IDENTITAS PESERTA
2
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................................................1
IDENTITAS PESERTA ..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................5
1.2 Hal-hal yang harus diperhatikan.............................................................................................5
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................5
BAB II STRKTUR DASAR SERAT OPTIK
2.1 STRKTUR DASAR SERAT OPTIK.....................................................................................7
2.2 PROSES PENYAMBUNGAN KABEL SERAT OPTIK..........................................................................7
BAB III PENYAMBUNGAN DENGAN FUSION SPLICER
3.1 Penyambungan Dengan Fusion ..............................................................................................11
3.2 Struktur fusion splicer.............................................................................................................11
3.3 Proses fusion splicing..............................................................................................................11
LAMPIRAN
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan telekomunikasi yang cepat maka kemampuan sistem transmisi
dengan menggunakan teknologi serat optic semakin dikembangkan terutama untuk transmisi
jarak jauh. Dampak dari perkembangann teknologi ini adalah perubahan jaringan analog menjadi
jaringan digital baik dalam sistem switching maupun dalam sistem transmisinya. Hal ini akan
meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi yang dikirim. Sebagai sarana transmisi dalam
jaringan digital, serat optik berperan sebagai pemandu gelombang cahaya. Serat optik dari bahan
gelas atau silika dengan ukuran kecil dan sangat ringan dapat mengirimkan informasi dalam
jumlah besar dengan rugi-rugi relatif rendah. Dalam sistem komunikasi serat optik, informasi
diubah menjadi sinyal optik (cahaya) dengan menggunakan sumber cahaya LED atau Diode
Laser kemudian dengan dasar hukum snellius (pemantulan sempurna), sinyal optik yang berisi
informasi ditransmisikan sepanjang serat sampai pada penerima, selanjutnya detektor optik akan
mengubah sinyal optik tersebut menjadi sinyal listrik kembali. Dalam jaringan kabel serat optik,
titik rawan ganguan terjadi pada titik sambung dan penyebab gangguan pada kabel adalah
masuknya air kedalam closure (sarana sambung kabel) dan Pengetesan harus dilaksanakan
setelah selesai penyambungan.
1) Dengan masuknya air ke dalam sambungan tersebut maka dalam kurun waktu 5 s/d
10 tahun karakteristik kabel akan menurun.
2) Oleh sebab itu, penyambungan kabel serat optik harus mengikuti prosedur yang sesuai
dengan petunjuk pelaksanaannya.
1.2 Hal-hal yang harus diperhatikan
1) Penyambungan kabel serat optik harus sesuai prosedur.
2) Penggunaan peralatan dan material harus benar.
1.3 TUJUAN
1) Peserta dapat menggunakan jenis-jenis peralatan penyambungan kabel serat optik
dengan benar.
2) Peserta dapat melakukan penyambungan fiber optik dengan benar.
3) Peserta dapat menerapkan keamanan dan keselamatan kerja pada penyambungan kabel
serat optik.
4) Peserta siap melaksanakan test praktek penyambungan dengan benar.
5
6
STRUKTUR DASAR SERAT OPTIK
7
2.1. STRUKTUR DASAR SERAT OPTIK
Gambar di bawah menggambarkan struktur dasar dari sebuah serat optik yang terdiri dari 3
bagian : core (inti) , cladding (kulit) , dan coating (mantel) atau buffer (pelindung).
8
B. Teknik penyambungan serat optic
Dalam penyambungan serat ada 2 cara, yaitu :
1) Secara fusion
2) Secara mekanik
9
Untuk mendapatkan hasil penyambungan yang baik maka harus diperhatikan hal-hal, sbb:
1) Kualitas kabel sesuai spesifikasi.
2) Alat sambung dalam kondisi baik dan sesuai standar.
3) Lingkungan bersih dari kotoran dan debu.
Jointer harus berpengalaman.
B. Rugi-rugi penyambung
Penyimpangan sudut
Gambar 2.4 : Rugi-rugi penyambungan Serat Optik
10
PENYAMBUNGAN DENGAN FUSION SPLICER
11
3.1. PENYAMBUNGAN DENGAN FUSION SPLICER
Tujuan teknik penyambungan serat optik secara fusion splicing adalah untuk menghasilkan
sambungan secara permanen dengan rugi-rugi penyambungan kecil.
3.2. Struktur fusion splicer
Bagian-bagian yang terdapat pada fusion splicer, sbb:
1) Alur V dan klem
2) Mikro positioned dan sensor
3) Elektroda
4) Sistem sensor yang berisi kaca dan lensa.
3.3. Proses fusion splicing
Proses penyambungan dengan fusion splicer secara garis besar adalah, sbb:
1. Pengupasan coating
Pengupasan coating
Fiber
Tarik Holder
Stripper
Stripper manual Setel Hot stripper
the holder
geser
Pemotongan
serat.
fiber holder
cutter
Pemotongan dengan
Pemotongan
menggunakan holder
manual
Gambar 3.1 Pengupasan coating
2. Pemotongan serat
Kualitas pemotongan
Gambar 3.2 Hasil pemotongan
3. Pemasangan serat pada alur V
12
Penempatan
serat pada
alur V Fiber holder
Alur-V Fiber Penempatan core
pada alur V
Gambar 3.3 Pemasangan serat pada alur V
4. Membuat sejajar serat dan fusion splicing
Sambungan core
Penyambungan 2 kali ARC
Gambar 3.4 Membuat sejajar serat dan fusion splicing
5. Mengecek hasil sambungan
Pengecekan hasil
sambungan
13
Gambar 3.5 Mengecek hasil sambungan
Fungsi dari masing-masing bagian tersebut akan memadukan terjadinya proses
penyambungan.
Langkah-Langkah Penyambungan(Splicing) Fiber Optik
Peralatan dan Bahan
a) Splicer
14
Gambar 3.7 Cleaver
Cleaver adalah sebuah alat atau perlengkapan untuk membuat potongan muka ujung fiber yang
hampir sempurna. Sama seperti menggunakan alat pencungkil ketupat saat memotong kaca, roda
(bilah) pisau pemotong fiber membuat potongan yang sangat kecil pada fiber terlebih dahulu,
kemudian fiber ditekan pada potongan kecil untuk memaksanya putus pada sudut 90 ° dan
memperlihatkan a cermin seperti permukaan ujung fiber.
c) Tang pengupas serat (Miller Stripper)
15
Gambar 3.10 Pelindung serat (dicore)
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum penyambungan fiber optic
Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta tangan kita
bersih
Selalu letakkan tangan dibelakang cutter ketika sedang melakukan pengupasan pelindung
serat
Jangan menginjak Tube karena akan merusak core
Jangan mendekati cairan Al-kohol kemata sebab alkohol bisa menguap ke udara
Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena bisa membuat core
putus
Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikhawatirkan bisa
masuk ke aliran darah dan mengganggu kesehatan
selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk kedalam kaset dan
bisa merusak serat tersebut
ikuti prosedur atau langkah langkah yang ada
Langkah-Langkah Penyambungan(Splicing)
Siapkan alat dan bahan untuk penyambungan fo
Kupas kedua ujung fo menggunakan stripper
Bersihkan fo yang telah dikupas menggunakan tissue yang telah di beri alkohol
Masukkan protection slave
Potong fiber dengan cutter (cleaver)
Tutup dan kemudian sambung dengan menekan tombol play (berwarna hijau) untuk
penyambungan
Apabila penyambungan selesai akan bunyi alarm "beep" menandakan penyambungan
selesai
Setelah itu lanjut dengan memanaskan protection slave
16
Apabila sudah ada alarm "beep" sekitar 3-5 kali dan lampu indikator merah sudah mati
menandakan selesainya penyambungan
TUJUAN
Dengan melakukan pemberlajaran penyambungan yang sesuai dengan standar maka hasil
yang di di dapat akan menjadi lebih efesian dan efektif dan dapat membekali kemapuan untuk
anak-anak setelah lulus sekolah siap bersaing engan kemampuan yang ada dan mudah diserap
oleh perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi.
KEBUTUHAN PERALATAN
Untuk melakukan penyambungan kabel Fiber optik kita memerlukan peralatan dan bahan:
a) Splicer
b) Cleaver
c) Tang pengupas serat
d) Tissue
e) Alkohol 95%
f) Pelindung serat (dicore)
17
LAMPIRAN
18