Anda di halaman 1dari 29

SELAMAT SIANG

KULIAH KE 3
QUIS
Apakah pengolahan
tanah itu penting !!!!
Apa tujuan melakukan
pengolahan tanah

5 menit
PENGERTIAN PENGOLAHAN TANAH

Pengolahan tanah adalah : Semua


tindakan mekanis terhadap tanah yang
bertujuan untuk menciptakan keadaan
tanah yang lebih baik bagi pertumbuhan
tanaman.

Mengolah tanah adalah membalik dan


menggemburkan struktur tanah agar
menjadi gembur, sehingga memudahkan
perakaran untuk masuk ke dalam tanah
dan memudahkan akar tanaman
menyerap unsur hara
Pengolahan tanah bertujuan:
• Menyediakan lahan agar siap bagi
kehidupan tanaman dgn meningkatkan
kondisi fisik tanah. Karena tanah
merupakan faktor lingkungan yang
mempunyai hubungan timbal balik dengan
tanaman yang tumbuh padanya.

Faktor lingkungan tanah meliputi:


Faktor fisik (air, udara, struktur, tekstur,
BV tanah, permeabilits, konsistensi,
warna tanah, porositas, serta suhu)
Faktor kimiawi (kemampuan tanah
dalam menyediakan nutrisi)

Faktor biologis (makro/mikro flora dan


makro/mikro fauna)
Pengolahan tanah diperlukan, apabila
• Kondisi kepadatan tanah; aerasi; kekuatan
tanah; dan dalamnya perakaran tidak lagi
mendukung untuk penyediaan air dan
perkembangan akar tanaman.

Pengolahan tanah yang tidak tepat ?


• Dapat menyebabkan menurunnya
kesuburan tanah dengan cepat dan tanah
lebih mudah terdegradasi.
Tujuan pengolahan tanah :
1.Menciptakan kondisi fisik, kimia dan biologis
tanah menjadi lebih baik
2.Mengendalikan gulma dan tanaman yang tidak
diinginkan
3.Menempatkan sisa-sisa tanaman (seresah) pada
tempat yang sesuai agar dekomposisi berjalan
dengan baik.
4.Menurunkan laju erosi (infiltrasi meningkat)
5.Meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di
lapangan
6.Mencampur dan meratakan pupuk organik dengan
tanah
7.Mempersiapkan pengaturan irigasi dan drainase
TUJUAN PENGOLAHAN TANAH

Kegiatan pengolahan tanah merupakan salah satu


faktor penentu keberhasilan dalam suatu budidaya
tanaman yang bertujuan untuk menciptakan
keadaan tanah olah yang siap tanam, baik secara
fisik, kimia dan tidak langsung mempengaruhi sifat
biologis, sehingga tanaman yang dibudidayakan
akan tumbuh dengan baik.

Intinya pengolahan tanah bertujuan untuk


memperbaiki kondisi tanah menjadi gembur
. sehingga pertumbuhan akar tanaman
maksimal, juga dapat memperbaiki struktur
tanah, sirkulasi udara dalam tanah sehingga
unsur hara dapat diambil oleh akar, atau
melakukan persiapan penyemaian, memperkecil
kompetisi tanaman pengganggu, serta
memperbaiki kondisi fisik tanah
• Pada daerah tropika basah, tujuan
utama pengolahan tanah, yaitu
mengendalikan gulma,
• Pada daerah kering jumlah curah hujan
rendah dan waktunya pendek, tujuan
utama pengolahan tanah adalah
memperbaiki struktur tanah.
• Setiap upaya pengolahan tanah akan
menyebabkan terjadinya : perubahan
sifat sifat tanah.
• Tingkat perbedaan yg terjadi sangat
ditentukan oleh jenis alat pengolahan
tanah yg digunakan.
Contoh :
• Pengolahan dengan cangkul : Relatif hampir tidak
ada pemadatan pada tanah lapisan bawah.
Namun demikian karena seringnya tanah terbuka,
terutama antara 2 musim tanam, maka lebih
mudah terjadi despersi agregat, erosi, dan proses
illuviasi (akumulasi) yang selanjutnya dapat
memadatkan tanah.

• Pengolahan Tanah dengan alat berat/traktor: pada


pengolahan ini alat traktor akan memecah tanah
dan membalikkan tanah hingga kedalaman 20 cm.
dan pada saat bersamaan roda traktor dapat
menyebabkan terjadinya pemadatan tanah dan
berbagai efek lainnya.
Berdasarkan tingkat intensifitasnya ada beberapa pengolahan
tanah:
1. Pengolahan tanah maksimum (Maximum Tillage).
Pengolahan secara intensif seluruh areal pertanahan
menjadi gembur dan permukaan tanah rata.
2. Pengolahan tanah O (Zero Tillage) sering disebut Tanpa
Olah Tanah (TOT). Penaburan benih kedelai pada
lahan sawah bekas padi tanpa pengolahan tanah
terlebih dulu, untuk memanfaatkan kelembaban
tanah.
3. Pengolahan tanah minimum/Reduse (Minimum/Reduced
Pengolahan tanah
Konservasi/ Tillage). Bagian tanah yang diolah hanya pada calon
Minimum Tillage zona perakaran dengan kelembaban dan suhu yang
sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
4. Pengolahan tanah optimum/strip (Optimum/strip
Tillage). Pengolahan hanya dilakukan pada lajur
tanaman saja (sistem Reynoso untuk tanaman tebu).
• Makin minim (tidak intensif) cara pengolahan tanah, akan
makin mampu menangkal erosi. Dengan demikian makin
mendukung kelestarian kesuburan tanah disamping lebih
menghemat biaya dan waktu.
Pengolahan tanah
Intensif
TAHAPAN
PENGOLAHAN TANAH (Intensif)
Pada umumnya pengolahan tanah terdiri atas 2 tahap.
Tahapan tersebut terdiri atas pembajakan (menggunakan
bajak singkal) dan penggaruan. Kadang kadang diawali
dengan pembersihan lahan.

1. Pembajakan
Pembajakan merupakan proses pengolahan tanah pada
masa tanam. Pembajakan tanah berfungsi mengembalikan
kesuburan tanah setelah masa panen. Membajak dilakukan
dengan memecah lapisan tanah menjadi bongkahan-
bongkahan dan membalikkan tanaman/sisa tanaman masuk
kedalam tanah sehinga dapat menambah bahan organik
tanah.
• Membajak juga melakukan pembalikan
tanah dengan bajak, cangkul, traktor.
Pembalikan dilakukan dengan kedalaman
berbeda-beda bergantung dari jenis
tanah.

• Kondisi tanah pertanian Indonesia dengan


tiga kali panen tiap tahunnya membuat
tanah pertanian kehilangan unsur-unsur
organiknya.

• Akhirnya tanah menjadi tandus dan bisa


memengaruhi hasil produksi pertanian.
2. Penggaruan
Setelah pembajakan dilakukan penggaruan atau
penggemburan, yaitu dengan cara menghancurkan gumpalan
tanah menjadi struktur remah. Dari bentuk remah struktur
tanah akan menjadi halus dan merata. Setelah dibalik tanah
diratakan sampai halus agar bisa ditanami dengan baik. Dari
proses ini diharapkan terjadi proses mineralisasi bahan-bahan
organik sehingga tanah menjadi gembur kembali.
Jarak antara pembajakan dan penggaruan termin 1 berkisar 1
atau 2 minggu untuk tanah sawah.

Tips krusial dalam penggaruan sebaiknya dilakukan


pemupukan terlebih dahulu sebelum proses ini dilakukan.
Pemberian pupuk organik atau anorganik saat penggemburan
membuat pupuk teraduk secara rata pada lapisan olah.
Pemupukan yang diberikan lebih awal bisa merangsang
perkembangan akar lebih dalam
• Salah satu upaya untuk mengurangi dampak
buruk dari pengolahan tanah jangka panjang
dan intensif yaitu dengan penggunaan sistem
olah tanah konservasi.

• Dalam sistem olah tanah konservasi terdapat


dua sistem yang biasa digunakan, yaitu tanpa
olah tanah dan olah tanah minimum

• Olah tanah konservasi adalah suatu sistem


pengolahan tanah dgn tetap mempertahankan
setidaknya 30% sisa tanaman menutup
permukaan tanah.
Tabel Perbandingan sistem olah tanah pada indikator
kualitas lingkungan (Utomo, 2006)

Olah Tanah Konservasi OlahTanah Intensif


1. Infiltrasi meningkat 1. Infiltrasi menurun
2. Erosi tanah menurun 2. Erosi tanah meningkat
3. Bahan Organik meningkat 3. Bahan Organik menurun
4. Sifat fisika, kimia dan biologi 4. Sifat fisika, kimia dan
tanah meningkat biologi tanah menurun
5. Produktivitas tanah 5. Produktivitas tanah
meningkat menurun
6. Biaya produksi menurun 6. Biaya produksi meningkat
7. Pendapatan petani jangka 7. Pendapatan petani jangka
panjang meningkat panjang menurun
8. Pencemaran air (sedimen, 8. Pencemaran air (sedimen,
pupuk, pestisida) menurun pupuk, pestisida) meningkat
9. Pemanasan global menurun 9. Pemanasan global
meningkat
PENGOLAHAN TANAH SECARA
KONSERVASI
Sistem pengolahan tanah secara konservasi (OTK)
adalah cara penyiapan lahan yang menyisakan
sisa tanaman di atas permukaan tanah sebagai
mulsa dengan tujuan untuk mengurangi erosi dan
penguapan air dari permukaan tanah

Utomo (1995) mendefinisikan OTK sebagai suatu cara


pengolahan tanah yang bertujuan untuk menyiapkan
lahan agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi
optimum, namun tetap memperhatikan aspek
konservasi tanah dan air. Olah tanah konservasi
dicirikan oleh berkurangnya pembongkaran/pembalikan
tanah
BEBERAPA CARA PENGOLAHAN TANAH KONSERVASI ATAU
PENGOLAHAN TANAH MINIMUM (TOT)
1. Tanpa pengolahan tanah (Zero Tillage).
Dalam keadaan struktur dan porositas tanah masih baik maka
pengolahan tanah beIum diperlukan. Biasanya menggunakan
olah tanah ini menggunakan mulsa dari sisa sisa tanaman yang
menutupi permukaan 60%-80% . Tanpa olah tanah ini biasanya
dicirikan oleh sangat sedikit gangguan perusakan tanah karena
Cara penanamannya dengan menggunakan tugal.

2. Olah Tanah Seperlunya (Reduced Tillage)


Cara pengolahan tanah dengan mengurangi frekuensi
pengolahan. Pengolahan tanah dilakukan sekali dalam setahun
atau sekali dalam dua tahun tergantung pada tingkat kepadatan
tanah dan sisa tanaman yang disebarkan seluruhnya ke
permukaan tanah sebagai mulsa setelah pengolahan tanah.
3. Olah Tanah Strip (OTS)
Adalah cara pengolahan tanah yang dilakukan hanya
pada strip atau alur alur yang akan ditanami. Biasanya
strip-strip tersebut dibuat mengikuti kontur. Bagian lahan
diantara 2 strip dibiarkan tidak terganggu/diolah.
Sisa tanaman disebar sebagai mulsa diantara 2 strip dan
menyisakan zona sekitar strip tanpa adanya mulsa
MANFAAT PENGOLAHAN MINIMUM

1. Mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan


aliran pemukaan

2. Mengamankan dan memelihara produktifitas


tanah agar tercapai produksi yang setinggi-
tingginya dalam waktu yang tidak terbatas.

3. Meningkatkan produksi lahan usahatani.

4. Menghemat biaya pengolahan tanah, waktu


dan tenaga kerja
Kelebihan penerapan sistem OTK dalam
penyiapan lahan adalah sebagai berikut:

1. Menghemat tenaga dan waktu


2. Meningkatkan kandungan bahan organik tanah Sisa
tanaman yang tetap terhampar di permukaan tanah dapat
melindungi tanah dari pukulan air hujan dan daya rusak
aliran permukaan
3. Meningkatkan ketersediaan air didalam tanah, lebih banyak
air tersimpan di daerah perakaran karena infiltrasi
meningkat sedangkan penguapan menurun. Memperbaiki
kualitas air.
4. Memperbaiki kegemburan tanah dan meningkatkan
porositas tanah serta Meningkatkan kandungan fauna tanah
5. Mengurangi erosi tanah
6. Menghemat penggunaan bahan bakar, traktor dikurangi
7. Sangat sesuai untuk pertanian lahan kering.
• Keberhasilan OTK mengurangi erosi dan penguapan
air dimungkinkan oleh :
a. Keberadaan sisa tanaman dalam jumlah
memadai di permukaan tanah
b. Kondisi permukaan yang kasar (rough), sarang
(porous), berbongkah (cloddy) dan bergulud
(ridged)
c. Kombinasi keduanya.

• Keefektifan OTK ditentukan oleh penggunaan sisa


tanaman sebagai mulsa dipermukaan tanah.
• Penggunaan mulsa tanpa dikaikan dengan OTK
adalah kurang effisien, sebaliknya penerapan OTK
tanpa pemulsaan adalah suatau kesalahan
BEBERAPA CONTOH KERUSAKAN TANAH
BEBERAPA CONTOH KERUSAKAN TANAH

Anda mungkin juga menyukai