Anda di halaman 1dari 1

UTS Pembiayaan Pendidikan

Nama : Hafiz Al Islami Siregar

NIM : 0301181023

Lembar Jawaban

1. Dalam ekonomi pendidikan, pendidikan dianggap sebagai barang ekonomi, sehingga dibahas
tentang segala hal menyangkut pendidikan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas sehingga bermanfaat dalam mengakselerasi perekonomian berdasarkan pada prinsip
keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Perkembangan pendidikan saat ini,
lebih kepada mengefisienkan pendanaan pendidikan pada pembelajaran offline, dan beberapa
bantuan berupa paket data sudah dialokasikan ke beberapa wilayah.
2. Biaya langsung adalah biaya yang mudah dibagi ke objek biaya tertentu, sedangkan biaya tidak
langsung adalah biaya yang tidak dapat dibebankan ke objek biaya tertentu.
b) Biaya sosial adalah biaya yang berhubungan akuntansi sosial meliputi : Biaya lingkungan,
biaya karyawan, biaya produk, dan biaya komunitas. Sedangkan biaya privat atau biaya internal,
yaitu biaya yang ditanggung oleh individu atau perusahaan dalam memproduksi barang dan
jasa.
c) Biaya moneter adalah biaya yang dapat dihitung dan diukur berdasarkan nilai keuangan,
sedangkan biaya non moneter adalah biaya yang tidak bersifat keuangan, misalnya pendapatan
yang hilang.
3. Menurut saya, sekolah menerima biaya operasional sekolah (BOS) secara rutin setiap tahun
anggaran. Hal ini karena alokasi waktu dana tersebut diatur, yaitu setiap triwulan yaitu Januari-
Maret, April-Juni, Juli-September, Oktober-Desember. Sedangkan jika ada kendala seperti
daerah yang sulit dijangkau akan dibagikan setiap semester atau dua kali dalam setahun.
4. Semua sekolah (Negeri dan Swasta) mendapatkan bantuan operasional sekolah (BOS). Semua
mendapat bantuan alat-alat. Juga dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sendiri
ada bantuan rehab untuk sekolah-sekolah swasta. Sesuai dengan PP no 28 tahun 1981 bab II
pasal 2 dan 3.
5. Pemerataan pendidikan masih menjadi problema dunia pendidikan hingga saat ini. Upaya yang
bisa dilaksanakan adalah penugasan pendidik-pendidik muda yang sudah bersertifikasi secara
formal dan negara untuk mengajar ke pelosok daerah yang pendidikannya bernilai terlambat.
Pemerintah daerah juga harus menuangkan perhatian dalam menfasilitasi sekolah dan
infrastruktur jalan maupun transport kesana. Apresiasi masyarakat juga harus diberikan kepada
mereka yang terjun langsung mengajar dan membantu pendidikan daerah pelosok, demi
pemerataan pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai