Anda di halaman 1dari 13

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitianinimenggunakanjenispenelitian eksperimen untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendali.

Penelitian eksperimen yang digunakan adalah quasi eksperiment non

equivalent control group design.

Penelitian ini melibatkan dua kelas satu kelas eksperimen dan satu

kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa model

pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)

berbantuan media game edukasi dan kelas kontrol diberikan perlakuan

berupa model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Individualization (TAI). Adapun desain penelitiannya digambarkan sebagai

berikut :

Tabel 3.1 : Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Postest


Y O1 X1 O2
Z O3 X2 O4
(Sumber: Sugiyono, 2010)
Keterangan :
Y : kelompok/kelaseksperimen
Z : kelompok/kelaskontrol
X1 : Treatmen (Kelompokeksperimen yang
diberiperlakuanberupamodel
pembelajarankooperatiftipeTeam Assisted Individualization
(TAI)berbantuan media Game Edukasi)

32
33

X2 : Treatmen (kelompok kontrol yang diberi perlakuan berupa


model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI).
O1&O3 : Kedua kelompok diobservasi dengan pretest untuk
mengetahui hasil belajar awal
O2 : Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) berbantuan media game
edukasi
O4 : Hasil belajar siswa yaitu pembelajaran menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Team Assited Individualization
(TAI)

B. Variabel Penelitian

Pada penelitian terdapat dua variabel yaitu variabel bebas

(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).

1. Variabel independent (bebas) merupakan variabel yang

menjadisebabperubahan variabelterikatdalamhalini yang menjadi

variabel bebasyaitumodel pembelajarankooperatiftipeTeam Assisted

Individualization (TAI)berbantuan media game edukasi.

2. Variabel dependent (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhiatau

yang menjadiakibatkarenaadanya variable bebasdalamhalini yang

menjadi variable terikatyaituhasilbelajarmatematika.

C. Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini terdiri dari variabel bebas (sebab) dan variabel

terikat (akibat). Variabel bebas terdiri dari model pembelajaran kooperatif

tipe Team Assited Indvidualization (TAI) dan media game edukasi. Untuk

variabel terikat dari penelitian ini ialah hasil belajar matematika.


34

Berdasarkan kajian pustaka di atas diperoleh defenisi operasional tiap

variabel sebagai berikut:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Individualization(TAI) merupakan model pembelajaran yang

mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan

pembelajaran individual. pengembangan TAI dapat mendukung

praktik – praktik ruang kelas, seperti pengelompokan siswa,

pengelompokan kemampuan di dalam kelas, pengajaran terprogram,

dan pengajaran berbasis komputer. Dasar pemikiran TAI bahwa TAI

mendukung praktik – praktik semacam pengelompokan siswa,

pengelompokan di dalam kelas, pengajaran yang terprogram,

pengajaran dengan komputer, menguasai pelajaran, sebagai cara

untuk memastikan bahwa kebutuhan dan kesiapan para siswa telah

benar – benar ikut diperhitungkan dalam pengajaran.

2. Media Game Edukasi merupakan game yang memiliki konten

pendidikan yang merupakan alat bantu pembelajaran bagi guru yang

cukup efektif dalam menyampaikan materi sehingga tumbuh hasrat

belajar siswa yang lebih tinggi.

3. Hasil belajar matematika merupakan hasil dari proses belajar

matematika, yang dapat dinyatakan dalam nilai hasil tes ranah

kognitif matematika.
35

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

Kelas VISD Negeri Tombolo K semester ganjil, tahun pelajaran

2018/2019 yang terdiri dari 3 rombongan belajar. Keseluruhan populasi

berjumlah 93 orang, yang disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.2 Populasi penelitian


Jenis Kelamin
No Nama Rombel Jumlah
Laki – Laki Perempuan
1. VI. A 20 10 30
2. VI. B 16 16 32
3. VI. C 17 14 31
Jumlah 93
(Sumber : Dapodik SD Negeri Tombolo K)

2. Sampel

Penarikan sampel yang digunakan untuk menentukan kelas kontrol

dan kelas ekspeimen adalah random sampling. Penelitian ini

menggunakan satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh skor pencapaian kompetensi belajar

matematika siswa pada materi pembelajaran matematika digunakan tes

obyektif dalam bentuk essay yang diberikan secara klasikal kepada siswa

yang menjadi sampel penelitian setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) berbantuan media


36

game edukasidan pembelajaran kooperatif tipe Team Assited

Individualization(TAI).Sementara untuk memperoleh data tentang aktivitas

siswa dan aktivitas guru digunakan lembar observasi. Lembar observasi

aktivitas guru dan aktivitas siswa diisi oleh observer pada saat

pelaksanaan pembelajaran berlangsung.

F. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan

instrumen-instrumen sebagai berikut:

1. Tes hasil belajar

Tes hasil belajar merupakan tes obyektif (essay) yang digunakan

untuk mengukur tingkat penguasaan bahan ajar siswa, tes ini terdiri atas :

a. Pretest merupakan tes awal untuk mengukur penguasaan siswa

terhadap materi pelajaran sebelum dilakukannya perlakuan dalam

pelaksanaan pembelajaran, baik pembelajaran di kelas eksperimen

maupun pembelajaran di kelas kontrol.

b. Posttest merupakan tes yang dilakukan untuk mengukur penguasaan

siswa terhadap materi pelajaran setelah dilakukannya perlakuan dalam

pelaksanaan pembelajaran, baik pembelajaran di kelas eksperimen

maupun pembelajaran di kelas kontrol.

2. Lembar Observasi

Dalam proses pembelajaran dibutuhkan lembar observasi yang

digunakan untuk mengetahui aktivitas yang terjadi. Lembar observasi


37

dalam penelitian ini terbagi atas dua yaitu lembar observasi guru dan

lembar observasi siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk

mengetahui bagaimana aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran

dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah disusun.

Lembar observasi ini diisi oleh pengamat yang khusus memberikan

penilaian selama proses pembelajaran berlangsung. Pengkategorian skor

kemampuan guru terdiri atas 5 kategori yakni (1) tidak sesuai, (2) kurang

sesuai, (3) cukup sesuai, (4) sesuai, dan (5) sangat sesuai.

Aspek-aspek yang akan dinilai adalah :

a. Bagian pendahuluan

Pada bagian ini aktivitas guru yang diamati difokuskan dalam hal :

1) Mengajak siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran

2) Menyiapkan fisik dan psikis siswa melalui tanya jawab yang

berhubungan dengan materi yang akan diajarkan.

3) Mengecek kehadiran siswa.

4) Menginformasikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar

yang harus dicapai.

5) Menginformasikan prosedur pembelajaran yang akan

dilaksanakan oleh siswa.

6) Melakukan apersepsi

b. Bagian Inti

Pada bagian ini aktivitas guru yang diamati difokuskan dalam hal :
38

1) Menyampaikan materi secara garis besar dengan menggunakan

media game edukasi.

2) Menempatkan siswa berdasarkan nilai hasil belajarnya.

3) Membagi siswa menjadi 4-5 kelompok dan mengawasi kelompok

secara bergantian.

4) Menjelaskan aturan diskusi sesuai model pembelajaran kooperatif

tipe TAI.

5) Memberikan bantuan jika diperlukan.

6) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau

memberi tanggapan.

7) Menguatkan dan melatih keterampilan-keterampilan kooperatif.

8) Memberikan motivasi kepada siswa.

c. Bagian Penutup

Pada bagian ini aktivitas guru yang diamati difokuskan dalam hal :

1) Bersama siswa membuat rangkuman

2) Menjawab pertanyaan siswa

3) Memberikan skor terhadap hasil belajar kelompok dan

memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang

berhasil dan unggul berdasarkan perolehan nilai individu.

4) Melakukan refleksi

5) Memberikan pesan-pesan moral

6) Menutup pelajaran dengan mengajak siswa berdoa.


39

Penilaian setiap aspek aktivitas guru dalam mengelola

pembelajaran dihitung berdasarkan rata-rata penilaian setiap aspek

untuk semua pertemuan.

Lembar observasi siswa digunakan untuk memperoleh data

aktivitas siswa. Lembar observasi siswa dijadikan sebagai pedoman

untuk digunakan dalam mengamati aktivitas siswa selama proses

pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati

aktivitas siswa diberikan kepada observer.

Keseluruhan aktivitas siswa yang mungkin, yaitu:

1) Siswa ditempatkan berdasarkan nilai raport, nilai ulangan, atau

pemberian test terhadap siswa guna mengetahui kelebihan dan

kekurangan siswa.

2) Siswa mengerjakan tugas individu dan kelompok dengan bantuan

game edukasi.

3) Setiap siswa dalam kelompok saling mengoreksi jawaban teman

dengan menukar lembar jawaban.

4) Siswa berdiskusi dengan bantuan media game edukasi untuk

mencari jawaban yang benar.

5) Siswa saling membantu teman kelompoknya dengan bantuan siswa

pandai dalam kelompok tersebut.

6) Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

7) Siswa menanggapi presentasi kelas.

8) Siswa membetulkan hasil diskusi.


40

G. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dari penelitian ini diolah dengan

menggunakan analisis statistik yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis

statistik inferensial.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data kemampuan

guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa selama

pembelajaran, dan hasil belajar siswa. Analisis deskriptif bertujuan untuk

melihat gambaran data secara umum. Ketiga aspek efektivitas

pembelajaran dijabarkan sebagai berikut:

a. Kemampuan guru mengelola pembelajaran

Teknik analisis data terhadap kemampuan guru mengelola

pembelajaran digunakan analisis rata-rata. Artinya tingkat kemampuan

guru dihitung dengan cara menjumlah nilai tiap aspek kemudian dibagi

dengan banyaknya aspek yang dinilai. Pengkategorian kemampuan guru

tersebut disusun berdasarkan skala penilaian pada instrument lembar

pengamatan pengelolaan pembelajaran oleh guru yang disajikan dalam

tabel berikut:

Tabel 3. 4 Konversi Nilai Tingkat Kemampuan Guru Mengelola


Pembelajaran

No Rata-rata Kriteria
1 1,00 ≤TKG≤1,50 Tidak Sesuai
2 1,50≤TKG≤2,50 Kurang Sesuai
3 2,50≤TKG≤3,50 Cukup Sesuai
4 3,50≤TKG≤4,50 Sesuai
41

5 4,50≤TKG≤5,00 Sangat Sesuai


(Hasratuddin dalam Nur Qalbi Rusdin, 2013)
Kriteria kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dikatakan

efektif apabila rata-rata tingkat kemampuan guru mengelola pembelajaran

berada pada kategori Sesuai.

b. Aktivitas siswa selama pembelajaran

Untuk menentukan pengkategorian aktivitas siswa maka dibuatkan

pengkategorian berdasarkan penentuan kategorisasi jenjang (ordinal)

(Azwar, 2012: 147), dimana penggolongan subjek kedalam tiga kategori

aktivitas siswa yaitu sangat aktif, aktif dan tidak aktif. Kriteria yang

digunakan untuk memutuskan aktivitas siswa efektif jika nilai skor rata-rata

minimal dalam kategori aktif.

Skala aktivitas siswa yang digunakan dalam penelitian ini

berdasarkan rubrik penilaian aktivitas siswa, dimana aspek yang diamati

terdiri dari 8 aspek yaitu (1) memperhatikan penjelasan mengenai

pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan, (2) memberikan

penjelasan materi terhadap teman kelompok, (3)

mendengarkan/memperhatikan penjelasan teman kelompok yang pandai,

(4) melaksanakan diskusi kelompok, (5) memberikan tanggapan

berdasarkan jawaban teman, (6) mendengarkan/memperhatikan

penjelasan materi dari guru, (7) melaksanakan tes, (8) membuat

kesimpulan materi. Dan setiap aspek diberi skor yang berkisar mulai dari

1, 2, 3 dan 4 untuk memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa.

Rentang minimum- maksimumnya adalah 8 x 1= 8 sampai dengan 8 x 4=


42

32, sehingga luas jarak sebarannya adalah 32 – 8= 24. Dengan demikian

setiap satuan deviasi standarnya bernilai σ = 24/ 6= 4 dan mean

teoritiknya adalah μ = 8 x 3= 24. Aktivitas siswa digolongkan ke dalam tiga

kategori yaitu sangat aktif, aktif, dan tidak aktif, maka keenam deviasi

standar itu dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu:

AS < (μ−1,0 σ) Tidak aktif

(μ−1,0 σ) ≤ AS < (μ+1,0 σ ) Aktif

(μ+1,0 σ ) ≤ AS Sangat aktif

Sehingga dengan harga σ = 4 dan μ= 24 akan diperoleh kategori-

kategori sebagai berikut:

AS < 20 Tidak aktif

22 ≤ AS < 28 Aktif

28 ≤AS Sangat aktif

Karena aktifitas siswa berdasarkan skor rata-rata, maka kategori-

kategori tersebut dapat diperoleh sebagai berikut:

AS < 2,5 Tidak aktif

2,5 ≤ AS < 3,5 Aktif

3,5 ≤AS Sangat aktif

Kriteria yang digunakan untuk memutuskan aktivitas siswa efektif

jika nilai skor rata-rata minimal berada dalam kategori aktif (2,5 ≤ AS <

3,5).
43

c. Hasil belajar siswa

Peneliti memberikan 10 soal essay pada tes belajar matematika

untuk mengetahui hasil belajar siswa. Setiap jawaban akan diberikan

bobot sesuai dengan tingkat kesulitan soal..Setelah data diperoleh maka

langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data dengan

menggunakan rumus berikut ini:

Skor yang diperoleh


Nilai Siswa = x 100
Skor Maksimal

Sebaran skor data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi

setelah dikonversi dengan skala lima (berdasarkan pengkategorian

Departemen Pendidikan Nasional). Secara detail pedoman

pengkategorian hasil belajar siswa disajikan pada tabel berikut!.

Tabel 3.5 Pedoman Pengkategorian Hasil Belajar Siswa


Nilai Kategori
86≤X≤100 Sangat tinggi
71≤X≤85 Tinggi
56≤X≤70 Sedang
41≤X≤55 Rendah
0≤X≤40 Sangat rendah
(Sumber: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2015)

Analisis tes hasil belajar diarahkan pada pencapaian hasil belajar

individu dan klasikal. Setiap siswa dinyatakan berhasil secara individu jika

memperoleh nilai minimal 70 (KKM yang harus dicapai di kelas VI SD

Negeri Tombolo K pada mata pelajaran Matematika) dan tuntas secara

klasikal minimal 85%.


44

2. Analisis Statistik Inferensial

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VI SD Negeri Tombolo K,

maka digunakan analisi uji-beda/t-test (analisis data dengan

menggunakan software SPSS 20.0 for windows)

Menghitung nilai rata-rata jawaban siswa dengan mengetahui skor

rata-rata, standar deviasi dan nilai t-test antara pretest dan posttest dari

kedua kelompok eksperimen dan kontrol dengan menggunakan statistik

untuk ilmu sosial (SPSS) program versi 20. (Akib, et al, 2015:168)

Anda mungkin juga menyukai