A. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peranan sangat penting dalam menghasilkan
bibit sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten. Pendidikan
merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seorang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Oleh karena
itu pendidikan memerlukan perbaikan dari berbagai aspek. Hal ini harus
dilakukan secara berkesinambungan.
Salah satu sarana untuk memperoleh pendidikan adalah sekolah.
Tempat dimana siswa memperoleh pendidikan dan mendapatkan ilmu
secara formal. Sekolah juga merupakan tempat dimana kegiatan belajar
mengajar berlangsung dan tempat terjadinya interaksi antara guru dan
murid.Tugas seorang guru salah satunya yaitu menciptakan suasana
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan serta dapat menunjang
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan karena mutu hasil pembelajaran
dapat terwujud jika prosesnya diselenggarakan secara efektif, artinya
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar, terarah, dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ditangan gurulah hasil
pembelajaran yang merupakan salah satu indikator mutu pendidikan lebih
banyak ditentukan.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran guru senantiasa dituntut
untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam memilih dan
menggunakan berbagai model, metode dan strategi pembelajaran.
Sedangkan untuk menjadikan siswa yang terampil, salah satunya dengan
mengantarkan siswa untuk melakukan proses belajar secara aktif.
Pendidikan merupakan kunci masa depan setiap individu. Ilmu
pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
sangat membantu peserta didik dalam menumbuhkan pengetahuan dan
pemahamanuntuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi siswa
dikehidupan sehari-hari. Melalui pembelajaran IPS peserta didik
diarahkan mampu hidup besosialisasi dan bermasyarakat di
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut: “Apakah melalui penerapan model pembelajaran
Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing) dapat meningkatkan hasil belajar
IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 22 Lubuklinggau? “
1
3
b. Bagi Guru
Dapat memperbaiki kinerja pembelajaran yang dikelolanya,
meningkatkan rasa percaya diri karena telah berhasil mengadakan
perbaikan dan memotivasi guru untuk mencari inovasi dalam metode
dan model pembelajaran.
d. Bagi Sekolah
Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan
/kemajuan pada diri guru dan mutu pendidikan di sekolah.
1
4
B. KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Peningkatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007:1198)
pengertian peningkatan adalah “proses, cara, perbuatan meningkatkan
(usaha, kegiatan, dan sebagainya”. Sedangkan menurut Samsu (2013:98)
“Peningkatan adalah upaya untuk meningkatkan produktivitas dan
kualitas pembelajaran yang menekankan belajar siswa dengan
menggunakan teknik yang tepat dan waktu efektif”.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
peningkatan adalah sebuah proses atau cara yang dilakukan dengan
berbagai cara dan tindakan atau perbuatan yang dapat meningkatkan
sebuah usaha atau kegiatan.
1
5
D. Model Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan kegitan yang kompleks, materi
yang diajarkanpun semakin lama semakin memerlukan suatu strategi
pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik, salah satunya adalah pemilihan model pembelajaran yang tepat.
Beberapa ahli berpendapat tentang model pembelajaran, menurut
Winataputra dalam Sugiyanto (2008: 7) model pembelajaran adalah:
Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran
dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran. dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu
bentuk dari pembelajaran yang di dalamnya terdapat pendekatan, metode
dan teknik tertentu yang digambarkan dengan prosedur yang sistematis
1
6
1
7
1
8
1
9
d) Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang
lebih baik. Dalam kondisi siswa banyak (kelas besar), sehingga
metode ini sulit terlaksana dengan baik.
1
10
1
11
Perjuangan yang telah dilakukan oleh patih Gajah Mada dan raja
Hayam Wuruk
a) Gajah Mada dan Hayam Wuruk berhasil mempersatukan nusantara.
b) Gajah Mada dalam mengemban tugas dan tanggungjawabnya, baik
tatkala masih menjadi prajurit, patih, hingga panglima perang.
c) Tatkala kerajaan Majapahit diserang oleh Ra Kuti Gajah Mada
menyelematkan raja Jayanagara beserta keluarganya.
1
12
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
No. Hari/tanggal Siklus Keterangan
Peninggalan kerajaan di masa
Senin, 6 Oktober Hindu, Budha dan Islam serta
1. Prasiklus
2020 pengaruhnya bagi wilayah
setempat.
Peninggalan kerajaan di masa Hindu,
Senin, 13 Oktober Budha dan Islam serta pengaruhnya
2. Siklus I
2020 bagi wilayah setempat.
1
13
awal/ Rencana
rancangan
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Refleksi
Rencana yang
direvisi
Tindakan/
Observasi
Refleksi
Rencana yang
direvisi
Tindakan/
Observasi
Gambar 1. Alur PTK
C. Deskripsi Persiklus
a. Siklus I
1) Tahap Perencanaan
Peneliti mempersiapkan antara lain: (a) Membuat RPP (2)
membuat instrumen, (3) Menyiapkan media pembelajaran (4)
menyiapkan administrasi kelas yang berkaitan dengan penelitian
perbaikan pembelajaran.
2) Tahap Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 13
Oktober 2020 dengan materi pokok Peninggalan kerajaan di masa
1
14
b. Siklus II
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini antara lain :
a) Membuat rencana perbaikan pembelajaran 2
b) Menyiapkan media pembelajaran
c) Menyiapkan lembar observasi.
d) Menyiapkan alat evaluasi.
1
15
2. Pelaksanaan
Kegiatan proses pembelajaran siklus 2 dilaksanakan pada tanggal
20 Oktober 2020 dengan menerapkan model Guieded Inquiry (Inkuiri
terbimbing). Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara
lain:
a) Guru menyiapkan gambar-gambar peninggalan Kerajaan Hindu,
Budha dan Islam sebagai media pembelajaran.
b) Siswa melakukan pengamatan terhadap peninggalan kerajaan
Hindu, Budha dan Islam
c) Guru membimbing siswa dalam memahami informasi tentang
kerajaan Hindu
d) Guru memberikan kesempatan siswa bertanya dan menjawab
pertanyaan teman dan guru.
e) Guru melakukan observasi terhadap keaktifan siswa.
f) Guru melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa.
3. Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disiapkan. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti dan
rekan Kolabolator yang merupakan guru di SD Negeri 22
Lubuklinggau. Hasil observasi terhadap proses pelaksanaan perbaikan
siklus 2 ini dapat dilihat pada lampiran.
4. Refleksi
Setelah hasil observasi didiskusikan, pada pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus 2 diperoleh temuan, ternyata dampak positif dari
penggunaan model Guided Inquiry pada materi ini sangat signifikan.
Siswa yang semula kurang semangat dan pasif berusaha berubah
menjadi aktif dan antusias karena tertarik pada langkah kerja yang
jelas. Kemudian setelah dianalisis hasil evaluasinya juga sangat
1
16
1
17
Tabel 1
Aktivitas Siswa Kelas IV Sd Negeri 22 Lubuklinggau
Dalam Pembelajaran IPS
Keterangan:
a. Terlibat aktif, artinya siswa menyimak dengan sungguh-sungguh,
mengajukan pertanyaan, mampu menjawab pertanyaan dengan benar,
ikut aktif berdiskusi dan berani mengeluarkan pendapat.
b. Terlibat pasif, artinya siswa menyimak dengan sungguh-sungguh,
menjawab pertanyaan tetapi belum tentu benar dan ikut berdiskusi.
c. Tidak terlibat, artinya siswa tidak mau bertanya, tidak menjawab dan
diam saja.
Berdasarkan tabel 1 di atas terlihat bahwa jumlah siswa dan persentase
siswa yang aktif dalam pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan. Hal
ini terbukti pada prasiklus siswa yang terlibat aktif hanya 2 orang (9%),
kemudian pada siklus 1 meningkat menjadi 9 orang (36%) dan pada siklus 2
meningkat lagi menjadi 23 orang (91%) .
Peningkatan aktivitas belajar siswa sebelum perbaikan dan pada siklus
perbaikan pembelajaran lebih jelas tersaji pada diagram 1 berikut ini :
1
18
Gambar 2
Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran IPS
Aktifitas Siswa
Terlibat aktif Terlibat pasif Tidak terlibat
23
14
12
10 9
5
2 2
0
b. Hasil Evaluasi
Hasil evaluasi yang dilakukan guru dalam pembelajaran IPS selama
prasiklus tersaji pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2
Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 22 Lubuklinggau
Nilai Ketuntasan
No. Nama Pra Tidak
Siklus Tuntas Tuntas
1 R.R 60 √
2 A.W.P 65 √
3 A.P 60 √
4 A.H 75 √ √
5 D.R 60 √
6 D.K 50 √
7 D.A 55 √
8 E.M 80 √
9 F.N 50 √
10 G.A 60 √
11 H.S 63
12 H.S.B. 60 √
13 I.N.A 60 √
14 K.N 67 √
15 L.A.A 65 √
16 N.A 50 √
17 M.R.A 68
1
19
18 M.S 60 √
19 M.R 50 √
20 N.D.A 56 √
21 N.T.A 75 √
22 R.K 57 √
23 S.A.P 64 √
24 T.P 45 √
25 V.P 55 √
26 Y.P 76 √
Jumlah 1639
Rata-rata Kelas 63,03
Nilai Terendah 45
Niai Tertinggi 80
Tuntas Persentae 15% 85%
Jumlah Anak 26 4 22
Dari tabel diatas hasil prasiklus jumlah anak yang tuntas atau
mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 70 sebanyak 4 siswa atau
sebesar 15% sedangkan yang belum tuntas sebanyak 22 siswa atau 85%,
serta nilai rata-rata kelas hanya mencapai 63,03.
Tabel 3
Hasil Belajar Siswa IPS Kelas IV SD Negeri 22 Lubuklinggau Siklus I
Nilai Ketuntasan
No. Nama Tidak
Siklus I Tuntas Tuntas
1 R.R 70 √
2 A.W.P 72 √
3 A.P 60 √
4 A.H 75 √
5 D.R 70 √
6 D.K 60 √
7 D.A 60 √
8 E.M 75 √
9 F.N 60 √
10 G.A 75 √
11 H.S 70 √
12 H.S.B. 70 √
13 I.N.A 72 √
14 K.N 74 √
15 L.A.A 65 √
16 N.A 74 √
1
20
17 M.R.A 70 √
18 M.S 60 √
19 M.R 60 √
20 N.D.A 85 √
21 N.T.A 72 √
22 R.K 75 √
23 S.A.P 64 √
24 T.P 60 √
25 V.P 76 √
26 Y.P 76 √
Jumlah 1790
Rata-rata Kelas 68,84
Nilai Terendah 60
Niai Tertinggi 85
Persentase 65% 35%
Tuntas
Jumlah Anak 26 17 9
Dari tabel 3 diatas pada siklus I diperoleh hasil jumlah anak yang
tuntas atau mendapat nilai ≥ 70 sebanyak 17 anak yaitu sebesar 65% dan
siswa yang belum tuntas sebanyak 9 siswa atau 35%, serta nilai rata-
ratanya hanya mencapai 68,84.
Tabel 4
Hasil Belajar Siswa IPS Kelas IV SD Negeri 22 Siklus II
Nilai Ketuntasan
No. Nama Tidak
Siklus II Tuntas Tuntas
1 R.R 78 √
2 A.W.P 72 √
3 A.P 70 √
4 A.H 85 √
5 D.R 70 √
6 D.K 70 √
7 D.A 80 √
8 E.M 100 √
9 F.N 70 √
10 G.A 75 √
11 H.S 90 √
12 H.S.B. 75 √
13 I.N.A 100 √
14 K.N 70 √
15 L.A.A 70 √
1
21
16 N.A 100 √
17 M.R.A 80 √
18 M.S 76 √
19 M.R 70 √
20 N.D.A 70 √
21 N.T.A 75 √
22 R.K 75 √
23 S.A.P 70 √
24 T.P 75 √
25 V.P 75 √
26 Y.P 75 √
Jumlah 2016
Rata-rata Kelas 77,53
Nilai Terendah 70
Niai Tertinggi 100
Tuntas Persentase 100% 0%
Jumlah Anak 26 26 0
Dari tabel 4 diatas hasil prasiklus jumlah anak yang tuntas atau
mendapat nilai ≥ 70 sebanyak 26 siswa atau 100% dan yang belum tuntas
sebanyak 3 siswa atau sebesar 0%, serta nilai rata-rata mencapai 77,53.
Dari uraian diatas dapat digabungkan hasil evaluasi persiklus
seperti pada tabel berikut :
Tabel 5
Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 22 Lubuklinggau persiklus
Nilai
No. Nama Pra
Siklus Siklus I Siklus II
1 R.R 60 70 78
2 A.W.P 65 72 72
3 A.P 60 60 70
4 A.H 75 75 85
5 D.R 60 70 70
6 D.K 50 60 70
7 D.A 55 60 80
8 E.M 80 75 100
9 F.N 50 60 70
10 G.A 60 75 75
11 H.S 63 70 90
1
22
12 H.S.B. 60 70 75
13 I.N.A 60 72 100
14 K.N 67 74 70
15 L.A.A 65 65 70
16 N.A 50 74 100
17 M.R.A 68 70 80
18 M.S 60 60 76
19 M.R 50 60 70
20 N.D.A 56 85 70
21 N.T.A 75 72 75
22 R.K 57 75 75
23 S.A.P 64 64 70
24 T.P 45 60 75
25 V.P 55 76 75
26 Y.P 76 76 75
Jumlah 1639 1790 2016
Rata-rata Kelas 63,03 68,84 77,53
Nilai Terendah 45 60 70
Niai Tertinggi 80 85 100
Persentae 15% 65% 100%
Tuntas
Jumlah Anak 4 17 26
1
23
Gambar 3
Hasil Belajar Siswa IPS Kelas IV persiklus
Tuntas Tidak Tuntas
26
22
17
9
4
0
1
24
b. Siklus 2
Sehubungan dengan hal yang terjadi pada siklus 1 maka dilakukan
perbaikan pembelajaran pada siklus 2 dengan menggunakan model
pembelajaran guided inquiry dan media pembelajaran. Dengan
menggunakan tindakan ini terlihat bahwa sebagian besar aktivitas
keaktifan dan hasil belajar siswa menjadi meningkat. Siswa yang
berhasil terlibat aktif sebanyak 26 orang (100%), berbanding lurus
dengan hasil belajarnya yang juga mencapai ketuntasan ≥ 70 sebanyak
26 orang (100%). Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran
pada siklus 2 dikatakan berhasil, karena aktivitas dan hasil belajar
siswa sudah mencapai target ketuntasan keaktifan klasikal ≥ 80% dan
nilai rata-rata kelas ≥ 70 serta ketuntasan belajar klasikal ≥85%.
Setelah mengadakan Penelitian Tindakan Kelas selama 2 siklus
pada mata pelajaran IPS tentang Kerajaan Hindu, Budha dan Islam
dengan menggunakan model pembelajaran guided inquiry maka
Penelitian Tindakan kelas ini berhasil setelah aktivitas keaktifan siswa
meningkat mencapai 100% (26 orang dari 26 siswa yang terlibat aktif)
dan hasil belajar siswa meningkat mencapai 100% ( 26 orang dari 26
siswa tuntas KKM mencapai nilai ≥ 70)
1
25
1
26
DAFTAR PUSTAKA
Fattah Nanang dan Muhammad Ali. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta:
Universitas Terbuka
Tim Bina Karya Guru. 2004. Pengetahuan Sosial Terpadu untuk SD Kelas II.
Jakarta: Penerbit Erlangga.