Hasil analisis :
Terdapat persyaratan dan langkah mengenai pemesanan bahan makanan
yang sudah diatur oleh pemerintah di dalam peraturan menteri kesehatan
Indonesia nomor 78 tahun 2013 tentang pedoman pelayanan gizi rumah
sakit. Persyaratan dan langkah tersebut harus diterapkan oleh pihak rumah
sakit yang berada di Indonesia. Berikut persyaratan dan langkah pemesanan
bahan makanan yaitu:
1. Persyaratan pemesanan bahan makanan
1. Adanya kebijakan rumah sakit tentang prosedur pengadaan
bahan makanan.
2. Tersedianya dana untuk bahan makanan.
3. Adanya spesifikasi bahan makanan.
4. Adanya menu dan jumlah bahan makanan yang dibutuhkan
selama periode tertentu (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1
tahun).
5. Adanya pesanan bahan makanan untuk 1 periode menu.
2. Langkah Pemesanan Bahan Makanan:
a. Menentukan frekuensi pemesanan bahan makanan segar dan
kering.
b. Rekapitulasi kebutuhan bahan makanan dengan cara
mengalikan standar porsi dengan jumlah konsumen atau
pasien dikali kurun waktu pemesanan.
Berdasarkan gambaran umum yang sudah dikaji, RSUP Persahabatan sudah
menerapkan dan sesuai dengan poin-poin tentang persyaratan pemesanan
bahan makanan yang di tetapkan oleh pemerintah. Demikian pula untuk
langkah pemesanan bahan makanan, di RSUP Persabatan sudah menentukan
frekuensi pemesanan bahan makanan segar dan kering. RSUP Persabahatan
juga menentukan frekuensi pemesanan snack yang sistem pemesananya
sama dengan sistem pemesanan bahan basah dan kering. Dalam menentukan
kebutuhan bahan makanan, RSUP Persahabatan melakukan rekapitulasi
dengan cara mengalikan standar porsi dengan jumlah konsumen. Hal
tersebut juga sudah sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Analisis :
Berdasarkan gambaran umum yang sudah dikaji, RSUP Persahabatan
sudah melakukan prosedur penting untuk memperoleh bahan makanan
sesuai dengan aturan pemerintah di dalam peraturan menteri kesehatan
Indonesia nomor 78 tahun 2013 tentang pedoman pelayanan gizi rumah
sakit terkait dengan pemilihan produk yang benar, jumlah yang tepat,
waktu yang tepat dan harga yang benar. Adapun Sistem pembelian yang
sering dilakukan pihak rumah sakit menurut Kemenkes RI tahun 2013,
antara lain:
a. Pembelian langsung ke pasar (The Open Market of Buying).
b. Pembelian dengan musyawarah (The Negotiated of Buying).
c. Pembelian yang akan datang (Future Contract).
d. Pembelian tanpa tanda tangan (Unsigned Contract/Auction)
a) Firm At the Opening of Price (FAOP), dimana pembeli
memesan bahan makanan pada saat dibutuhkan, harga
disesuaikan pada saat transaksi berlangsung.
b) Subject Approval of Price (SAOP), dimana pembeli
memesan bahan makanan pada saat dibutuhkan, harga
sesuai dengan yang ditetapkan terdahulu.
e. Pembelian melalui pelelangan (The Formal Competitive).
Sistem pembelian yang diterapkan pada RSUP Persahabatan ini adalah
pembelian melalui pelelangan atau The Formal Competitive yang
dilakukan secara terbuka melalui online. Sehingga, semua pemasok
makanan dapat mengikuti pelelangan tersebut. RSUP Persahabatan
memilih pemasok bahan makanan yang menawarkan dengan harga
murah. Pelelangan tersebut dilakukan 4 kali dalam setahun.
3. Penerimaan bahan makanan
Suatu kegiatan yang meliputi memeriksa, meneliti, mencatat,
memutuskan dan melaporkan tentang macam dan jumlah bahan makanan
sesuai dengan pesanan dan spesifikasi yang telah ditetapkan, serta waktu
penerimaannya (Kemenkes, 2013).
Berdasarkan laporan kaka tingkat tentang observasi di Instalasi Gizi
RSUP Persahabatan, pada bagian penerimaan bahan makanan dilakukan
oleh salah satu dari ahli gizi yang bertugas memeriksa, meneliti,
mencatat, menetapkan dan melaporkan macam, jumlah dan kualitas
bahan makanan yang diterima sesuai dengan pemesanan dan spesifikasi
yang ada. Jika terjadi kerusakan atau tidak sesuai dengan spesifikasi
maka barang akan dikembalikan. Dalam melakukan penerimaan bahan
makanan di bagi menjadi 2 kelompok yaitu penerimaan bahan makanan
kering dan penerimaan bahan makanan basah. Masalah yang terkadang
dihadapi yaitu, pada penerimaaan tidak sesuai dengan jumlah sehingga
pihak rekanan akan mengirimkan kembali.
Hasil analisis :
Penerimaan bahan makanan telah diatur oleh pemerintah di dalam
peraturan menteri kesehatan Indonesia nomor 78 tahun 2013 tentang
pedoman pelayanan gizi rumah sakit. Terdapat prasyarat dan
langkahnya, yaitu:
1. Prasyarat :
a. Tersedianya daftar pesanan bahan makanan berupa macam
dan jumlah bahan makanan yang akan diterima pada waktu
tertentu.
b. Tersedianya spesifikasi bahan makanan yang telah
ditetapkan.
2. Langkah Penerimaan Bahan Makanan:
a. Bahan makanan diperiksa, sesuai dengan pesanan dan ketentuan
spesifikasi bahan makanan yang dipesan.
b. Bahan makanan di kirim ke gudang penyimpanan sesuai dengan
jenis barang atau dapat langsung ke tempat pengolahan makanan.
RSUP Persahabatan, menerapkan sistem penerimaan bahan makanan yang
sesuai dengan peraturan pemerintah. Pada bagian penerimaan bahan
makanan di RSUP Persahabatan, pengecekkan dilakukan oleh salah satu dari
ahli gizi yang bertugas memeriksa, meneliti, mencatat, menetapkan dan
melaporkan macam, jumlah dan kualitas bahan makanan yang diterima
sesuai dengan pemesanan dan spesifikasi yang ada.