Anda di halaman 1dari 2

FORMAT SISTEMATIKA PROTOKOL KONSELING

(Persiapan Praktek konseling)

A. Identitas konseli
Dina Imsa Aulia, merupakan seorang mahasiswa pada sebuah Universitas di
Malang. Sedang saat ini dirinya sudah berada di semester tiga namun merasa
salah dengan jurusan Konseling yang ia tuju tersebut. Padahal ketika SMA, dia
berencana masuk pada jurusan itu.
B. Prakonseling
1. Kesiapan konselor (fisik, psikis)
2. Pengaturan setting (tata ruang, tempat duduk)
3. Penyiapan instrumen (alat rekam audio, tulis, instrumen data, bibliokonseling)
4. Data awal tentang konseli
C. Latar belakang konseli
1. Latar belakang keluarga
Berasal dari keluarga yang harmonis, ramah, dan juga berkecukupan.
Merupakan anak kedua dari empat bersaudara di keluarganya.
2. Latar belakang pendidikan
Belajar di sekolah favorit dan mendapatkan prestasi akademik yang cemerlang.
Salah satunya yakni Juara Olimpiade IPS di kota tempatnya belajar ketika SMA.
3. Latar belakang sosial
Supel, mudah bergaul dan memiliki teman yang memiliki kesamaan dalam hobi.
D. Gejala yang Nampak
Merasa cemas, khawatir, kualitas belajar menurun, kurang tidur.
E. Keluhan yang di alami
Konseli merasa bahwa seharusnya dia tidak langsung masuk ke jurusan konseling.
sebenarnya dia ingin masuk ke psikologi saja karena menurutnya lebih baik.
F. Masalah yang sebenarnya
Iya bapak, seperti yang disampaikan oleh bapak. Saya seharusnya tidak memilih
jurusan konseling ini, bukan malah di jurusan yang saya kira serupa. Akhirnya ya
seperti ini. Saya merasa sedih dll. Actual Self ≠ Ideal Self, terjadi kesenjangan
sehingga menyebabkan konseli merasa tidak nyaman atas keadaan tersebut.
G. Pendekatan yang digunakan
1. Nama pendekatan
Konseling berpusat pribadi
2. Alasan penggunaan pendekatan
Konselor merasa yakin bahwa konseli dapat dipercaya, banyak akal, mampu
memahami diri sendiri dan mengarahkan diri sendiri, mampu membuat
perubahan konstruktif, dan mampu menjalani kehidupan yang efektif dan
produktif
3. Teknik yang digunakan
Strength Bombardment, Motivational Interviewing, Self Disclosure, Confrontation.
H. Tujuan Konseling
Konselor yang berpusat pada pribadi tidak menetapkan tujuan untuk apa yang perlu
diubah oleh konseli, namun mereka lebih kepada memfasilitasi bagaimana cara
terbaik membantu konseli mencapai tujuan mereka sendiri dan untuk menemukan
jawaban konseli sendiri.
I. Pelaksanaan konseling (verbatim konseling) :
(Lampiran V)

Anda mungkin juga menyukai