termasuk kedalam proses pengawetan yang menggunakan energy panas . Proses ini merupakan salah satu
proses penting dalam pengawetan pangan untuk mendapatkan produk dengan umur simpan panjang .
Secara umum tujuan utama proses termal adalah mematikan mikroorganisme yang dapat menyebabkan
penyakit dan menimbulkan kebusukan pada produk yang dikemas dalam kemasan yang hermetis . seperti
Terdapat dua proses thermal dalam pembuatan opak ketan , yaitu dalam proses pengeringan dan
dalam proses pemanggangan . Proses termal yang terjadi pada saat pengeringan adalah proses
pengeringan (sun drying ) atau dehidrasi air dengan menggunakan sinar matahari langsung , sedangkan
proses thermal yang terjadi pada pemanggangan menggunakan udara panas yang dihasilkan dari perantara
Teti Estiasih dan Kgs Ahmadi (2009) , juga menyatakan bahwa pada proses pemangggangan ,
panas dipindahkan pada adonan melalui tiga cara , yaitu radiasi ,konveksi , dan konduksi . Ketiga proses
tersebut berperan pada proses pemanggangan , tetapi proses paling dominan ditentukan oleh jenis dan
Adonan mengalami pemanasan cepat pada bagian permukaan dan pemanasan lambat pada bagian
dalam . Suhu permukaan adonan dapat mencapai 150 C pada awal pemanggangan , dan dapat mencapai
189C pada akhir pemanggangan. Suhu bagian dalam adonan atau remah (crumb) pada roti tidak melebihi
99 C.
Selama pemanggangan terjadi perubahan fisik dan kimiawi yang kompleks , yaitu adonan
berubah menjadi ringan , berpori , siap disantap, dan beraroma enak . Perubahan struktur adonan terjadi
karena reaksi fisik , kimiawi , dan biokimiawi, Perubahan yang terjadi akibat pemanggangan adalah
pengembangan volume , pembentukan kulit (crust) , inaktivasi mikroba dan enzim , koagulasi protein ,
dan gelatinasi sebagian pati . Perubahan tersebut disertai dengan pembentukan senyawa-senyawa cita rasa
dari gula yang mengalami karamelisasi , membentuk pirodekstrin dan melanoidin , serta pembentukan
aroma dari senyawa-senyawa aromatic yang terdiri dari aldehid , keton , berbagai ester , asam dan
alcohol.
Pengeringan telah lama digunakan sebagai salah satu bentuk teknologi pengawetan . Pengeringan
merupakan teknologi pengawetan pangan paling lama yang telah digunakan oleh orang Persia , Yunani ,
dan Romawi kuno . Tujuanya adalah untuk mendapatkan produk pangan yang stabil sesuai dengan
Pengeringan merupakan metode pengawetan dengan cara pengurangan kadai air dari bahan
pangan sehingga daya simpan menjadi lebih panjang . Perpanjangan daya simpan terjadi karena aktivasi
mikroorganisme dan enzim menurun sebagai akibat dari air yang dibutuhkan untuk aktivitasnya tidak
cukup . Proses pengeringan bukanlah proses sterilisasi yang mematikan mikroorganisme . Agar produk
yang telah dikeringkan menjadi awet , kadar air harus dijaga tetap rendah . Produk pangan dengan kadar
air rendah dapat disimpan dalam jangka waktu lama jika pengemasan digunakan tepat.
Selain bertujuan untuk mengawetkan , pengeringan juga bertujuan untuk mengurangi volume dan
berat produk . Implikasi pengurangan volume dan berat produk terhadap biaya produksi , distribusi , dan
penyimpanan dapat mereduksi biaya operasional . Tujuan lain dari pengeringan adalah untuk
diversivikasi produk seperti inovasi pada produk sereal instan dan minuman instan .
Dalam proses pembuatan opak sendiri terdapat satu lagi proses thermal yaitu pada tahapan
pengeringan opak . Proses thermal itu sendiri disebut penjemuran ( Sun drying ) , metode pengeringan ini
menggunakan radiasi sinar matahari langsung . Penjemuran mengerupakan pengeringan tradisional yang
tidak memerlukan peralatan khusus dan memiliki biaya operasional yang murah . Sayangnya , proses
penjemuran ini sangat tergantung pada cuaca . Biasanya produk yang dikeringkan dengan penjemuran
mempunyai kadar air yang masih tinggi seperti pada buah-buahan kering dengan kadar air 15-20%