Anda di halaman 1dari 6

PENGKAJIAN

1. Winsheild survey
Lokasi pengamatan ; Kampunga Blambangan Desa Madangkara
 Tipe Perkampungan atau pedesaan
Pegunungan

 Lingkungan tempat tingga


Dekat dengan pegunungan dan danau

 Karakteristik social kultural


 Penduduk kampong Blambangan terdiri dari 500 jiwa
 Terdiri dari 241 orang laki-laki
 Terdiri dari 259 orang perempuan
 Jumlah balita 75 orang
 Jumlah lansia 98 orang

 Pelayana kesehatan
Terdapat satu posyandu balita dan satu posyandu untuk lansia

2. Pengkajian inti komunitas

 Riwayatt
Kampong Blambangan merupakan bagian dari desa madangkara yang merupakan
wiyar kerja puskesmas Singosari.
 Demografi
Di kampong Blambangan ini 48,2% berjenis kelamin laki-laki dan 51,8% berjenis
kelamin perempuan
 Statistic Vital
Masalah kesehatan yang terjadi di kampong blambangan ini adalah 75% Lansia
menderita berbagai penyakit, 20% balita menderita sakit-sakitan

3. Pengkajian Subsistem
a) Lingkungan fisik
 Inspeksi
o Di kampong Blambangan tidak terdapat peta rawan masalah
o Tidak terdapat pasar
o Tidak terdapat tempat rekreasi

 Tanda vital
Kondisi lingkungan berdekatan dengan pegunungn dan danau
 System Riview
Ada kegiatan posyandu balita dan lansia tapi hanya 40% warga yang aktif

b) Pelayanan kesehatan dan social


Kampung Blambangan merupakan wilayah kerja puskesmas Singosari, terdapat
puskesmas balita dan puskesmas lansia

c) Keamanan
Lingkungan perkampungan berdekatan dengan pegunungan dan danau terhimpit
oleh beberapa kampung lainya

d) Politik dan pemerintahan


Penyuluhan dilakukan di area posyandu tapi sangan di sayangkan hanya 40% dari
warga yang aktif

ANALISA DATA
Kategori data Pernyataan Kesimpulan
Geografi: *Lingkungan perkampungan *Lingkungan tampak jauh
Lingkungan fisik dekat dengan pegunungan untuk mencapai area sarana
dan danau kesehata
*Lokasi terletak di tengan *Kurangnya informasi
terhimpit oleh beberapa kepada warga masyarakat
kampung *kurangnya minat warga
untuk mengetahui tentang
kesehatan
Demografi : *98 orang penduduk adalah *jumlah penduduk berusia
Usia lansia lansia dan balita merupakan
*20 orang penduduk adalah resiko ketergantungan tinggi
balita
Statistic vital *75% Lansia menderita Potensi kejadian kurang
berbagai penyakit pengetahuan yang sangat
*20% balita menderita sakit- tinggi
sakitan
System Review Kegiatan posyandu balita dan Kurangnya informasi dan
kegiatan posyandu lansia kurangnya motifasi
jarang sekali dikunjungi
Hanya 40% saja yang aktif
dalam berkunjung
RUMUSAN DIAGNOSA
Masalah Etiologi Tanda dan gejala
(actual/potensi) Berhubyngan dengan
Tingginya angka sakit yang  Prevalensi kejadian sakit  75% orang lansia
terjadi pada lansia dan balita tinggi menderita berbagai
di kampung Blambangan  98 orang lansia menderita penyakit
sakit  20% balita menderita
sakit-sakitan
Rendahnya tingkat  PHBS rendah  Tidak ada penyuluhan
pengetahuan warga tentang secara berlanjut
kebersihan linhkungan di  Kurangnya kesadaran dari
wilaya kampung Blambangan warga tentang pentingnya
posyandu

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Tingginya angkat kejadian sakit pada lansia dan balita di kampung Blambangan
berhubungan dengan kurang pengetahuan warga tentang pentingnya posyandu lansia dan
balita
TUGAS 1
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keperawan komunitas
Pelayan keperawata profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendektan
pada kelompok resiko tinggi dalam upaya prncapayan derajat kesehatan yang optimal
melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin
keterjangkauan

2. Sebutkan tujuan dari proses keperawatan komunitas


Untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya
sebagai berikut:
a) Pelayanan kesehatan secara langsung(directcare) terhadap individu, keluarag,
kelompok, dalam kinteks komunitas.
b) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau issue kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.

3. Sebutkan tahapan proses keperawatan komunitas


a) Pengkajian
b) Diagnose keperawatan
c) Perencanaan
d) Implementasi
e) Evaluasi

4. Jelaskan apa saja data yang perlu dikaji pada keperawatan komunitas dengan
merujuk pada model community of partner
a) Pengkajian inti
 Demografi
 Statistic vital
 Karakteristik penduduk
b) Subsistem
 Lingkungan fisik
 System kesehatan
 Ekonomi
 Keamanan dan transportasi
 Kebijakan dan pemerintahan
 Komunikasi
 Pendidikan
 Rekreasi
c) Persepsi
5. Berikan satu contoh diagnose keperawatan pada keperawatn komunitas
Resiko terjadinya diare pada Desa A sehubungan dengan
a) Sumber air tidak memenuhi syarat
b) Kebersihan perorangan kurang
c) Lingkungan yang buruk (sampah yang berserakan dan penggunaan sungai sebagai
tempat mencuci, mandi dan pembuangan kotoran)

6. Sebutkan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan pada tahap perencanaan
keperawatan
a) Menentukan prioritas masalah
b) Menuliskan tujuan dan kriteria hasil
c) Memilih rencana tindakan atau intervensi keperawatan

7. Sebutkan dan jelaskan 4 strategi intervensi yang dapat dilakukan pada tahap
implementasi keperawatan komunitas
a) Kemitraaan yaitu kerjasama Antara dua belah pihak atau lebih berdasarkan
kesetaraan, keterbukaan dan salinh mengunyungkan atau memberikan manfaat
(Depkes RI, 2005)
b) Pemberdayaan yaitu proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga
membentuk interaksi transformative kepada masyarakat, Antara laian adanya
dukungan, pemberdayaan, kekuatan, ide baru, dan kekuatan mandiri untuk
membentuk pengetahuan baru (Hitchcock, Scubert, & Thomas, 1999).
c) Pendidikan kesehatan adalah strategi utama upaya prevensi terhadap kejadian
adalah dilakukannya kegiatan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mengurangi disabilitas serta
mengaktualisasikan potensi kesehatan yang dimiliki oleh individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat (Swanson & Nies, 192011)
d) Proses kelompok merupakan salah satu strategi investasi keperawatan yang
dilakukan bersama-sama dengan masyarakat melalui pembentukan sebuah
kelompok

8. Sebutkan dan jelaskan jenis evaluasi keperawatan pada keperawatan komunitas


a) Evaluasi Formatif (proses)
Adalah aktifitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan asuhan
keperawatan. Evaluasi proses harus dilaksanakan segera setelah perencaan
keperawatan diimplementasikan untuk membantu nilai efektifitas intervensi
tersebut evaluasi proses harus terus-menerus dilaksanakan hingga tujuan yang
telah ditentukan tercapai.
b) Evaluasi sumatif (hasil)
Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa setatus kesehatan sesuai
waktu pada tujuan ditulis pada catatan perkembangan. Focus evaluasi hasil
sumatif adalah perubahan prilaku atas setatus kesehatan klien pada akhir asuhan
keperawatan. Tipe evaluasi ini di laksanakan pada akhir asuhana keperawatan
secara paripurna.

Anda mungkin juga menyukai