ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinerja skema pelepasan beban yang merupakan bagian dari skema
pertahanan (defence scheme) yang ada di sistem khatulistiwa. Penelitian ini dilakukan dimulai dari penelusuran literatur
tentang data spesifikasi generator, data frekuensi sistem saat terjadi gangguan dan data gangguan di lapangan yang
menyebabkan skema pelepasan beban UFR bekerja dilanjutkan dengan melakukan evaluasi dan perhitungan. Dari
penelitian ini dapat diperoleh bahwa idealnya sebuah skema pelepasan beban memiliki kriteria yang harus dipenuhi, yaitu
pelepasan beban dilakukan secara bertahap, beban yang dilepaskan harus seminimal mungkin, dan beban yang dipilih harus
memenuhi kriteria tertentu yang tidak merugikan perusahaan apabila dilepas. Dari hasil penelitian terlihat bahwa skema
pelepasan beban yang ada di lapangan sudah berada pada kondisi ideal atau berhasil. Laju pemulihan frekuensi hasil
penelitian menunjukan pelepasan beban mulai 8 MW ± 11 MW memulihkan frekuensi dari 51.18 Hz ± 50.34 Hz.
I-1
I-2
seimbang. Hal ini tidak boleh dibiarkan umumnya dipicu oleh beberapa hal, antara
terjadi karena akan mempengaruhi kinerja lain:
generator.
a. Ada pembangkit yang lepas dari sistem
2.4.1 Penanggulangan Untuk Gangguan yang mengakibatkan beban yang
seharusnya disuplai oleh pembangkit
Beban Lebih tersebut menjadi tanggungan
pembangkit lain.
Suatu sistem tenaga listrik hendaknya b. Adanya gangguan pada saluran tranmisi
memiliki daya yang dihasilkan oleh sehingga ada beberapa beban yang tidak
pembangkit minimal sama dengan beban dapat disuplai oleh salah satu
yang ditanggungnya termasuk juga rugi-rugi pembangkit dalam sistem interkoneksi.
daya yang mungkin terjadi pada sistem
tersebut. Namun, demi keamanan dan Keadaan yang kritis dalam sistem karena
keandalan sistem, sistem pembangkit lebih jatuhnya unit pembangkit dapat dideteksi
baik menyiapkan cadangan daya. melalui frekuensi sistem yang menurun
dengan cepat. Pada sistem tenaga listrik
2.5. Hubungan Antara Frekuensi dan yang mengalami gangguan karena lepasnya
Daya Aktif (trip) unit generator yang besar dapat
mengurangi aliran daya aktif yang mengalir
Suatu generator bekerja menghasilkan ke beban, sehingga menyebabkan generator-
suatu daya keluaran yang disalurkan ke generator yang lain dipaksa bekerja. Jika hal
beban. Pada umumnya daya yang dihasilkan ini berlangsung terus menerus dapat
generator besarnya sesuai dengan menyebabkan kerusakan mekanis pada
permintaan daya pada beban. Namun, batang kopel generator karena dipaksa
kenyataannya daya yang dihasilkan bekerja. Untuk itu diperlukan under
generator lebih besar bila dibandingkan frequency relay yang berfungsi untuk
dengan permintaan daya beban karena mendeteksi penurunan frekuensi sistem
terdapat rugi-rugi daya di sepanjang saluran secara tiba-tiba akibat adanya unit
transmisi dan distribusi. pembangkit besar yang lepas dari sistem.
Salah satu cara untuk menaikan frekuensi
2.6 Pelepasan Beban tersebut adalah dengan melepas beban.
Jika terdapat gangguan dalam sistem yang Makin besar unit pembangkit yang jatuh
menyebabkan daya yang tersedia tidak (makin besar daya tersedia yang hilang)
dapat melayani beban, misalnya karena ada makin cepat frekuensi menurun. Kecepatan
unit pembangkit yang besar jatuh (trip) atau penurunan frekuensi juga bergantung kepada
beberapa unit pembangkit, maka indikasi besar kecilnya inersia sistem. Makin besar
pertama adalah turunnya tegangan dan inersia sistem, makin kokoh sistemnya,
frekuensi. Kadang jatuh tegangan dapat juga makin lambat turunnya frekuensi. (Djiteng
terjadi karena gangguan short circuit pada Marsudi: 2006). Perancangan skema
sistem. Kehilangan pembangkit secara tiba ± pelepasan beban dapat dilakukan apabila
tiba dapat menyebabkan turunnya frekuensi memenuhi beberapa syarat. Syarat tersebut
maka untuk menghindarkan sistem menjadi harus dipenuhi agar tidak menimbulkan
collapsed perlu dilakukan pelepasan beban. permasalahan bagi sistem tenaga listrik
Pelepasan beban merupakan salah satu setelah pelepasan beban. Syarat tersebut
fenomena yang terjadi di suatu sistem tenaga antara lain:
listrik yang mengijinkan adanya beberapa
beban keluar dari sistem sehingga a. Pelepasan beban dilakukan secara
menghasilkan sistem tenaga listrik. Hal ini bertahap dengan tujuan apabila pada
biasanya disebabkan oleh adanya beban pelepasan tahap pertama frekuensi
lebih pada sistem, sehingga untuk dapat belum juga pulih masih dapat dilakukan
mengembalikan kondisi sistem agar seperti pelepasan beban tahap berikutnya untuk
sediakala diperlukan pelepasan beberapa memperbaiki frekuensi.
beban tertentu. Suatu sistem tenaga listrik
yang bekerja secara normal memiliki daya b. Jumlah beban yang dilepaskan
permintaan beban dan rugi-rugi daya hendaknya seminimal mungkin sesuai
tranmisi. Adanya ketidaknormalan yang dengan kebutuhan sistem tenaga listrik
disebabkan oleh terjadinya beban lebih pada dalam memperbaiki frekuensi.
I-4
d. Pelepasan beban dilakukan tepat guna 2.6.1 Akibat Beban Lebih pada Sistem
yaitu pada saat benar-benar terjadi Tenaga Listrik
penurunan frekuensi akibat beban lebih.
Oleh karenanya harus ditentukan waktu Gangguan berupa beban lebih dapat
tunda minimum relay untuk mendeteksi mempengaruhi keseimbangan antara daya
apakah penurunan frekuensi generator yang dibangkitkan dan permintaan beban
akibat beban lebih atau pengaruh lain sehingga menyebabkan beberapa hal yang
seperti misalnya masuknya beban yang dapat mengganggu kestabilan sistem, yaitu:
sangat besar ke dalam sistem secara tiba
a. Penurunan tegangan sistem
± tiba.
b. Penurunan frekuensi
Pelepasan beban dapat mencegah:
2.6.2. Perancangan Suatu Skema
a. Penuaan yang semakin cepat dari Pelepasan Beban Otomatis
komponen mekanik generator yang
disebabkan oleh penurunan frekuensi. Untuk merancang suatu skema pelepasan
Penurunan frekuensi yang cukup parah beban otomatis, hal pertama yang harus
menimbulkan getaran (vibrasi) yang diperhatikan adalah:
berlebihan pada sudu turbin. Hal ini
mampu memperpendek usia pakai 1. Model yang menggambarkan mesin
peralatan. pembangkit yang berbeda (model mesin
b. Pertimbangan pemanasan. sederhana).
Berkurangnya frekuensi menyebabkan 2. Parameter beban yang harus dilepaskan
berkurangnya kecepatan putaran motor dalam sistem.
pendingin generator, berakibat 3. Kriteria untuk setting relay frekuensi.
berkurangnya sirkulasi udara (ventilasi)
yang dapat menyebabkan pemanasan
pada generator. Parameter yang digunakan suatu skema
pelepasan beban. Aspek ± aspeknya adalah:
Terjadinya eksitasi lebih. Ketika terjadi
penurunan frekuensi pada generator pada 1. Beban maksimum yang harus diputus
tegangan normal, arus eksitasi generator atau dilepas.
semakin meningkat hal ini memicu 2. Frekuensi awal dari skema pelepasan
terjadinya eksitasi lebih. Eksitasi lebih ini beban (biasanya ± 93% dari frekuensi
ditandai dengan fluks berlebih yang dapat nominal) agar tidak terjadi kerusakan.
menyebabkan munculnya arus pusar. Arus 3. Frekuensi minimum yang
pusar tersebut dapat menyebabkan diperbolehkan.
pemanasan pada inti generator.
Untuk mendapatkan nilai frekuensi saat
Untuk mendapatkan nilai frekuensi pemutus tenaga benar-benar bekerja
kerja rele dan besar beban efektif yang harus digunakan rumus sebagai berikut:
dilepaskan pada setiap tahap pelepasan ×Ù
f load shedding = [ f0 ± ( x t trip) ] (3)
beban setelah membuat kombinasi generator ×ç
lepas adalah menghitung laju penurunan
frekuensi setiap kombinasi generator lepas. Pelepasan beban akan dilakukan ketika
Untuk dapat menghitung besar laju frekuensi turun hingga batas yang ditentukan
penurunan frekuensi digunakan persamaan (49.2 Hz). Pelepasan beban diawali dengan
swing generator : waktu frekuensi sistem turun hingga 49.2 Hz
I-5
dari 50 Hz yang menandai adanya maka berikut ini adalah tabel setting relay
kehilangan pembangkitan. Dengan batas frekuensi sistem khatulistiwa.
frekuensi minimum 47 Hz. Untuk Tabel 1.1 Setting UFR Sistem Khatulistiwa
menghitung waktu trip yang digunakan
untuk menentukan perkiraan frekuensi akhir No Load Setting Beban
dimana saat pelepasan beban dilakukan Shedding Frekuensi (MW)
setelah frekuensi tertinggi untuk trip ( Hz )
terdeteksi yaitu dengan menggunakan rumus 1. UFR tahap-1 49.2 8
di bawah ini:
2. UFR tahap-2 49.1 8
×Ù 9 3 49.0
fo = f + xt (5)
×ç
9 4 48.9
3. Setting UFR Sistem Khatulistiwa
Untuk mengetahui pada frekuensi
berapa setting pelepasan beban dimulai, 10 5 48.8
I-6
9 3 49.0
Referensi