data
Laporan ini penulis menggunakan laporan kuantitatif karena data yang diperoleh
nantinya berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam
analisis data
Untuk tujuan laporan digunakan analisis pendapatan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
1). Penerimaan, rumus ini digunakan untuk mengetahui besaran jumlah penerimaan yang
didaptkan dari sebuah usaha atau pekerjaan. Rumus penerimaan adalah sebagai
berikut :
TR= Y. P
Keterangan :
TR = Total Penerimaan
Y = Total Produksi (ha/are)
P = Harga
2). Total Biaya, rumus ini digunakan untuk mengetahui besaran pengeluaran yang
dikeluarkan pada usaha yang dijalankan. Rumus pengeluaran adalah sebagai berikut :
TC = FC + VC
Keterangan :
TC = Total Cost/ Biaya Total
FC = Total Fixed Cost/ Total Biaya Tetap
VC = Total Variabel Cost/ Total Biaya Variabel
3. Pendapatan, rumus ini digunakan untuk mengetahui besaran pendapatan bersih yang
didapatkan dari hasil usaha yang dijalankan. Rumus pendapatan adalah sebagai
berikut :
= TR – TC
Keterangan :
p = Pendapatan
TR = Total Penerimaan
TC = Total Pengeluaran/ Total Biaya
4. Analisis Kelayakan
a) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) Nilai kriteria ini melihat perbandingan antara nilai
penerimaan tunai dengan nilai pengeluaran atau biaya tunai yang dihitung berdasarkan
10
rumus berikut :
Bt
1
⎛ 1 + i t⎞
ct
1
⎝ 1 + i t⎠
Keterangan:
Net B/C = Net Benefit Cost Ratio
Bt = benefit (penerimaan) bersih musim t
Ct = cost (biaya) pada musim t
i = tingkat suku bunga (%)
n = umur usaha
Kriteria pengambilan keputusan:
1) Jika Net B/C = 1, maka menguntungkan
2) Jika Net B/C < 1, maka tidak menguntungkan
b) Net Present Value (NPV)
NPV dihitung berdasarkan selisih antara benefit dengan biaya (Cost) ditambah dengan
investasi yang dihitung dalam rumus :
Bt
1
⎛ 1 + i t⎞
ct
1
⎝ 1 + i t⎠
Keterangan :
NPV = Net Present Value
Bt = benefit (penerimaan) bersih musim t
Ct = cost (biaya) pada musim t
i = tingkat suku bunga (%)
n = umur usaha
Kriteria pengambilan keputusan:
1) Jika NPV > 0, maka layak untuk diusahakan
2) Jika NPV < 0, maka dalam keadaan titik impas (BEP)
11
3.6 Definisi Operasional
Adapun definisi operasional untuk analisis usaha penyewaan hand traktor adalah sebagai
berikut:
a) Hand traktor merupakan segala bentuk mesin pertanian yang digunakan untuk
membantu pekerjaan dibidang pertanian.
b) Penyewaan hand traktor adalah suatu usaha meminjamkan kepada orang lain dengan
memperoleh upah sewa.
c) Penerimaan adalah segala bentuk yang diterima seseorang dari hasil kerja yang telah
dilakukann baik berupa barang atau uang.
d) Biaya adalah jumlah uang yang telah dikeluarkan selama proses produksi.
e) Pendapatan adalah hasil yang diterima seseorang dari kegiatan produksinya yang
dihitung per musim.
f) Hand traktor adalah alat dan mesin pertanian yang memiliki dua roda yang digunakan
untuk membajak sawah atau lahan sebelum proses penanaman.
g) Analisis kelayakan usaha adalah cara yang dilakukan untuk mengetahui usaha yang
ditelah dijalankan mampu dikatakan sebagai unit usaha.
12
BAB IV
4.1.Identitas Responden
Berdasarkan seluruh data yang telah dihimpun pada saat penulis melakukan
kegiatan di wilayah manikin Desa Tarus Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang.
Data yang dimaksud dalam hal ini merupakan data primer yang bersumber dari jawaban
para responden dengan menggunakan pedoman wawancara secara langsung dengan
menggunakan kuisioner sebagai media pengumpulan data. Dalam bidang pertanian
tingkatan umur merupakan faktor penting, semakin muda umur seseorang maka kekuatan
untuk berkerja lebih maksimal. Banyaknya kegiatan yang dilakukan seseorang tergantung
pada umur yang dia miliki. Umur manusia dapat dikategorikan menjadi dua sifat yaitu usia
produktif (15 sampai 65 tahun) dan usia non-produktif (0 sampai 14 tahun dan 65 tahun ke
atas). Usia seseorang akan mempengaruhi fisik bekerja dan cara berpikir.
4.2 Analisis Usaha Penyewaan Alsintan Hand Traktor
Analisa perhitungan untung rugi penyewaan hand traktor. Jasa pembajak sawah
banyak dijalankan di daerah pedesaan. Meskipun sifatnya musiman, bisnis di bidang
pertanian ini menjanjikan keuntungan lumayan besar. Cocok sebagai usaha sampingan.
Prospek peluang usaha sewa traktor dan jasa pembajak sawah ini potensial dikelola di
wilayah sentra penghasil beras / padi. Sewa traktor juga cocok dijalankan di daerah
pertanian wilayah pedesaan lain.
Prospek usaha jasa membajak sawah traktor serta penyewaan alat pertanian lain
sangat bagus. Seperti sudah disinggung dalam ulasan sebelumnya, peluang usaha
persewaan di pedesaan yang cocok. Potensi meraup penghasilan dari usaha kecil ini
terbuka lebar. Berdasarkan pengamatan kehadiran jasa tukang pembajak sawah dengan
traktor dibutuhkan petani karena alasan sebagai berikut :
1. Traktor membajak lebih cepat
Dulu, para petani mengolah tanah garapan dengan cara mencangkul atau membajak
menggunakan tenaga hewan (sapi, kerbau). Tapi cara ini menyita waktu cukup lama.
Setelah muncul teknologi alat traktor, maka cara tradisional tersebut mulai ditinggalkan.
Kelebihan traktor yang bisa membajak lahan pertanian lebih cepat, membuat pemilik
sawah beralih menggunakan peralatan modern ini.
13
Sebagai contoh perbandingan, Membajak sawah seluas 1 hektare menggunakan
sapi atau kerbau memerlukan waktu setidaknya 4 sampai 5 hari. Sedangkan menggunakan
traktor, hanya butuh waktu 1 sampai 2 hari saja. Perbedaannya cukup signifikan untuk
mempercepat waktu panen padi.
2. Biayanya lebih murah.
Biaya operator traktor lebih murah dibanding membayar buruh tani. Sebagai
gambaran, ongkos untuk membajak sawah seluas 1 hektare. Memanfaatkan jasa operator
traktor biayanya sekitar 800 ribu s/d 1 juta rupiah. Sedang membayar cangkul, bisa 2 kali
lipatnya. Meskipun beberapa petani tradisional beranggapan hasil cangkulan manual lebih
bagus, membuat tanah lebih gembur merata, tapi dengan tambahan pupuk, kesuburan
tanah tetap terjaga.
3. Tidak semua petani memiliki hand traktor
Karena faktor keterbatasan tenaga kerja, waktu pengerjaan lebih cepat, biaya lebih
murah, traktor kian diminati para petani. Problemnya adalah, tidak semua petani memiliki
traktor sendiri. Apalagi yang areal sawahnya tidak terlalu luas hanya para petani lain saja
yang memilikinya. Maka menyewa traktor atau menggunakan jasa pembajak sawah jadi
pilihan terbaik.
4.2.1. Modal Untuk Membeli traktor tangan dan Jasa Membajak Sawah
Untuk membuka bisnis sewa traktor atau jasa membajak sawah sangat mudah.
Tidak perlu ketrampilan khusus untuk menjalankannya tetapi hanya saja memang butuh
modal awal lumayan besar. Diantaranya untuk keperluan :
1. Membeli traktor
Modal awal yang dibutuhkan untuk membeli traktor beragam. Hal ini, tergantung
harga traktor yang dibeli di toko teknik dan alat pertanian tersedia berbagai macam
jenis merk dan type traktor. Harganya dikisaran 24 juta sampai dengan 37 juta rupiah.
Untuk membajak sawah, traktor yang sering dipakai adalah traktor tangan merk
kubota dan Yanmar. Keunggulan traktor buatan anak bangsa ini adalah harganya
terjangkau, kualitas bagus suku cadang mudah didapat dan harga purna jual / seken
tinggi. Selain itu, bobotnya yang ringan – sekitar 16 s/d 30 kg, mudah untuk
dioperasikan dan dipindahkan.
Berikut adalah contoh daftar harga traktor merk kubota dan Yanmar berbagai type.
Data ini bukan patokan resmi. Tiap kota atau daerah mungkin berbeda. Tetapi
selisihnya tidak jauh dari angka yang tertera. Seperti yang dimiliki oleh Bapak Max
Ventura dibeli traktor merk kubota, maka modal awal yang harus dikeluarkan untuk
14
membeli traktor adalah RP. 25.000.000,- Jika belinya secara kredit atau cash, hitung
juga bunganya berapa persen.
2. Biaya beban operasional
Biaya operasional yang diperlukan meliputi :
a) Bahan bakar solar 40 liter @Rp. 5000 = Rp. 200,000
b) Oli mesin diganti per musim 2 liter@ Rp. 35,000 = Rp. 70,000
c) Oli garden 1 liter@Rp. 140.000
d) Tali kipas 2 buah@ Rp. 85000 = 170,000
e) Suku cadang (bajak, garu, rotari dan komponen spare part lain)
f) Gaji operator, yaitu orang yang bertugas mengoperasikan traktor @ Rp. 250,000
g) Berapa harga sewa traktor dan jasa membajak sawah? @ Rp.2,250.000
h) Penyusutan nilai suku bunga, rata-rata 12% per pertahun = 12/100 x 25000000 +
25,000,000 = Rp. 28000000
Sistem sewanya ada dua macam. Pertama, sistem harian. Tarif sewa ditentukan
berdasar berapa hari traktor disewa. Kedua, sistem borongan berdasar luas areal yang
dibajak. Makin luas sawah yang dibajak, biaya sewanya makin mahal. Harga sewa ini
termasuk ongkos tukang bajak atau operatornya yang diberi upah oleh si pemilik hand
traktor.
Karakteristik jasa pembajak sawah ini tergolong unik. Tiap daerah punya kebiasaan
menghitung luas tanah sawah yang berbeda, Jadi untuk menghitung harga sewa juga
berdasarkan patokan luas versi setempat. Tetapi rata-rata, kalau dihitung berdasarkan
ukuran standart, tarif jasa pembajak (sewa traktor plus operator) sekitar 1juta s/d 2juta 500
perhektare.
Cara menghitung sewa peralatan. Namun perlu diingat, menetapkan tarif sewa
terlalu tinggi akan memberatkan pelanggan. Dampaknya, tak ada yang mau memakai jasa
Anda. Sebaliknya, ongkos terlalu rendah bisa membuat usaha merugi. Jadi, jalan tengah
paling aman adalah menyesuaikan harga dengan mengikuti tarif umum di daerah masing-
masing.
Berdasarkan perhitungan dari harga sewa traktor atau jasa bajak sawah perhektare
dari bapak Max Ventura adalah 1juta 250 ribu. Untuk membayar gaji operator sebesar 250
ribu untuk 2 orang. Beli solar 200 ribu. Biaya transport dan lain-lain 380 ribu jadi hasil yang
diperoleh adalah = 1.250.000 – (250.000 + 200.000 + 380.000) = Rp. 420.000,-
Jadi keuntungan perhektare adalah 420 ribu rupiah. Jadi permusim tanam mampu membajak
10 hektare sawah dengan pendapatan permusim tanam adalah 4 juta 200 ribu rupiah dan Itu
15
hanya perkiraan kasarannya saja. Hasilnya bisa kurang atau lebih, tergantung berapa luas
lahan yang berhasil di bajak. Makin luas arealnya, hasil keuntungannya makin besar.
4.2.2 Penerimaan Usaha Penyewaan hand traktor
Dalam usaha penyewaan hand traktor penerimaan yang diterima adalah berupa
uang tunai dari hasil pembajakan yang telah dilakukan. Jumlah uang yang diterima dari
hasil kerja yang telah dilakukan adalah sebesar Rp 22,500/are. Sistem pembayaran
dilakukan setelah melakukan pembajakan. Produksi adalah hasil yang diperoleh dalam
satu musim tanam padi. Sedangkan jumlah luas produksi (bajak) dikali dengan harga
sewa akan diperoleh penerimaan. Adapun penerimaan yang diperoleh dalam usaha
penyewaan hand traktor dapat dilihat pada Tabel berikut.
No Uraian Jumlah (Rp)
1 Produksi (Ha) 10
2 Harga (Ha/Rp) 1,250,000
3 Penerimaan (Rp) 22. 500.000
Rata-Rata 4,200,000
Dari Tabel di atas menunjukkan bahwa penerimaan dari usaha penyewaan hand traktor
sebesar Rp 22.500.000/Musim dengan rata-rata penerimaan penyewaan hand traktor
sebesar Rp 4.200.000/Musim, dengan hasil yang diperoleh selama satu musim adalah
seluas 10 Hektar dengan harga sewa bajak per/Ha sebesar Rp 2.250.000 atau biaya sewa
per/Are adalah Rp 22,500.
Dari penerimaan di atas maka hasil yang diperoleh merupakan penerimaan kotor. Karena
penerimaan yang diterima belum dikurangi dengan suku bunga bank per tahun. Suku
bunga bank pertahun adalah Rp. 3,000,000. Jadi setelah pengurangan dari suku bunga
bank per tahun maka pendapatan bersih yang harus diterima oleh pemilik hand traktor
selama menjalankan usaha penyewaan adalah sebesar Rp. 1,200.000.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan yang telah dilakukan tentang Usaha Penyewaan Hand
Traktor oleh Bapak Max Ventura diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1) Pendapatan rata-rata usaha penyewaan hand traktor sebesar Rp 4.200.000/Musim.
2) Pendapatan bersih dalam usaha penyewaan hand traktor sebesar Rp 1.200.000/Musim
3) Lokasi usaha penyewaan hand traktor oleh Bapak Max Ventura di wilayah manikin
RT/RW : 001/001 Desa Tarus Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil laporan dan kesimpulan yang diperoleh, maka adapun saran-
saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
1) Karena usaha penyewaan hand traktor oleh Bapak Max Ventura dapat memberikan
keuntungan, maka diharapkan untuk mengembangkan usahanya atau menambah unit
hand traktor.
2) Alat mekanisasi pertanian ini juga sangat membantu atau mempermudah pekerjaan para
petani terutama para petani lain yang belum memiliki mesin hand traktor untuk dapat
membantu dalam pengembangan usaha dari bapak Max Ventura.
Dalam penulisan laporan masih jauh dari kesempurnaan, maka sangat dibutuhkan
Saran dan kritik dari pembaca demi penyempurnaan laporan ini, tak lupa menyampaikan
permohonan maaf jika dalam penulisan Laporan ini terdapat kekeliruan dan kekurangan.
Demikian, dan terima kasih.
17
DAFTAR PUSTAKA
18