Metode Deduksi
Metode Deduksi
Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang 2 Salah kaprah penggunaan de-
umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. De-
ngan demikian, metode deduksi (atau penalaran de-
duksi
duktif , logika deduktif, deduksi logis atau logika
“atas-bawah”)[1] adalah proses penalaran dari satu atau Contoh salah kaprah penggunaan metode deduksi dalam
lebih pernyataan umum (premis) untuk mencapai ke- kehidupan detektif dilakukan oleh Hercule Poirot dalam
simpulan logis tertentu.[2] Metode deduksi akan mem- setiap pembuktian kasus. Karena Hercule Poirot sebe-
buktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran- narnya tidak menggunakan deduksi 100%, sama seperti
kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya sains.[3]
(berkesinambungan).
Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang
matematika untuk membuat turunan-turunan rumus 3 Rujukan
yang lebih simpel.
[1] Deduction & Induction, Research Methods Knowledge Ba-
Penalaran deduktif menghubungkan premis-premis de- se
ngan kesimpulan. Jika semua premi benar, istilah jelas,
dan aturan logika deduktif ditaati, maka kesimpulan ini [2] Sternberg, R. J. (2009). Cognitive Psychology. Belmont,
tentu benar. CA: Wadsworth. halaman 578.
Premis 1: y = 3x + 5
Premis 2: x=2
Kesimpulan: y = 11
1
2 5 TEXT AND IMAGE SOURCES, CONTRIBUTORS, AND LICENSES
5.2 Images
• Berkas:E-to-the-i-pi.svg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/35/E-to-the-i-pi.svg Lisensi: CC BY 2.5 Kontri-
butor: No machine-readable source provided. Own work assumed (based on copyright claims). Pembuat asli: No machine-readable author
provided. Dermeister assumed (based on copyright claims).