Makalah Strategi Pembelajaran-1
Makalah Strategi Pembelajaran-1
DISUSUN OLEH :
BAHRUL ULUM
2020184205B0042
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta hidayah-
Nya berupa kesehatan sehingga kita bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabat amin.
Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Strategi Belajar yang berjudul
“Macam-macam metode Mengajar.”.
Sebagai penyusun kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik yang positif serta
membangun penyempurnaan di masa datang. Oleh karena itu, makalah ini dapat dijadikan
referensi bagi pembaca. Semoga makalah ini dapat membantu pembaca dalam mendapatkan
ilmu pengetahuan dan wawasan. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. RumusanMasalah 4
C. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
A. Pengertian Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan bermain peranan merupakan dua buah metode mengajar yang
mengandung pengertian yang dapat dikatakan bersama dan karenanya dalam pelaksanaan
sering disilih gantikan. Istilah sosiodrama berasal dari kata sosio atau sosial dan drama. Kata
drama adalah suatu kejadian atau peristiwa dalam kehidupan manusia yang mengandung
konflik kejiwaan, pergolakan, benturan antara dua orang atau lebih. Sedangkan bermain
peranan berarti memegang fungsi sebagai orang yang dimainkannya, misalnya berperan
sebagai guru, anak yang sombong, orang tua dan sebagainya.
a. Permainan Penuh
Permainan penuh dapat digunakan untuk proyek besar yang tidak dibatasi
waktu dan sumber. Permainan penuh ini merupakan alat yang sangat baik untuk
menangani masalah yang kompleks dan kelompok yang berhubungan dengan
masalah itu. Permainan mungkin asli atau disesuaikan dengan situasi, untuk
memenuhi permintaan distributor komersial atau organisasi perjuangan,
keagamaan, sosial, pendidikan, industri, dan professional.
b. Pementasan situasi atau kreasi baru
Teknik ini mungkin setingkat dengan permainan penuh, tetapi dirancang hanya
untuk memainkan sebagian masalah atau situasi. Bentuk permainan drama
memerlukan orientasi awal dan diskusi tambahan atau pengembangan lanjutan
kesimpulan dengan menggunakan metode lain. Pementasan situasi dapat
digunakan untuk memerankan kembali persidangan pengadilan, pertemuan dan
persidangan badan legislative.
c. Playlet
Playlet adalah jenis permainan drama ketiga. Playlet meliputi kegiatan
berskala kecil untuk menangani masalah kecil atau bagian kecil dari masalah
besar. Jenis ini dapat digunakan secara tunggal atau untuk mengemas pementasan
masalah yang menggunakan metode lain, atau serangkaian playlet dapat
digunakan bersama untuk menggambarkan perkembangan masalah secara
bertahap.
d. Blackout
Blackout adalah jenis permainan drama yang ke empat.Jenis ini biasanya
hanya meliputi dua atau tiga orang dengan dialog singkat mengembangkan latar
belakang secukupnya dalam pementasan yang cepat berakhir.
2. Langkah-Langkah Metode Sosiodrama
a. Menentukan Masalah.
Partisipan kelompok dalam memilih dan menentukan masalah sangat
diperlukan. Masalah harus signifikan dan cukup dikenal oleh pemain maupun
pengamat.
b. Membentuk Situasi.
5
Desain peran yang dimainkan atau situasi tergantung pada hasil yang
diinginkan. Kehati-hatian perlu diambil untuk menghindari situasi yang kompleks,
yang mungkin mengacaukan perhatian pengamat dari masalah yang dibahas.
Situasi harus memberikan sesuatu yang nyata kepada pemain dan kelompok, dan
dapat saat yang sama memberikan pandangan umum dan pengetahuan yang
diinginkan.
c. Membentuk Karakter.
Keberhasilan proses permainan peran sering ditentukan oleh peran dan pemain
yang layak dipilih. Peran yang akan dimainkan harus dipilih secara hati-hati.
Pilihlah peran yang akan memberikan sumbangan untuk mencapai tujuan
pertemuan. Biasanya, permainan peran melibatkan peran yang sedikit. Pemain
yang terbaik harus dipilih untuk setidikit.
d. Mengarahkan Pemain. Permainan yang spontan tidak memerlukan pengarahan.
Akan tetapi, permainan peran yang terencana memerlukan pengarahan dan
perencanaan yang matang.
e. Memahami Peran, Biasanya, suatu hal yang baik bagi pengamat untuk tidak
mengetahui peran apa yang sedang dimainkan. Permainan harus diatur waktunya
secara hati-hati dan spontan.
3. Keunggulan dan Kelemahan Metode Sosiodrama
Metode ini meliputi penggunaan dialog dan tindakan menginterpretasikan
situasi dan peristiwa. Permainan drama berbeda dari permainan peran, drama
memerlukan waktu yang lebih lama dan tempat yang lebih luas. Permainan drama
dilatihkan lebih dahulu dan biasanya lebih ditekankan pada emosi peserta.
4. Keuntungan Permainan Drama
a. Pengetahuan dan pengalaman mungkin diberikan dengan cara melibatkan peserta
secara emosional.
b. Ide dapat ditempatkan dalam situasi yang lebih dekat dengan pengalaman
pengamat.
B. Metode Simulasi
Menurut Djamarah (2006:46) metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode
diperlukan oleh guru agar penggunaanya bervariasi sesuai yang ingin dicapai setelah
pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia 96
Model & Metode Pembelajaran di Sekolah tidak menguasai satu pun metode mengajar
yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan.
Simulasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura saja (dari kata simulate
yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah; dan simulation artinya tiruan atau
perbuatan yang pura-pura saja) Hasibuan dan Moedjiono (2008: 27). Sedangkan menurut
Hamalik dalam Taniredja, dkk (2011: 40) simulasi adalah suatu teknik yang digunakan
dalam semua sistem pengajaran, terutama dalam desain instruksional yang berorientasi
pada tujuan-tujuan tingkah laku. Latihan-latihan ketrampilan menuntut praktik yang
dilaksanakan di dalam situasi kehidupan nyata (dalam pekerjaan tertentu), atau dalam
situasi simulasi yang mengandung ciri-ciri situasi kehidupan senyatanya. Latihanlatihan
6
dalam bentuk simulasi pada dasarnya berlatih melaksanakan tugas-tugas yang akan
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2008: 27-28) ada beberapa langkahlangkah dalam
penggunaan metode simulasi, yaitu :
a. Penentuan topik dan tujuan simulasi;
b. Guru memberikan gambaran secara garis besar situasi yang akan disimulasikan;
c. Guru memimpin pengorganisasian kelompok, peranan-peranan yang akan dimainkan,
pengaturan ruangan, pengaturan alat, dan sebagainya.
d. Pemilihan pemegang peranan
e. Guru memberikan keterangan tentang peranan yang akan dilakukan
f. Guru memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri kepada kelompok dan
pemegang peranan
g. Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulas
h. Pelaksanaan simulasi; i. Evaluasi dan pemberian balikan
i. Latihan ulang.
Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2008: 28) dalam pembelajaran metode simulasi
ini juga memiliki kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut:
8
a. Kelebihan Metode Latihan
b. Anak mendapatkan kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf,
membuat dan menggunakan alat-alat.
c. Anak mendapatkan kecakapan mental seperti perkalian, penjumlahan,
pengurangan, pembagian, dan tanda-tanda atau simbol.
d. Membentuk kebiasaan sehingga dapat menambah kecepatan dan ketepatan
pelaksanaan.
2. Kelemahan Metode Latihan
a. Menghambat inisiatif karena anak lebih diarahkan pada satu kebiasaan tertentu.
b. Latihan yang dilakukan secara berulang-ulang menyebabkan anak mudah bosan.
c. Membentuk kebiasaan yang kaku karena anak lebih banyak ditujukan untuk
memberikan respon secara otomatis.
9
Menurut Muslisch M (2009:239) Pembelajaran luar kelas adalah guru mengajak siswa
belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan
mengakrabkan siswa dengan lingkungannya. melalui pembelajaran luar kelas peran guru
adalah sebagai motivator artinya guru sebagai pemandu agar siswa belajar secara aktif,
kreatif, dan akrab dengan lingkungan.
10
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Metode sosiodrama dan bermain peranan merupakan dua buah metode mengajar
yang mengandung pengertian yang dapat dikatakan bersama dan karenanya
dalam pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah sosiodrama berasal dari kata
sosio atau sosial dan drama
2. Simulasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura saja (dari kata
simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah; dan simulation artinya
tiruan atau perbuatan yang pura-pura saja)
3. metode resitasi (penugasan) merupakan suatu metode yang menyajikan bahan
saat guru memberikan tugas tertentu yang bertujuan agar peserta didik
melaksanakan kegiatan belajar
4. metode latihan (drill) merupakan metode penyampaian materi melalui upaya
penanaman terhadap kebiasaan-kebiasaan tertentu.
5. karya wisata artinya aktivitas belajar siswa dibawa ke luar kelas. Pembelajaran
ini harus direncanakan, dalikasanakan, dan dievaluasi secara sistematis dan
sistemik.
B. SARAN
Demikianlah makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami.
12
Daftar Pustaka
Muhammad Afandi, model dan metode pembelajaran di sekolah (semarang : UNISSULA
PRESS,2013)
Kamisnah, metode dalam proses pembelajaran (makassar : 2011)
13