Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN

KOMUNIKASI TERAPEUTIK SETIAP HARI


Nama : Bunga Alpiah 0432950119012
Hari/ Tanggal : (senin , 22 november 2021)
Pertemuan Ke : (pertama)
Kasus : isolasi social

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
- Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain.
- Klien mengatakan orang-orang jahat kepada dirinya.
- Klien mengatakan orang lain tidak selevel dengan dirinya.
Data objektif
- Klien tampak menyendiri.
- Klien terlihat mengurung diri.
- Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain.

2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi social
3. Tujuan Khusus
- Klien dapat membina hubungan saling percaya.
- Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi social.
- Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang
lain.
- Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
- Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan social.
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
c. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
d. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.
e. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang.
f. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan harian.
B. Strategi Pelaksanaan Pelaksanaan Komunikasi dalam Tindakan Keperawatan

Fase Orientasi
Salam terapeutik (Pada pertemuan pertama )
Assalamualaikum.!!! Selamat pagi bu… perkenalkan nama saya Bunga Alpiah , biasa
dipanggil Bunga, saya mahasiswa stikes bani saleh yang akan dinas di ruangan dukuh ini .
Hari ini saya dinas pagi dari jam 07.00 sampai jam 12.00 siang, saya akan merawat Bapa
selama di rumah sakit ini. Nama bapa siapa? Senangnya di panggil apa pa?
1. Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan bapa…….hari ini ? o. jadi bapa merasa bosan dan tidak berguna ,
apakah bapa masih suka menyendiri
Kontrak:
“ Baiklah pa, bagaimana kalua kita berbincang-bincang tentang perasaan bapa dan
kemampuan yang bapa miliki ? apakah bersedia ? (Topik)
“ Tujuannya Agar bapa dengan saya dapat saling mengenal sekaligus bapa dapat mengetahui
keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang
lain.”
“ berapa lama bapa mau berbincang-bincang dengan saya ? bagaimana kalo 15 menit ?”
(waktu)
“ bapa mau berbincang-bincang dimana ? bagaimana kalau di ruang tamu ?’’(tempat)
Fase Kerja
” Dengan siapa bapa tinggal serumah ?”
“Siapa yang paling dekat dengan bapa?”
“Apa yang menyebabkan bapa dekat dengan orang tersebut?”
“Siapa anggota keluarga dan teman bapa yang tidak dekat dengan bapa?”
“Apa yang membuat bapa tidak dekat dengan orang lain?”
“Apa saja kegiatan yang biasa bapa lakukan saat bersama keluarga?”
“Bagaimana dengan teman-teman yang lain?”
“Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan orang lain?”
“Apa yang menghambat bapa dalam berteman atau bercakap-cakap dengan orang lain?”
“Menurut bapa apa keuntungan kita kalau mempunyai teman? “
Wah benar,….. kita mempunyai teman untuk bercakap-bercakap.
“Apa lagi bapa?...” (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa)
Nah kalau,…….. kerugian kita tidak mempunyai teman apa bapa? ya apa lagi? (sampai
menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya Kalau begitu
ingin
ibu belajar berteman dengan orang lain?
Nah….” untuk memulainya sekrang bapa latihan berkenalan dengan saya terlebih
dahulu…..
“Begini bapa, untuk berkenalan dengan orang lain dengan orang lain kita sebutkan dahulu
nama kita dan nama panggilan yang kita sukai Contohnya: nama saya nur halimah ,
senang
dipanggil nur. Selanjutnya bapa menanyakan nama orang yang diajak berkenalan.
Contohnya nama Bapak siapa? senangnya dipanggil apa?”
“Ayo pa coba dipraktekkan!....” Misalnya saya belum kenal dengan bapa. coba bapa
berkenalan dengan saya…..”
“Ya bagus sekali bapa!! coba sekali lagi bapa.!!! bagus sekali bapa!!...”
“Setelah berkenalan dengan bapa...” orang tersebut diajak ngobrol tentang hal-hal yang
menyenangkan. Misalnya…”tentang keluarga, tentang hobi, pekerjaan dan sebagainya.
Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman
bapa.”(dampingi
pasien bercakap-cakap)”
Fase Terminasi
1. Evaluasi respons klien
“ Bagaimana perasaan bapa setelah kita latihan berkenalan tadi?”( Evaluasi
subjektif)
“Nah!....” Coba sekarang bapa ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan
dengan orang lain ” (Evaluasi objektif )
2. Rencana Tindak lanjut klien
“Baiklah bapa, dalam satu hari mau berapa kali bapa latihan bercakap-cakap
dengan teman? Dua kali ya pa? Baiklah jam berapa bapa akan latihan? Ini ada
jadwal kegiatan, kita isi pada jam 11:00 dan 15:00 kegiatan bapa adalah bercakap-
cakap dengan teman sekamar. Jika bapa melakukanya secara mandiri makan
menuliskan M, jika bapa melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga
atau teman maka bapa tulis B, Jika bapa tidak melakukanya maka bapa tulis T.
apakah bapa mengerti? Coba bapa ulangi? Naah bagus bapa.?
3. Kontrak yang akan datang
“Baik pa, saya akan melanjutkan kegiatan lain, “ kalau begitu besok jam berapa kita
bisa bertemu Agar kita berbincang-bincang tentang pengalaman bapa bercakap-
cakap dengan teman-teman baru dan latihan bercakap-cakap dengan topik tertentu
dan untuk tempatnya “ bapa maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di sini sja
“ Untuk waktunya pa mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 Baik. Kalau
begitu saya permisi dulu, bapa bisa melanjutkan beristirahat…. Assalamu’alaikum/
selamat pagi pa.”
“Baik lah bapa bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang
pengalaman bapa bercakap-cakap dengan teman-teman baru dan latihan bercakap-
cakap dengan topik tertentu, apakah bapa bersedia? (Topik)
“ bapa mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 ? ” (waktu)
“ bapa maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di sini??
(tempat)

Anda mungkin juga menyukai